Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 07:02:50 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 203
Total: 203

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Bagaimana Membuktikan keberadaan Tuhan??

Dimulai oleh Ayaz, Januari 22, 2011, 01:23:53 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

maula

Kutip dari: familycode pada Februari 17, 2011, 12:20:49 PM
Secara bakunya
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
masuk dalam arti memuja (sesuatu sbg Tuhan)

Menyembah adalah segala aktifitas, yang apapun itu, asalkan itu di lakukan untuk "tuhan".
Tapi istilah menyembah disini dapat menyembah tuhan yang salah, contoh satanisme.

Sehingga tentu saya melakukan istilah menyembah dalam arti umum dibatasi karena ada hal-hal yang memang kriterianya sangat terbatas.

Tentang Menyembah Tuhan yang benar :
Dalam menyembah, sebenarnya Tuhan tidak peduli seperti apa, bagaimana cara kita, dan dimana kita menyembah, karena yang Tuhan mau, bahwa penyembahan itu adalah kita sendiri dan bagaimana cara kita menjalani hidup kita sebagai seorang penyembah. Penyembahan itu berbicara tentang gaya hidup. Tentang hal-hal yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Tapi melakukan kebiasaan buruk kita bukan termasuk menyembah justru itu memungkiri penyembahan. Melakukan pekerjaan-pekerjaan baik juga belum tentu menyembah, karena apa yang manusia pandang baik, belum tentu baik untuk Tuhan, karena hal itu "baik" dilihat dari sudut pandang manusia sendiri, yang artinya itu baik untuk kita, dilakukan untuk kepentingan kita, bukan untuk Tuhan kan.

Cara Menyembah Tuhan yang benar :
- Menyembah dengan segenap hati: Dalam atmosfir keintiman dengan Tuhan, lapar dan haus akan Tuhan, serta penuh iman dan pengharapan.
- Menyembah dengan segenap akal budi: Memiliki pengertian yang benar tentang kuasa penyembahan.
- Menyembah Tuhan dengan segenap jiwa dan kekuatan: Penyembahan yang penuh ekspresi pengagungan, dengan penuh kekuatan disertai dengan penghayatan emosi.

Lalu siapakah menurut anda yang berhak untuk menetapkan Aktifitas penyembahan dimaksud : MANUSIA atau TUHAN sendiri, ?


familycode

#121
Kutip dari: maula pada Februari 17, 2011, 08:57:50 PM
Lalu siapakah menurut anda yang berhak untuk menetapkan Aktifitas penyembahan dimaksud : MANUSIA atau TUHAN sendiri, ?

Hukum Kasih :
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Tuhan dengan memberikan petunjuk dan Manusia dengan segenap jiwa dan akal budi.

Ayaz

Ijinkan saya mengutip Postingan anda sebelumnya-yang kemudian saya jawab tersebut-
Inilah Postingan Bapak FC yang menarik perhatian saya:

""Hakekat Tuhan yang benar berbeda dengan tuhan-tuhan lain, Tuhan yang benar hanya satu. Tuhan yang benar menciptakan manusia, manusia menjadi sangat banyak dan beranakpinak, tapi tidak semua manusia menyembah Tuhan yang benar. Saat seseorang mengkonsepkan semua agama adalah menyembah tuhan yang sama maka artinya adalah bentuk pemaksaan konsep terhadap agama lain dengan didasarkan pada tafsir suka-suka, ini sama saja dengan memaksakan konsep dan berdampak pada pengubahan hakekat konsep pada logika agama yang berbeda""
Dan ini cuplikan sedernana pertanyaan saya:
Mau nimbrung sedikit aja.


Saya menukil secuil dari tulisan Bung Familycode.

tapi tidak semua manusia menyembah Tuhan yang benar.

Saya seperti dihudupkan kembali kesegaran saya dengan pernyataan Besar Bapak FC ini. Kalimat ini menetapkan adanya dua hal ada yang benar.... dan tentu ada yang salah.

Nah!! Untuk yang 'salah' dulu, apa kategori dan alasan rasional dibalik pengujian yang berujung dengan ditetapkannya sebuah keyakinan dengan 'salah'!!?

