Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 10:40:47 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 89
Total: 89

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Andai Tuhan memfitnah?

Dimulai oleh Jet Li, Januari 15, 2011, 11:36:46 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

maula

Kutip dari: Pi-One pada Januari 27, 2011, 12:06:32 PM
Pertanyaannnya, apakah hukum yang mengatur itu sendiri memang memerlukan pencipta?
menurut anda ? otomatis gitu ?

KutipDan dogma untuk dasar God of the gap ini apa ada nilainya? Gimaan kalau diisi dengan variabel lain, seperti GoEL? Nilai kalaimatnya bsia dibilang tak berubah :)
apa menurut anda kagak ada ?

Kutip
Lha, manusia bisa menyelidiki, ada banyak metode untuk itu. Manusia bahkan bisa mengamati sisi lain alam semesta untuk mencari perbandingan informasi. Dan karenanya, amat konyol mesti lari ke dogma semata untuk pertanyaan soal pembentukan bumi dan alam semesta. Tak ada alasan lari ke jawaban supranatural untuk fenomena yang mestinya masuk ranah sains.
lalu dengan cara bagaimana orang menyelidiki kalo alam ini terjadi melalui proses, sementara proses itu sendiri sudah selesai ketika manusia tercipta.

Kalo soal penciptaan ini konyol menurut anda, ya.... terserah anda saja, tapi ketika Tuhan mengatakan dialah yang menciptakan, saya tidak bisa mengatakan bahwa Tuhan berbohong, karena saya sendiri tidak bisa membuktikan kebohongan Tuhan.

KutipSilakan tanya om google. Ini bukan sesuatu yang segitu sulitnya dicari :)
tawaran saya silahkan diposting.
kalo gak sulit kenapa mesti cuma anda komentari, bukannya diposting ?

Kutip
Tidak ada siapa, yang ada adalah apa.
kalo apa yang menumbuhkan atau bagaimana tumbuhnya, ya gak problem donk, dari awal kan saya katakan siapa ? silahkan di cek lah.

KutipDan apa yang anda sodorkan malah menunjukkan dogma-dogma semata :)
kok dogma terus sih, tahunya anda nampaknya agama itu cuma dogma.
Oke,  saya percaya anda pasti punya alasan untuk mengatakan bahwa agama itu DOGMA, nah, silahkan katakan apa yang menjadi alasan anda mengatakan DOGMA.?, saya berharap anda punya alasan utk itu, bukan hanya ikuit2an doank ?

Kutip
Dan sebaliknya denganku, aku tidak menemukan sesuatu yang menunjukkkan bahwa kitab suci memang berasal dari Tuhan.
Apa perlu Tuhan itu menghadap anda untuk menjelaskan bahwa kitab suci itu memang benar2 dari Tuhan ? mestinya kan kagak perlu, wong sudah dibilang agama itu bebas dari paksaan.
Lagian apakah anda sudah mencari, misalnya dengan membaca AQ,  kok anda bisa mengatakan "tidak menemukan"

KutipLalu? Kebenaran dinilai dari jumlah orang yang percaya? Jadi jika mayoritas percaya Zeus, maka Zeus yang bikin?
Anda salah telak, saya sama sekali tidak mengatakan yang banyak itu yang benar, jumlah tidak mutlak menjamin kebenaran.

KutipTepatnya manusia dulu berusaha menciptakan sendiri sosok yang kiranya jadi pencipta, makanya konsep 'creator' ini berbeda dari masa- ke masa. Muali sosok matahari, dewa, dewi, sampai sosok yang tak diketahui wujudnya.
itulah wajah theis manusia,  apa yang mereka lakukan itu disebabkan adanya hal-hal diluar kemampuan akal, dengan mencari creator, bukannya dipaksakan diselesaikan dengan teori2.

KutipLebih tepatnya dikatkaan manusia-manusia pertama, karena prosesnya evolusi, bukan sim salabim. Dan anda mau pakai jurus tukang obat? Jika A terbukti salah, maka B pasti benar? Maka tinggal dibalik, karena anda tak bisa membuktikan sosok Adam, maka teori evolusi pasti benar :)
Kayaknya anda ndak menangkap pertanyaan saya, okelah saya ikuti teori evolusi anda.

- Manusia I (adam)   : tercipta melalui proses evolusi.
- Manusia II (isteri)   : tercipta melalui proses evolusi. ???????
- Manusia III dstnya.  (anak cucu adam) : tercipta tidak melalui proses yang sama dengan adam/isterinya, ini fakta, bagaimana anda menjelaskan terjadinya penyimpangan dalam proses ini..

Kutipnah lho. Jika jawabannya ngeles seperti anda begini, gimana mau terjawab?
yang saya katakan apa salahnya kalo anak2 menjadi korban tsunami di Aceh ? kenapa anda mesti menyesalkan anak2 yang menjadi kurban ?

KutipLalu kenapa ajaran anda banyak hitungan pahalanya berapa kali? Apa bukan buat 'ningkatin motivasi'?
ya, terserah aja yang ngasih donk, mo satu kali, dua kali, ato banyak kali ? kan tidak ada yang dipersoalan. Termasuk buat motivasi ato tidak ? yang bisa saya lihat hanya faktanya saja begitu. 

reborn

kembali ke topik awal dong...

utusan langit

pada sensitif banget kalau sudah di board agama dan filosofi! ^_^

Pi-One

#63
Kutip dari: maula pada Januari 27, 2011, 06:40:47 PM
menurut anda ? otomatis gitu ?
Kalau memang gak perlu pencipta dan tukang itervensi, ngapain diadakan?

Kutip dari: maula pada Januari 27, 2011, 06:40:47 PMapa menurut anda kagak ada ?
AFAIK tidak.

