Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 23, 2024, 05:30:08 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 147
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 118
Total: 118

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

alam setelah meninggal...

Dimulai oleh Muztank, Maret 09, 2009, 04:26:20 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

paladin-x

@Ndoro Mas: salam kenal

Dimanakah letaknya alam-alam yang anda sebutkan?

Muztank

astaga..
aku yg buat topik ampe ga sempet nyimak..
wkwkw..

saya perna baca buku menurut ajaran budha..
hampir persis sperti yg mas ndoro katakan tuh...

Kutip dari: skuler pada April 26, 2009, 08:38:45 AM
ini ditaro d agama n filosofi kayaknya mantap jg... :D
Kutip dari: biobio pada April 26, 2009, 04:01:43 PM
bahkan terlalu mantap..
wah brarti gue salah tempat dunk buka topik ni di sini?
wkwkwk....
sante aja lah bahasnya..


oya...klo yg liat penampakan, forsa ada yg pernah mengalaminya sendiri?

Ndoro Mas

Kutip dari: paladin-x pada Mei 10, 2009, 04:50:13 PM
@Ndoro Mas: salam kenal

Dimanakah letaknya alam-alam yang anda sebutkan?

@paladin-x : salam kenal balik

Jika anda tanya ttg letak alam2 yg aku maksud, seperti anda menanyakan di mana letak angin di dunia ini ? saya akan jawab tidak tau pasti tapi saya bisa merasakannya.

Alam Astral dan alam langit sap 1 - 7 adalah keberadaan tanpa batas, jika dunia ada ujung pangkalnya tetapi alam astral dan alam langit sap 1 s/d 7 tak ada ujung pangkalnya....... 

Salam damai,  :)

monokorobo

Ikut nimbrung ah ;D
Pada saatnya nanti kita akan memasuki alam kubur (alam barzakh) sampai datangnya hari kebangkitan. Lalu kita akan dikumpulkan di padang mahsyar, setelah itu kita menghadapi hari perhitungan (hisab). Dan kita akan menerima keputusan dari Allah, apakah kita akan bahagia dalam surga ataukah akan sengsara dalam neraka.

Kehidupan setelah mati ini merupakan kehidupan panjang yang tidak terhingga. Kehidupan ini disebutkan dalam al-Qur'an dengan istilah خالدين فيها (kekal di dalamnya) atau dengan أبدا (selama-lamanya) atau dengan istilah لا ينقطع (tidak akan terputus)

Ibnul Qayyim menjelaskan tentang dimana keberadaan ruh manusia setelah kematiannya:

Ruh-ruh itu berbeda-beda tempat tinggalnya di alam barzakh. Di antaranya ada ruh yang berada di Illiyyin, di Al-Mala Al-A'la, yakni ruhnya para nabi. Tingkatan mereka juga berbeda-beda, sebagaimana yang disaksikan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam Al-Isra'.

Ada lagi ruh-ruh yang berada (di atas) tembolok burung hijau yang terbang di surga sekehendak hati mereka, yakni ruh sebagian orang-orang yang mati syahid, tidak seluruhnya. Karena diantara yang mati syahid ada yang ruhnya terbelenggu dan tertahan untuk masuk surga, karena soal hutang atau yang lainnya, sebagaimana tercantum dalam riwayat Ahmad dalam Musna-nya dari Muhammad bin Abdullah bin Jahsy bahwa ada seorang lelaki yang datang menemui Nabi Muhammad SAW dan berkata: "Wahai Rasullah! Apa yang akan kudapatkan bila aku terbunuh di jalan Allah?" Nabi Menjawab: "surga". Ketika orang itu pergi, beliau meneruskan: "Kecuali bila ada berhutang. Baru saja Jibril membisikkannya kepadaku."

Ada juga ruh yang tertahan di pintu surga, sebagaimana dalam hadits lain: "Aku melihat sahabatmu tertahan di pintu surga."

