Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 04:57:23 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 136
Total: 136

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Dimulai oleh skuler, April 24, 2009, 07:17:47 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ghostdoors

Perjalanan Abu Yazid menuju Ka'bah memakan waktu dua belas tahun penuh. Hal ini karena setiap kali ia bersua dengan seorang pengkhotbah yang memberikan pengajaran di dalam perjalanan itu, Abu Yazid segera membentangkan sajadahnya dan melakukan sholat sunnah dua roka'at. Mengenai hal ini Abu Yazid mengatakan: "Ka'bah bukanlah serambi istana raja, tetapi suatu tempat yang dapat dikunjungi orang setiap saat".

Akhirnya sampailah ia ke Ka'bah tetapi ia tidak pergi ke Madinah pada tahun itu juga. "Tidaklah pantas perkunjung an ke Madinah hanya sebagai pelengkap saja", Abu Yazid menjelaskan, "Saya akan mengenakan pakaian haji yang berbeda untuk mengunjungi Madinah".

Tahun berikutnya sekali lagi ia menunaikan ibadah Haji. Ia mengenakan pakaian yang berbeda untuk setiap tahap perjalanannya sejak mulai menempuh padang pasir. Di sebuah kota dalam perjalanan tersebut, suatu rombongan besar telah menjadi muridnya dan ketika ia meninggalkan tanah suci, banyak orang yang mengikutinya

"Siapakah orang-orang ini?", ia bertanya sambil melihat kebelakang.
"Mereka ingin berjalan bersamamu", terdengar sebuah jawaban.
"Ya Alloh!", Abu Yazid memohon, "Janganlah Engkau tutup penglihatan hamba-hambaMu karenaku".

Untuk menghilangkan kecintaan mereka kepada dirinya dan agar dirinya tidak menjadi penghalang bagi mereka, maka setelah selesai melakukan sholat shubuh, Abu Yazid berseru kepada mereka, "Ana Alloh ,Laa ilaha illa ana, Fa'budni". Sesungguhnya Aku adalah Alloh, Tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka Sembahlah Aku"

"Abu Yazid sudah gila!", seru mereka kemudian meninggalkannya.

Abu Yazid meneruskan perjalanannya. Di tengah perjalanan, ia menemukan sebuah tengkorak manusia yang bertuliskan, Tuli, bisu, buta ...mereka tidak memahami. Sambil menangis Abu Yazid memungut tengkorak itu lalu menciuminya."Tampaknya ini adalah kepala seorang sufi", gumamnya," yang menjadi tauhid di dalam Alloh ... ia tidak lagi mempunyai telinga untuk mendengar suara abadi, tidak lagi mempunyai mata untuk memandang keindahan abadi, tidak lagi mempunyai lidah untuk memuji kebesaran Alloh, dan tak lagi mempunyai akal walaupun untuk merenung secuil pengetahuan Alloh yang sejati. Tulisan ini adalah mengenai dirinya".

Suatu ketika Abu Yazid di dalam perjalanan, ia membawa seekor unta sebagai tunggangan dan pemikul perbekalannya."Binatang yang malang, betapa berat beban yang engkau tanggung. Sungguh kejam!", seseorang berseru.
Setelah beberapa kali mendengar seruan ini, akhirnya Abu Yazid menjawab, "Wahai anak muda, sebenarnya bukan unta ini yang memikul beban".
Kemudian si pemuda meneliti apakah beban itu benar-benar berada di atas punggung onta tersebut. Barulah ia percaya setelah melihat beban itu mengambang satu jengkal di atas punggung unta dan binatang itu sedikitpun tidak memikul beban tersebut.

"Maha besar Alloh, benar-benar menakjubkan!", seru si pemuda.
"Jika kusembunyikan kenyataan-kenyataan yang sebenarnya mengenai diriku, engkau akan melontarkan celaan kepadaku", kata Abu Yazid kepadanya.
"Tetapi jika kujelaskan kenyataan-kenyataan itu kepadamu, engkau tidak dapat memahaminya. Bagaimana seharusnya sikapku kepadamu?"

(Menuruti orang itu memang nggak ada benernya, seperti kisah Luqman saat mendidik anaknya, diajaknya anaknya kepasar dengan membawa keledai. Awalnya Luqman yang naik keledai itu. Lewatlah di suatu desa. Orang-orang disitu berteriak mencemooh. "Lihatlah itu, seorang Bapak yang tega pada anaknya. Udara panas begini, anaknya disuruh jalan kaki sedang Bapaknya enak-enak di atas keledai." . "Catat itu anakku "kata Luqman, kemudian ganti dia yang berjalan sedang anaknya dinaikkan keledai. Lewatlah mereka di satu desa lagi. Orang-orang di desa itu melihat mereka dengan mencemooh,"Lihat itu , jaman sudah edan, itulah contoh anak durhaka pada orang tua, anaknya enak-enak naik keledai, sedang Bapaknya yang sudah tua disuruh jalan kaki diudara panas seperti ini"."Catat itu anakku", kata Luqman lagi.

Kini, dua-duanya berjalan kaki. Jadi iring-iringan bertiga dengan keledainya berjalan kaki. Lewatlah mereka di satu desa. Orang-orang di desa itu mencemooh,"Lihat itu, orang-orang bodoh, mereka bercapek-capek jalan kaki sementara ada tunggangan keledai dibiarkan saja"."Catat itu anakku"kata Luqman . Mereka mencari bambu panjang, dan sekarang keledainya mereka panggul berdua. Lewatlah mereka disatu desa lain. Orang-orang di situ melihat mereka dan mencemooh,"Lihat itu Bapak dan anak sama-sama gila, Keledai tidak apa-apa dipanggul. Enaklah jadi keledainya." Lukman berkata pada anaknya" Catat itu waahai anakku. Kalau engkau menuruti omongan orang-orang, maka tidak akan pernah benar. Maka kuatkanlah keyakinanmu.)