Kutip dari: maula pada Januari 27, 2011, 06:40:47 PMlalu dengan cara bagaimana orang menyelidiki kalo alam ini terjadi melalui proses, sementara proses itu sendiri sudah selesai ketika manusia tercipta.
Gak pernah dengar sains yang namanya kosmologi?

Kutip dari: maula pada Januari 27, 2011, 06:40:47 PMKalo soal penciptaan ini konyol menurut anda, ya.... terserah anda saja, tapi ketika Goddess of Eternal Loli mengatakan dialah yang menciptakan, saya tidak bisa mengatakan bahwa GoEL berbohong, karena saya sendiri tidak bisa membuktikan kebohongan GoEL.
Bisa lihat betapa tak berartinya konsep God of the gap anda? :)

Kutip dari: maula pada Januari 27, 2011, 06:40:47 PMkalo apa yang menumbuhkan atau bagaimana tumbuhnya, ya gak problem donk, dari awal kan saya katakan siapa ? silahkan di cek lah.
Kalau tak ada siapa, ngapain dipaksain ada?

Kutip dari: maula pada Januari 27, 2011, 06:40:47 PMkok dogma terus sih, tahunya anda nampaknya agama itu cuma dogma.
Oke,  saya percaya anda pasti punya alasan untuk mengatakan bahwa agama itu DOGMA, nah, silahkan katakan apa yang menjadi alasan anda mengatakan DOGMA.?, saya berharap anda punya alasan utk itu, bukan hanya ikuit2an doank ?
Anda mengajukan klaim, dasar klaim anda cuma karena itu yang diktakan agama dan kitab suci anda, selesai. Itu dogma.

Kutip dari: maula pada Januari 27, 2011, 06:40:47 PMApa perlu Tuhan itu menghadap anda untuk menjelaskan bahwa kitab suci itu memang benar2 dari Tuhan ? mestinya kan kagak perlu, wong sudah dibilang agama itu bebas dari paksaan.
Memang cara membuktian cuma itu?

Kutip dari: maula pada Januari 27, 2011, 06:40:47 PMLagian apakah anda sudah mencari, misalnya dengan membaca AQ,  kok anda bisa mengatakan "tidak menemukan"
Anda kira sudah berapa banyak klaim seperti yang anda ajukan diajukan rekan-rekan lain? Dan berapa kali pula mereka gak membuktikannya?

Kutip dari: maula pada Januari 27, 2011, 06:40:47 PMitulah wajah theis manusia,  apa yang mereka lakukan itu disebabkan adanya hal-hal diluar kemampuan akal, dengan mencari creator, bukannya dipaksakan diselesaikan dengan teori2.
Intinya, theis cukup modal God of the gap :)

Kutip dari: maula pada Januari 27, 2011, 06:40:47 PMKayaknya anda ndak menangkap pertanyaan saya, okelah saya ikuti teori evolusi anda.

- Manusia I (adam)   : tercipta melalui proses evolusi.
- Manusia II (isteri)   : tercipta melalui proses evolusi. ???????
- Manusia III dstnya.  (anak cucu adam) : tercipta tidak melalui proses yang sama dengan adam/isterinya, ini fakta, bagaimana anda menjelaskan terjadinya penyimpangan dalam proses ini..
Nah, nampaknya percuma membicarakan teori evolusi dengan anda. Aku bicara soal manusia-manusia berkembang dari makhluk sebelumnya, dan anda malah maksain konsep penciptaan di dalamnya, dengan ngajuin Adam-Hawa sebagai sepasang moyang semua manusia. Evolusi bukan proses penciptaan! ::)

Kutip dari: maula pada Januari 27, 2011, 06:40:47 PMyang saya katakan apa salahnya kalo anak2 menjadi korban tsunami di Aceh ? kenapa anda mesti menyesalkan anak2 yang menjadi kurban ?
Anda celoteh bahwa apa yang didapat memang harus mereka dapatkan, sebagai akibat perbuatan mereka sendiri. Emang apa kesalahan anak-anak itu, sampai mesti jadi korban?

Kutip dari: maula pada Januari 27, 2011, 06:40:47 PMya, terserah aja yang ngasih donk, mo satu kali, dua kali, ato banyak kali ? kan tidak ada yang dipersoalan. Termasuk buat motivasi ato tidak ? yang bisa saya lihat hanya faktanya saja begitu.  
Intinya, yang diincar emang pahala dan 'point kelulusan ke surga', niatnya gak murni :)

maula

Kutip dari: Pi-One pada Januari 27, 2011, 08:57:13 PM
Gak pernah dengar sains yang namanya kosmologi?
AQ boleh dibantah lho, gak percaya pun juga boleh, tapi kosmologi boleh tidak dibantah ?, boleh tidak kalo kita tidak percaya?

AQ juga sain lho, ini contohnya dan anda boleh membantah, boleh juga gak percaya :

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.(QS 10:5)

silahkan kan anda membantahnya. soalnya aku sudah coba membantahnya tetapi tidak mampu.
'kali aja anda mampu.
Gue jadi pengin tahu nih bagaimana kosmologi menjelaskan bagaimana prosesnya matahari bisa bersinar dan bulan bercahaya,  bagaimana pulak planet2 ini berjalan pada lintasannya ?

KutipBisa lihat betapa tak berartinya konsep God of the gap anda? :)
kalo anda menganggap gak berarti ya gpp toh, kan sudah dibilang "no compulsion in religion", makanya jangan paksa gue ngikuti anda.

KutipKalau tak ada siapa, ngapain dipaksain ada?
siapa yang maksa, lha wong tanya kok maksa : pertanyaannya kan siapa yang menumbuhkan tanaman ? apa yang saya paksa dari anda ? apa salah juga saya nanya ?
kalo tahu katakan saja siapa ato kalo gak tahu yang bilang saja gak tahu, bereeees kan ?