Ada juga ruh yang terkurung di kuburnya, seperti dalam hadits tentang pemilik selendang yang dia curi dari harta rampasan kaum muslimin, lalu ia mati syahid. Orang-orang berkata: "Sungguh senang ia masuk surga." Nabi justru bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya selendang yang dicurinya dari rampasan perang itu akan menyala sebagai api dalam kuburnya."

Ada juga ruh yang terkurung di tanah, sehingga tidak bisa naik ke Al-Mala Al-A'la, karena ruh itu memang r
uh rendahan, ruh tanah. Jiwa "tanah" tidak akan dapat bersentuhan dengan jiwa langit, sebagaimana di dunia, kedua ruh itupun tidak dapat bertemu. Jiwa yang di dunia tidak pernah mendapatkan ma'rifat terhadap Rabb-Nya, tidak pernah senang berdzikir kepada-Nya, tentram dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya, namun justru akrab dengan bumi yang rendah (hidup keduniaan), setelah terlepas dari jasadnya ia akan kembali ke bumi juga. Sebagaimana jiwa yang tinggi, yang selama di dunia selalu beribadah kepada Allah, selalu cinta kepada-Nya, selalu berdzikir kepada-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya, tentram dan khusyu' menghadap-Nya, maka pada saat berpisah dengan badan, ia akan bersatu dengan ruh-ruh tinggi yan
g sesuai dengannya. Orang akan dikumpulkan bersama idolanya di alam barzakh dan di hari kiamat Allah menyandingkan hamba yang satu dengan yang lain di alam barzakh di hari akhir nanti. Ruh mukmin dikumpulkan dengan ruh yang baik, yakni ruh-ruh yang baik dan sejenis. Setelah berpisah dengan badan, ruh-ruh akan berkumpul bersama teman-teman sejenisnya, rekan-rekan dan sahabat-sahabat yang sama amalannya dengan mereka, di akhirat sana.

Ada juga ruh yang berada di tungku para pezina, lelaki dan perempuan. Ada juga ruh-ruh dalam sungai darah berenang di sana dan dijejali bebatuan. Jadi ruh-ruh yang berbahagia maupun yang celaka tidaklah berada dalam satu tempat. Bahkan ada ruh yg amat tinggi sekali di Illiyyin, namun ada juga yg rendah serendah-rendahnya hingga tidak dapat keluar dari perut bumi.

Didalam hadits lainyang diriwayatkan dari al Barro bin 'Azib bahwasanya Rasulullah saw bersabda,"Berlindunglah kalian kepada Allah dari adzab kubur—beliau menyebutkan 2 atau 3 kali—kemudian berkata,'Sesungguhnya seorang hamba yang beriman apabila akan berakhir (hidupnya) di dunia dan akan mengawali akheratnya maka turunlah para malaikat dari langit dengan berwajah putih seperti matahari dengan membawa kain kafan dan wewangian dari surga dan mereka duduk disisinya sejauh mata memandang.

Kemudian datanglah malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan mengatakan,"Wahai jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan dari Allah dan keredhoan-Nya.' Beliau saw bersabda,'Maka keluarlah ruhnya seperti tetesan air dari bibir orang yang sedang minum maka dia (malaikat maut) pun mengambilnya. Dan tatkala dia mengambilnya maka para malaikat (yang lain) tidaklah membiarkannya berada ditangannya walau hanya sesaat sehingga mereka mengambilnya dan menaruhnya diatas kafan yang terdapat wewangian hingga keluar darinya bau semerbak kesturi yang membuat wangi permukaan bumi.' Beliau saw berkata,'Mereka kemudian naik (ke langit) dengan membawa (ruh) orang itu dan tidaklah mereka melewati para malaikat kecuali mereka bertanya,'Ruh yang baik siapa ini?' Mereka menjawab,'Fulan bin Fulan, dengan menyebutkan nama terbaik yang dimilikinya di dunia' sehingga mereka berhenti di langit dunia. Mereka pun meminta agar dibukakan (pintu) baginya maka dibukalah (pintu itu) bagi mereka dan mereka berpindahlah ke langit berikutnya sehingga sampai ke langit ketujuh dan Allah mengatakan,'Tulislah kitab hamba-Ku ini di 'illiyyin dan kembalikanlah ke bumi, sesungghnya darinyalah Aku ciptakan mereka dan kepadanyalah Aku mengembalikan mereka dan darinya pula Aku mengeluarkan mereka sekali lagi.'

