Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 10:27:03 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 104
Total: 104

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

ilmu Hermeneutika dan pemberlakuannya untuk agama-agama di Indonesia..

Dimulai oleh familycode, Maret 19, 2011, 08:10:19 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

familycode

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 11:14:41 AM
Anda bicara sana sini tetapi sama sekali belum menjawab pertanyaan saya :

APAKAH KITAB INJIL ITU TIDAK MENGANDUNG PEMAHAMAN / PENGERTIAN YANG BENAR ?
Mengandung pemahaman dan pengertian yang benar

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 11:14:41 AM
sehingga memerlukan ilmu Hermeneutika.
Metode Hermeneutika juga untuk menguji secara kritis dan ilmiah khususnya dalam teologi.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 11:14:41 AM
pantesan aja percaya ama dukun, kalo tidak mana mungkin tanya.
Ooo Anda dapat wangsit itu, sebaik anda tidak perlu mempercayai wangsit itu, saran dari saya..

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 11:14:41 AM
pertanyaan saya langsung saja dijawab : bener apa tidak ? gak usah macam2 deh aku bukan penganut injil.
Anda penganut atau bukan itu kan hak anda.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 11:14:41 AM
lagi2 keluar alasan klasik : OOT, pertanyaan diulangi :
Lho memang OOT wkwkwkw

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 11:14:41 AM
lalu dari mana anda mengambil kesimpulan bahwa itu salah ?
Salah jika anda menafsirkannya secara harfiah. itu kiasan, tahu itu bentuk kiasan adalah dengan menggunakan Akal Budi, karena dari cerita ke 4 injil yang ada, memang anda menemukan Yesus membawa pedang beneran.

Manusia dapat melihat konteks-konteksnya dengan akal budi.  

HUKUM TERUTAMA
"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 11:14:41 AM
lalu yang salah itu kata "membawa" nya atau "pedang"nya, lalu kalo bukan pedang, yang benar  apa ?[/color]

langsung saja jawabannya ya, bro.
Sekali lagi Yang salah jika anda menafsirkannya secara harfiah.

"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai diatas bumi, Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang."

SALAH jika anda menganggap Tuhan Yesus membawa damai terhadap semua orang yang berbuat dosa dan tidak bertobat, doktrin palsu, ajaran palsu dan sebagainya, lengkapnya ada di reply topik tersebut sehingga ahkirnya dapat memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya

Matius 10:35
Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya

Lukas 12:53
Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

Selanjutnya bisa kita baca dalam Matius 10:36 adalah kutipan Perjanjian Lama yang berbunyi "musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya" (Mikha 7:6)


BENAR membawa pedang adalah arti kiasan (bukan pedang beneran), sebagai bentuk perlawanan terhadap dosa dan ajaran sesat lengkapnya ada di reply topik tersebut.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 11:14:41 AM
lalu siapa yang bawa kasusnya disini, apa anda mencoba lari dari tanggung jawab apa ilmu hermeneutika sama sekali tidak berhubungan dengan Matius 10: 34-36
Loh jika anda menguasai ilmu hermeneutika silahkan mengujinya, saya mau lihat analisa anda, saya ingin tahu bagaimana anda menganalisa dengan disiplin ilmu hermeneutika. tentu bukan analisa yang asbun dan suka-suka.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 11:14:41 AM
pertanyaannya diulangi lagi :

jangan ngomong ke sana kemari gak karuan donk,
Loh kan anda yang gak karuan, loncat indah sana kemari, wkwkwkw

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 11:14:41 AM
anda kan sudah belajar ilmu hermeneutika[/color]
Memang saya bilang sudah belajar ilmu hermeneutika, paste disini kalau saya bilang, Hmm jangan-jangan dalam pikiran anda Anjing = Kucing karena sama-sama Karnivora dan ada kemiripan........ atau Sapi = Kerbau karena sama-sama Herbivora dan ada kemiripan, wkwkwkw

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 11:14:41 AM
jadi mestinya anda tahu donk mana ayat matius 10: 34-36 itu yang salah ?
Yang salah adalah orang yang menganggap orang tersebut melihat secara harfiah alias membawa pedang beneran juga yang tidak melihat makna membawa damai lebih jauh maksudnya.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 11:14:41 AM
monggo dijawab langsung saja gak pake muter2.
Tidak usah bilang mongga monggo wkwkwkw, anda dari awal diskusi mutar muter seperti gangsingan, udah muter, loncat sana sini lagi wkwkwkk