Begitu juga untuk agama yang disebut dengan 'benar' tentunya diputuskan dengan segenap argumentasi dan alasan-alasan rasional lainnya. Yupzzzz.... mohon anda berkenan memberikan penjelasan tambahan untuk kalimat mulia anda ini.
Terima kasih sebelumnya."


Ya sekarang kembali ke bangku sekolah Bapak Familycode, dan inilah jawaban beliau:

""Saya lebih menyukai istilah kriteria.

Saya tidak dalam posisi membenarkan atau menyalahkan, karena saya sama dengan semua yang disini manusia yang punya perasaan atau hati nurani, rasionalitas komunikatif saya berusaha bawa terus. saya lebih pada "tataran kemungkinan lebih benar" atau "kemungkinan lebih salah" ""

dan ini pernyataan bapak FC sebelumnya:

""Hakekat Tuhan yang benar berbeda dengan tuhan-tuhan lain, Tuhan yang benar hanya satu. Tuhan""

Hehehe...... Bapak kita ini agak sedikit pelupa rupanya. Diawal anda katakan "hakekat tuhan yang benar. dan tuhan itu hanya satu"  dan yang lebih sadis lagi anda tambahkan penekanan sbb; . Saat seseorang mengkonsepkan semua agama adalah menyembah tuhan yang sama maka artinya adalah bentuk pemaksaan konsep terhadap agama lain"".  Wah.....seru banget ini... ada kata pemaksaan segala ( biasanya kata fundamentalistik –lupe kale)

YA udah gini ajalah pilih salah satu dulu. Pernyataan yang pertama atau yang kedua.ckckck....

Lanjutan kalimat bapak FC lebih menggelikan lagi, Mau tahu....?? Ya muncul bentuk kalimat baru-sebagai pemanis boleh juga sih- ""saya lebih pada "tataran kemungkinan lebih benar" atau "kemungkinan lebih salah" "".

Kwkwkwk..... Ya udah pilih lagi... yang mana sekarang. Yang "tataran kemungkinan lebih benar" dan "kemungkinan lebih salah"" atau kalimat yang ini..."" mengkonsepkan semua agama adalah menyembah tuhan yang sama maka artinya adalah bentuk pemaksaan konsep terhadap agama lain"" karena ""Hakekat Tuhan yang benar berbeda dengan tuhan-tuhan lain, Tuhan yang benar hanya satu. Tuhan"".

Puyeng ya Pak.... hehehe..... udah gak papa anggap aja latihan olah raga otak.

Jika kita lihat postingan saya sebelumnya jawaban anda makin kelihatan kacaunya. Pasti mau tahu dunk...???!! Nah ini dia;

""Jika kita bicara sebuah keyakinan maka kita perlu mencoba melakukan rekonstruksi yang perlu penjabarannya dalam konsep mendasar
Tentukan suatu kriteria mengapa kita memeluk agama tersebut.
- Karena sudah memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai kepercayaan yang dimana kepercayaan itu secara umum diperkenalkan oleh orang tua ?
- Karena pengaruh dari teman atau siapa secara emosi tertarik
- Karena untuk menikah, karena beda agama ya lalu terpaksa pindah agama?
- Karena logika pada agama dianggap lebih masuk akal menurut dirinya
- Karena sudah sesuai dengan akal budinya
- Dan sebagainya silahkan ditulis sendiri""


Nylonong masuk ahh....

Kwkwkwk..... ini apa seh.... Kog tahu-tau bicara tentang kriteria orang memilih agama..... huahaha..... ada-ada saja ne Bapak. Bapak ni kita bukan lagi membahas asal-usul dan motif orang beragama atau pindah agama..... bukan bapak. Ih!! Ne Bapak ngramput banget dweh... kog setiap otak lagi ada yang datang  ckckck..... langsung anda gabung-gabungin.  Sumpe...sumpe saya ngakak kenceng bgt dikamar ne si yaser teman saya yang dari madagaskar sampai kaget, maap maap Serr....

Hi Bapak FC kriteria anda itu kurang banyak tahu.... kwkwkwk..... ada juga lho... yang karena kelaparan trus ada yang memberi sebungkus supermie jadi pindah agama.... ckck...kenapa gak ditulis juga seh....

