Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 03:21:16 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 207
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 188
Total: 188

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

bukti kebenaran kisah musa

Dimulai oleh zoldik, Oktober 16, 2011, 08:38:28 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

zoldik

saya mau melihat pendapat teman-teman tentang tulisan berikut berikut

Tetapi kelihatannya kesesuaian ini juga dapat dilihat pada hal-hal yang mendetail. Ditemukannya tugu bertahun V atau disebut juga tugu Israel karena tugu ini memuat satu-satunya penyebutan kata Israel dalam dokumen Mesir kuno. Kata ini ditulis dalam karakter Herihloif alfabetik (huruf yang mewakili bunyi bukan gambar). Tugu ini ditemukan pada tahun 1895 oleh Flinders Petri di Nekropolis Thebes, tidak jauh dari Ramesseum (kuil makam Ramses II), tugu ini terbuat dari batu granit, tingginya 3 meter dan lebarnya 1,5 meter. Maneptah (anak Ramses II) menggunakan tugu ini untuk mencatat kemenangan-kemenangan pada awal kekuasaannya. Kata-kata dalam dokumen tersebut bila diartikan adalah sebagai berikut: "Ascalon ditaklukkan, Geser dipertahankan, Yenoam digempur sampai lenyap, Israel dibinasakan mereka tidak memiliki lagi biji-bijian, Kbor dalam keadaan menjanda dalam hubungannya dengan Mesir, semua negri memeluk perdamaian, semua penyamun ditumpas". Sebenarnya kamus-kamus Mesir kuno memberikan beragam arti untuk kata biji-bijian dapat berarti "biji-bijian" , "benih" atau "benih keturunan". Bagian yang mengandung kata Israel diikuti dengan kata biji-bijian yang mengandung posesif (kata ganti kepunyaan), kalimat tersebut diakhiri dengan sebuah posesif yang berhubungan dengan Israel: yaitu karakter hieroglif yang berada diujung kanan kalimat, disebelah bawah mewakili huruf F (bentuk ular bertanduk). Dalam bahasa Mesir kuno posesif merujuk pada objek yang dimiliki, dalam kasus ini yang muncul adalah posesif maskulin. Pengukir tugu menghubungkan posesif dengan kata Israel yang menunjukkan kolektifitas manusia, maka kalimat diatas dapat berarti "sekumpulan keturunan pria Israel". Hal ini sesuai dengan apa yang disebutkan dalam alQuran dalam surat Ibrahim ayat 6: Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya "Ingatlah nikmat Allah atasmu, Dia menyelamatkan kamu dari Firaun dan pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kamu dengan siksaan yang pedih mereka menyembelih anak laki-lakimu, Dan membiarkan hidup anak perempuan-perempuan mu pada yang demikian itu adalah cobaan yang besar dari Tuhammu".

kata Hamman, kata ini tidak pernah dijumpai dalam alKitab maupun Taurat, kata ini hanya ada dalam alQuran diulang sebanyak 6 kali (QS 28: 6,8 dan 38; QS 29: 39; QS 40: 24 dan 36). Ternyata kata Hamman tercantum dalam dokumen Mesir kuno dalam Dictionary of Personal Names of the new Emperium, kata ini berarti ketua pekerja bangunan. Seorang ahli egiptologi Walter Wrezinski menyebutkan bahwa nama Hamman tercantum dalam sebuah tugu berbahasa hieroglif yang disimpan dalam museum kota Vienna (Austria), yang memiliki arti seseorang yang memiliki jabatan tinggi.  

mungkin penelitian lainnya yang dapat menjadi bukti adalah penemuan beberapa bingkai roda kereta tempur kuno, poros roda dari salah satu kereta kuda, roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas didasar laut merah yang bisa jadi merupakan kereta tempur Firaun dan bala tentaranya yang tenggelam dilautan oleh Ron Wyatt, pada akhir 1988 silam. Selain menemukan beberapa bangkai roda Ron Wyatt dan timnya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda ditempat yang sama yang disinyalir merupakan sisa-sisa tulang bala tentara Firaun yang tenggelam dilaut Merah. Beberapa sumber mengatakan bahwa Ron Wyatt melakukan pengujian di Stockhlom University terhadap kandungan sisa tulang belulang tersebut, yang menghasilkan bahwa tulang-tulang itu telah berusia sekitar 3500 tahun silam.