KutipAnda mengajukan klaim, dasar klaim anda cuma karena itu yang diktakan agama dan kitab suci anda, selesai. Itu dogma.
dogma lagi .... dogma lagi, apakah anda tidak berfikir bahwa yang menjadikan agama itu dogma adalah pengikutnya sendiri yang tidak mau mengkritisi, logis atau tidak ajaran yang disampaikan baik oleh Tuhan maupun ulama2, jadi faktor akal itu sangat menonjol, bukannya dibekukan spt. yang dilakukan pengikut agama.

ini bukti tuhan melarang pengikutnya :

... Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.(QS 10:100)

bacalah dengan baik, katakan ini adalah dogma atau bantahlah jika anda mampu ? berikan komentar anda ?

KutipMemang cara membuktian cuma itu?
menurut anda harus bagaimana ?
anda menuduh agama itu dogma, tapi anda lupa menolak agama itu juga dogma ? kalo pengikut agama umumnya asal ikut sama tanpa mau berfikir : salah benarnya ?
Tapi kalo anda juga tanpa berfikir : benar salahnya, asal main tolak,
Tidak ada salahnya anda menolak, tapi mestinya anda baca dulu isinya, baru anda tolak, bukan main hantam kromo, suka2 udel anda sendiri saja, trus nuduh dogma.

KutipAnda kira sudah berapa banyak klaim seperti yang anda ajukan diajukan rekan-rekan lain? Dan berapa kali pula mereka gak membuktikannya?
kayaknya gak nyambung deh, pertanyaan saya apakah anda sudah mencari, kok anda bisa mengatakan "tidak menemukan"?
jawab sajalah sudah atau belum

yang pantas mengatakan spt. itu adalah orang yang sudah mencari, orang mencari juga tidak kok bilang tidak menemukan ? apa anda tidak merasa ini aneh ?

KutipIntinya, theis cukup modal God of the gap :)
itu kan kata anda ?

KutipNah, nampaknya percuma membicarakan teori evolusi dengan anda. Aku bicara soal manusia-manusia berkembang dari makhluk sebelumnya, dan anda malah maksain konsep penciptaan di dalamnya, dengan ngajuin Adam-Hawa sebagai sepasang moyang semua manusia. Evolusi bukan proses penciptaan! ::)
sudah saya katakan saya hanya ngikuti anda, tapi kalo anda menganggap itu salah dan anda mau bicara tentang manusia-manusia berkembang dari makhluk sebelumnya,, maka pertanyaan saya, apakah manusia pertama itu berkembang dari makhluk yang lain ?

KutipAnda celoteh bahwa apa yang didapat memang harus mereka dapatkan, sebagai akibat perbuatan mereka sendiri. Emang apa kesalahan anak-anak itu, sampai mesti jadi korban?
sudah saya bilang ..... yang anda tanyakan ini pasti tidak terjawabkan anda kalo krn anda hanya mengandalkan akal saja ? (saya dhi. memilih untuk tidak menjawab krn anda toh tidak percaya kepada agama yang dokmatis kata anda).

akal ini banyak bolong2nya, banyak masalah yang tidak terjawab sementara kita suci dhi. AQ (maaf saya tidak tahu isi kitab suci agama lain), bukannya menafikan akal, tetapi menutup lubang2 "tanda tanya" yang tidak dapat dijawab oleh akal. Jadi kitab suci ini menutupi ke"bolongan" akal. gitu lho ?

KutipIntinya, yang diincar emang pahala dan 'point kelulusan ke surga', niatnya gak murni :)
ya kalo gak berbuat baik ancamannya dibakar api, ini kan sistem punish and reward, apa ini bisa anda katakan gak murni ?

Pi-One

Kutip dari: maula pada Januari 28, 2011, 09:51:11 AM
AQ boleh dibantah lho, gak percaya pun juga boleh, tapi kosmologi boleh tidak dibantah ?, boleh tidak kalo kita tidak percaya?
Tentu saja sains, termasuk kosmologi bisa dibantah, dengan data dan fakta ilmiah tentunya. Membantah dan tak percaya Alquran? Salah-salah dituduh murtad atau tak beriman. Bukankah percaya pada Alquran termasuk kewajiban muslim? :)

Kutip dari: maula pada Januari 28, 2011, 09:51:11 AMAQ juga sain lho, ini contohnya dan anda boleh membantah, boleh juga gak percaya :

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.(QS 10:5)
Lalu? Sisi sains mana yang ditunjukkan? Lebih kental soal mengklaim peranan 'sang kreator'...

Kutip dari: maula pada Januari 28, 2011, 09:51:11 AM
Gue jadi pengin tahu nih bagaimana kosmologi menjelaskan bagaimana prosesnya matahari bisa bersinar dan bulan bercahaya,  bagaimana pulak planet2 ini berjalan pada lintasannya ?
Sumber cahaya dan energi matahari dari reaksi fusi. Cahaya bulan berasal dari pantulan cahaya matahari. Begitu pula cahaya planet-planet lain. Lintasan planet terkait proses pembentukan tata surya itu sendiri, dimaan berasal dari debu dan gas yang berputar dan memadat. Bagian inti menjadi bintang induk (matahari), bagian sisanya juga berputar dan memadat menjadi obyek-obyek lain seperti planet-planet dan planetoida serta satelit (bagi yang terperangkap medan grvitasi planet)

Adalah AQ bicara soal reaksi fusi?

Kutip dari: maula pada Januari 28, 2011, 09:51:11 AM
siapa yang maksa, lha wong tanya kok maksa : pertanyaannya kan siapa yang menumbuhkan tanaman ? apa yang saya paksa dari anda ? apa salah juga saya nanya ?
Lha, sudah dijawab: tidak ada. Kenapa anda maksa harus ada siapa? Malah nuduh aku gak tahu. Sama pertanyaan: siapa yang mulutnya kempot niup-niup agar angin bisa berhembus?