Huahaha....abis itu kog anda dengan tenang berbicara tentang fenomena orang beragama kwkwkw... Mau tahu...?? Ne.....:

""Secara umum yang paling banyak pengaruhnya adalah karena dari kecil sudah diajarkan suatu agama, bertahun-tahun di berikan berbagai dogma, ajaran sampai bentuk budaya yang ada dalam agama, walaupun tidak menutup yang lain, istilahnya bisa relatif, karena ada teman saya pindah agama karena untuk menikah.

Ayaz

Menurut saya pribadi dapat dikatakan "lebih salah" jika memilih agama karena hanya untuk menikah tapi beda agama terpaksa deh pindah agama, karena dari orang tuanya sudah mengatakan hanya agama A yang benar dan yang lain salah ya harus begitu tidak boleh dibantah, karena lebih masuk akal saja""

Hadowh.....cape dwe.... cerita apa sih bapak.... kog jadi semacam komik gini.

Eh!! Tapi disela selanya ada yang menarik lhooo..... pasti mau tahu dunk...?? Yupz:

""padahal kalau bicara agama ada juga bentuk irasional dan rasional yang keduanya saling berkomunikasi, untuk yang irasional seperti adanya mukjizat, itu susah dilihat secara sains tentang itu dan sebagainya.""

Kwkwkwk...... yang "Ilmiahnya" keluar lagi, gak sabar rupanya. Ckkckc..... Hai cewek-cewek...loe juga yang jadi cowok yang mau lagi pengen kawin no... denger ne omongan Tuanku FC.... Jangan Cuma yang masuk akal aja loe beragama.... yang rasional doank.... yang irasional loe kemanain..... tau gak loe...mu'jizat itu.. irasional tau.... udah gitu susah lagi dilihat secara sais.... kwkwkwk...... iya iya bapak iya..... tapi gue udah cintrong bapak...gimane dunk....
Ini kalau dijadiin nopel ini bagus ene.... kwkwkwk........seru-seru....

Ssstt...... ada tambahannya dari penulis kita bapak FC:

Dari sekian hal tersebut pasti belum menunjukkan bahwa yang dia peluk adalah menentukan tuhan yang disembah adalah tuhan yang benar atau tidak tapi cara diatas adalah memilih agama dengan alasan yang kurang kuat, disini kita perlu melihat secara sungguh-sungguh dengan akal budi kita, kita diberikan mata dan telinga, kita bisa melihat dan mendengar, untuk melihat siapakah tuhan yang lebih benar.

Saya celetukin ya Bapak gakpapa kan biar nopelnya makin seru:

Kwkwkk....ya iyalah bapak....pasti si-upik bilang kayak gitu.
Eh!! Ada apa dengan bapak FC mau tahu...??"" tapi cara diatas adalah memilih agama dengan alasan yang kurang kuat""
Saya
:

Hauahaha......balik lagi..... memilih antara yang kuat dengan yang kurang kuat.... sekarang bicara sisi ilmiah lagi..... tapi ya ilmiah ala-nopel sih.... pertanyaan saya Cuma satu bapak.... emang kenapa kog yang satu lebih kuat dan satunyanya lagi kurang kuat emang kriterianya kayak apa.... wah.... ini baru saya senang bapak. Masuk deh epistimologi... penjelasan tentang baik, setengah baik (ada gak ya setengah baik, kog baru dengar perasaan..) kuat dan kurang kuat. Ckckck.......

Oie... Bapak FC melanjutkan saran bijaknya ( buat loe pade yang mau kawin ne dengerin..., buke tu kuping , kwkwkwk....) ""disini kita perlu melihat secara sungguh-sungguh dengan akal budi kita""

Eee....ketemu akal budi lagi..... pelu sungguh-sungguh lagi!! Ckckck....  ini orang mau njelasin apa seh...

Dilanjutkan...:"" kita diberikan mata dan telinga, kita bisa melihat dan mendengar, untuk melihat siapakah tuhan yang lebih benar""

Hahh!!! Logika sains ini....yang sering digembar-gemborinkan..... kwkwkwk..... kenapa muncul disini ya buat ngeliat agama yang paling kuat.... wah...lupa kale...