Beliau saw bersabda,'Dan ruh itu pun dikembalikan ke jasadnya. Kemudian datanglah dua malaikat yang mendudukannya dan bertanya kepadanya,'Siapa Tuhanmu?' dia pun menjawab,'Tuhanku Allah.' Keduanya bertanya lagi,'Apa agamamu?' dia menjawab,'Agamaku Islam.' Keduanya bertanya,'Siapa lelaki yang diutus kepada kalian ini?' dia menjawab,'Dia adalah Rasulullah saw.' Keduanya bertanya lagi,'Apa ilmumu?' dia menjawab,'Aku membaca Al Qur'an, Kitab Allah, aku mengimaninya dan membenarkannya.'

Terdengarlah suara yang memanggil dari langit,'Karena kebenaran hamba-Ku maka hamparkanlah (suatu hamparan) dari surga, pakaikanlah dengan pakaian dari surga, bukakanlah baginya sebuah pintu menuju surga.' Beliau saw bersabda,'maka terciumlah wanginya serta dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang.' Beliau bersabda,'Datanglah seorang laki-laki berwajah tampan, berbaju indah dengan baunya yang wangi mengatakan,'Bahagialah engkau di hari yang engkau telah dijanjikan.' Orang (yang beriman) itu mengatakan,'Siapa angkau? Wajahmu penuh dengan kebaikan' dia menjawab,'Aku adalah amal shalehmu.' Orang itu mengatakan,'Wahai Allah, segerakanlah kiamat sehingga aku kembali kepada kularga dan hartaku.'

Beliau saw bersabda,'Sesungguhnya seorang hamba yang kafir apabila akan berakhir (hidupnya) di dunia akan akan mengawali akheratnya maka turunlah para malaikat dari langit yang berwajah hitam dengan membawa kain dan merekapun duduk disisinya sejauh mata memandang kemudian datang malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan mengatakan,'Wahai jiwa yang buruk, keluarlah menuju amarah dan murka Allah.'

Beliau saw bersabda,'maka dipisahkanlah ruh dari jasadnya seperti duri yang dicabut dari kain yang basah kemudian malaikat (maut) pun mengambilnya dan tatkala malaikat maut mengambilnya maka mereka (malaikat lain) tidaklah membiarkannya berada di tangannya walau sesaat sehingga meletakkannya dikain itu dan dibawanya dengan bau bangkai busuk yang meyebar di permukaan bumi. Mereka pun membawanya dan tidaklah mereka melintasi malaikat kecuali mereka bertanya,'Ruh buruk milik siapa ini?' mereka menjawa,'Fulan bin Fulan dengan menyebutkan nama yang paling buruknya di dunia.'

Kemudian mereka sampai di langit dunia dan meminta untuk dibukakan (pintu) baginya maka tidaklah dibukakan baginya kemudian Rasulullah saw membaca firman-Nya,"Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga hingga unta masuk ke lobang jarum." Kemudian Allah berkata,'Tulislah kitabnya di sijjin di bumi yang paling rendah maka ruhnya dilemparkan dengan satu lemparan. Kemudian beliau saw membaca,"Dan barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka dia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar burung, atau diterbangkan ke tempat yang jauh.'

Ruhnya pun dikembalikan ke jasadnya dan datanglah dua malaikat mendudukannya seraya bertanya,"Siapa Tuhanmu?' maka dia menjawab,'a..a... aku tidak tahu.' Keduanya bertanya.'Apa agamamu?' dia menjawab,'a...a...aku tidak tahu.' Keduanya bertanya,'Siapa laki-laki yang diutus kepadamu ini?' dia menjawab,'a...a...aku tidak tahu.' Maka terdengar seruan dari langit.' Karena pendustaan (nya) maka hamparkanlah (suatu hamparann) dari neraka dan bukakan baginya suatu pintu munuju neraka dan terasalah panas serta angin panasnya bagi orang itu dan dia pun dihimpit oleh kuburnya sehingga hancur tulang-tulangnya.

