Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 05:09:40 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 188
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 161
Total: 161

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Dunia Diciptakan Untuk Manusia

Dimulai oleh superstring39, Februari 04, 2010, 01:54:26 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

superstring39

Habis diskusi dengan sesama fisikawan, jadi terinspirasi untuk memulai topik ini.

Jika ada yang pernah mendengar tentang "Schroedinger's Cat" atau "Heisenberg's uncertainty"? sedikit cerita tentang kucingnya Schroedinger. Dia melakukan experimen virtual di dalam kepalanya. dalam sebuah kotak dimasukkan seekor kucing, zat radioaktif yang tersimpan dalam labu kaca, sebuah palu yang terhubung dengan jam weker. saat kotak ditutup dan waktu berjalan maka jam akan berdering dan menggerakkan palu sehingga memecahkan wadah zat radioaktif. berdasarkan probabilitas zat radioaktif itu meluruh dengan membahayakan atau tidak adalah 50-50. jadi kemungkinan hidup si kucing juga 50-50. Apakah kucing tersebut mati atau hidup? bisa dikatakan kucing bisa mati pada suatu saat dan hidup pada saat yang lain. yang jelas kucing tidak dapat hidup dan mati pada saat yang bersamaan.

Dalam uraian tersebut maka apa itu fakta? mana yang benar, kucing itu mati atau hidup? selama kotak itu tertutup maka kita tidak tau mana yang benar. kita dapat melakukan perhitungan atau perkiraan tentang kemungkinan-kemungkinan. namun tetap saja kita hanya tahu kebenarannya saat kita membuka kotak itu dan mengamati apakah kucing itu mati atau hidup.

Saya mau mengatakan bahwa tanpa adanya pengamat yakni manusia maka fakta itu tidak ada atau kebenaran itu tidak ada di dunia ini. alam hanya sekumpulan probabilitas-probabilitas yang tak bermakna tanpa adanya kehadiran pengamat atau dalam hal ini adalah manusia. maka tidak salah lah jika dunia ini diciptakan untuk (dikelola oleh) manusia. bukan untuk hewan, dan bukan untuk tumbuhan. Tidaklah sama manusia dengan hewan juga dengan tumbuhan. manusia adalah wali dimuka bumi untuk membangunnya dan memimpin.

HyawehHoshikawa

All Hail superstring39
The additional verse has been descended.
saya paham tentang maksudnya bahwa tanpa adanya pengamat, maka dunia ini bisa dibilang antara ada dan tiada... (brasa ngliat UFO aja)
bukan bermaksud menentang, tapi saya tidak paham tentang bagian "diciptakan"

Rationality alone isn't enough, the world is Complex.

alvin pratama

@Hyawehhoshigawa
jangan bahas penciptaan dulu deh,bosen baca thread yg begituan.
udah banyak di thread sebelah.
[move]"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasih

cronny

Gua rasa pandangan macam ini egosentris banget... Manusia baru ada berapa lama sih? Di bandingkan usia bumi. Bumi baik2 aja sebelum ada nya manusia, gua rasa akan baik2 juga setelah pergi nya manusia... setidak nya sampai 5 milyar tahun lagi, saat itu matahari akan menjadi red giant.

Di alam semesta yg luas begini, mao ngaku semua nya buat kita yg atur dan pimpin, gua rasa terlalu besar ego nya.
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

superstring39

Saya membicarakan masalah frame of reference. coba pikir, semua ilmu yang telah kita pelajari ini, khususnya sains dalam hal ini, berdasarkan sudut pandang manusia bukan? kalo berdasarkan fisika, keadaan suatu objek dan event sangat bergantung dari kerangka acuannya. kita bisa bilang kita sedang bergerak atau diam, besar atau kecil, panas atau dingin, terang atau gelap, sangat bergantung dari mana sang observer mengamati.

Saya yakin semua yang ada di forum ini mempelajari sains dengan baik dan meyakininya sebagai sebuah fakta dan kebenaran. namun sekali lagi fakta dan kebenaran untuk siapa? tentu saja untuk manusia bukan? karena sejak awal mulai dirintisnya sains, menggunakan sudut pandang manusia. namun bagaimana dengan makhluk lain? apakah seekor lalat memandang dunia sama seperti yang kita amati? kita mengamati lalat seperti yang kita amati, namun belum tentu si lalat mengamati hal yang sama (do you get what I mean?).

