Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 11:35:01 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 97
Total: 97

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

waspadai filsafat materialisme

Dimulai oleh ojan, Mei 06, 2009, 06:52:36 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

alvin pratama

Kutip dari: Pi-One pada Juni 25, 2009, 06:47:44 AM
Yang kumaksud, kebenaran tidak berbanding lurus dengan jumlah orang yang percaya. Dulu mayoritas percaya bumi itu datar dan pusat alam semesta, apa dulu bumi benaran datar dan menjadi pusat alam semesta?
menurut saya, dalam hal ini terjadi karena saat itu manusia belum memiliki pengetahuan tentang hal itu.
jadi, manusia hanya bisa mengira-ngira saja.tapi kepercayaan akan hal ini tidak berlangsung lama.
nah, seiringnya waktu, ada pelaut yang mengelilingi seluruh lautan di bumi ini, dia menyatakan bahwa bumi itu tidak datar, melainkan merupakan sebuah benda bulat tidak sempurna.
hal ini diperkuat dengan adanya fakta2 lain, contohnya pada waktu pesawat luar angkasa untuk pertama kali keluar dari atmosfer bumi.
[move]"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasih

The Houw Liong

Kita akan terjerumus jika kita memahaminya secara ekstrim.

Filsafat materialisme yang ekstrim tidak mengakui keberadaan dunia spiritual ,
sebaliknya filsafat spiritualisme yang ekstrim menyatakan bahwa dunia material tidak real
(seperti dalam mimpi).

Jalan yang benar adalah pandangan keseimbangan karena kita hidup dalam dunia material,
tetapi juga kita mengakui keberadaan dimensi spiritual.

HouwLiong

Pi-One

Kutip dari: alvin pratama pada Juni 25, 2009, 08:33:45 AM
menurut saya, dalam hal ini terjadi karena saat itu manusia belum memiliki pengetahuan tentang hal itu.
jadi, manusia hanya bisa mengira-ngira saja.tapi kepercayaan akan hal ini tidak berlangsung lama.
nah, seiringnya waktu, ada pelaut yang mengelilingi seluruh lautan di bumi ini, dia menyatakan bahwa bumi itu tidak datar, melainkan merupakan sebuah benda bulat tidak sempurna.
hal ini diperkuat dengan adanya fakta2 lain, contohnya pada waktu pesawat luar angkasa untuk pertama kali keluar dari atmosfer bumi.
Teori heliosentris dan bumi itu bulan sudah berusia tua, namun dulu terhalang oleh masalah kepercayaan atau pengaruh. Dulu pandangan aristoteles lebih dipercaya ketimbang aristachus, dan di masa kegelapan pengaruh gereja yang terllau besar menghalangi teori heliosentris. Seiring waktu, memang semakin terbukti kepercayaan yang lama dipercaya itu salah. Soal pelaut, salah satunya pertemuan pelaut portugis dan spanyol di... lupa, padahal mereka mengambil arah yang bertolak belakang.


soviet regarda

kyknya smakin ga berbobot niyh..

Front Abu - Abu

Kan sudah jelas bahwa Filsafat itu Di pahami harus secara luas karena Filsafat merupakan ILMU yang mempelajari kebenaran. . .sedangkan kebenaran yang sebenar"nya tidak ada yang dapat merumuskan. . .klo saran saya sih Siapa pun boleh memilih Sudut pandang atau pandangan hidup mereka. . . .Kita takkan da habis"nya karena itu merupakan sudut pandang dan yang menilainya pun tergantung sudut pandang orang masing" . . . .BERPIKIRLAH SECARA OBYEKTIF KAWAN sebelum kalian tersesat. . . .