Sekali lagi saya sarankan, lebih baik anda belajar dasar bahasa dan berpikir secara rasional..

rafek

Saya rasa hermeneutika sangat perlu diterapkan pada teks suci agama apapun, karena teks2 tersebut memiliki banyak tingkatan arti. Hermeneutika sendiri tidak hanya diterapkan pada kitab suci saja, tapi pada banyak teks lain. Pendekatan hermeneutik sangat diperlukan agar kita melihat dan mendapatkan inti teks tersebut melalui banyak aspek. Tentu saja, metode ini perlu diterapkan pada kitab suci, karena bila tidak, dikhawatirkan akan muncuk berbagai penafsiran rancu dan bersifat semaunya, dan tujuan adanya kitab suci tersebut tidaklah terpenuhi, malah akan menimbulkan kekacauan pemahaman.
There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.

maula

Kutip dari: familycode pada Maret 22, 2011, 12:46:55 PM
Mengandung pemahaman dan pengertian yang benar.
siiip, mestinya kalao konsisten, maka tidak akan diperlukan ilmu apapan apapun, sehinggal setiap umat kristen tinggal membacanya dan mengikuti apa yang diperintahkan dalam teks kitab injil.

Dengan demikian tidak diperlukan peran apapun dari yang tidak berguna dari para ulamak2, jadilah semua manusia hanya menjadi "domba2" tuhan, bukannya domba2 manusia.

KutipMetode Hermeneutika juga untuk menguji secara kritis dan ilmiah khususnya dalam teologi.
silahkan saja tapi tidak layak untuk merubah2 firman2 tuhan yang BEBAS DARI KESALAHAN (ERROR
FREE)  dengan alasan penafsiran.

apa anda percaya kalo kitab injil ERROR FREE, ? kalo anda percaya maka yang terbaik adalah tinggal melaksanakan saja apa yang diperintahkan tuhan, BUKANNYA MERUBAH2 SESUAI DENGAN KEHENDAK SENDIRI, BUKANNYA KEHENDAK TUHAN, yang selalu saja didasarkan karena alasan pemahaman dan penafsiran.

KutipOoo Anda dapat wangsit itu, sebaik anda tidak perlu mempercayai wangsit itu, saran dari saya..
no comment sajalah, saja hanya percaya sama tuhan.

KutipSalah jika anda menafsirkannya secara harfiah. itu kiasan, tahu itu bentuk kiasan adalah dengan menggunakan Akal Budi, karena dari cerita ke 4 injil yang ada, memang anda menemukan Yesus membawa pedang beneran.
kalo anda menggunakan akal budi mestinya mestinya anda konsisten omongan anda bahwa injil mengandung pemahaman dan pengertian yang benar.

bukannya merubah2 firman tuhan menjadi firman anda sendiri, dengan alasan arti kiasanlah, pengujian secara kritislah, dan seribu satu alasan lainnya, kitab suci perlakukanlah sebagai kitab suci jangan dikotori dengan tangan2 kotor manusia

KutipManusia dapat melihat konteks-konteksnya dengan akal budi.  


HUKUM TERUTAMA
"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
ini baik sekali asal bukan untuk akal2 an merubah2 injil yang kata anda : Mengandung pemahaman dan pengertian yang benar, menjadi pemahaman dan pengertian sesuai  akal budi kaum skolar.

KutipSekali lagi Yang salah jika anda menafsirkannya secara harfiah.

"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai diatas bumi, Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang."
siapa yang menafsirkan secara harfiah, anda jangan mengada2 deh, kan sudah saya katakan saya bukan penganut injil. AQ saja saya pantang melakukan penafsiran, apa lagi kitab injil.

KutipSALAH jika anda menganggap Tuhan Yesus membawa damai terhadap semua orang yang berbuat dosa dan tidak bertobat, doktrin palsu, ajaran palsu dan sebagainya, lengkapnya ada di reply topik tersebut sehingga ahkirnya dapat memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya

Matius 10:35
Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya

Lukas 12:53
Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

Selanjutnya bisa kita baca dalam Matius 10:36 adalah kutipan Perjanjian Lama yang berbunyi "musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya" (Mikha 7:6)


BENAR membawa pedang adalah arti kiasan (bukan pedang beneran), sebagai bentuk perlawanan terhadap dosa dan ajaran sesat lengkapnya ada di reply topik tersebut.
ck...ck...ck... sudah saya katakan saya sama sekali tidak melakukan tafsiran atau anggapan apapun terhadap ayat2 yang anda sampaikan. tolong dicatat ini.