Kutip dari: maula pada Januari 28, 2011, 09:51:11 AMdogma lagi .... dogma lagi, apakah anda tidak berfikir bahwa yang menjadikan agama itu dogma adalah pengikutnya sendiri yang tidak mau mengkritisi, logis atau tidak ajaran yang disampaikan baik oleh Tuhan maupun ulama2, jadi faktor akal itu sangat menonjol, bukannya dibekukan spt. yang dilakukan pengikut agama.
Realitanya? Hanya karena ada di kitab suci, hanya karena ada di ajaran agama, maka pasti benar, titik. Jika bukan disebut dogma, mau disebut apa?

Kutip dari: maula pada Januari 28, 2011, 09:51:11 AM
kayaknya gak nyambung deh, pertanyaan saya apakah anda sudah mencari, kok anda bisa mengatakan "tidak menemukan"?
jawab sajalah sudah atau belum
Jika belum pernah mencari, anda kira aku akan bilang 'sampai sekarang belum pernah menemukan'?

Kutip dari: maula pada Januari 28, 2011, 09:51:11 AM
sudah saya katakan saya hanya ngikuti anda, tapi kalo anda menganggap itu salah dan anda mau bicara tentang manusia-manusia berkembang dari makhluk sebelumnya,, maka pertanyaan saya, apakah manusia pertama itu berkembang dari makhluk yang lain ?
Sudah dibilang, jika anda bicara evolusi, anda bicara soal biologi, maka anda bicara soal manusia-manusia pertama. Evolusi menyangkut populasi. Buaknnya dari populasi nongol sepasang, lalau sepasang itu yang jadi moyang semua. Anda terus maksain manusia pertama emsti sepasang, mesti ada 'manusia pertama', sementara biologi bicara soal 'populasi manusia pertama'.

Kutip dari: maula pada Januari 28, 2011, 09:51:11 AMakal ini banyak bolong2nya, banyak masalah yang tidak terjawab sementara kita suci dhi. AQ (maaf saya tidak tahu isi kitab suci agama lain), bukannya menafikan akal, tetapi menutup lubang2 "tanda tanya" yang tidak dapat dijawab oleh akal. Jadi kitab suci ini menutupi ke"bolongan" akal. gitu lho ?
Dan adakah kitab suci ini membuktikan tambalan tadi benar? Tidak, cukup dipercaya, karna kitab suci itu 'pasti benar'. Karena itulah aku menyebutnya dogmatis dan tak lebih dari konsep 'variable of the gap', termasuk God of the gap...

Kutip dari: maula pada Januari 28, 2011, 09:51:11 AMya kalo gak berbuat baik ancamannya dibakar api, ini kan sistem punish and reward, apa ini bisa anda katakan gak murni ?
Jika motivasinya lebih pada ngincar reward, maka ya, itu memang sudah gak murni lagi :)

maula

Kutip dari: Pi-One pada Januari 28, 2011, 01:17:12 PM
Tentu saja sains, termasuk kosmologi bisa dibantah, dengan data dan fakta ilmiah tentunya. Membantah dan tak percaya Alquran? Salah-salah dituduh murtad atau tak beriman. Bukankah percaya pada Alquran termasuk kewajiban muslim? :)
lho kan tidak ada  paksaan dalam agama ?

KutipLalu? Sisi sains mana yang ditunjukkan? Lebih kental soal mengklaim peranan 'sang kreator'...
apa statement itu anda bermaksud mengatakan : Tuhan telah berbohong, ngaku2 telah membuat matahari bersinar dan bulan bercahaya dan menetapkan lintasannya ?

KutipSumber cahaya dan energi matahari dari reaksi fusi. Cahaya bulan berasal dari pantulan cahaya matahari. Begitu pula cahaya planet-planet lain. Lintasan planet terkait proses pembentukan tata surya itu sendiri, dimaan berasal dari debu dan gas yang berputar dan memadat. Bagian inti menjadi bintang induk (matahari), bagian sisanya juga berputar dan memadat menjadi obyek-obyek lain seperti planet-planet dan planetoida serta satelit (bagi yang terperangkap medan grvitasi planet)

-  apa anda bisa membuktikan dalam bentuk mini, bahwa debu dan gas kalo di-putar2 akan memadat ? aku perlu bukti lho... bukan cuma teori doang.
-  lalu energi dari mana, yang membuat debu dan gas berputar2 ...... apa energi bisa ada dengan sendirinya, anda kan gak mengakui ini bukan ?  trus dari mana pula datangnya debu dan gas, apa datang sendiri, mustahil kan ?

KutipAdalah AQ bicara soal reaksi fusi?
reaksi fusi kan muncul dari teori anda, ya gak ? apakah anda sudah membuktikan reaksi fusi itu menimbulkan cahaya matahari.  Ayo silahkan dibuktikan sekalian untuk membantah klaim tuhan, cocok bukan ?

KutipLha, sudah dijawab: tidak ada. Kenapa anda maksa harus ada siapa? Malah nuduh aku gak tahu. Sama pertanyaan: siapa yang mulutnya kempot niup-niup agar angin bisa berhembus?
ha...ha...ha.... anda jual sate ya.. pantesan.

KutipRealitanya? Hanya karena ada di kitab suci, hanya karena ada di ajaran agama, maka pasti benar, titik. Jika bukan disebut dogma, mau disebut apa?
Kebenaran menurut pengikutnya masing2, apa bisa disebut kebenaran yang hakiki kalo sifatnya subyektif ?, maka itu saya katakan bukan kitab sucinya yang dogmatis tetapi pengikutnya yang tidak mau berfikir untuk menelisik, utk mengkritisi kebenarannya, terutama apa yang disampaikan oleh apa yang mereka akui sebagai ulama dari agama manapun. Ulama2 inilah yang selalu membuat jalan menjadi bengkok, menyimpang dari kitab suci.