Wew....ada lanjutnnya yang bernuansa agak beda ne. Pengen tahu kan...?!!

""Saat kita melihat realitas di dunia ini, kita secara otomatis akan melihat dengan mata, mendengar dengan telinga, berbagai kejadian di dunia ini, tapi kita perlu persempit lebih jauh dari kejadian tersebut yang dapat mengasah akal budi kita"">
Giliran saya bapak...:

Woww..... rupanya untuk mengasah akal budi kita mesti mempersempit banyak kejadian yang dilihat maupun didengar. Wah!! Akal budi kog gitu banget gak fair gitu, kog gak berani apa adanya sih. Lhah!! Yang bikin heran lagi....ee...akal budi mesti diasah juga rupanya. Pake apa ya... ini diasah maksudnya biar apa bapak??

Eh!! Ada contohnya dari bapak FC: misal saat orang menghakimi atas nama agama apakah ini sudah sesuai akal budi kita? jika kita menyakiti orang lain atas nama agama karena si objek melakukan kesalahan terhadap agama kita, apakah ini sesuai akal budi kita?""

Giliran saya lagi bapak...

Yee....Kog akal budi malah nanya sih, nanya ma sapa trus yang mesti jawab siapa lagi ""saat orang menghakimi atas nama agama apakah ini sudah sesuai akal budi kita?? jika kita menyakiti orang lain atas nama agama karena si objek melakukan kesalahan terhadap agama kita, apakah ini sesuai akal budi kita?"" Ini pertanyaan akal-budi ditujukan ma siapa seh.... ya ma akal budi juga. Kwkwkwk...... lah ya gak usah nanya lah. Wong tahu sama tahu kog pake nanya segala. Kwkwkwk..... yang nanya yang ngejawab juga. Ckckck.....

Sebentar,sebentar........rupanya dijawab lagi ma Bapak FC kirain gak ada jawabannya. Mahu tau ...?!!

""disini akal budi kita diasah dengan namanya hati nurani""

Huahahahaha................. ada lagi yang baru gress muncul namanya hati nurani, kemana tuh hati nuraini, eh!! Hati nurani selama ini.... kog ngedadak muncul gene. Tuh.... akal budhi sekarang mesti berhadapan dengan yang namenye hati nurani, diasah biar kinclong.

Dan ini yang terakhir dulu dweh...

FC;
""saat agama yang kita peluk itu tidak sesuai dengan akal budi yang sehat dan bertumbuh dalam dirinya, maka kemungkinan tuhan yang dia sembah tidak benar lebih besar kemungkinannya"".

Giliran terakhir saya ne pak;

Kwkwkwk....ruwetnya nopel ini.... tak elok lah mace gitu bapak kwkwk... dimarahin siupin nanti sampeyan.

Singkat ajalah jawab saya;  Rupanya akal budi yang sehat dan bertumbuh tak bisa menentukan yang benar dan salah ya Bapak. Kemampuan terakhirnya Cuma KEMUNGKINAN LEBIH BESAR BENARNYA.  Hadowh................. dari kemarenan kek ngomong..... kwkwkwkwk.........................

Udah ahhhh!!!!! Cape!.


familycode

Diskusi merupakan bagian dari kehidupan di komunitas forum sains, dengan berdiskusi kita menjadi terlibat aktif dalam kehidupan forum ini.

Tetapi diskusi juga akan menimbulkan masalah bila sudah terjadi perbedaan "persepsi" atau "cara pandang terhadap suatu masalah?".

Bila sudah begini, bukan solusi yang didapat, tetapi diskusi tanpa ujung (Debat Kusir).

Tujuan suatu diskusi adalah mencari "Solusi", bila ternyata tidak ada solusi, maka sebaiknya diskusi dihentikan saja. Bila sudah mulai berdiskusi tidak lagi menjawab obyek permasalahan, tetapi lebih cenderung mengarah ke karakter (sifat/ personality) orangnya.