Bukti mukjizat terbelahnya laut selanjutnya adalah bukti mummi Firaun itu sendiri, didalam alQuran tidak disebutkan secara spesifik nama dari Firaun raja Mesir ini, alQuran menyebutkan kata umum Firaun yang berarti raja Mesir. Perlu diketahui bahwa kata Firaun pertama kali dipakai untuk menyebutkan 'rumah agung', yang merupakan kediaman raja Imperium lama menjelang 2400 SM. Sedangkan pemakaiannya sebagai sebutan untuk raja baru muncul dalam teks-teks pada zaman Armania, menjelang 1370 SM yang pertama kali menggunakan gelar ini adalah raja Amenofis IV6. Kesesuaian yang menarik dengan alQuran bahwa pada masa kekuasaan dinasti Hiksos(abad 17 SM), saat dimana Yusuf dan bangsa Israel tiba di Mesir, tidak ada sebutan Firaun bagi raja dalam alQuran, yang ada hanya sebutan  malik yang berarti raja. Kembali ke mummi, Hipotesis pertama yang diajukan sebagai bukti mummi Firaun adalah mummi raja ramses II. Diketahui bahwa tangan mummi raja Ramses II ini tidak dapat dilipat kedada, tidak seperti mummi-mummi lainnya. Beberapa orang berpendapat perbedaan yang mencolok ini terjadi karena sebelum mati raja Ramses mengalami kejang otot sehingga sarafnya mengalami ketegangan luar biasa, tangan kirinya kaku, diperkirakan posisi tangannya sebelum mati sedang memegang perisai yang  dipergunakannya untuk menangkis air. Selain itu ditemukannya bercak putih pada wajahnya menunjukkan kadar garam nitrat yang tinggi pada mummi ini, sehingga ini dapat dijadikan petunjuk bahwa ia pernah tenggelam di laut. Terlihat sangat meyakinkan, tapi bukti ketegangan pada otot lengan bukanlah bukti yang kokoh sedangkan ditemukannya kadar garam nitrat pada mummi tersebut merupakan proses mumifikasi biasa, karena sesungguhnya mumifikasi dilakukkan dengan menaruh jasad selama berminggu-minggu dalam gundukan garam nitrat yang dibutuhkan untuk mengeringkan kulit. Sanggahan yang sangat meyakinkan diperoleh dari bukti film radiologi yang sensitive diketahui bahwa ditemukannya lesi yakni radang tulang rahang yang melebar dari rahang bawah tempat pangkal gigi-gigi yang amat parah pada rahang Ramses II yang menjelaskan kondisi terakhir fisik raja Mesir itu. Sehingga diketahui bahwa Firaun menderita caries (kerusakan gigi) yang amat parah dan menghabiskan nyaris semua giginya. Tulang rahangnya mengalami abses hingga kavitasnya berisikan fragmen tulang busuk. maka diyakini bahwa pada akhir hidupnya, Ramses II mengalami demam tinggi akibat infeksi tersebut, dan demam ini melumpuhkan kapasitas tubuhnya secara total6. Diketahui bahwa ia mati pada usia yang sangat tua sekitar 90 tahun, walaupun tidak diketahui pasti apa yang menyebabkan kematiannya, namun yang jelas tidaklah mungkin dengan hambatan fisik seperti itu, Firaun ini mampu memimpin pasukannya diatas kereta kuda, mengejar orang-orang Ibrani. Sangat disayangkan dengan kontrofersi yang besar semacam ini kebanyakan muslim (dalam tafsir maupun terjemahan alQuran) mempercayai bahwa Firaun yang mati saat mengejar Musa adalah Ramses II. Itulah mengapa sebaiknya kita mendasari segala sesuatu dengan rasionalitas. Mudah sekali agama membuat kita buta, dengan alasan mukjizat, kita sering tidak kritis karena takut dianggap sesat dan menyebabkan kita mudah tergelincir karena prasangka belaka, yang kemudian malah menjauhkan kita dari kebenaran. Akhirnya kekeliruan ini diteruskan dan dianggap sebagai sesuatu yang berasal dari Tuhan.