Bagi pengijkut2nya ulama ini tak lebih sebagai TUHAN2 KECIL, yang sangat dihormati, ditakuti, oleh pengikutnya masing2, mereka rela mati demi membela TUHAN2 KECIL ini, dan ini berakibat selalu muncul sekte sempalan baru, demikian dan demikian trus terjadi tanpa bisa dicegah.

Ini memang realita, tetapi sumber dogmanya bukan dari kitabnya tetapi dari peran manusianya yang menganggap agama itu pasti benar, tanpa perlu dikritisi lagi

Ini bertolak belakang sekali dengan sikap anda menganggap akal itu adalah segala2 nya, seperti dewa, agama tak lebih hanya dogma2 yang tidak dapat dibuktikan, agama tak rasionil, agama tak lebih hanyalah untuk para pemalas yang gak mau berfikir.


KutipJika belum pernah mencari, anda kira aku akan bilang 'sampai sekarang belum pernah menemukan'?
lhaaah yang ini yang namanya ngeles.


KutipSudah dibilang, jika anda bicara evolusi, anda bicara soal biologi, maka anda bicara soal manusia-manusia pertama. Evolusi menyangkut populasi. Buaknnya dari populasi nongol sepasang, lalau sepasang itu yang jadi moyang semua. Anda terus maksain manusia pertama emsti sepasang, mesti ada 'manusia pertama', sementara biologi bicara soal 'populasi manusia pertama'.
saya tidak perduli apakah manusia pertama itu adalah sepasang atau sebuah populasi, tetapi manusia2 generasi kedua, ketiga dstnya. seharusnya penciptaanya sama dengan generasi pertama,
kalo anda tetap berpegang teguh pada : PROSES ALAMI, dan penyimpangan harus ditolak.
Faktanya proses penciptaan manusia2 generasi kedua dstnya. menyimpang dari generasi pertama, bagaimana anda menjelaskan ini. ?

KutipDan adakah kitab suci ini membuktikan tambalan tadi benar? Tidak, cukup dipercaya, karna kitab suci itu 'pasti benar'. Karena itulah aku menyebutnya dogmatis dan tak lebih dari konsep 'variable of the gap', termasuk God of the gap...
He...he...he... anda sendiri tidak mengetahui apa isi kitab suci, tapi bisa mengatakan : TIDAK BENAR.
apa salah kalo saya mengatakan anda bohong. ? atau apa anda akan mengatakan bahwa anda benar ?

dogma.... dogma .... lagi, baca dulu deh... isi kitab suci ..... baru anda bisa mengatakan dogma. Anda ini kagak membaca,  tetapi nerocos terus bilang seenak udel sendiri. Apa anda tidak mau membaca ini :

... Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.(QS 10:100)

Tuhan sendiri marah kepada orang yang menjadikan agama ini dogma tanpa mau berfikir, eh..anda kok malah bilang agama dogma. Yang bener aja.




KutipJika motivasinya lebih pada ngincar reward, maka ya, itu memang sudah gak murni lagi :)
murni kagak murni, namanya juga hak setiap orang yang terserah aja, mo ngincar reward ato ngincar punish. nonton aja deh.

Pi-One

#67
Kutip dari: maula pada Januari 29, 2011, 10:21:15 AM
lho kan tidak ada  paksaan dalam agama ?
Gimana dengan prakteknya? Pengucilan sosial, pelecehan dan penghinaan oleh masyarakat, atau lebih ekstrim lagi, larangan dalam bentuk hukum negara seperti di Malaysia?

Kutip dari: maula pada Januari 29, 2011, 10:21:15 AMapa statement itu anda bermaksud mengatakan : Tuhan telah berbohong, ngaku2 telah membuat matahari bersinar dan bulan bercahaya dan menetapkan lintasannya ?
Nope. Aku hanya tidak percaya ayat yang anda kutip memang berasal dari Tuhan.

Kutip dari: maula pada Januari 29, 2011, 10:21:15 AM-  apa anda bisa membuktikan dalam bentuk mini, bahwa debu dan gas kalo di-putar2 akan memadat ? aku perlu bukti lho... bukan cuma teori doang.
-  lalu energi dari mana, yang membuat debu dan gas berputar2 ...... apa energi bisa ada dengan sendirinya, anda kan gak mengakui ini bukan ?  trus dari mana pula datangnya debu dan gas, apa datang sendiri, mustahil kan ?
Proses seperti di atas bisa diamati langsung di alam semesta. Di sisi lain alam semesta, ada bintang yang meledak, membentuk supernova dan melemparkan materi ke berbagai penjuru. Di tempat lain, ada bintang yang sedang terbentuk. Di tempat lain lagi, ada bintang tua yang sedang menjelang ajal, berubah jadi rakasa merah. Hanya karena itu gak ada di kitab suci anda, bukan berarti gak benar dan gak bisa diamati.

*Yakin, anda niatnya ngejar terus dan terus sampai titik dimana anda bisa membuat aku jawab tidak tahu, dan sat itulah variabel 'God of the gap' akan anda sodorkan. :)

Kutip dari: maula pada Januari 29, 2011, 10:21:15 AMreaksi fusi kan muncul dari teori anda, ya gak ? apakah anda sudah membuktikan reaksi fusi itu menimbulkan cahaya matahari.  Ayo silahkan dibuktikan sekalian untuk membantah klaim tuhan, cocok bukan ?
Anda benaran gak pernah dengar reaksi fusi dan fisi? Anda kira aku yang bikin teori reaksi fusi matahari? ::)

Kutip dari: maula pada Januari 29, 2011, 10:21:15 AMha...ha...ha.... anda jual sate ya.. pantesan.
Oh my loli...dikira tukang sate pakai mulut buat ngipasin sate yang dibakar? ::)

Kutip dari: maula pada Januari 29, 2011, 10:21:15 AMKebenaran menurut pengikutnya masing2, apa bisa disebut kebenaran yang hakiki kalo sifatnya subyektif ?, maka itu saya katakan bukan kitab sucinya yang dogmatis tetapi pengikutnya yang tidak mau berfikir untuk menelisik, utk mengkritisi kebenarannya, terutama apa yang disampaikan oleh apa yang mereka akui sebagai ulama dari agama manapun. Ulama2 inilah yang selalu membuat jalan menjadi bengkok, menyimpang dari kitab suci.