Reborn, saya dan semua masih menunggu penjabaran anda tentang "Bagaimana Membuktikan keberadaan Tuhan??".

maula

Kutip dari: familycode pada Februari 17, 2011, 10:27:38 PM
Hukum Kasih :
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Tuhan dengan memberikan petunjuk dan Manusia dengan segenap jiwa dan akal budi.
Melalui apa atau siapa tuhan memberi petunjuk ? trus bentuk aktifitasnya penyembahan terhadap tuhan bagaimana ?

familycode

Kutip dari: maula pada Februari 18, 2011, 07:16:14 AM
Melalui apa atau siapa tuhan memberi petunjuk ? trus bentuk aktifitasnya penyembahan terhadap tuhan bagaimana ?
Dalam agama kristen, Tuhan sendiri datang ke dunia dan memberikan petunjuk.

Disini saya dalam konteks agama kristen.
Bentuk aktifitas sudah di sampaikan di post sebelumnya.
- Menyembah dengan segenap hati: Dalam atmosfir keintiman dengan Tuhan, lapar dan haus akan Tuhan, serta penuh iman dan pengharapan.

II Tawarikh 16:9 pun menyebutkan bahwa Tuhan mencari orang-orang yang bersungguh hati terhadap Dia, termasuk di dalam penyembahan.

Satu hal yang penting juga kita catat dalam point ini adalah bahwa gereja merupakan salah satu tempat yang terbaik untuk bisa mendapatkan atmosfir pendukung yang penuh dengan kasih dan haus akan TUHAN, iman dan pengharapan, karena di gereja mayoritas orang-orang datang dengan sikap hati yang demikian

- Menyembah dengan segenap akal budi: Memiliki pengertian yang benar tentang kuasa penyembahan.

Pengertian yang benar tentang penyembahan akan menjauhkan kita dari sikap yang salah atau melakukannya dengan sia-sia. Pujian penyembahan (khususnya di gereja) bukanlah sekedar karaoke rohani, dimana kita membaca lirik lagu di depan sambil bernyanyi untuk menghibur diri. Dalam II Tawarikh 20:21-22 diceritakan bahwa Tuhan menempatkan pasukan pemuji di depan pasukan bersenjata dan ternyata dampaknya luar biasa. Tuhan menyatakan kuasanya dan bangsa Israel menang dalam peperangan.

Kita perlu mengerti bahwa penyembahan bukanlah sikap sekedar bertahan, tetapi merupakan sikap perlawanan/menyerang. Penyembahan bukan merupakan tanda kelemahan, tapi merupakan tanda kekuatan dan akan memberikan lebih banyak lagi kekuatan. Saat kita menyanyi dan memuji, kuasa dan kemenangan TUHAN akan dinyatakan.

- Menyembah Tuhan dengan segenap jiwa dan kekuatan: Penyembahan yang penuh ekspresi pengagungan, dengan penuh kekuatan disertai dengan penghayatan emosi.

Kita bisa membaca dalam Kisah Rasul 16:25-30 tentang Paulus dan Silas yang mengalami mujizat Tuhan di penjara. Dalam ayat 25 diceritakan bahwa mereka menyanyi sehingga napi lain bisa mendengar mereka. Tentu saja ini nyanyian yang dinaikkan dengan semangat dan suara yang tidak kecil. Dalam suasana "tertekan" di penjara saja pun mereka 'nekat' memuji Tuhan dengan suara kuat. Begitu juga sebaiknya sikap kita dalam menyembah Tuhan. Sekalipun orang-orang mungkin hanya bersikap sebagai penonton, tapi kita murid Tuhan yang sudah mengerti hendaknya mengerjakannya dengan penuh semangat.

Dan kita bisa melihat dampak dari penyembahan yang total seperti itu. Para napi dibebaskan. Ini identik dengan pembebasan orang-orang terhilang. Sipir penjara dan keluarganya pun mengalami keselamatan dalam Yesus. Hasil akhirnya dari pujian penyembahan yang penuh semangat ini adalah keselamatan.

Dan Gereja adalah salah satu tempat terbaik untuk bisa memuji dan menyembah TUHAN dengan penuh ekspresi.