MI'ROJ
Abu Yazid mengisah, "Dengan tatapan yang pasti aku memandang Alloh setelah Dia membebaskan diriku dari semua makhluq-Nya, menerangi diriku dengan Cahaya-Nya, membukakan keajaiban-keajaiban rahasiaNya dan menunjukkan kebesaranNya kepadaku.

Setelah menatap Alloh akupun memandang diriku sendiri dan merenungi rahasia serta hakekat diri ini. Cahaya diriku adalah kegelapan jika dibandingkan dengan CahayaNya, kebesaran diriku sangat kecil jika dibandingkan dengan kebesaranNya, kemuliaan diriku hanyalah kesombongan yang sia-sia jika dibandingkan dengan kemuliaanNya. Di dalam Alloh segalanya suci sedang didalam diriku segalanya kotor dan cemar.

Bila kurenungi kembali, maka tahulah aku bahwa aku hidup karena cahaya Alloh. Aku menyadari kemuliaan diriku bersumber dari kemuliaan dan kebesaranNya. Apapun yang telah kulakukan, hanya karena kemahakuasaanNya. Apapun yang telah terlihat oleh mata lahirku, sebenarnya melalui Dia. Aku memandang dengan mata keadilan dan realitas. Segala kebaktianku bersumber dari Alloh, bukan dari diriku sendiri, sedang selama ini aku beranggapan bahwa akulah yang berbakti kepadaNya.
Aku bertanya, "Ya Alloh, apakah ini?"

Dia menjawab, "Semuanya adalah Aku, tidak ada sesuatupun juga kecuali Aku. Dan sesungguhnya tidak ada wujud selain wujudKu"Kemudian Ia menjahit mataku sehingga aku tidak dapat melihat. Dia menyuruhku untuk merenungi akar permasalahan, yaitu diriNya sendiri. Dia meniadakan aku dari kehidupanNya sendiri, dan Ia memuliakan diriku.
Kepadaku dibukakanNya rahasia diriNya sendiri sedikitpun tidak tergoyahkan oleh karena adaku. Demikianlah Alloh, Kebenaran Yang Tunggal menambahkan realitas kedalam diriku. Melalui Alloh aku memandang Alloh, dan kulihat Alloh didalam realitasNya.

Di sana aku berdiam dan beristirahat untuk beberapa saat lamanya. kututup telinga dari derap perjuangan. Lidah yang meminta-minta kutelan ke dalam tenggorokan keputusasaan. Kucampakkan pengetahuan yang telah kutuntut dan kubungkamkan kata hati yang menggoda kepada perbuatan-perbuatan aniaya. Di sana aku berdiam dengan tenang. Dengan karunia Alloh aku membuang kemewahan-kemewahan dari jalan yang menuju prinsip-prinsip dasar.

Alloh menaruh belas kasih kepadaku. Ia memberkahiku dengan pengetahuan abadi dan menanam lidah kebajikanNya ke dalam tenggorokanku. Untuk diciptakanNya sebuah mata dari cahayaNya, semua makhluk kulihat melalui Dia. Dengan lidah kebajikan itu aku berkata-kata kepada Alloh, dengan pengetahuan Alloh kuperoleh sebuah pengetahuan, dan dengan cahaya Alloh aku menatap kepadaNya.

Alloh berkata kepadaku, "Wahai engkau yang tak memiliki sesuatupun jua namun telah memperoleh segalanya, yang tak memiliki perbekalan namun telah memiliki kekayaan".

"YaAlloh"jawabku" Jangan biarkan diriku terperdaya oleh semua itu. Jangan biarkan aku puas dengan diriku sendiri tanpa mendambakan diri Mu. Adalah lebih baik jika Engkau menjadi milikku tanpa aku, daripada aku menjadi milikku sendiri tanpa Engkau.Lebih baik jika aku berkata-kata kepadaMu melalui Engkau, daripada aku berkata-kata kepada diriku sendiri tanpa Engkau".

Alloh berkata, "Oleh karena itu perhatikanlah hukumKu dan janganlah engkau melanggar perintah serta laranganKu, agar Kami berterima kasih akan segala jerih payahmu"

"Aku telah membuktikan imanku kepadaMu dan aku benar-benar yakin bahwa sesungguhnya Engkau lebih pantas untuk berterimakasih kepada diriMu sendiri dari pada kepada hambaMu. Bahkan seandainya Engkau mengutuk diriku ini, Engkau bebas dari segala perbuatan aniaya"

"Dari siapakah engkau belajar?", tanya Alloh.

"Ia Yang Bertanya lebih tahu dari ia yang ditanya",jawabku," karena Ia adalah Yang Dihasratkan dan Yang Menghasratkan, Yang Dijawab dan Yang Menjawab, Yang Dirasakan dan Yang Merasakan, Yang Ditanya dan Yang Bertanya".

Setelah Dia menyaksikan kesucian hatiku yang terdalam, aku mendengar seruan puas dari Aloh. Dia mencap diriku dengan cap kepuasanNya. Dia menerangi diriku, menyelamatkan diriku dari kegelapan hawa nafsu dan kecemaran jasmani. Aku tahu bahwa melalui Dialah aku hidup dan karena kelimpahanNya-lah aku bisa menghamparkan permadani kebahagiaan di dalam hatiku.
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

ghostdoors

"Mintalah kepadaKu segala sesuatu yang engkau kehendaki", kata Alloh. "Engkaulah yang kuinginkan",jawabku, "karena Engkau lebih dari kemurahan dan melalui Engkau telah kudapatkan kepuasan di dalam Engkau. Karena Engkau adalah milikku, telah kugulung catatan-catatan kelimpahan dan kemurahan. Janganlah Engkau jauhkan aku dari diriMu dan janganlah Engkau berikan kepadaku sesuatu yang lebih rendah daripada Engkau".