Mungkin bukti yang lebih meyakinkan datang dari mummi Maneptah anak ke tiga belas dari Ramses II, ia berkuasa sehabis Ramses II kurang lebih selama sepuluh tahun. Mummi ini mengalami kerusakan parah lengan depannya tampak patah dibeberapa tempat, kulit mumi tampak membekas akibat benturan keras. traumatis yang amat keras pulalah yang menyebabkan bagian atas tempurung kepala mengalami kerusakan berat. Karakteristik anatomis kerusakan jaringan sel tersebut mendorong para ahli kedokteran kriminal manghasilkan diaknosis bahwa cedera itu dialami ketika jasat itu masih hidup. Cedera bagian atas tempurung kepala disebabkan oleh suatu benturan yang kemudian menyebabkan kematian cepat dan seketika, hal ini dapat dijadikan bukti bahwa bisa jadi benturan itu terjadi akibat hempasan air laut yang menyebabkannya terbentur kedasar tanah atau terbentur karang. Yang paling penting adalah pemeriksaan mikroskopik otot-otot mumi ini, professor Durigon yang merehidrasi jaringan-jaringan kulit yang kering karena proses mumifikasi, membuktikan bahwa striasi (pelaruhan) tranversal, serat-serat halus otot tetap terjaga.Hal ini menjadi bukti bahwa sebelum mati jasat itu pernah tinggal diair dan juga diketahui bahwa jasat itu tidak terlalu lama tinggal diair, karena jika ia tinggal lama diair, serat-serat halus itu akan hilang dengan cepat. Ini sangat bersesuaian dengan isi dalam alQuran Surat Yunus ayat 92 bunyinya adalah sebagai berikut 'maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami'.kata 'hari ini kami selamatkan jasatmu' yang berarti bahwa pada hari yang sama dengan saat ia tenggelam jasat Firaun ditemukan atau diselamatkan oleh para bawahannya untuk dibalsem.  

untuk sumber dan keterangan lebih lanjut masuk ke [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] (kok saya gak bisa masukin sumber referensi link ya)


Pi-One

Keberadaan kaum Israel memang pernah dicatat dalam sejarah mesir kuno, tapi tidak pernah membicarakan sosok Musa atau yang terkait. Kalau aku tak salah ingat, catatan yang ada tentang keberadaan kaum Israel di Mesir justru mencatat mereka sebagai migran yang jadi beban negara.

Dan soal Ron Wyatt, maaf mengecewakan anda, tapi dia dianggap sebagai pseudoarkeolog. Temuan-temuannya (atau mestinya dibilang klaim temuan) sama sekali tak diakui dunia arkeologi, termasuk klaim atas temuan roda kereta. Yang dia temukan hanya formasi bunga karang yang sekilas mirip roda kereta.

Mengenai mumi, AFAIK Merneptah juga mengalami kondisi yang sama dengan ayahnya, ia berusia sekitar 80 ketika meninggal, dan sama dengan ayahnya menderita radang sendi akut. Jika Ramses II mustahil mengejar pelarian Israel dengan kondisinya, maka demikian juga dengan Merneptah.

Maaf, jika ingin menyodorkan hal semacam ini, tolong sodorkan link dari sumber ilmiah, bukan sumber keagamaan