Tolong dicatat juga anda sudah mengatakan bahwa kitab injil mengandung pemahaman dan pengertian yang benar. ,  dan tuhan tidak mengatakan apapun tentang ayat yang anda posting apakah itu ayat yang kiasan atau harfiah, ------> (oh, kalo memang ada tolong anda postingkan.) anda saja yang main akal2 an (bukan akal budi) beranggapan bahwa ayat itu ayat kiasan.

Sementara tuhan sendiri tidak memberikan kuasa kepada siapapun untuk melakukan penafsiran terhadap ayat2 ini, jadi anda gak punya alasan apapun untuk melakukan penafsiran terhadap ayat2 diatas, seorang manusia siapapun dia tidak pantas dan tidak layak untuk melakukan penafsiran dari Tuhannya. Perlakuan2 seperti hanya seperti KATAK HENDAK MENJADI LEMBU, menganggap tuhan sudah melakukan kesalahan.

KutipLoh jika anda menguasai ilmu hermeneutika silahkan mengujinya, saya mau lihat analisa anda, saya ingin tahu bagaimana anda menganalisa dengan disiplin ilmu hermeneutika. tentu bukan analisa yang asbun dan suka-suka.
menguji ? firman tuhan mau diuji ----> ha....ha...ha.... anda ini siapa, pangkat anda apa ? beraninya anda menguji firman tuhan .... inikah yang anda sebut akal budi ?

apa anda gak tahu siapakah kristus itu ? sederajat dengan andakah sehingga anda merasa berhak menguji Dia........................ busyet dah.

Oh jadi ilmu hermeneutika itu untuk menguji firman tuhan ? ooo alah mak jaaang, mak jang.

KutipLoh kan anda yang gak karuan, loncat indah sana kemari, wkwkwkw
syukurlah kalo anda mau bicara runut.

KutipMemang saya bilang sudah belajar ilmu hermeneutika, paste disini kalau saya bilang, Hmm jangan-jangan dalam pikiran anda Anjing = Kucing karena sama-sama Karnivora dan ada kemiripan........ atau Sapi = Kerbau karena sama-sama Herbivora dan ada kemiripan, wkwkwkw
OOOOOOO jadi anda belum belajar ilmu hermeneutika thoooo, kalo gitu lebih baik gak usah ngomong dah, .... untuk apa anda mengajak berdiskusi sesuatu yang anda tidak ketahui.

oke saya close aja deh buat apa  debat kusir sama2 gak tahu apa yang dipermasalahkan, cuma buang2 energi saja.

KutipYang salah adalah orang yang menganggap orang tersebut melihat secara harfiah alias membawa pedang beneran juga yang tidak melihat makna membawa damai lebih jauh maksudnya.
Tidak usah bilang mongga monggo wkwkwkw, anda dari awal diskusi mutar muter seperti gangsingan, udah muter, loncat sana sini lagi wkwkwkk

Sekali lagi saya sarankan, lebih baik anda belajar dasar bahasa dan berpikir secara rasional..
close aja deh, saya pikir saya ngomong sama orang yang tahu ilmu hermeneutika, rupanya cuma sok tahu tho. busyet deh.

familycode

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 08:44:00 PM
siiip, mestinya kalao konsisten,
maka tidak akan diperlukan ilmu apapan apapun, sehinggal setiap umat kristen tinggal membacanya dan mengikuti apa yang diperintahkan dalam teks kitab injil.

Dengan demikian tidak diperlukan peran apapun dari yang tidak berguna dari para ulamak2, jadilah semua manusia hanya menjadi "domba2" tuhan, bukannya domba2 manusia.
Mengandung pemahaman dan pengertian yang benar selama dia :

1. dapat bahasa Yunani dan Ibrani dan tahu konteks-konteksnya dalam ayat. (jika kitab Injil dalam bahasa Yunani dan bahasa ibrani untuk melihat konteksnya keluar dari perjanjian baru yaitu ke perjanjian lama)

2. (dapat berbahasa) dapat bahasa yang diketahuinya dan tahu konteks-konteksnya (jika Alkitab sudah diterjemahkan dalam bahasa tersebut), Misal, dapat bahasa Indonesia dan tahu konteks-konteksnya dengan menggunakan Alkitab bahasa Indonesia.