Beberapa lama Dia tak menjawab. Kemudian sambil meletakkan mahkota kemurahan hati ke atas kepalaku, berkatalah Dia,:"Kebenaranlah yang engkau ucapkan dan realitaslah yang engkau cari, karena itu engkau menyaksikan dan mendengarkan kebenaran". "Jika aku telah melihat".,kataku pula, "melalui Engkau-lah aku melihat, dan jika aku telah mendengar, melalui Engkaulah aku mendengar. Setelah Engkau, barulah aku mendengar".

Kemudian kuucapkan berbagai pujian kepadaNya. Karena itu Ia hadiahkan kepadaku sayap keagungan, sehingga aku dapat melayang-layang memandangi alam kebesaranNya dan hal-hal menakjubkan dari ciptaanNya. Karena mengetahui kelemahanku dan apa-apa yang kubutuhkan, maka Ia menguatkan diriku dengan perhiasan-perhiasanNya sendiri.

Ia menaruh mahkota kemurahan hati ke atas kepalaku dan membuka pintu istana ketauhidan untukku. Setelah Ia melihat betapa sifat-sifatku tauhid ke dalam sifat-sifaNya, dihadiahkanNya kepadaku sebuah nama dari hadiratNya sendiri dan berkata-kata kepadaku dalam wujudNya sendiri. Maka terciptalah Tauhid Dzat dan punahlah perpisahan.

"Kepuasan Kami adalah kepuasanmu", kataNya, "dan kepuasanmu adalah kepuasan Kami. Ucapan-ucapanmu tak mengandung kecemaran dan tak seorangpun akan menghukummu karena ke-aku-anmu".

Kemudian Dia menyuruhku untuk merasakan hunjaman rasa cemburu dan setelah itu Ia menghidupkan aku kembali. Dari dalam api pengujian itu aku keluar dalam keadaan suci bersih. Kemudian Dia bertanya,: "Siapakah yang memiliki kerajaan ini"
"Engkau", jawabku
"Siapakah yang memiliki kekuasaan?"

"Engkau", jawabku
"Siapakah yang memiliki kehendak?"
"Engkau", jawabku

Karena jawaban-jawabanku itu persis seperti yang didengarkan pada awal penciptaan, maka ditunjukkanNya kepadaku betapa jika bukan karena belas kasihNya, alam semesta tidak akan pernah tenang, dan jika bukan karena cintaNya segala sesuatu telah dibinasakan oleh keMahaPerkasaanNya. Dia memandangku dengan mata Yang Maha Melihat melalui medium Yang Maha memaksa, dan segala sesuatu mengenai diriku sirna tak terlihat.

Di dalam kemabukan itu setiap lembah kuterjuni. Kulumatkan tubuhku ke dalam setiap wadah gejolak api cemburu. Kupacu kuda pemburuan di dalam hutan belantara yang luas. Kutemukan bahwa tidak ada yang lebih baik dari pada kepapaan dan tidak ada yang lebih baik dari ketidak berdayaan (fana-red). Tiada pelita yang lebih terang dari pada keheningan dan tiada kata-kata yang lebih merdu dari pada kebisuan. Dan tiada pula gerak yang lebih sempurna dari pada diam. Aku menghuni istana keheningan, aku mengenakan pakaian ketabahan, sehingga segala masalah terlihat sampai keakar-akarnya. Dia melihat betapa jasmani dan rohaniku bersih dari kilasan hawa nafsu, kemudian dibukakanNya pintu kedamaian di dalam dadaku yang kelam dan diberikanNya kepadaku lidah keselamatan dan ketauhidan.

Kini telah kumiliki sebuah lidah rahmat nan abadi, sebuah hati yang memancarkan nur ilahi, dan mata yang ditempa oleh tanganNya sendiri. Karena Dia-lah aku berbicara dan dengan kekuasaanNya-lah aku memegang. Karena melalui Dia aku hidup, karena Dia-lah Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Menghidupi, maka aku tidak akan pernah mati. Karena telah mencapai tingkat keluhuran ini, maka isyaratku adalah abadi, ucapanku berlaku untuk selama-lamanya, lidahku adalah lidah tauhid dan ruhku adalah ruh keselamatan, ruh Islam,. Aku tidak berbicara mengenai diriku sendiri sebagai seorang pemberi peringatan. Dia-lah yang menggerakkan lidahku sesuai dengan kehendakNya, sedang aku hanyalah seseorang yang menyampaikan. Sebenarnya yang berkata-kata ini adalah Dia, bukan aku.

Setelah memuliakan diriku Dia berkata, "Hamba-hambaKu ingin bertemu denganmu". "Bukanlah keinginanku untuk menemui mereka", jawabku. "Tetapi jika Engkau menghendakiku untuk menemui mereka, maka aku tidak akan menentang kehendakMu. Hiaslah diriku dengan ke-esaanMu, sehingga apabila hamba-hambaMu memandangku yang terpandang oleh mereka adalah ciptaanMu. Dan mereka akan melihat Sang Pencipta semata-mata, bukan diriku ini".

Keinginanku ini dikabulkanNya. DitaruhNya mahkota kemurahan hati ke atas kepalaku dan Ia membantuku mengalahkan jasmaniku.

Setelah itu Dia berkata, "temuilah hamba-hambaKu itu".Akupun berjalan selangkah menjauhi hadiratNya. Tetapi pada langkah yang kedua aku jatuh terjerumus. Terdengarlah seruan,:

"Bawalah kembali kekasihKu kemari. Ia tidak dapat hidup tanpa Aku dan tidak ada satu jalanpun yang diketahuinya kecuali jalan yang menuju Aku".