Farabi

Alkitab adalah kitab paling tua yang tercatat dengan rapih saat orang orang disekitarnya tidak mengenal baca tulis. Di jaman musa dulu, pedang besi adalah teknologi tercanggih yang tidak pernah bisa dikuasai oleh bangsa bangsa sekitarnya, saat bangsa bangsa sekitarnya perang menggunakan kayu, mereka menggunakan besi. Sampai kemudian teknologi besi diketahui bangsa non israel itu pun melalui tipu daya. Sampai sekarang kita melihat bani israel masih memimpin dalam teknologi, dimana kedua dipimpin oleh Kristen, Islam yang memimpin 1000 tahun silam sekarang kedodoran dan sudah kalah nyaris tidak bisa bangkit lagi. Sekali lagi, ini adalah kekuatan dari kebijaksaaan dan ilmu pengetahuan yang berasal dari baca tulis. Bangsa bangsa yang hanya mengenal kekerasan akan dihancurkan oleh teknologi yang dikuasai oleh bani israel, begitu pula saat bani israel bersalah, mereka akan dihajar langsung oleh Allah, anda bisa lihat kasus Hitler di Jerman.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-Man

Kutip dari: Farabi pada Oktober 20, 2011, 10:41:18 AM
Alkitab adalah kitab paling tua yang tercatat dengan rapih saat orang orang disekitarnya tidak mengenal baca tulis.
Kitab tertua? Emang ditulisnya kapan? Dibanding hierogliph, huruf paku atau huruf China? Lalu, apa Alkitab itu 'rapi'?

Kutip dari: Farabi pada Oktober 20, 2011, 10:41:18 AMDi jaman musa dulu, pedang besi adalah teknologi tercanggih yang tidak pernah bisa dikuasai oleh bangsa bangsa sekitarnya, saat bangsa bangsa sekitarnya perang menggunakan kayu, mereka menggunakan besi.
Gak salah? Yang mempopulerkan penggunaan besi sebagai senjata kan Hittite, dan saat itu yang populer itu kalau gak salah perunggu, bukan kayu.

Kutip dari: Farabi pada Oktober 20, 2011, 10:41:18 AMbegitu pula saat bani israel bersalah, mereka akan dihajar langsung oleh Allah, anda bisa lihat kasus Hitler di Jerman.
Seakan anda membenarkan Hitler, yang menganggap aksi genosidanya adalah atas kehendak Tuhan.
oro?

Farabi

Terserah, imani apa yang anda ingin imani, kenyataannya saat jepang baru bisa membuat suku cadang, itupun diajari kristen jerman, Bani Israel semodel Einstein sudah bisa bikin bom atom. Mau ahli sejarah bilang ini itu tetap saja tidak mengubah fakta, pengikut alkitab lebih unggul dalam segala segi sampai sekarang. Lihat saja negara2x kristen atau yahudi.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

#5
O yeah, mesin cetak pertama dibuat orang eropa, dan buku pertama yang dicetak itu alkitab. Tapi, siapa yang bikin kertas?

Dan untuk apa ngaitin Einstein dan alkitab? Einstein bukan pengikut alkitab, dia bahkan bukan penganut agama samawi!

*Gak nyambung amat, tadinya mengklaim kebenaran kisah Musa modal kabar hoax dan pseudoarcheology, sekarang malah mengklaim Kristen di atas yang lain...

Farabi

Inget loh, saya ini ex-muslim yang membenci yahudi. Ini adalah pandangan netral saya.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Fariz Abdullah

Mungkin harus dipisahkan kemajuan sains suatu bangsa dengan agama yang dianut bangsa tersebut..Seingat saya kebangkitan sains Eropa diilhami ide sekularisme ya..Jadi agama hanya sebagai penjaga moral, dan tidak turut campur dalam politik, ekonomi dan sains..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

zoldik

terimakasih teman-teman atas tanggapannya. saya akan mencoba menjawabnya :

Kutip dari: Pi-One pada Oktober 17, 2011, 10:44:00 AM
Keberadaan kaum Israel memang pernah dicatat dalam sejarah mesir kuno, tapi tidak pernah membicarakan sosok Musa atau yang terkait. Kalau aku tak salah ingat, catatan yang ada tentang keberadaan kaum Israel di Mesir justru mencatat mereka sebagai migran yang jadi beban negara.

bukan sebagai beban negara, tapi sebagai budak, kata aperu dan haberu dalam hierogflif diartikan sebagai orang yahudi, pada dinasti hiksos kelihatanya mereka memang disambut baik, tapi pada masa selanjutnya mereka dijadikan pekerja, saya pikir untuk sumber ilmiah juga mengatakan demikian.