Datanglah seorang laki-laki yang berwajah buruk dengan pakaian yang bau busuk dan mengatakan,"Bergembiralah kamu dihari yang buruk bagimu yang telah dijanjikan ini.' Orang itu berkata,'Siapa kamu dengan wajahmu yang penuh dengan kajahatan.' Dia menjawab,'Aku adalah amal burukmu.' Orang itu pun berkata,'Wahai Allah janganlah engkau adakan kiamat." (HR. Ahmad)
Waktu diibaratkan pedang yang akan bunuh diri kita, waktu tak akan bisa berputar kembali,janganlah sia-siakan waktumu, taukah kamu setiap detik dan menit mengandung manfaat bagi orang yang menggunakan

Ndoro Mas

#19
Kutip dari: monokorobo pada Juni 08, 2009, 01:15:17 PM
Ikut nimbrung ah ;D
Pada saatnya nanti kita akan memasuki alam kubur (alam barzakh) sampai datangnya hari kebangkitan. Lalu kita akan dikumpulkan di padang mahsyar, setelah itu kita menghadapi hari perhitungan (hisab). Dan kita akan menerima keputusan dari Allah, apakah kita akan bahagia dalam surga ataukah akan sengsara dalam neraka.

Kehidupan setelah mati ini merupakan kehidupan panjang yang tidak terhingga. Kehidupan ini disebutkan dalam al-Qur'an dengan istilah خالدين فيها (kekal di dalamnya) atau dengan أبدا (selama-lamanya) atau dengan istilah لا ينقطع (tidak akan terputus)


Saya setuju dengan tulisan diatas, memang pada kenyataannya yang saya lihat melalui keilmuan saya alam Barzakh adalah alam yang tanpa batas seperti pada tulisan saya di awal :

"Bisa dibayangkan betapa teraniaya dan sengsaranya dia. Tetapi sesungguhnya dia teraniaya oleh Nafsu Angkaranya sendiri, dan hal ini bisa bertahan sampai tahunan, puluhan tahun bahkan sampai ratusan tahun atau lebih lamanya tergantung kesadaran tiap2 individu".


Kutip dari: monokorobo pada Juni 08, 2009, 01:15:17 PM
Ibnul Qayyim menjelaskan tentang dimana keberadaan ruh manusia setelah kematiannya:
Ruh-ruh itu berbeda-beda tempat tinggalnya di alam barzakh..........

Dalam tataran tingkat Ma'rifat, apa yang diutarakan oleh Ibnu Oayyim ini perlu ditelaah lebih dalam dengan tanpa emosi dan egoisme. Saya tidak tau pasti apakah penggunaan kata RUH yg dimaksud sama dengan kata ROH, kalau memang demikian saya kurang begitu sepaham dengan keberadaan RUH yang di mana2 setelah meninggal.

Pada pengalaman aplikasi keilmuan saya secara kontekstual keberadaan Ruh/Roh itu hanya Allah/Tuhan yang mengetahui, jadi ketika orang meninggal kemudian di alam kubur/Barzakh itu bukan Ruh/Roh-nya melainkan Arwah atau jasad Ghaibnya. Mengapa demikian ?
Karena status Ruh/Roh itu dikatakan dalam Al Qur'an tidak berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan, sedangkan manusia setelah meninggal kemudian di alam Barzakh atau alam kubur sampai dengan tingkatan langit sap 7 itu masih memiliki jenis kelamin antara pria atau wanita.