Setelah aku mencapai taraf tauhid Dzat-itulah saat pertama aku menatap Yang Esa-bertahun-tahun lamanya aku mengelana di dalam lembah yang berada dikaki bukit pemahaman. Akhirnya aku menjadi seekor burung dengan tubuh yang berasal dari ke-esa-an dan dengan sayap keabadian. Terus menerus aku melayang-layang di angkasa kemutlakan. Setelah terlepas dari segala sesuatu yang diciptakanNya, akupun berkata, " Aku telah sampai kepada Sang Pencipta. Aku telah kembali kepadaNya".

Kemudian kutengadahkan kepalaku dari lembah kemuliaan. Dahagaku kupuaskan seperti yang tak pernah terulang di sepanjang zaman. Kemudian selama tiga puluh ribu tahun aku terbang di dalam sifatNya yang luas, tigapuluh ribu tahun di dalam kemuliaan perbuatanNya, dan selama tiga puluh ribu tahun di dalam keesaan DzatNya. Setelah berakhir masa sembilan puluh ribu tahun, terlihat olehku Abu Yazid, dan segala yang terpandang olehku adalah aku sendiri.

Kemudian aku jelajahi empat ribu padang belantara. Ketika sampai diakhir penjelajahan itu terlihat olehku bahwa aku masih berada pada tahap awal kenabian. Maka kulanjutkan pula pengembaraan yang tak berkesudahan di lautan tanpa tepi itu untuk beberapa lama, aku katakan, "Tidak ada seorang manusiapun yang pernah mencapai kemuliaan yang lebih tinggi daripada yang telah kucapai ini. Tidak mungkin ada tingkatan yang lebih tinggi daripada ini".

Tetapi ketika kutajamkan pandangan ternyata kepalaku masih berada di tapak kaki seorang Nabi. Maka sadarlah aku bahwa tingkat terakhir yang dapat dicapai oleh manusia-manusia suci hanyalah sebagai tingkatan awal dari kenabian. Mengenai tingkat terakhir dari kenabian tidak dapat kubayangkan.

Kemudian ruhku menembus segala penjuru di dalam kerajaan Alloh. Surga dan neraka ditunjukkan kepada ruhku itu tetapi ia tidak peduli. Apakah yang dapat menghadang dan membuatnya peduli?. Semua sukma yang bukan Nabi yang ditemuinya tidak dipedulikannya. Ketika ruhku mencapai sukma manusia kesayangan Alloh, Nabi Muhammad SAW, terlihatlah olehku seratus ribu lautan api yang tiada bertepi dan seribu tirai cahaya. Seandainya kujejakkan kaki ke dalam lautan api yang pertama itu, niscaya aku hangus binasa. Aku sedemikian gentar dan bingung sehinga aku menjadi sirna. Tetapi betapapun besar keinginanku, aku tidak berani memandang tiang perkemahan Muhammad. Walaupun aku telah berjumpa dengan Alloh, tetapi aku tidak berani berjumpa dengan Muhammad.

Kemudian Abu Yazid berkata, "Ya Alloh, segala sesuatu yang telah terlihat olehku adalah aku sendiri. Bagiku tiada jalan yang menuju kepadaMu selama aku ini masih ada. Aku tidak dapat menembus keakuan ini, apakah yang harus kulakukan?"

Maka terdengarlah perintah, "Untuk melepas keakuanmu itu ikutilah kekasih Kami, Muhammad, si orang Arab. Usaplah matamu dengan debu kakinya dan ikutilah jejaknya.

Maka terjunlah aku ke dalam lautan api yang tak bertepi dan kutenggelamkan diriku kedalam tirai-tirai cahaya yang mengelilingi Muhammad. Dan kemudian tak kulihat diriku sendiri, yang kulihat Muhammad. Aku terdampar dan kulihat Abu Yazid berkata," aku adalah debu kaki Muhammad, maka aku akan mengikuti jejak Muhammad.
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

ghostdoors

PERANG TANDING ANTARA ABU YAZID DAN YAHYA BIN MU'ADZ
Yahya bin Mu'adz-salah seorang tokoh sufi, aulia, waliyulloh, jaman itu, menulis surat kepada Abu Yazid," Apakah katamu mengenai seseorang yang telah mereguk secawan arak dan menjadi mabuk tiada henti-hentinya?"
"Aku tidak tahu", jawab Abu Yazid."Yang kuketahui hanyalah bahwa di sini ada seseorang yang sehari semalam telah mereguk isi samudra luas yang tiada bertepi namun masih merasa haus dan dahaga".

Yahya bin Mu'adz menyurati lagi," Ada sebuah rahasia yang hendak kukatakan kepadamu tetapi tempat pertemuan kita adalah di dalam surga. Di sana, di bawah naungan pohon Tuba akan kukatakan rahasia itu kepadamu".

Bersamaan surat itu dia kirimkan sepotong roti dengan pesan,"Syech harus memakan roti ini karena aku telah membuatnya dari air zam-zam".

Di dalam jawabannya Abu Yazid berkata mengenai rahasia yang hendak disampaikan Yahya itu," Mengenai tempat pertemuan yang engkau katakan, dengan hanya mengingatNya, pada saat ini juga aku dapat menikmati surga dan puhon Tuba. tetapi roti yang engkau kirimkan itu tidak dapat kunikmati. Engkau memang telah mengatakan air apa yang telah engkau pergunakan, tetapi engkau tidak mengatakan bibit gandum apa yang telah engkau taburkan".