Kutip dari: Pi-One pada Oktober 17, 2011, 10:44:00 AM

Dan soal Ron Wyatt, maaf mengecewakan anda, tapi dia dianggap sebagai pseudoarkeolog. Temuan-temuannya (atau mestinya dibilang klaim temuan) sama sekali tak diakui dunia arkeologi, termasuk klaim atas temuan roda kereta. Yang dia temukan hanya formasi bunga karang yang sekilas mirip roda kereta.


memang beberapa sumber mengatakan bahwa ia melakukan pelanggaran ilmiah, tetapi dari situs-situs yang saya baca, pelanggaran itu hanya mengenai bahtera nuh dan gen yesus. sedangkan mengenai pelanggaran bingkai roda saya hanya melihat dari situs-situs pribadi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan (yang menulis bisa saja anti kristian atau atheist yang menolak mentah-mentah pembuktian yang menyangkut agama), sedangkan masalah bingkai roda saya dapat dari majalah magazine, bahwa ia memang menemukannya, saya pikir majalah ini memiliki nama perusahaan yang dipertaruhkan sehingga lebih bisa dijadikan acuan. pada akhirnya hal semacam ini kita serahkan pada pembaca mau percaya atau tidak.

Kutip dari: Pi-One pada Oktober 17, 2011, 10:44:00 AM

Mengenai mumi, AFAIK Merneptah juga mengalami kondisi yang sama dengan ayahnya, ia berusia sekitar 80 ketika meninggal, dan sama dengan ayahnya menderita radang sendi akut. Jika Ramses II mustahil mengejar pelarian Israel dengan kondisinya, maka demikian juga dengan Merneptah.


saya tidak pernah mendapatkan pernyataan semacam ini disumber manapun bisakah anda mencantumkan sumber anda. sedangkan pernyataan saya dapat dilihat dari situs berikut. (kenapa sih gak boleh nyantumin link = [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]. )


Kutip dari: Pi-One pada Oktober 17, 2011, 10:44:00 AM

Maaf, jika ingin menyodorkan hal semacam ini, tolong sodorkan link dari sumber ilmiah, bukan sumber keagamaan

bila anda membaca sampai habis blog yang saya ajukan pertama kali, anda akan mendapatkan jawabannya.

saya juga minta pendapat anda tentang kata hamman yg terdapat dalam kuran dan yang tidak terdapat pada injil dan taurot tetapi terdapat pada hieroglif. sedangkan sumber-sumber tentang mesir kuno telah hilang dua abad sebelum al-Quran diturunkan, misalnya perpustakaan Iskadariah yang memiliki koleksi sekitar 700 ribu buku, mempunyai sejumlah karya yang berhubungan dengan Mesir zaman Firaun, diantaranya sejarah Mesir yang terdiri dari 30 jilid, ditulis oleh Manethon dalam bahasa Yunani, tetapi perpustakaan ini dibakar pada tahun 47 SM dan lagi pada tahun 391 M sehingga data-data yang memuat sejarah Firaun lenyap. Ditambah lagi pada tahun 391 M kaisar Teodosius I dari Bizantium menurunkan dekrit penutupan semua kuil yang berada diwilayah kekuasaannya termaksud Mesir,  hal ini secara tak terduga menyebabkan tulisan hieroglif lenyap, karena selain pendeta tak seorangpun bisa membaca teks-teks yang diukir pada monument atau tulisan-tulisan di atas papyrus yang tersimpan diperpustakaan. Kisa sejarah peradaban Mesir kuno ditemukan kembali pada abad ke-19 tahun 1822 oleh Champollion yang merupakan orang pertama yang menemukan kunci untuk memahami huruf hieroglif. menurut anda bagaimana alQuran bisa mengetahuinya?

sekali lagi terimakasih

Fariz Abdullah

Kutip dari: zoldik pada Oktober 21, 2011, 01:20:37 PM

saya tidak pernah mendapatkan pernyataan semacam ini disumber manapun bisakah anda mencantumkan sumber anda. sedangkan pernyataan saya dapat dilihat dari situs berikut. (kenapa sih gak boleh nyantumin link = [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]. )


Intermezzo : Maurice Bucaille adalah Dokter pribadi keluarga Kerajaan Saudi..Dr. Bucaille mengklaim bahwa pernyataan sains dalam Al Quran adalah akurat secara sains..Dan karenanya Quran pastilah dari Tuhan..By the way, Beliau tetap bukan Muslim..