Fath BM

Hmmm.......
klo buat gw,, banyakkkk banget yang bisa ngebuktiin bahwa adanya tuhan...
jawabannya simpel banget,, karna gw percaya...
soal klo di mulai dari hati kita yang menolak untuk percaya,,bukti apapun yang kita sajikan pasti cuma akan menjadi jalan buntu...
tapi klo mau dubuktikan secara ilmiah ada banyak hal yang bisa membuktikan itu semua...
ada nya bumi, langit,planet,bulan itu semua bukti nyata...klo ga ada yang mengatur mereka pasti bumi kita ini dah hancur dari kapan tau... Karena ada Allah lah maka semua kehidupan berjalan dengan baik...teratur.....
justru klo mau dipermasalahkan kita2 ini...!!!!!
jadi manusia udah bener atau belum... jangan tuhan yang dipermasalahkan...karna Allah dah pasti adanya...dan ga akan perna musnah....

Pi-One

Kutip dari: Fath BM pada Februari 23, 2011, 05:19:12 PM
Hmmm.......
klo buat gw,, banyakkkk banget yang bisa ngebuktiin bahwa adanya tuhan...
jawabannya simpel banget,, karna gw percaya...
soal klo di mulai dari hati kita yang menolak untuk percaya,,bukti apapun yang kita sajikan pasti cuma akan menjadi jalan buntu...
Lha, untuk percaya juga perlu alasan.kalau dari awal sudah pecaya duluan, penilaian cenderung gak obyektiflagi...

Kutip dari: Fath BM pada Februari 23, 2011, 05:19:12 PMtapi klo mau dubuktikan secara ilmiah ada banyak hal yang bisa membuktikan itu semua...
ada nya bumi, langit,planet,bulan itu semua bukti nyata...klo ga ada yang mengatur mereka pasti bumi kita ini dah hancur dari kapan tau... Karena ada GoEL lah maka semua kehidupan berjalan dengan baik...teratur.....
justru klo mau dipermasalahkan kita2 ini...!!!!!
Ini klaim khas God of the gap. Kita tahu bahwa pergerakan planet dan fenomena yang terjadi berlaku berdasar hukum alam, kita tak pernah membuktikan adanya intervensi. Atau anda bisa buktikan bahwa semua itu memang ada sosok yang ngatur?

rafek

Mungkin untuk membuktikan keberadaan Tuhan lewat sains, kita mulai dengan pendekatan psikologis. Konsep sinkronisitas dari analytical psychology-nya Carl Gustav Jung sedikit bersinggungan dengan hal ini. Konsep ini pda intinya membahas tentang hubungan 2 atau lebih hal yg tidak memiliki hubungan sebab-akibat tapi berkaitan. Lebih jauh, konsep ini membahas adanya pola dasar/universal pattern/archetype yg ada pada tiap hal di dunia. Salah satunya simbol dan filosofi Yin-Yang yg dapat dijumpai di berbagai peradaban yg saling terpisah dan tidak memiliki keterkaitan satu sama lain. Hal ini menunjukan bahwa pola dasar tersebut berasal dari collective unconsciouss manusia secara global. Jung sendiri menenggarai bahwa sinkronisitas menunjukan adanya deeper order yg ia sebut unus mundus. Sinkronisitas ini kemudian berhubungan dengan Mekanika Kuantum, teori Chaos, Butterfly Effect, dll. Unus Mundus sendiri terjemahan harfiahnya adalah satu dunia, dimana semuanya berhubungan dan individu adalah ilusi. Deeper order tersebut atau energi yg menggerakan alam semesta kerap kali disebut dengan nama Tuhan. Saya menganggap bahwa Tuhan memiliki konsep impersonal, karena Ia bukanlah person/orang juga bukan persona/topeng.   
There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.

Herwitz

Yup, mungkin sebelum menanyakan bukti, sebaiknya kasih tau dulu definisi Tuhan menurut kalian itu apa seh... Soalnya ada orang yg menganggap Tuhan itu sbg yang personal, sbg yang impersonal, sbg yg personal sekaligus yg impersonal, dan adapula yg menganggap Tuhan adalah kesatuan dari semuanya... ^^