Maka Yahya bin Mu'adz ingin sekali mengunjungi Abu Yazid. Ia datang pada waktu sholat Isya'. Yahya berkisah sebagai berikut,:" Aku tidak mau mengganggu Syech Abu Yazid. Tetapi aku pun tidak dapat bersabar hingga pagi. Maka pergilah aku ke suatu tempat di padang pasir di mana aku dapat menemuinya pada saat itu seperti dikatakan orang-orang kepadaku. Sesampainya ditempat itu terlihat olehku Abu Yazid sedang sholat Isya'. Kemudian ia berdiri di atas jari-jari kakinya sampai keesokan harinya. Aku tegak terpana menyaksikan hal ini. Sepanjang malam kudengar Abu Yazid berkata di dalam do'anya.," Aku berlindung kepadamu dari segala hasratku untuk menerima kehormatan-kehormatan ini".

Setelah sadar, Yahya mengucapkan salam kepada Abu Yazid dan bertanya apakah yang telah dialaminya pada malam tadi. Abu Yazid menjawab," lebih dari dua puluh kehormatan telah ditawarkan kepadaku. Tetapi tak satupun yang kuinginkan karena semuanya adalah kehormatan-kehormatan yang membutakan mata".

"Guru, mengapakah engkau tidak meminta pengetahuan mistik, karena bukankah Dia Raja diantara raja yang pernah berkata,"Mintalah kepadaKu segala sesuatu yang engkau kehendaki?" Yahya bertanya."Diamlah!", sela Abu Yazid," Aku cemburu kepada diriku sendiri yang telah mengenalNya, karena aku ingin tiada sesuatupun kecuali Dia yang mengenal diriNya. Mengenai pengetahuanNya, apakah peduliku. Sesungguhnya seperti itulah kehendakNya, Yahya. Hanya Dia, dan bukan siapa-siapa yang akan mengenal diriNya.

"Demi keagungan Alloh", Yahya bermohon,"berikanlah kepadaku sebagian dari karunia-karunia yang telah ditawarkan kepadamu malam tadi".

"Seandainya engkau memperoleh kemuliaan Adam, kesucian Jibril, kelapangan hati Ibrahim, kedambaan Musa kepada Alloh, kekudusan Isa, dan kecintaan Muhammad, niscaya engkau masih merasa belum puas. Engkau akan mengharapkan hal-hal lain yang melampaui segala sesuatu", jawab Yazid." Tetaplah merenung Yang Maha Tingi dan jangan rendahkan pandanganmu, karena apabila engkau merendahkan pandanganmu kepada sesuatu hal, maka hal itulah yang akan membutakan matamu"

Suatu hari Abu Yazid berjalan-jalan dengan beberapa orang muridnya. jalan yang sedang mereka lalui sempit dan dari arah yang berlawanan datanglah seekor anjing. Abu Yazid menyingkir kepinggir untuk memberi jalan kepada binatang itu.

Salah seorang murid tidak menyetujui perbuatan Abu Yazid ini dan berkata," Alloh Yang Maha Besar telah memuliakan manusia di atas segala makhluk-makhlukNya. Abu Yazid adalah "Raja diantara kaum mistik", tetapi dengan ketinggian martabatnya itu beserta murid-muridnya yang taat masih memberi jalan kepada seekor anjing. Apakah pantas perbuatan seperti itu?"

Abu Yazid menjawab," Anak muda, anjing tadi secara diam-diam telah berkata kepadaku,'Apakah dosaku dan apakah pahalamu pada awal kejadian sehingga aku berpakaian kulit anjing dan engkau mengenakan jubah kehormatan sebagai raja diantara para mistik?'. Begitulah yang sampai dalam pikiranku dan karena itulah aku memberi jalan kepadanya".

Suatu ketika Abu yazid melakukan perjalanan menuju Ka'bah di Makkah, tetapi beberapa saat kemudian ia pun kembali lagi. "Di waktu yang sudah-sudah engkau tidak pernah membatalkan niatmu. Mengapa sekarang engkau berbuat demikian?", tanya seseorang kepaa Abu Yazid.

"baru saja aku palingkan wajahku ke jalan", jawab Abu Yazid,"terlihat olehku seorang hitam yang menghadang dengan pedang terhunus dan berkata,"Jika engkau kembali, selamat dan sejahtera-lah engkau. Jika tidak, akan kutebas kepalamu. Engkau telah meninggalkan Alloh di Bustham untuk pergi kerumahNya.

Hatim Tuli-salah seorang waliyulloh masa itu-, berkata kepada murid-muridnya," Barang siapa di antara kamu yang tidak memohon ampunan bagi penduduk neraka di hari berbangkit nanti, ia bukan muridku".

Perkataan Hatim ini disampaikan orang kepada Abu Yazid. kemudian Abu yazid menambahkan," Barang siapa yang berdiri di tebing neraka dan menangkap setiap orang yang dijerumuskan ke dalam neraka, kemudian mengantarnya ke surga lalu kembali ke neraka sebagai pengganti mereka, ia adalah muridku".

ABU YAZID DAN SEORANG MURIDNYA
Ada seorang pertapa di antara tokoh-tokoh suci terkenal di Bustham. Ia mempunyai banyak pengikut dan pengagum, tetapi ia sendiri senantiasa mengikuti pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh Abu Yazid. Dengan tekun ia mendengarkan ceramah-ceramah Abu Yazid dan duduk bersama sahabat-sahabat beliau.

Pada suatu hari berkatalah ia kepada Abu Yazid,"pada hari ini genaplah tigapuluh tahun lamanya aku berpuasa dan memanjatkan do'a sepanjang malam sehingga aku tidak pernah tidur. Namun pengetahuan yang engkau sampaikan ini belum pernah menyentuh hatiku. Walau demikian aku percaya kepada pengetahuan itu dan senang mendengarkan ceramah-ceramahmu".