Hanya intermezzo, tetapi tetap harus dilihat "apa yang dikatakannya", bukan "siapa dia"
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Fariz Abdullah

Musa adalah tokoh fenomenal..Aksi nya membelah samudera dan menenggelamkan Firaun adalah kejadian yang pasti sangat menggemparkan Mesir..Agak aneh dalam logika saya, kenapa catatan tentang Musa tidak tersisa sedikitpun dalam hieroglif? Atau setidaknya peristiwa tenggelamnya Firaun di Laut Merah..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Farabi

Kutip dari: Pi-Man pada Oktober 21, 2011, 12:50:56 AM
Kitab tertua? Emang ditulisnya kapan? Dibanding hierogliph, huruf paku atau huruf China? Lalu, apa Alkitab itu 'rapi'?
Gak salah? Yang mempopulerkan penggunaan besi sebagai senjata kan Hittite, dan saat itu yang populer itu kalau gak salah perunggu, bukan kayu.
Seakan anda membenarkan Hitler, yang menganggap aksi genosidanya adalah atas kehendak Tuhan.

Ngubek ngubek alkitab nyari kata hittite, maksudnya heth ya? Aduh saya lupa lupa inget nih, bisa membantu kutipan ayatnya? Penting nih.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

danzJr

Kutip dari: Farabi pada Oktober 21, 2011, 07:46:19 PM
Ngubek ngubek alkitab nyari kata hittite, maksudnya heth ya? Aduh saya lupa lupa inget nih, bisa membantu kutipan ayatnya? Penting nih.

History
The Hittite kingdom is conventionally divided into three periods, the Old Hittite Kingdom (ca. 1750–1500 BC), the Middle Hittite Kingdom (ca. 1500–1430 BC) and the New Hittite Kingdom (the Hittite Empire proper, ca. 1430–1180 BC).

The earliest known member of a Hittite speaking dynasty, Pithana, was based at the city of Kussara. In the 18th century BC Anitta, his son and successor, made the Hittite speaking city of Neša into one of his capitals and adopted the Hittite language for his inscriptions there. However, Kussara remained the dynastic capital for about a century until Labarna II adopted Hattusa as the dynastic seat, probably taking the throne name of Hattusili, "man of Hattusa", at that time.

The Old Kingdom, centred at Hattusa, peaked during the 16th century BC. The kingdom even managed to sack Babylon at one point, but made no attempt to govern there, enabling the Kassite to rise to prominence and rule for over 400 years.

During the 15th century BC, Hittite power fell into obscurity, re-emerging with the reign of Tudhaliya I from ca. 1400 BC. Under Suppiluliuma I and Mursili II, the Empire was extended to most of Anatolia and parts of Syria and Canaan, so that by 1300 BC the Hittites were bordering on the Egyptian sphere of influence, leading to the inconclusive Battle of Kadesh in 1274 BC.

Civil war and rivalling claims to the throne, combined with the external threat of the Sea Peoples weakened the Hittites and by 1160 BC, the Empire had collapsed. "Neo-Hittite" post-Empire states, petty kingdoms under Assyrian rule, may have lingered on until ca. 700 BC, and the Bronze Age Hittite and Luwian dialects evolved into the sparsely attested Lydian, Lycian and Carian languages.

Remnants of these languages lingered into Persian times (6th–4th centuries BC) and were finally extinguished by the spread of Hellenism which followed Alexander the Great's conquest of Asia Minor in the 4th century BC.

