Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 09:59:21 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 136
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 140
Total: 140

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Awal Alam Semesta dan Awal Kehidupan

Dimulai oleh The Houw Liong, Oktober 08, 2009, 06:35:46 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 3 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Farabi

#1425
Yang ada dalam fikiran saya, ini sih pengalaman pribadi sebetulnya. Awalnya cuma kosong dan gelap, kemudian terciptalah konsep dua dimensi. Kemudian dari konsep dua dimensi diciptakanlah dimensi ketiga, yaitu kedalaman. Dan dengan adanya kedalaman, muncullah konsep ketakterhinggaan. Konsep 3 dimensi muncul dengan membagi panjang atau tinggi dengan Z sehingga akan ada banyak dan tidak terhingga sebuah garis jika dijajarkan secara dalam. Kemudian dari itu, terciptalah konsep bundar, sehingga, suatu garis akan bisa menghadap kemana saja, sehingga dari ketidak terhinggaan terciptalah ketidak terhinggaan baru, sehingga, sebuah garis bisa menghadap dari sudut 0, ke sudut 0.999999999999999999....dst dst baru sampai kesudut 1. Dan total ada 360 derajat, tapi hitungan yang dipakai bukan 360 derajat, melainkan (22/7)/180 untuk X dan 1-X untuk Y. Dari ketidakterhinggaan tersebut, kemudian terciptalah konsep fisika, dimana sebuah benda tidak akan bisa menempati tempat yang sama dalam satu waktu, sehingga terciptalah ketidakterhinggaan baru yang bernama jumlah. Dengan adanya konsep ini, suatu lingkaran akan semakin besar jika lingkaran terluar tercipta lingkaran baru. Dari ketidak terhinggaan ini diciptakanlah konsep partikel, dimana wujudnya adalah hanya energi saja yang tidak ada wujud apa apa yang diputarkan secara cepat sehingga seolah olah partikel itu nyata bentuknya. Dari ketidak terhinggaan ini, diciptalah suatu konsep baru, yaitu muatan. Awal mulanya hanya ada 2 partikel saja, muatan plus dan muatan negatif, dari ketidak terhinggaan sebelumnya, terciptalah ketidak terhinggaan baru dalam wujud bentuk. Dari konsep partikel bermuatan muncullah konsep atom, atom ini pun menciptakan ketidak terhinggaan baru dalam bentuk molekul. Nah kitab kejadian versi saya ini berhenti disini, karena ketidak terhinggaan wujud baru yang berasal dari ketidak terhinggaan panjang molekul menciptakan yang disebut sell yang juga jumlahnya tidak terhingga, baik bentuk ataupun jenis belum ditemukan rahasianya.

Dan saya menyebut dunia yang saya tulis diatas, simulasi komputer. :D
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

sirius.A

Kutip dari: The Houw Liong pada September 09, 2013, 08:49:03 AM
Pencipta alam semesta merancang hukum alam sehingga memungkinkan timbulnya kehidupan.

Btul. sepakat sma yg ini.