"Walaupun engkau berpuasa siang malam selama tiga ratus tahun, sedikitpun dari ceramah-ceramahku ini tidak akan dapat engkau hayati".

"Mengapa demikian?",tanya si murid.
"Karena matamu tertutup oleh dirimu sendiri", jawab Abu Yazid.
"Apakah yang harus kulakukan?",tanya si murid pula.
"Jika kukatakan, pasti engkau tidak mau menerimanya", jawab Abu Yazid.
"Akan kuterima!. Katakanlah kepadaku agar kulakukan seperti yang engkau petuahkan".
"Baiklah!", jawab Abu Yazid."Sekarang ini juga, cukurlah janggut dan rambutmu. Tanggalkan pakaian yang sedang engkau kenakan ini dan gantilah dengan cawat yang terbuat dari bulu domba. Gantungkan sebungkus kacang dilehermu, kemudian pergilah ke tempat ramai. Kumpulkan anak-anak sebanyak mungkin dan katakan pada mereka,"Akan kuberikan sebutir kacang kepada setiap orang yang menampar kepalaku". Dengan cara yang sama pergilah berkeliling kota, terutama sekali ke tempat dimana orang-orang sudah mengenalmu. Itulah yang harus engkau lakukan".
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

ghostdoors

"Maha besar Alloh!Tiada Tuhan kecuali Alloh", cetus simurid setelah mendengar kata-kata Abu Yazid itu.
"Jika seorang kafir mengucapkan kata-kata itu niscaya ia menjadi seorang Muslim",kata Abu Yazid."Tetapi dengan mengucapkan kata-kata yang sama engkau telah mempersekutukan Alloh".
"Mengapa begitu?",tanya si murid.
"Karena engkau merasa bahwa dirimu terlalu mulia untuk berbuat seperti yang telah kukatakan tadi. Kemudian engkau mencetuskan kata-kata tadi untuk menunjukkan bahwa engkau adalah seorang penting, dan bukan untuk memuliakan Alloh. Dengan demikian bukankah engkau telah mempersekutukan Alloh?".

"Saran-saranmu tadi tidak dapat kulaksanakan. Berikanlah saran-saran yang lain", si murid berkeberatan.
"Hanya itu yang dapat kusarankan",Abu Yazid menegaskan.
"Aku tak sanggup melaksanakannya", si murid mengulangi kata-katanya.
"Bukankah telah aku katakan bahwa engkau tidak akan sanggup untuk melaksanakannya dan engkau tidak akan menuruti kata-kataku",kata Abu Yazid.
(Duhai, sadarlah aku bahwa kesombongan dalam diriku begitu tebal, betapa pentingnya aku, betapa mulianya aku, betapa orang lain berada lebih rendah dari aku.....lihat nggantengku, lihat kekayaanku, lihat kepandaianku,...lihat kekuatanku....lihat kekuasaanku......! Besi mesti dipanasi untuk dijadikan pedang, besi mesti ditempa untuk dibuat menjadi tajam. Batu kotor mesti digosok supaya jadi berlian. "Gosoklah berlian imanmu dengan Laa illaha ilalloh". 'Jadidu Imanakum bi Laa illaha ilalloh' )

"Engkau dapat berjalan di atas air", orang-orang berkata kepada Abu Yazid. "Sepotong kayupun dapat melakukan hal itu", jawab Abu Yazid.

"Engkau dapat terbang di angkasa". "Seekor burung pun dapat melakukan itu"

"Engkau dapat pergi ke Ka'bah dalam satu malam". " Setiap orang sakti dapat melakukan perjalanan dari India ke Demavand dalam satu malam".

"Jika demikian apakah yang harus dilakukan oleh manusia-manusia sejati?", mereka bertanya kepada Abu Yazid. Abu Yazid menjawab,"Seorang manusia sejati tidak akan menautkan hatinya kepada siapapun dan apapun kecuali kepada Alloh".

Abu Yazid ditanya orang,"Bagaimanakah engkau mencapai tingkat kesalehan yang seperti ini?"
. "Pada suatu malam ketika aku masih kecil,", jawab Abu Yazid,"aku keluar dari kota Bustham. Bulan bersinar terang dan bumi tertidur tenang. Tiba-tiba kulihat suatu kehadiran. Di sisinya ada delapan belas ribu dunia yang tampaknya sebagai sebuah debu belaka. hatiku bergetar kencang lalu aku hanyut dilanda gelombang ekstase yang dahsyat. Aku berseru "Ya Alloh, sebuah istana yang sedemikian besarnya tapi sedemikian kosongnya. Hasil karya yang sedemikian agung tapi begitu sepi? " Lalu terdengar olehku sebuah jawaban dari langit." Istana ini kosong bukan karena tak seorangpun memasukinya tetapi Kami tidak memperkenankan setiap orang untuk memasukinya. Tak seorang manusia yang tak mencuci muka-pun yang pantas menghuni istana ini".

"Maka aku lalu bertekat untuk mendo'akan semua manusia. Kemudian terpikirlah olehku bahwa yang berhak untuk menjadi penengah manusia adalah Muhammad SAW. Oleh karena itu aku hanya memperhatikan tingkah lakuku sendiri. Kemudian terdengarlah suara yang menyeruku.," Karena engkau berjaga-jaga untuk selalu bertingkah laku baik, maka Aku muliakan namamu sampai hari Berbangkit nanti dan ummat manusia akan menyebutmu

RAJA PARA MISTIK".