3. tidak dapat jika tidak tahu apa itu Alkitab dan isinya, beda konteks dipaksakan, lalu anda berkhayal akan isinya.

Realitanya perlu diketahui bahwa tidak semua istilah yang ada di Bahasa Ibrani dan Yunani itu maksudnya bisa berikan maksud yang tepat di istilah bahasa lain, karena keterbatasan bahasa lain, keterbatasan istilah yang ada dibahasa lain tidak bisa lalu kita menyalahkan yang ada dibahasa aslinya, karena memang keterbatasan yang ada dibahasa lain, dan ini perlu dilakukan bentuk dialektika, agar mendapatkan pemahaman yang benar sesuai yang dimaksud dalam bahasa asli. Bahasa asli adalah otoritas final.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 08:44:00 PM
silahkan saja tapi tidak layak untuk merubah2 firman2 tuhan yang BEBAS DARI KESALAHAN (ERROR
FREE)  dengan alasan penafsiran.

apa anda percaya kalo kitab injil ERROR FREE, ? kalo anda percaya maka yang terbaik adalah tinggal melaksanakan saja apa yang diperintahkan tuhan, BUKANNYA MERUBAH2 SESUAI DENGAN KEHENDAK SENDIRI, BUKANNYA KEHENDAK TUHAN, yang selalu saja didasarkan karena alasan pemahaman dan penafsiran.
Tidak ada yang merubah-rubah, itu hanya khayalan anda yang terlalu tinggi

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 08:44:00 PM
no comment sajalah, saja hanya percaya sama tuhan.
Anda sering dapat wangsit yang berbeda to.. Ooo

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 08:44:00 PM
kalo anda menggunakan akal budi mestinya mestinya anda konsisten omongan anda bahwa injil mengandung pemahaman dan pengertian yang benar.
Pemahaman dan pengertian yang benar dengan kriteria yang sudah disampaikan diatas, karena tentu orang harus bisa membaca jika ingin membaca, tentu orang harus tahu apa konteks yang dibaca untuk mengetahui pemahaman yang benar, makanya saya bilang anda harus belajar dasar bahasa dan dasar rasionalitas.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 08:44:00 PM
bukannya merubah2 firman tuhan menjadi firman anda sendiri, dengan alasan arti kiasanlah, pengujian secara kritislah, dan seribu satu alasan lainnya, kitab suci perlakukanlah sebagai kitab suci jangan dikotori dengan tangan2 kotor manusia

ini baik sekali asal bukan untuk akal2 an merubah2 injil yang kata anda : Mengandung pemahaman dan pengertian yang benar, menjadi pemahaman dan pengertian sesuai  akal budi kaum skolar.
Tidak ada yang merubah-rubah, dalam substansi ayat tersebut, memang pedang itu memang kiasan kan sudah dibuktikkan, pengujian secara kritis untuk menghindari tafsiran yang salah sehingga muncul tafsiran sesat, manusia mempunyai akal budi untuk melihat konteks-konteks isi Alkitab

HUKUM TERUTAMA
"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 08:44:00 PM
siapa yang menafsirkan secara harfiah, anda jangan mengada2 deh, kan sudah saya katakan saya bukan penganut injil. AQ saja saya pantang melakukan penafsiran, apa lagi kitab injil.
Karena anda memaksa melihat apa yang ada diteks tanpa ditafsirkan, secara otomatis dengan intelektual anda seperti itu, anda dapat berpikir itu pedang beneran. Sekali lagi tidak ada yang memaksa anda menjadi seorang kristen, Kitab anda ya itu terserah anda, gitu aja kok repot.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 08:44:00 PM
ck...ck...ck... sudah saya katakan saya sama sekali tidak melakukan tafsiran atau anggapan apapun terhadap ayat2 yang anda sampaikan. tolong dicatat ini.
Anda memaksa melihat apa yang ada diteks tanpa ditafsirkan, secara otomatis dengan intelektual anda seperti itu, anda dapat berpikir itu pedang beneran. Skeptis? ya, dengan jawaban anda semakin lama semakin tidak bermutu dan kacau balau, semakin kuat kemungkinan anda menafsirkannya harfiah seperti itu.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 08:44:00 PM
Tolong dicatat juga anda sudah mengatakan bahwa kitab injil mengandung pemahaman dan pengertian yang benar. ,  dan tuhan tidak mengatakan apapun tentang ayat yang anda posting apakah itu ayat yang kiasan atau harfiah, ------> (oh, kalo memang ada tolong anda postingkan.) anda saja yang main akal2 an (bukan akal budi) beranggapan bahwa ayat itu ayat kiasan.
Sudah dijelaskan di jawaban pertama, kesalahan anda paling fatal anda berpikir kemutlakkan tidak boleh adanya akal masuk disini, manusia mempunyai akal budi untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Kemutlakkan tidak boleh menggunakan akal budi adalah pikiran sesat.