Bagi pengijkut2nya ulama ini tak lebih sebagai TUHAN2 KECIL, yang sangat dihormati, ditakuti, oleh pengikutnya masing2, mereka rela mati demi membela TUHAN2 KECIL ini, dan ini berakibat selalu muncul sekte sempalan baru, demikian dan demikian trus terjadi tanpa bisa dicegah.

Ini memang realita, tetapi sumber dogmanya bukan dari kitabnya tetapi dari peran manusianya yang menganggap agama itu pasti benar, tanpa perlu dikritisi lagi

Ini bertolak belakang sekali dengan sikap anda menganggap akal itu adalah segala2 nya, seperti dewa, agama tak lebih hanya dogma2 yang tidak dapat dibuktikan, agama tak rasionil, agama tak lebih hanyalah untuk para pemalas yang gak mau berfikir.
Siapa bilang begitu? Hanya karena aku menolak 'yang ada di agama dan kitab suci pasti benar', lantas anda langsung mengaitkan aku ke 'stereotip atheis versi theis'. Padahal aku bahkan bukan atheis :)

Kutip dari: maula pada Januari 29, 2011, 10:21:15 AMlhaaah yang ini yang namanya ngeles.
Ngeles? Anda kira aku sudah debat soal itu berapa lama? Anda kira aku debat cuma modal ngotot, tanpa mencari info dulu?

Kutip dari: maula pada Januari 29, 2011, 10:21:15 AMsaya tidak perduli apakah manusia pertama itu adalah sepasang atau sebuah populasi, tetapi manusia2 generasi kedua, ketiga dstnya. seharusnya penciptaanya sama dengan generasi pertama,
kalo anda tetap berpegang teguh pada : PROSES ALAMI, dan penyimpangan harus ditolak.
Faktanya proses penciptaan manusia2 generasi kedua dstnya. menyimpang dari generasi pertama, bagaimana anda menjelaskan ini. ?
Tuh kan, tambah ngawur. mana ada penciptaan manusia? Populasi manusia berkembang dari moyang manusia, dan prosesnya sama dengan generasi setelahnya, mereka mewariskan genetika pada generasi berikut.

Kutip dari: maula pada Januari 29, 2011, 10:21:15 AMHe...he...he... anda sendiri tidak mengetahui apa isi kitab suci, tapi bisa mengatakan : TIDAK BENAR.
apa salah kalo saya mengatakan anda bohong. ? atau apa anda akan mengatakan bahwa anda benar ?
Jika anda bilang aku gak hapal isi kitab suci, anda benar. Jika bilang aku gak tahu sama sekali, anda ngawur

Dan jika ingin membuktikan itu bukan dogma, maka buktikan, bukannya malah ngutip dogma lagi.

Kutip dari: maula pada Januari 29, 2011, 10:21:15 AM
murni kagak murni, namanya juga hak setiap orang yang terserah aja, mo ngincar reward ato ngincar punish. nonton aja deh.
Ya ya, dan artinya gak masalah jika orang berbuat baik bukan buat 'nyenangin Tuhan'...

*Apa sebaiknya dikembalikan ke topik semula lagi? Sebelum sang 'moderator juru kunci' menggembok thread ini :)

maula

#68
Kutip
Kutip dari: Pi-One pada Januari 29, 2011, 10:36:32 AM
Gimana dengan prakteknya? Pengucilan sosial, pelecehan dan penghinaan oleh masyarakat, atau lebih ekstrim lagi, larangan dalam bentuk hukum negara seperti di Malaysia?
Gak usah jauh2, pengikut sekte Ahmadyah juga diperlakukan spt. itu. Itu bukan perintah agama, tapi "hasil karya" Ulama2 yang bertindak sebagai Tuhan2 kecil di bumi ini yang selalu merasa benar sendiri sedang yang lain diluar kelompoknya dianggap kafir, sesat dsb.nya.

KutipNope. Aku hanya tidak percaya ayat yang anda kutip memang berasal dari Tuhan.
perhatikan kalimatnya :

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.(QS 10:5)

kalo anda kagak percaya kalimat itu dari Tuhan, maka kesimpulannya pasti dari manusia ya nggak, kalo anda lihat isi-nya, siapakah manusia pada masa LK 1500 tahun yang lalu, dikala ilmu pengetahuan belum semaju sekarang, yang bisa mengklaim bahwa dialah yang membuat spt. itu.

KutipProses seperti di atas bisa diamati langsung di alam semesta. Di sisi lain alam semesta, ada bintang yang meledak, membentuk supernova dan melemparkan materi ke berbagai penjuru. Di tempat lain, ada bintang yang sedang terbentuk. Di tempat lain lagi, ada bintang tua yang sedang menjelang ajal, berubah jadi rakasa merah. Hanya karena itu gak ada di kitab suci anda, bukan berarti gak benar dan gak bisa diamati.
Bisa diamati ? jadi pembentukan sebuah planet itu bisa diamati ? yang bener aja. tapi oke2 sajalah kalo anda mau memaksakan akal untuk menutup lubang.

sekarang anda katakan ke saya ya.... :
- debu dan gas pembentuk planet, berasal dari materi apa dan bagaimana proses pembentukannya ?
- lalu energi dari mana, yang membuat debu dan gas berputar2 ...... apa energi bisa ada dengan sendirinya, anda kan gak mengakui ini bukan ?  