The Hittite language (or Nesili) is recorded fragmentarily from about the 19th century BC (in the Kültepe texts, see Ishara). It remained in use until about 1100 BC. Hittite is the best attested member of the Anatolian branch of the Indo-European language family.

The language of the Hattusa tablets was eventually deciphered by a Czech linguist, Bedřich Hrozný (1879–1952), who on 24 November 1915 announced his results in a lecture at the Near Eastern Society of Berlin. His book about his discovery was printed in Leipzig in 1917, under the title The Language of the Hittites; Its Structure and Its Membership in the Indo-European Linguistic Family. The preface of the book begins with:

    The present work undertakes to establish the nature and structure of the hitherto mysterious language of the Hittites, and to decipher this language [...] It will be shown that Hittite is in the main an Indo-European language.

For this reason, the language came to be known as the Hittite language, even though that was not what its speakers had called it. The Hittites themselves apparently called their language nešili "(in the manner) of (the city of) Neša" and hence it has been suggested that the more technically correct term, "Nesite", be used instead. Nonetheless, convention continues and "Hittite" remains the standard term used.

Due to its marked differences in its structure and phonology, some early philologists, most notably Warren Cowgill even argued that it should be classified as a sister language to Indo-European languages (Indo-Hittite), rather than a daughter language. By the end of the Hittite Empire, the Hittite language had become a written language of administration and diplomatic correspondence. The population of most of the Hittite Empire by this time spoke Luwian dialects, another Indo-European language of the Anatolian family that had originated to the west of the Hittite region.

Hittite religion and mythology were heavily influenced by their Hattic, Mesopotamian, and Hurrian counterparts. In earlier times, Indo-European elements may still be clearly discerned.

"Storm gods" were prominent in the Hittite pantheon. Tarhunt (Hurrian's Teshub) was referred to as 'The Conqueror', 'The king of Kummiya', 'King of Heaven', 'Lord of the land of Hatti'. He was chief among the gods and his symbol is the bull. As Teshub he was depicted as a bearded man astride two mountains and bearing a club. He was the god of battle and victory, especially when the conflict involved a foreign power.Teshub was also known for his conflict with the serpent Illuyanka.

sumber : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[move]sesuatu itu dimulai dari mimpi, diusahakan dan menjadi kenyataan[/move]

Pi-Man

Tentang Ron Wyatt, coba anda perluas sumber anda. Dunia arkeologi sendiri tidak menganggap keberadaan Ron Wyatt, dan bahkan kalangan agama pun banyak yang menolak.

Apa yang disebut 'roda kereta' bukankah cuma formasi karang yang berbentuk mirip roda? Selain Ron Wyatt, apakah ada orang lain yang benar-benar melihatnya? Aku pernah melihat foto tentang temuannya, dan jelas ada dua versi foto, yang pertama yang bentuk asli (bunga karang), dan versi enhanced - sudah diedit sehingga bentuknya mirip roda kereta.

Mengenai penyakit radang sendi Merneptah, bukankah ada di artikel wiki?
Itu penyakit yang sama dengan yang diderita Ramses II, ayahnya.

oro?

rizqi_fs

Kutip dari: Pi-Man pada Oktober 21, 2011, 10:29:19 PM
Tentang Ron Wyatt, coba anda perluas sumber anda. Dunia arkeologi sendiri tidak menganggap keberadaan Ron Wyatt, dan bahkan kalangan agama pun banyak yang menolak.

Apa yang disebut 'roda kereta' bukankah cuma formasi karang yang berbentuk mirip roda? Selain Ron Wyatt, apakah ada orang lain yang benar-benar melihatnya? Aku pernah melihat foto tentang temuannya, dan jelas ada dua versi foto, yang pertama yang bentuk asli (bunga karang), dan versi enhanced - sudah diedit sehingga bentuknya mirip roda kereta.

Mengenai penyakit radang sendi Merneptah, bukankah ada di artikel wiki?
Itu penyakit yang sama dengan yang diderita Ramses II, ayahnya.
sayangnya roda nya itu terbuat dari emas, sehingga masih bisa diselamatkan dan dibersihkan. Dan dicoba direkonstruksi ulang menjadi seperti ini