HUKUM TERUTAMA
"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Anda pahami dan resapi apa hukum pertama, manusia diberikan akal budi oleh Tuhan untuk dapat mengetahui apa yang diinginkan Tuhan, kalau anda tidak pernah menggunakan akal budi maka anda tidak akan pernah tahu apa yang diinginkan Tuhan.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 08:44:00 PM
Sementara tuhan sendiri tidak memberikan kuasa kepada siapapun untuk melakukan penafsiran terhadap ayat2 ini, jadi anda gak punya alasan apapun untuk melakukan penafsiran terhadap ayat2 diatas, seorang manusia siapapun dia tidak pantas dan tidak layak untuk melakukan penafsiran dari Tuhannya. Perlakuan2 seperti hanya seperti KATAK HENDAK MENJADI LEMBU, menganggap tuhan sudah melakukan kesalahan.
menguji ? firman tuhan mau diuji ----> ha....ha...ha.... anda ini siapa, pangkat anda apa ? beraninya anda menguji firman tuhan .... inikah yang anda sebut akal budi ?

apa anda gak tahu siapakah kristus itu ? sederajat dengan andakah sehingga anda merasa berhak menguji Dia........................ busyet dah.

Oh jadi ilmu hermeneutika itu untuk menguji firman tuhan ? ooo alah mak jaaang, mak jang.
"Nya" yang dimaksud adalah tafsiran saya. Maksud menguji disini artinya adalah apa maksud yang ditafsirkan itu benar sesuai dengan apa yang dimaksud dalam ayat, jadi ada asumsi-asumsi berbagai tafsiran yang perlu diuji yang didasarkan pada Alkitab, tentu pendekatan secara teologi dapat membawa kita ke pemahaman yang benar dalam menafsirkan, contoh seperti apakah benar pedang beneran secara harfiah, tentukan tidakkan, menguji apa arti atau maksud sebenarnya dengan melakukan membandingkan dengan ayat yang lain. Menguji disini dalam arti melihat lebih jauh isi teks dari sisi bahasa dan sebagainya sehingga tahu apa konteks dan maksudnya, manusia mempunyai akal budi dan perlu menggunakan itu dalam melihat isi Alkitab. ilmu hermeneutika itu sebuah metode dimana apakah tafsiran orang yang menafsirkan itu sudah ilmiah khususnya secara teologi, disini peranannya hermeneutika.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 08:44:00 PM
syukurlah kalo anda mau bicara runut.
OOOOOOO jadi anda belum belajar ilmu hermeneutika thoooo, kalo gitu lebih baik gak usah ngomong dah, .... untuk apa anda mengajak berdiskusi sesuatu yang anda tidak ketahui.
Saya punya analogi, mobil adalah alat transportasi, mobil itu punya roda untuk berjalan, setir untuk mengontrol, mesin untuk menjalankan dan sebagainya, ya secara umum tahu, masalah mendalam tidaknya saya tahu tentang mobil ya nanti dulu, dalam tataran umum saja anda kacau, anda memaksa bahwa mobil itu seakan-akan bukan alat transportasi, anda meminta jika memang mobil itu kendaraan maka coba jelaskan secara runut dari awal sampai pembuatan ahkir, anda percaya mobil itu kendaraan umum saja tidak percaya, apalagi bicara lebih jauh, ini kan lucu wkwkwk.