Abu Yazid menyatakan," Sewaktu pertama kali memasuki Rumah Suci (Ka'bah), yang terlihat olehku hanya Rumah Suci itu. Ketika untuk kedua kalinya memasuki Rumah Suci itu, yang terlihat olehku adalah Pemilik Rumah Suci. Tetapi ketika untuk ketiga kalinya memasuki Rumah Suci, baik si Pemilik maupun Rumah Suci itu sendiri tidak terlihat olehku".

Sedemikian khusyuknya Abu Yazid dalam berbakti kepada Alloh, sehingga setiap hari apabila ditegur oleh muridnya, yang senantiasa menyertainya selama 20 tahun, ia akan bertanya," Anakku, siapakah namamu?" Suatu ketika si murid berkata pada Abu Yazid,"Guru, apakah engkau memperolok-olokkanku. Telah 20 tahun aku mengabdi kepadamu, tetapi, setiap hari engkau menanyakan namaku".

"Anakku",Abu Yazid menjawab,"aku tidak memperolok-olokkanmu. Tetapi nama-Nya telah memenuhi hatiku dan telah menyisihkan nama-nama yang lain. Setiap kali aku mendengar sebuah nama yang lain, segeralah nama itu terlupakan olehku"

Abu Yazid mengisahkan:

Suatu hari ketika sedang duduk-duduk, datanglah sebuah pikiran ke dalam benakku bahwa aku adalah Syaikh dan tokoh suci zaman ini. Tetapi begitu hal itu terpikirkan olehku, aku segera sadar bahwa aku telah melakukan dosa besar. Aku lalu bangkit dan berangkat ke Khurazan. Di sebuah persinggahan aku berhenti dan bersumpah tidak akan meninggalkan tempat itu sebelum Alloh mengutus seseorang untuk membukakan diriku.

Tiga hari tiga malam aku tinggal di persinggahan itu. Pada hari yang ke-empat kulihat seseorang yang bermata satu dengan menunggang seekor unta sedang datang ke tempat persinggahan itu. Setelah mengamati dengan seksama, terlihat olehku tanda-tanda kesadaran Ilahi di dalam dirinya. Aku mengisyaratkan agar unta itu berhenti lalu unta itu segera menekukkan kaki-kaki depannya. Lelaki bermata satu itu memandangiku.

"Sejauh ini engkau memanggilku", katanya," hanya untuk membukakan mata yang tertutup dan membukakan pintu yang terkunci serta untuk menenggelamkan penduduk Bustham bersama Abu Yazid?"

"Aku jatuh lunglai. Kemudian aku bertanya kepada orang itu,"Dari manakah engkau datang?"

"Sejak engkau bersumpah itu telah beribu-ribu mil yang kutempuh", kemudian ia menambahkan,"berhati-hatilah Abu Yazid, Jagalah hatimu!"

Setelah berkata demikian ia berpaling dariku dan meninggalkan tempat itu.

MASA AKHIR
Diriwayatkan bahwa Abu Yazid telah tujuh puluh kali diterima Alloh ke hadhiratNya. Setiap kali kembali dari perjumpaan dengan Alloh itu, Abu Yazid mengenakan sebuah ikat pinggang yang lantas diputuskannya pula.

Menjelang akhir hayatnya Abu Yazid memasuki tempat sholat dan mengenakan sebuah ikat pinggang. Mantel dan topinya yang terbuat dari bulu domba itu dikenakannya secara terbalik. Kemudian ia berkata kepada Alloh:

" Ya Alloh, aku tidak membanggakan disiplin diri yang telah kulaksanakan seumur hidupku, aku tidak membanggakan sholat yang telah kulakukan sepanjang malam. Aku tidak menyombongkan puasa yang telah kulakukan selama hidupku. Aku tidak menonjolkan telah berapa kali aku menamatkan Al Qur'an. Aku tidak akan mengatakan pengalaman-pengalaman spiritual khususku yang telah kualami, do'a- do'a yang telah kupanjatkan dan betapa akrab hubungan antara Engkau dan aku. Engkaupun mengetahui bahwa aku tidak menonjolkan segala sesuatu yang telah kulakukan itu.

Semua yang kukatakan ini bukanlah untuk membanggakan diri atau mengandalkannya. Semua ini kukatakan kepadaMu karena aku malu atas segala perbuatanku itu. Engkau telah melimpahkan rahmatMu sehingga aku dapat mengenal diriku sendiri. Semuanya tidak berarti, anggaplah itu tidak pernah terjadi. Aku adalah seorang Torkoman yang berusaha tujuh puluh tahun dengan rambut yang telah memutih di dalam kejahilan.

Dari padang pasir aku datang sambil berseru-seru,'Tangri-Tangri' Baru sekarang inilah aku dapat memutus ikat pinggang ini. Baru sekarang inilah aku dapat melangkah ke dalam lingkungan Islam. Baru sekarang inilah aku dapat menggerakkan lidahku untuk mengucapkan syahadat. Segala sesuatu yang Engkau perbuat adalah tanpa sebab. Engkau tidak menerima ummat manusia karena kepatuhan mereka dan Engkau tidak akan menolak mereka hanya karena keingkaran mereka. Segala sesuatu yang kulakukan hanyalah debu. Kepada setiap perbuatanku yang tidak berkenan kepadaMu limpahkanlah ampunanMu. Basuhlah debu keingkaran dari dalam diriku karena akupun telah membasuh debu kelancangan karena mengaku telah mematuhiMu.

Kemudian Abu Yazid menghembuskan nafas terakhirnya dengan menyebut nama Alloh pada tahun 261 H /874 M.
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

gema

#49
Saya akan mencoba menjelaskan peristiwa isra' mi'raj secara Ilmiah.

Jika anda sangat yakin dengan postulat kedua einstein yang mengatakan bahwa tidak ada sesuatu pun yang melebihi kec.cahaya,dan yakin bahwa kec.cahaya tergantung medium yang dilewatinya, maka akan lebih mudah untuk menjelaskannya kepada anda.