Jadi menurut hemat saya dalam mempelajari Al Qur' an maupun Hadist atau apa saja lebih tepat dan mengena bila dilakukan secara KONTEKSTUAL dan bukan hanya TEKSTUAL. Dan inilah PENGALAMAN saya secara KONTEKSTUAL seperti yg diminta oleh Mustank. Apakah ada yang punya pengalaman seperti saya ? ayo kita berbagi.......

Semoga bisa saling sharing bersama. Salam Damai.  :)


profesor gundul!

permisi....salam kenal ndoromas!
Aku pernah punya pengalaman, nih. Aku pernah dibawa naik ( entah kemana ). Kejadiannya aku lagi tidur di masjid. Aku sadar tubuhku masih tidur. Tapi kesadaranku mengatakan, bahwa tempat itu adalah alam yang sangat berbeda dengan dunia yang aku kenal selama ini. sekelilingku masih bisa dilihat dengan jleas meski aku tahu itu bukanlah sebuah batas atau tepian.  Lalu aku bersimpuh di depan ( sesuatu yang tak bisa saya sebuatkan ) dan mengajukan permohonan.
Apakah pengalaman saya ini benar adanya. Atau itu mimipi yang mencoba menghiburku ( jujur, secara spiritual saat itu aku senang sekali ). Bila memang benar, dimana tepatnya tempatku waktu itu. dan sekedar keterangan semua kejadian itu diluar kehendakku.

Ndoro Mas

Kutip dari: profesor gundul! pada Juni 20, 2009, 08:23:17 PM
permisi....salam kenal ndoromas!
Aku pernah punya pengalaman, nih. Aku pernah dibawa naik ( entah kemana ). Kejadiannya aku lagi tidur di masjid. Aku sadar tubuhku masih tidur. Tapi kesadaranku mengatakan, bahwa tempat itu adalah alam yang sangat berbeda dengan dunia yang aku kenal selama ini. sekelilingku masih bisa dilihat dengan jleas meski aku tahu itu bukanlah sebuah batas atau tepian.  Lalu aku bersimpuh di depan ( sesuatu yang tak bisa saya sebuatkan ) dan mengajukan permohonan.
Apakah pengalaman saya ini benar adanya. Atau itu mimipi yang mencoba menghiburku ( jujur, secara spiritual saat itu aku senang sekali ). Bila memang benar, dimana tepatnya tempatku waktu itu. dan sekedar keterangan semua kejadian itu diluar kehendakku.

Salam balik Profesor Gundul. Wah pasti super huebat nih ilmunya..sampai gundul begitu..he..he..becanda ya....

Oke kebetulan saja kejadian itu di Masjid meski sebenarnya kejadian semacam itu bisa saja terjadi dimanapun kita berada, dan perlu digarisbawahi ketika anda atau siapapun yg kebetulan mengalaminya di tempat2 ibadah (masjid, gereja, vihara, pura, dsb) belum tentu itu sesuatu yg datangnya dari Allah/Tuhan. Mengapa saya katakan demikian ? karena Setan, Jin, dsb dalam menghasut serta menempurukkan manusia bisa dengan 1001 cara.

Bukan saja melalui jalur2 maksiat saja mereka (setan, dkk) dalam melakukan aksinya, melainkan dengan jalur yg dianggap dan dikhultuskan oleh Manusia-pun mereka sanggup menerobos. Contoh : Setan, Jin bisa mengaku Wali, Nabi, Malaikat atau mengaku Allah/Tuhan sekalipun. Nah kalau kita tidak bener2 jeli dan waspada ...kita akan terhasut tipu dayanya.

Karena telah banyak kasus2 yg saya hadapi saat orang yg kebetulan diskusi dengan saya, dia bercerita kalau dia seperti diajak ke suatu tempat yg dalam alam itu seperti digambarkan di dalam Al Qur' an yaitu banyak bidadari2 cantik, air susu yang mengalir, taman yang indah dan ditemui oleh salah satu tokoh atau pemuka agama. Di alam itu dia dijamu dengan sangat luarbiasa.