__________

Kutip dari: Farabi pada Oktober 04, 2014, 07:18:52 PM
Yang ada dalam fikiran saya, ini sih pengalaman pribadi sebetulnya. Awalnya cuma kosong dan gelap, kemudian terciptalah konsep dua dimensi. Kemudian dari konsep dua dimensi diciptakanlah dimensi ketiga, yaitu kedalaman. Dan dengan adanya kedalaman, muncullah konsep ketakterhinggaan. Konsep 3 dimensi muncul dengan membagi panjang atau tinggi dengan Z sehingga akan ada banyak dan tidak terhingga sebuah garis jika dijajarkan secara dalam. Kemudian dari itu, terciptalah konsep bundar, sehingga, suatu garis akan bisa menghadap kemana saja, sehingga dari ketidak terhinggaan terciptalah ketidak terhinggaan baru, sehingga, sebuah garis bisa menghadap dari sudut 0, ke sudut 0.999999999999999999....dst dst baru sampai kesudut 1. Dan total ada 360 derajat, tapi hitungan yang dipakai bukan 360 derajat, melainkan (22/7)/180 untuk X dan 1-X untuk Y. Dari ketidakterhinggaan tersebut, kemudian terciptalah konsep fisika, dimana sebuah benda tidak akan bisa menempati tempat yang sama dalam satu waktu, sehingga terciptalah ketidakterhinggaan baru yang bernama jumlah. Dengan adanya konsep ini, suatu lingkaran akan semakin besar jika lingkaran terluar tercipta lingkaran baru. Dari ketidak terhinggaan ini diciptakanlah konsep partikel, dimana wujudnya adalah hanya energi saja yang tidak ada wujud apa apa yang diputarkan secara cepat sehingga seolah olah partikel itu nyata bentuknya. Dari ketidak terhinggaan ini, diciptalah suatu konsep baru, yaitu muatan. Awal mulanya hanya ada 2 partikel saja, muatan plus dan muatan negatif, dari ketidak terhinggaan sebelumnya, terciptalah ketidak terhinggaan baru dalam wujud bentuk. Dari konsep partikel bermuatan muncullah konsep atom, atom ini pun menciptakan ketidak terhinggaan baru dalam bentuk molekul. Nah kitab kejadian versi saya ini berhenti disini, karena ketidak terhinggaan wujud baru yang berasal dari ketidak terhinggaan panjang molekul menciptakan yang disebut sell yang juga jumlahnya tidak terhingga, baik bentuk ataupun jenis belum ditemukan rahasianya.

Dan saya menyebut dunia yang saya tulis diatas, simulasi komputer. :D

kalau anda bicara soal kosong dan gelap artinya anda bicara soal ruang 3 dimensi tanpa isi dan cahaya.

Farabi

bukan hanya tanpa isi dan cahayaa, konsep 3 dimensinya saja belum ada. dalam dunia komputer konsep 3 dimensi hanya penyekalaan saja dimana semakin kecil semakin jauh. gimana cara jelasinnya ya?
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

Bagaimana dengan waktu.
Waktu adalah bagian dari ruang-waktu, dan kita tak bisa memulai perubahan atau pembentukan alam semesta tanpa konsep waktu. Sedang waktu sendiri bukan dimensi terpisah dan mutlak seperti konsep lama newton.

Farabi

Kutip dari: Pi-One pada Desember 04, 2014, 09:19:29 AM
Bagaimana dengan waktu.
Waktu adalah bagian dari ruang-waktu, dan kita tak bisa memulai perubahan atau pembentukan alam semesta tanpa konsep waktu. Sedang waktu sendiri bukan dimensi terpisah dan mutlak seperti konsep lama newton.

in hanyalah simulasi komputer bukan sesuatu yang nyata. saya cenderung mengimani bahwa waktu hanyalah ukuran saja untuk sesuatu hal jadi waktu itu tidak pernah ada yang ada hanyalah "infinite present"
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

Waktu hanyalah alat ukur untun perhitungan bagi kita. Kalau saya perhatikan, kucing bisa berlari lebih cepat, mereka juga bisa menggerakan tangannya dengan cepat, apakah mungkin 1 detik bagi kucing dia rasakan seperti 10 menit bagi kita, karena mereka bergerak lebih cepat daripada kita. Ini adalah salah satu dari buah pemikiran saya tentang waktu.

Komputer menghitung dengan sangat cepat, 1 triliun bilangan cacah dengan sangat cepat, tapi jika prosessor itu hidup, mungkin bagi dia saat menghitung satu bilangan sangat lambat, dan biasa biasa saja, tapi karena penafsiran waktu yang dia alami beda dengan kita, maka dia tampak lebih cepat bagi kita.

Dalam penafsiran waktu, kita mempunyai standard yang sama yaitu jam. Satu detik di indonesia pasti sama seperti satu detik di luar negeri, bahkan jam sekarang menggunakan standar quartz dalam upaya untuk menyeragamkan.