Kutip*Yakin, anda niatnya ngejar terus dan terus sampai titik dimana anda bisa membuat aku jawab tidak tahu, dan sat itulah variabel 'God of the gap' akan anda sodorkan. :)
sebaiknya dijawab saja deh, anda kan tidak percaya kalo materi ada yang menciptakan. Jadi saya sedang membuktikan perkataan anda, makanya anda jawab saja jangan ngeles begitu dan menjadikan 'God of the gap' sebagai alasan untuk menghentikan pencarian bukti yang sedang saya lakukan.

KutipAnda benaran gak pernah dengar reaksi fusi dan fisi? Anda kira aku yang bikin teori reaksi fusi matahari? ::)
saya gak peduli teori itu berasal dari anda atau tidak, tetapi anda yang memunculkannya, bukan ? lalu anda maksa AQ utk menyesuaikan dengan teori anda,  sementara teori itu belum anda buktikan kebenarannya. betul tidak.

KutipOh my loli...dikira tukang sate pakai mulut buat ngipasin sate yang dibakar? ::)
oh... nggak tho kirain begitu ?

KutipSiapa bilang begitu? Hanya karena aku menolak 'yang ada di agama dan kitab suci pasti benar', lantas anda langsung mengaitkan aku ke 'stereotip atheis versi theis'. Padahal aku bahkan bukan atheis :)
saya hanya mengambil dari sudut persamaannya saja, bukankah atheis juga menolak agama juga ?

Kalo anda menolak agama, trus siapa yang anda andalkan selain akal, apa saya salah kalo saya mengatakan anda pemuja akal ? kalo anda tidak mengakui mengandalkan akal trus apa yang anda andalkan ?

Saya sudah sodorkan satu ayat untuk anda nilai, tapi anda tidak mampu menilai tingkat kebenarannya, tapi tetap juga bilang tidak pasti benar.?

Saya hanya merasa lucu saja melihat sikap anda "menolak bahwa kitab suci pasti benar", bagaimana mungkin sesuatu yang anda tidak mengetahuinya : anda tidak tahu isi AQ, tapi anda menolak kalo AQ itu pasti benar ?.

Padahal kalo membaca anda kan tahu mana yang tidak benar dan mana yang benar,  betul tidak ?
jadi bukan main hantam kromo saja, kalo AQ kebenarannya tidak pasti.

KutipNgeles? Anda kira aku sudah debat soal itu berapa lama? Anda kira aku debat cuma modal ngotot, tanpa mencari info dulu?
nah  lho, kalo nggak suka dibilang ngeles, jangan suka bilangin orang ngeles.
sekarang anda tahu kan rasanya kalo dituduh ngeles,

Kutip
Tuh kan, tambah ngawur. mana ada penciptaan manusia? Populasi manusia berkembang dari moyang manusia, dan prosesnya sama dengan generasi setelahnya, mereka mewariskan genetika pada generasi berikut.
Kalo anda kagak menyukai kata "PENCIPTAKAN" anda boleh pakai istilah lain deh, misalnya "PEMUNCULAN", silahkan saja.
Saya ulangin pertanyaan saya, melalui kata anda yang "prosesnya sama dengan generasi setelahnya", perkataan ini pasti tidak benar karena proses munculnya generasi pertama tidak sama dengan proses terjadinya generasi kedua dstnya.
Nah, bagaimana anda menjelaskan ini ?

KutipJika anda bilang aku gak hapal isi kitab suci, anda benar. Jika bilang aku gak tahu sama sekali, anda ngawur
ya, paling tidak saya sudah memposting beberapa ayat jadi anda sekarang sudah ada beberapa yang tahu. Itu sebabnya saya tidak mengatakan : "sama sekali", anda yang nambahi perkataan saya, trus anda menuduh saya ngawur ? apaan tuh.

KutipDan jika ingin membuktikan itu bukan dogma, maka buktikan, bukannya malah ngutip dogma lagi.Ya ya, dan artinya gak masalah jika orang berbuat baik bukan buat 'nyenangin Tuhan'...
lho kan sudah saya buktikan ayat :


... Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.(QS 10:100)

ini adalagi satu ayat :

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.(QS 17:36)

inikan artinya tuhan itu melarang pengikutnya untuk ikut2an saja.

Faktanya dalam agama ini memang kebanyakan manusia tidak mau menggunakan akalnya, juga tidak mau berfikir, mereka justru lebih percaya pada TUHAN2 KECIL (ulama2)  dari pada TUHAN YANG SESUNGGUHNYA.

Maka dari sini lahirlah sekte2 yang ajarannya jauh menyimpang dari ajaran yang sesungguhnya, seperti : ajaran terrorisme, ajaran2 seperti FPI, yang bukannya berbuat baik malah berbuat kerusakan. Orang2 seperti mereka ini sebenarnya bukanlah islam, meski mereka mengaku2 islam.

Saya memang tidak sama dengan orang2 islam kebanyakan, saya tidak mempercayai ajaran2 "TUHAN2 KECIL" seperti : Mi'raj nabi ke langit, siksa kubur, haji, dsb.dsb.

Kutip*Apa sebaiknya dikembalikan ke topik semula lagi? Sebelum sang 'moderator juru kunci' menggembok thread ini :)
setuju, kayaknya saya juga udah cukup "mengambil" sesuatu dari anda, tidak lupa terima kasih, dan maaf saya kepada anda.

Pi-One

Tolong ya Maula, quote yang benar.

Dan sekali lagi, biar gak makin OoT, aku singkat saja.