Nah dari cerita diatas saya mencoba menelusuri melalui keilmuan saya, dan ternyata telah saya peroleh jawaban bahwa yg mengajak ke alam itu adalah kekuatan Jin dengan melalui jalur ANGKARA yang masih dimiliki orang tadi. Kenapa jalur ANGKARA ? Karena pada dasarnya Setan, Jin, dsb akan sangat dengan mudah mengambil Kendali Manusia dengan jalur ANGKARA itu.

Hal itu terbukti ketika saya tanya kepada orang yg diskusi dengan saya bahwa meski Dia sangat rajin dalam ibadah namun dalam aplikasi sehari-hari selalu saja ada ANGKARA yang dilakukannya. Dan saya akan memberikan sedikit ilustrasi bahwa yg disebut ANGKARA juga tidak hanya tentang kemunkaran saja, tetapi ketika kita punya keinginan yang seolah2 suci tetapi dalam menggapai kesucian itu kita masih mengunakan Angkara (Suci tapi Angkara), contoh dlm islam :hutang sana-sini untuk Naik Haji, melakukan ibadah sholat, Ngaji, puasa tetapi hanyalah utk memperoleh sanjungan.

Ada lagi contoh yg sangat tipis antara Angkara dengan Niat baik dalam meraih kesucian, yaitu ketika seseorang berangan-angan utk bisa masuk Surga, nah Angan-angan inilah yang kadang akan berbuntut pada pendomplengan Nafsu Angkara, dan itulah yang terjadi pada orang yg berdiskusi dengan saya di atas. Dan disanalah kemudian Setan, dkk beraksi utk menjebak dengan tipu dayanya membuat sebuah penggambaran2 yg dimungkinkan mendekati dengan pengagambaran2 suasana SURGA.

Jadi saya berharap kepada siapa saja kawan2 di Forum ini utk selalu selektif dan waspada dengan iming2 atau tipu daya apapun yang seolah2 datangnya dari Kesucian Tuhan/Allah. Kalau menurut saya abaikan pengalaman2 spiritual seperti itu, dan selalu mohon kesucian Allah/Tuhan dengan nilai2 Fitrah tanpa tendensi utk memiliki "kemampuan" spiritual tertentu. Sangat2 berbahaya ketika kita belum bisa mengendalikan Angkara kita (masih punya emosi, dengki, dendam, iri, dsb) justru kekuatan Setan, dkk-lah yang akan menyuplai "kekuatan spiritual" kita.

Kembali ke kasus anda Profesor..., kalau menurut saya kejadian itu terjadi saat antara tidur dan tidak tidur, tetapi anda seolah2 sadar akan kejadian itu sehingga kejadian itu sangat membekas dan anda sangat hafal betul detail ceritanya. Menurutku itu memang sebuah kejadian spiritual tapi Saya blm tau pasti, apakah kejadian itu anda diajak Malaikat atau Setan, Jin, dsb.

Tetapi menurut hemat saya abaikan saja pengalaman spiritual yg telah anda alami itu. Karena dunia spiritual harus dijalani dengan hati yang tulus tanpa ada tendensi rasa ingin memiliki atau antusiasme yg tinggi untuk segera bisa memiliki "kemampuan" spiritual atau supranatural. Yang terpenting adalah selalu menjaga nilai2 kefitrahan dan tetap dalam pengendalian angkara, itu saja dulu hingga kita benar2 layak utk "diangkat" oleh Allah/Tuhan dalam berfikir, bertindak dengan sehat dan menempati posisi kita sebagai Manusia yg sejati.....Kapan ? Jalani dan Tunggu saja saatnya......
Salam Damai. :)

profesor gundul!

