Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 04:18:23 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 127
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 111
Total: 111

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Banyu Pinaruh : Pembersihan Diri Dengan Ilmu Pengetahuan

Dimulai oleh MadeDewata, Oktober 15, 2018, 08:38:36 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

MadeDewata

Sehari setalah hari raya Saraswati, umat Hindu di Bali melaksanakan prosesi Banyu Pinaruh. Prosesi ini masih berkaitan dengan ilmu pengetahuan seperti halnya pada hari raya Saraswati. Hari pelaksanaan prosesi ini adalah Redite Paing Sinta (Minggu Paing Wuku Sinta).

Makna Banyu Pinaruh Menurut Hindu

Banyu Pinaruh berasal dari kata Banyu yang berarti Air(kehidupan), dan Pinaruh berasal dari kata pinih weruh(ilmu pengetahuan). Sehingga Banyu Pinaruh dapat dimaknai sebagai hari dimana kita memohon sumber air pengetahuan.

Di Bali, Banyu Pinaruh dilaksanakan dengan melakukan pengelutakan/pembersihan diri. Pengelukatan dapat dilaksanakan di sumber-sumber air suci, pantai, atau dengan Air Kumkuman. Salah satu yang mendasarai pelaksanaan pengelukatan pada hari raya ini adalah sloka dalam Kitab Menawa Dharmasastra Buku V. 109 yang menyebutkan :

Adbhirgatrani suddhayanti mana satyena suddhayanti, Widyatapobhyam bhutatma buddhir jnanena suddhayanti

Artinya : Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran disucikan dengan kebenaran, jiwa manusia dibersihkan dengan pelajaran suci dan tapa brata, kecerdasan dibersihkan dengan pengetahuan yang benar.

Pelaksanaan dan Upakara

Dapat dikatakan bahwa pada hari Banyu Pinaruh, adalah hari yang sangat baik untuk memohon pembersihan diri. Pembersihan ini bukanlah berkeramas atau mandi di pantai atau sumber mata air seperti pada hari-hari biasanya. Prosesi ini bertujuan untuk membersihkan kekotoran dan kegelapan pikiran (awidya) dengan ilmu pengetahuan. Seperti yang disebutkan dalam Bhagavad Gita IV.36 :

Api ced asi papebhyah, sarwabheyah papa krt tamah, sarwa jnana peavenaiva vrijinam santarisyasi

Artinya : walau engkau paling berdosa di antara manusia yang memiliki dosa, dengan perahu ilmu pengetahuan, lautan dosa akan dapat engkau seberangi.

Dalam Babad Bali disebutkan pelaksanaan Banyu Pinaruh adalah sebagai berikut :

Asucilaksana. (Mandi, Keramas dan Berair kumkuman pada pagi Hari).
Upakaranya : Diaturkan labaan nasi pradnyan, jamu sad rasa dan air kumkuman. Setelah diaturkan pasucian/ kumkuman labaan dan jamu.
Dilanjutkan dengan nunas kumkuman, muspa, matirta, nunas jamu dan labaan Saraswati/ nasi pradnyan barulah upacara diakhiri / lebar.

sumber : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

The Houw Liong

Umat Kristen percaya bahwa pembersihan diri hanya bisa dilakukan dengan pertolongan Yesus Kristus.
HouwLiong

The Houw Liong

Kebersihan
Apakah kebersihan penting bagi Allah?
"Biarlah kita membersihkan diri dari setiap pencemaran daging dan roh."—2 Korintus 7:1.

APA KATA ALKITAB
Sang Pencipta mengasihi kita dan ingin agar kita sehat, panjang umur, dan menikmati hidup yang penuh arti. Allah berfirman, "Kiranya hatimu menjalankan perintah-perintahku, karena panjang umur dan tahun-tahun kehidupan serta kedamaian akan ditambahkan kepadamu." (Amsal 3:1, 2) Kasih Allah bagi manusia tampak dalam hukum-hukum-Nya kepada Israel, yang mencakup petunjuk terperinci tentang kebersihan diri dan lingkungan. (Ulangan 23:12-14) Sewaktu orang Israel menaati petunjuk yang masuk akal itu, mereka menjadi lebih sehat. Mereka juga terlindung dari penyakit yang diderita bangsa-bangsa lain, seperti bangsa Mesir, yang tidak punya hukum yang unggul pada saat itu.—Ulangan 7:12, 15.

Demikian pula sekarang, orang-orang yang "membersihkan diri dari setiap pencemaran daging", termasuk kebiasaan yang mencemari tubuh seperti merokok serta penyalahgunaan alkohol dan narkoba, mengurangi risiko terjangkit penyakit jasmani maupun mental, dan juga kematian dini. Dan, karena kita hidup bermasyarakat, menaati hukum Allah tentang kebersihan berarti kita peduli kepada orang lain.—Markus 12:30, 31.
HouwLiong

The Houw Liong

Apakah Allah peduli terhadap kebersihan moral dan rohani?
"Matikanlah anggota-anggota tubuhmu . . . sehubungan dengan percabulan, kenajisan, nafsu seksual, keinginan yang mencelakakan, dan keinginan akan milik orang lain, yang merupakan penyembahan berhala. Oleh karena perkara-perkara itu murka Allah akan datang."—Kolose 3:5, 6.
HouwLiong