Anda mengklaim ayat yang anda ajukan pasti dari Tuhan, apa alasannya? Karena ayatnya bicara soal sosok yang mengklaim melakukan semua itu? Itu bukan bukti, itu dogma. Kecuali anda bisa buktikan memang sosok yang anda maksud yang melakukannya. Jika anda berharap aku menerima ayat-ayat itu dengan 'iman', itu percuma, aku 'tidak punya'.

Jadi selanjutnya biar kembali ke topik semula saja.

maula

#70
KutipAnda mengklaim ayat yang anda ajukan pasti dari Tuhan, apa alasannya? Karena ayatnya bicara soal sosok yang mengklaim melakukan semua itu? Itu bukan bukti, itu dogma. Kecuali anda bisa buktikan memang sosok yang anda maksud yang melakukannya. Jika anda berharap aku menerima ayat-ayat itu dengan 'iman', itu percuma, aku 'tidak punya'.
kayak yang anda tahu cuma satu kata doank : dogma....dogma, dogma .... mulu lain tidak.
Saya bukannya memastikan dari tuhan, tapi untuk anda bantah, untuk informasi bagi anda bahwa tidak ada paksaan dalam agama, tapai apa jawaban anda :
Saya  mengajukan ayat untuk anda bantah, tapi jawaban anda cuma dogma... dogma... juga.
Saya mengajukan ayat supaya orang berfikir, jawaban anda cuma dogma....dogma...juga.
Saya mengajukan ayat supaya jangan asal ikut2 an, jawaban anda cuma dogma....dogma....juga.

Udah itu anda nuduh lagi saya berharap anda menerima ayat2 yang saya ajukan dengan "iman", lho koq jadi kaco begini, ?
anda kan biasa berfikir, tolong fikirkan apa untungnya berharap2 spt. itu , apaaaaa ? Anda mau jadi theis, atheis, atau apapun juga emang ada hubungannya dengan gue, untung kagak/rugi juga kagak, emang gue peduli.

saya jadi tahu persis fikiran anda justru sudah terdogma dengan  istilah dogma, makanya anda langsung menuduh orang mengajak beriman kepada kitab suci, krn jawaban anda sudah terpola : dogma, dogma dan dogma saja.

sorry deh, jangan biasakan curiga ama orang ?

Pi-One

Kutip dari: maula pada Januari 30, 2011, 05:03:52 PM
kayak yang anda tahu cuma satu kata doank : dogma....dogma, dogma .... mulu lain tidak.
Saya bukannya memastikan dari tuhan, tapi untuk anda bantah, untuk informasi bagi anda bahwa tidak ada paksaan dalam agama, tapai apa jawaban anda :
Saya  mengajukan ayat untuk anda bantah, tapi jawaban anda cuma dogma... dogma... juga.
Saya mengajukan ayat supaya orang berfikir, jawaban anda cuma dogma....dogma...juga.
Saya mengajukan ayat supaya jangan asal ikut2 an, jawaban anda cuma dogma....dogma....juga.

Udah itu anda nuduh lagi saya berharap anda menerima ayat2 yang saya ajukan dengan "iman", lho koq jadi kaco begini, ?
anda kan biasa berfikir, tolong fikirkan apa untungnya berharap2 spt. itu , apaaaaa ? Anda mau jadi theis, atheis, atau apapun juga emang ada hubungannya dengan gue, untung kagak/rugi juga kagak, emang gue peduli.

saya jadi tahu persis fikiran anda justru sudah terdogma dengan  istilah dogma, makanya anda langsung menuduh orang mengajak beriman kepada kitab suci, krn jawaban anda sudah terpola : dogma, dogma dan dogma saja.

sorry deh, jangan biasakan curiga ama orang ?
Bla bla bla...

Intinya: anda mengklaim ini itu, dan modal anda cfuma karena itu tertulis di kitab suci anda. Dan karna anda anggap kitab suci anda tak mungkin salah, maka anda menerima dogma. Jika yang anda ajukan adalah dogma, apa salahnya menyebutnya dogma?

Dan sekali lagi, mending anda balik ke topik awal, sebelum sang mod bawa gembok. :)

young seeker

Kutip dari: cronny pada Januari 15, 2011, 11:04:43 PM
iseng kali dia... jadi butuh hiburan gitu bro.
sudah lebih dari 14.6 milyar tahun eksis nya, jadi mungkin ini fase bosen nya bro.

bung cronny
jawaban loe selalu membuat gw nyengir
wakakaka...
lucu....
to erase the nameless fear...just simply give it a name

maula

Kutip dari: Pi-OneBla bla bla...

Intinya: anda mengklaim ini itu, dan modal anda cfuma karena itu tertulis di kitab suci anda. Dan karna anda anggap kitab suci anda tak mungkin salah, maka anda menerima dogma. Jika yang anda ajukan adalah dogma, apa salahnya menyebutnya dogma?


ha...ha...ha... anda hanya "membaca" isi kepala saya melalui kebalikan dari isi kepala anda.
karena anda menganggap kitab suci "bisa salah", maka anda menyangka saya beranggapan kitab suci "tidak mungkin salah".

Jadi anda sama sekali menafikan akal untuk berfikir benar atau salah, yang anda pakai cuma perkiraan, anggapan atau persangkaan belaka  ..... padahal ini dalam islam tidak menyukai persangkaan ini :

Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran.(QS 53:28)

Itulah yang terjadi pada diri anda, cuma persangkaan saja tanpa pengetahuan sedikitpun. Jadi anda tak lebih hanya omong kosong, melompong tanpa isi.


Pi-One

Kutip dari: maula pada Februari 01, 2011, 03:18:22 PM
bla bla bla...
Aku membaca pikiran anda melalui posting-posting anda. Sementara anda menilai aku berdasar stigma anda tentang atheis (walau aku sendiri bukan atheis).