Thanks berat bro! Terima kasih banget telah membuka wawasan saya. Memang, tipu daya setan gak mudah dikenali apalagi dikalahkan. Dan berkaitan dengan kejadian pada waktu itu, aku lebih suka mengambil hikmahnya, bagaimana membangun dengan sesama dan pengaruhnya pada akhlakku sendiri.
O, iya. ndoromas sudah pernah nulis buku belum tentang pengalaman spiritual ndoromas, kalo g buku, naskah script juga boleh. Sharing dong, versi lengkapnya. Biar teman-teman bisa download.

cronny

Orang muslim ada pengalaman nya sendiri... Orang kristen ada juga pengalaman nya sendiri, begitu pula dengan yg budha maupun hindu, ada juga pengalaman nya sendiri.. Belum tentu pengalaman2 tsb menceritakan hal yg sama.
Jadi ada kemungkinan pengalaman2 tersebut terbentuk karena sugesti dari ajaran2 yg mereka terima. Bahkan mungkin tidak ada apa2 setelah kematian, yah mati aja gitu. ngak ada kelanjutan nya.
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

Ndoro Mas

@ Profesor gundul :thank balik, sebenarnya pengen sih nulis pengalaman yang telah aku lakukan atau alami selama ini dalam bentuk buku, InsyaAllah diwaktu2 mendatang aku akan bisa menulis utk berbagi pengalaman spiritual dengan kawan2. Saya setuju dengan action anda "membangun dengan bersama dengan harapan berpengaruh thd akhlak yg lbh baik".

Meski tidak mudah tapi itulah sebenarnya hakikinya hidup kebersamaan sebagai komunitas manusia, hanya saja Manusia telah terdoktrin oleh sebuah ajaran2 yang cenderung pada pemecah belahan, sehingga bukan Setan, dkk sebagai musuh yang paling nyata, tetapi justru antar Manusia saling serang, hujat, demi pengklaiman pembenaran pribadi, golongan atau komunitasnya. Semoga kita tidak demikian.

@Cronny : Pada dasarnya dalam hidup dan kehidupan ini, manusia sedang mencari "format hidup" demi menjalankan misi dari Sang Maha Hidup. Tetapi namanya saja sedang mencari "format hidup" jadi sah2 saja bila masih ada sebuah keraguan dari apa yang dilakukan dalam menjalani hidup. Memang benar setiap manusia akan memiliki pengalaman yang berbeda sesuai dengan "format hidup" yang dijalankannya, saya tidak menyebutkan agama satu atau yg lainnya, tetapi semua itu juga merupakan sebagian pembentuk dari "format hidup" manusia.

Kalau berbicara masalah sugesti berarti masuk dalam ranah Psikologi, dan kebetulan saya memang pernah menyelesaikan study di Psikologi, sehingga saya tidak akan gegabah menilai pengalaman seseorang akibat dari sugesti yang terbentuk oleh sebuah ajaran2 yg diterimanya. Karena di Psikologi saya tidak bisa menjawab secara kontekstual apa itu Sugesti, Persepsi, Halusinasi, dan segala macam tipuan Visual yang diakibatkan oleh lemahnya Kognisi, afeksi dan psikomotor karena sebuah keimanan, akhlak moral serta nafsu angkara yg melemah, maka saya melanjutkan mendalami pada ilmu Parapsikologi yg lebih menitikberatkan pada konsep hidup secara KONTEKSTUAL.

Dulu saya tidak bisa menjawab saat tiba2 teman saya melihat Bensin Campur warna merah dianggap sebagai air sirup yang menyegarkan, saya juga tidak akan bisa menjelaskan ada tetangga saya yang tiap menjelang Maghrib berteriak-teriak bicara kotor, sesekali mengaji  tetapi dengan kondisi dibawah kesadaran.

Mulai dari situlah saya mulai sadar betapa manusia yang ditempatkan paling tinggi derajatnya diantara makhluk lainnya bisa demikian. Ada apa dibalik itu semua ? Akhirnya sedikit demi sedikit rahasia2 itu mulai terbuka, bahwasannya manusia itu bukanlah hanya "seonggok daging" yang hanya sekedar hidup terus kemudian mati tanpa ada kesinambungan. Dan memang telah saya buktikan bahwa dibalik permasalahan2 dunia campur tangan kekuatan X (Setan, dkk) sangatlah berperan.