Dalam pemikiran saya awal dibentuknya alam semesta, belum ada acuan yang bisa disebut sebagai waktu. Cepat dan lambat sangatlah relativ. Bisa saya memperlambat reaksi antar molekul dan bisa pula saya mempercepatnya. Dan pada saat saya memperlambat simulasi, bisakah disebut saya yan menjadi cepat, atau saat simulasi dipercepat, apakah saya yang melambat? Karena tidak ada standardnya maka waktu saat penciptaan belum ada.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

Kutip dari: Farabi pada Desember 09, 2014, 07:27:26 PM
Waktu hanyalah alat ukur untun perhitungan bagi kita. Kalau saya perhatikan, kucing bisa berlari lebih cepat, mereka juga bisa menggerakan tangannya dengan cepat, apakah mungkin 1 detik bagi kucing dia rasakan seperti 10 menit bagi kita, karena mereka bergerak lebih cepat daripada kita. Ini adalah salah satu dari buah pemikiran saya tentang waktu.

Komputer menghitung dengan sangat cepat, 1 triliun bilangan cacah dengan sangat cepat, tapi jika prosessor itu hidup, mungkin bagi dia saat menghitung satu bilangan sangat lambat, dan biasa biasa saja, tapi karena penafsiran waktu yang dia alami beda dengan kita, maka dia tampak lebih cepat bagi kita.

Dalam penafsiran waktu, kita mempunyai standard yang sama yaitu jam. Satu detik di indonesia pasti sama seperti satu detik di luar negeri, bahkan jam sekarang menggunakan standar quartz dalam upaya untuk menyeragamkan.

Dalam pemikiran saya awal dibentuknya alam semesta, belum ada acuan yang bisa disebut sebagai waktu. Cepat dan lambat sangatlah relativ. Bisa saya memperlambat reaksi antar molekul dan bisa pula saya mempercepatnya. Dan pada saat saya memperlambat simulasi, bisakah disebut saya yan menjadi cepat, atau saat simulasi dipercepat, apakah saya yang melambat? Karena tidak ada standardnya maka waktu saat penciptaan belum ada.
Justru waktu bukanlah sesuatu yang absolut.
Waktu absolut itu konsep klasiknya Newton.
Jam, menit, detik hanyalah satuan durasi waktu, tapi itu juga bukan satuan absolut.
Bukannya ada yang disebut dengan relativitas waktu?

ytridyrevsielixetuls

sah-sah saja Farabi menggunakan teori atau aplikasi atau analogi itu tentang asal usul alam semesta atau kehidupan. sebab logika kita masih belum menjangkaunya. ini sama seperti menggambarkan alam semesta yang tak bertepi dan tidak ada yang membungkusnya. model apa yang bisa kita visualiasikan secara menyeluruh ? tidak ada. jadi kita menggunakan jembatan atau proxy yang bisa dimengerti dulu. terus dijadikan batu loncatan untuk teori2 atau penemuan2 yang baru. ketika kita mengatakan "kekosongan" bisa jadi maksudnya kosong secara konkret atau abstrak. misalnya gelas kosong. itu konkret maknanya sedangkan pikiran kosong maknanya abstrak.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

The Houw Liong

HouwLiong

Farabi

Saya pribadi sih mengimani waktu itu hanya konsep untuk perhitungan saja. Yang ada hanyalah "infinite present" gitu kira kira.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

Kutip dari: Farabi pada Desember 11, 2014, 08:57:15 AM
Saya pribadi sih mengimani waktu itu hanya konsep untuk perhitungan saja. Yang ada hanyalah "infinite present" gitu kira kira.
kalau sudah kepercayaan pribadi, akan susah bahasnya secara sains...

Farabi

Kutip dari: Pi-One pada Desember 11, 2014, 09:18:17 PM
kalau sudah kepercayaan pribadi, akan susah bahasnya secara sains...

memang subforum ini bukan sains kan ;D
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

Kutip dari: Farabi pada Desember 12, 2014, 10:58:06 AM
memang subforum ini bukan sains kan ;D
Mungkin.
Tapi bahasan awal alam semesta juga masuk bahasan sains sih.
Jadi yah, suka-sukalah.
namanya juga iman. :)

Farabi

Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.