Kutip dari: maula pada Maret 22, 2011, 08:44:00 PM
oke saya close aja deh buat apa  debat kusir sama2 gak tahu apa yang dipermasalahkan, cuma buang2 energi saja.
close aja deh, saya pikir saya ngomong sama orang yang tahu ilmu hermeneutika, rupanya cuma sok tahu tho. busyet deh.
Silahkan close atau tidak, toh semakin jelas orang-orang disini melihat semakin tidak bermutunya isi tulisan anda yang sudah jelas asal bunyi dan kacau balau. :)

familycode

Kutip dari: rafek pada Maret 22, 2011, 02:54:06 PM
Saya rasa hermeneutika sangat perlu diterapkan pada teks suci agama apapun, karena teks2 tersebut memiliki banyak tingkatan arti. Hermeneutika sendiri tidak hanya diterapkan pada kitab suci saja, tapi pada banyak teks lain. Pendekatan hermeneutik sangat diperlukan agar kita melihat dan mendapatkan inti teks tersebut melalui banyak aspek. Tentu saja, metode ini perlu diterapkan pada kitab suci, karena bila tidak, dikhawatirkan akan muncuk berbagai penafsiran rancu dan bersifat semaunya, dan tujuan adanya kitab suci tersebut tidaklah terpenuhi, malah akan menimbulkan kekacauan pemahaman.
Saya setuju dengan anda, manusia diberikan akal budi dalam melakukan pengujian apa maksud dari sebuah ayat, kita melihatnya perlu dari berbagai aspek. Tapi saya mempercayai suatu ayat dilihat secara literal maka langsung akan diterima subyek, subyek akan mencerna ini harfiah atau kiasan? denotasi atau konotasi? apa maksud dari ayat ini? apa yang ingin disampaikan? dengan akal budi kita dapat mempelajari isi kitab secara keseluruhan dan lebih mendalam, sehingga kita tahu apa maksud dari ayat tersebut dan apa yang ingin disampaikan.

maula

Kutip dari: rafek pada Maret 22, 2011, 02:54:06 PM
Saya rasa hermeneutika sangat perlu diterapkan pada teks suci agama apapun, karena teks2 tersebut memiliki banyak tingkatan arti. Hermeneutika sendiri tidak hanya diterapkan pada kitab suci saja, tapi pada banyak teks lain. Pendekatan hermeneutik sangat diperlukan agar kita melihat dan mendapatkan inti teks tersebut melalui banyak aspek. Tentu saja, metode ini perlu diterapkan pada kitab suci, karena bila tidak, dikhawatirkan akan muncuk berbagai penafsiran rancu dan bersifat semaunya, dan tujuan adanya kitab suci tersebut tidaklah terpenuhi, malah akan menimbulkan kekacauan pemahaman.
jangan cuma berteori saja silahkan anda tunjukkan contoh teks2 agama yang yang mempunyai banyak tingkatan arti. Jadi masalahnya supaya clear.




maula

Kutip dari: familycode pada Maret 23, 2011, 07:51:09 AM
Saya setuju dengan anda, manusia diberikan akal budi dalam melakukan pengujian apa maksud dari sebuah ayat, kita melihatnya perlu dari berbagai aspek. Tapi saya mempercayai suatu ayat dilihat secara literal maka langsung akan diterima subyek, subyek akan mencerna ini harfiah atau kiasan? denotasi atau konotasi? apa maksud dari ayat ini? apa yang ingin disampaikan? dengan akal budi kita dapat mempelajari isi kitab secara keseluruhan dan lebih mendalam, sehingga kita tahu apa maksud dari ayat tersebut dan apa yang ingin disampaikan.
Kalo anda belajar ilmu Hermeneutika, bolehlah mengatakan seperti itu, tapi kalo tidak sama juga bo'ong. Kiasan atau tidak, denotasi atau konotasi serahkan saja semua itu kepada umat kristen masing2 menanggapinya, mereka kan juga punya akal budi, bukan cuma anda saja yang punya. Bukankan kitab injil itu untuk umat kristen dan umat kristen itu bukan hanya kaum skolar saja ? maka biarkan saja masing2 orang memutuskan. Anda tidak perlu bertindak sebagai tuhan, dengan menjelaskan ini dan itu.

okelah cukup disini saja debat kusir ini.