Sayang anda mengatakan "kemungkinan" berarti anda tidak mempelajari secara kontekstual sehingga masih bersifat kabur dan belum yakin. Tetapi kalau saya mengatakan bahwa pengalaman2 tersebut terbentuk BUKAN karena sugesti dari ajaran2 yang mereka terima.

Sebagian pengalaman spiritual seseorang terbentuk karena sebuah Dokma, dari dokma yang tidak tercerna oleh Pikir tetapi tercerna oleh Nafsu Angkara sehingga yang muncul adalah sebuah harapan2 yang disertai nafsu angkara. Contoh : dalam sebuah dokma diceritakan penggambaran Malaikat dengan sayap yg membawa buku ttg perbuatan baik buruk seseorang, gambaran surga yang begitu indah dengan suasana taman dan dayang2, dlsb.

Dokma yang dicerna oleh Nafsu Angkara Manusia itulah yg kemudian dimanfaatkan oleh Setan, dkk sebagai alat utk menggiring manusia pada sebuah jebakan mautnya. Dan tentunya jebakan2 setan-pun disesuaikan dengan sebuah Dokma yang manusia terima, tujuannya agar manusia percaya bahwa pengalaman2 ini adalah murni dari Tuhan yang disembahnya. Nah, oleh karenanya sebuah kefatalan Manusia bila mencerna Dokma dengan Nafsu Angkara tanpa menyertakan pikir yang sehat dan nilai2 kefitrahan dalam menjalaninya.

Sayangnya lagi2 anda mengatakan "Mungkin" tidak ada apa2 setelah kematian, dengan berat hati saya harus mengatakan bahwa seyogyanya anda lebih jeli dalam mengamati hidup dan kehidupan ini, belajar melalui alam secara benar akan menuntun kita untuk dapat memahami arti hidup dan kehidupan ini. Semoga bermanfaat.

Salam Damai. :)



cronny

Yah itu boleh jadi pendapat loe... Gua lebih yakin ke arah setelah kematian, tidak ada apa2 lagi. Kalau surga dan neraka, sepertinya hasil dari imajinasi manusia dari ajaran2 yg mereka terima aja.

Gua rasa sangat angkuh kalau bilang manusia itu mahluk yg paling sempurna... Manusia adalah mahluk yg paling cerdas, berakal dan pintar di bumi ini iya. Tapi jauh dari paling sempurna. Banyak kebodohan, dan kekejaman yg dilakukan oleh mahluk yg "sempurna" ini.

Apalagi di jaman sekarang, dimana kita merusak lingkungan hidup kita sendiri, dan membuat banyak spesies lain nya punah. Pada saat bersamaan kita juga masih menyangkal hal2 tsb, juga membiarkan diri kita berkembang biak, seakan akan bumi bisa menampung berapa banyak nya jumlah manusia yg dilahirkan. (ini disaat dimana 1 milyar orang kelaparan setiap hari nya). Kita jauh dari sempurna.
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

MuhammadBz

@Ndoro Mas

Kok kayak yang di serial lorong waktu

monokorobo

@ndoro mas
q stuju dgn pndpt ndoro mas, sbnrnya klo mo mngtahui sprti yg dktkan diats, qt hrus bljar ilmu spiritual.
oya ndoro mas, pnya ilmu kebatinan ya?gmn c cranya? :)
Waktu diibaratkan pedang yang akan bunuh diri kita, waktu tak akan bisa berputar kembali,janganlah sia-siakan waktumu, taukah kamu setiap detik dan menit mengandung manfaat bagi orang yang menggunakan

Pi-One

Di mana letak 'alam lain'? bagaimana kalau berada pada ruang-waktu berbeda? Maka kita tak bisa mnyebut ia ada di utara, selatan, barat, timur, atas, bawah.

Dan apa kisah pengakuan bisa dipercaya? Di satu agama ada kisah pengakuan bahwa ia bertemu dengan sosok agamanya di surga, di kisah lain ada yang mengaku ia bertemu tokoh agama lain tadi tengah disiksa di neraka...

Siapa_saya

@Ndoro mas, masih banyak thread lain, coba dech ikut yang lain