Kita mengatakan bumi itu bulat, langit itu biru, api itu panas, es itu dingin, benda selalu jatuh ke bawah dll... semua itu fakta? menurut siapa? tentu menurut manusia. bagaimana berdasarkan sudut pandang para hewan? belum tentu sama dan kita tidak akan pernah tau karena tidak ada transformasi yang jelas yang menghubungkan krangka-kerangka acuan tersebut. Egosentris? sekarang siapa yang menyatakan sains itu sebgaia fakta?

Dunia ini "berasa" ada, karena kita manusia yang "merasakan" bahwa dunia itu ada. jika manusia tidak pernah ada, maka dunia pun tidak akan pernah ada. Bagi siapa, tentu bagi manusia yang tidak pernah ada. bagi makhluk lain yang ada, tentu saja dunia ini ada. You are nothing but nothing, You are exist because you are exist. 

Pi-One

Daripada bilang dunia diciptakan oleh manusia, aku lebih merasa manusia menilai dunia ini sesuai persepsi mereka.

Bernando

dan persepsi manusia itu berbeda-beda
Be the sustainable learner, because life is learning...

Lunaris

Dunia mungkin diciptakan buat kecoa. Mereka ada dimana-mana dan kalau perang nuklir terjadi dimana semua mamalia habis mati karena radioaktif, hanya kecoa yang tersisa.

superstring39

nampaknya tidak banyak yang mengerti apa yang saya utarakan. Bahkan kecoa ada dan menjadi realita karena manusia "menganggap" atau "mengamati" bahwa mereka ada. Jika tidak maka kecoa tidak akan pernah ada.

superstring39

bagaimana anda membuktikan secara ilmiah saat manusia musnah masih ada kecoa yg tersisa? kecuali jika anda kecoa itu sendiri.

cronny

Waktu manusia masih belum ada di dunia, ada spesies lain yg hidup dibumi ini.. Ini bisa di buktikan... Banyak fosil2 nya... Jadi kalau bilang dunia diciptakan buat manusia aja, itu rada egosentris.
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

Pi-One

Kutip dari: superstring39 pada Februari 13, 2010, 10:49:03 AM
bagaimana anda membuktikan secara ilmiah saat manusia musnah masih ada kecoa yg tersisa? kecuali jika anda kecoa itu sendiri.
Untuk mengtakan bahwa kecoak pasti masih eksis saat manusia punah adalah hal naif. Tapi membuktikan bawa kecoak memiliki kemampuan survive yang jauh melebihi manusia adalah hal yang lebih mudah.

semut-ireng

Dunia diciptakan untuk sains,  ngga ada manusia ngga ada sains  ...........,  agama juga ngga ada ...........


luth

#13
 kok saya melihatnya user disini masih ada salah paham tentang maksd superstring ya?apa saya aja yg sok tau?hha
maksud dia mungkin LEBIH DALAM lagi dari apa yg cronny dan pi-one sangka...
cmiiw

superstring, mungkin klo saya mau berpendapat,hal yang anda sampaikan erat  ya kaitanya dengan ungkapan rene descartes?,
cogito ergo sum!
sungguh jangan diartikan sekilas saja pernyataan itu, menurut saya itu dalem banget maknanya....klo paham pasti akan pusing sendiri,,hhehe...

intinya saya kadang membayangkan, bagaimana kalau saya ini tidak pernah "ada"
ketiadaan,,,ketiadaan kesadaran...
dalam beberapa saat saya tiada,yaitu saat saya belum dilahirkan,saat saya tidur,dan saat saya mati kelak..
"tiadanya" saya bagi saya karena "ketidaksadaran" saya
*makin puyeng mikirinnya
*sori y klo ga ngerti ama maksud saya,atau saya curhatnya ga jelas,,hhe karena setiap orang pasti berbeda pemahamannya dan pola pikirnya...dan sori klo emg rada oot hhe
sebodoh-bodohnya sifat adalah sombong[move][/move]

Pi-One

Dari awal, aku sudah pernah bilang kalau aku gak menerima pemikiran 'aku berpikir, maka aku ada'. Karena sejak awal belum terbukti 'aku yang berpikir' itu sendiri memang eksis.