familycode

Kutip dari: maula pada Maret 23, 2011, 07:59:44 AM
jangan cuma berteori saja silahkan anda tunjukkan contoh teks2 agama yang yang mempunyai banyak tingkatan arti. Jadi masalahnya supaya clear.
Clear dalam definisi maula kan asbun, tidak ada tolok ukurnya, kesimpulan dan jawaban dia datang dari wangsit, CLING! wkwkwkwkw

familycode

Kutip dari: maula pada Maret 23, 2011, 08:08:19 AM
Kalo anda belajar ilmu Hermeneutika, bolehlah mengatakan seperti itu, tapi kalo tidak sama juga bo'ong.
Analoginya seperti anda tidak mempercayai saya bahwa mobil sebenarnya kendaraan, karena saya hanya menjelaskan mobil itu memiliki roda, setir, mesin dan sebagainya maka ahkirnya mobil dapat berjalan dan masuk jadi salah satu jenis kendaraan, bukan berarti saya menjelaskan secara umum, berarti secara umum itu tidak dapat jadikan acuan secara umum, sekali lagi umum, jika memang saya salah secara umum dalam menjelaskannya ya saya suka rela akan memperbaikinya, silahkan monggo secara umum salahnya dimana kan enak, tidak asal asbun wkwkwkwkw.

Kutip dari: maula pada Maret 23, 2011, 08:08:19 AM
Kiasan atau tidak, denotasi atau konotasi serahkan saja semua itu kepada umat kristen masing2 menanggapinya, mereka kan juga punya akal budi, bukan cuma anda saja yang punya.
Lho makanya silahkan bawa rekan-rekan kristen kesini liat mereka setuju tidak, anda tidak punya bukti mereka tidak setuju, tapi anda berkhayal ria dengan diri anda, anda cuma asbun doang wkwkwkwkw

Kutip dari: maula pada Maret 23, 2011, 08:08:19 AM
Bukankan kitab injil itu untuk umat kristen dan umat kristen itu bukan hanya kaum skolar saja ? maka biarkan saja masing2 orang memutuskan. Anda tidak perlu bertindak sebagai tuhan, dengan menjelaskan ini dan itu.
Lho siapa yang bertindak sebagai tuhan, terbukti para bidaah kristen seperti saksi Jehovah dibiarkan saja tuh oleh pihak protestan dan katolik, beda sama agama lain yang bisa di ...

Orang kristen percaya kebenaran tetaplah kebenaran, para bidaah yang ingin menafsirkan keinginan mereka ya itu terserah, tapi tetap pihak protestan dan katolik dapat mengatakan bidaah tetap bidaah, ajaran sesat tetap ajaran sesat, yang penting tetap waspada.

Matius 24:3-5,10-11
24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
24:10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.

Matius 7:22
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

Matius 24:11
Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.

Kurangnya kepekaan rohani dan ketidak-mampuan untuk menguji roh-roh seperti yang dihimbau di dalam Alkitab menimbulkan masalah yang serius. Dalam iklim rohani yang demikianlah ajaran-ajaran yang tidak Alkitabiah secara tidak kentara menyusup masuk ke dalam gereja.

Alkitab mengungkapkan bahwa kepalsuan hadir berdampingan dengan kebenaran. Ada banyak aspek dari kekristenan palsu yang sudah dan yang akan menyatakan diri :

1. Orang Kristen palsu - pengajar-pengajar palsu :
2 Korintus 11:26
11:26 Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.

2. Injil palsu
Galatia 1:8
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

3. Tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu
Matius 24:24
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

4. Kebenaran palsu
Roma 10:3
Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

5. Gereja palsu
Wahyu 2:9
Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya--dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

6. Kristus palsu
2 Tesalonika 2:8-10
2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
2:9 Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
2:10 dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.

Untuk mengetahui penipuan-penipuan seperti yang tercantum diatas bukanlah sesuatu yang mudah karena harus mengetahui penyebab penipuan, sifat-sifat penipuan, konsekuensi penipuan, dan jalan keluar dari penipuan. Kebohongan, penyimpangan, dan penyangkalan terhadap kebenaran Allah berasal dari sifat dasar Iblis.

Iblis selalu berusaha menyebarkan kebohongan dan kepalsuan dengan tujuan supaya dialah yang disembah, bukan Allah pencipta. Oleh karena itu, Iblis menjanjikan popularitas, kebebasan, kekayaan dan kenikmatan kepada manusia. Penipuan dalam hal rohani bermacam-macam ragamnya.

Namun kita dapat mengenali empat ciri utama : Ajaran-ajaran yang menipu cenderung menurunkan Allah dari takhta-Nya, mendewakan manusia, menyangkal keberadaan dosa, atau meremehkan dosa, dan mendeskreditkan firman Allah.

Kutip dari: maula pada Maret 23, 2011, 08:08:19 AM
okelah cukup disini saja debat kusir ini.
Saran saya tetap sama untuk anda, mulai dari yang paling dasar, memahami dasar-dasar bahasa dan berpikir logis.