Islam meyakini bahwa langit ada 7 lapisan seperti yang allah firmankan dalam alqur'an,dan kami juga yakin bahwa segala sesuatu itu datangnya dari Allah.Islam juga meyakini bahwa langit ke 7 adalah arasy tempat persemayaman Allah swt.

Sebelum saya jelaskan coba baca firman allah berikut ini

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)  

Menurut Snell seberkas sinar (cahaya) yang bergerak dari medium yang kurang rapat ke yang rapat akan membias dan kec.nya akan berkurang (terbukti secara eksperimen).

Nah,coba anda bayangkan !
Allah bersemayam di arasy (langit ke 7) yang jauh lebih luas dari bumi kita.Lalu langit ke 6 lebih kecil dari arasy,langit ke 5 lebih kecil dari langit ke 6 dan seterusnya.Dan tiap-tiap langit memiliki kerapatan yang berbeda,karena langit yang lain (selain langit ke 1) diisi oleh malaikat yang tercipta dari cahaya yang tentu semakin tinggi langitnya semakin rendah kerapatannya karena masih banyak makhluk gaib lainnya.Sehingga,cahaya yang datang dari allah itu akan berkurang kecepatannya,dan apabila cahaya itu naik ke arasy kecepatannya akan semakin bertambah,hingga memiliki kec. infinity di langit ke 7 karena allah adalah zat yang tak bisa dibayangkan !Dari penjelasan diatas maka sangat logis ketika 1 hari menurut perhitungan Allah sama dengan 1000 tahun perhitungan kita (KARENA WAKTU ITU RELATIF !)

Sebenarnya ketika Nabi diperjalankan oleh buraq,saya yakin bahwa Nabi tidak merasakan waktu semalam, tetapi mungkin bertahun-tahun karena banyak yang dialami di sana.Tetapi menurut perhitungan di bumi hanya +- 7 jam,karena terjadi dilasi waktu seperti yang disampaikan einstein dalam paradoks kembarnya.Dan dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kelebihan dari buraq adalah allah menjaga kecepatannya hingga tidak tergantung terhadap kerapatan medium (tidak sama dengan malaikat yang terbuat dari cahaya yang kecepatan maksimumnya tergantung medium perambatannya) dan Maha suci Allah yang menciptakan Buraq.Hanya Allah yang tahu dari apa Buraq diciptakan.
Mpunya sombong dan salah.

rizqi_fs

Ini informasi "kecepatan" yang dapat diambil dari Al Quran secara tidak langsung.
Menurut Al Quran:

-> Kecepatan "Urusan" = kecepatan Cahaya yang kita ketahui [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
-> Kecepatan Malaikat-malaikat dan Jibril = 50 x Kecepatan Cahaya yang kita ketahui

Sumber:
"(Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik." (Al Quran, 70:3)
-> Alloh SWT itu memiliki banyak tempat

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)
-> Urusan membutuhkan waktu 1 hari untuk mencapai tempat itu (menurut perhitungan ditempat itu) atau seribu tahun apa bila dilakukan perhitungan di bumi.
Dari sini diperoleh urusan = 299792.5 km/detik berdasar link diatas

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
-> Dengan cara perhitungan yang sama dengan link diatas, menurut Inforamsi dari Al Quran diatas berarti
Kecepatan Malaikat = 50 x kecepatan Urusan atau kecepatan cahaya

Jadi ada cahaya yang kecepatannya melebihi cahaya yang kita ketahui dan sangat mungkin Buroq memiliki kecepatan itu sebagaimana yang dimiliki Malaikat.

Nuurun 'Alannur (Kutipan Q.S. An Nuur:35) -> Cahaya diatas Cahaya


cronny

^
Jadi menurut link yg diatas, tempat kediaman tuhan atau langit bisa di ukur dong?
Kalau dia bisa klaim 299792.5km/detik, ini bisa di hitung balik kan tepat letak dan posisi nya?
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

Pi-One

Kutip dari: rizqi_fs pada Agustus 24, 2010, 12:43:49 PM
Ini informasi "kecepatan" yang dapat diambil dari Al Quran secara tidak langsung.
Menurut Al Quran:

-> Kecepatan "Urusan" = kecepatan Cahaya yang kita ketahui [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
-> Kecepatan Malaikat-malaikat dan Jibril = 50 x Kecepatan Cahaya yang kita ketahui

Sumber:
"(Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik." (Al Quran, 70:3)
-> Alloh SWT itu memiliki banyak tempat

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)
-> Urusan membutuhkan waktu 1 hari untuk mencapai tempat itu (menurut perhitungan ditempat itu) atau seribu tahun apa bila dilakukan perhitungan di bumi.
Dari sini diperoleh urusan = 299792.5 km/detik berdasar link diatas

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
-> Dengan cara perhitungan yang sama dengan link diatas, menurut Inforamsi dari Al Quran diatas berarti
Kecepatan Malaikat = 50 x kecepatan Urusan atau kecepatan cahaya

Jadi ada cahaya yang kecepatannya melebihi cahaya yang kita ketahui dan sangat mungkin Buroq memiliki kecepatan itu sebagaimana yang dimiliki Malaikat.

Nuurun 'Alannur (Kutipan Q.S. An Nuur:35) -> Cahaya diatas Cahaya


Hm, 50 kali kecepatan cahaya? Artinya malah mundur dalam waktu?

sayang

#53
tetang isra' mi'raj , cuba baca di sini deh ...
Kutip dari: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]ISRA MIRAJ BUKTI KUAT MUHAMMAD NABI PALSU
by nabicabul » Wed Nov 08, 2006 10:00 pm

1. Seandainya benar dia terbang dengan bouraq

TENTU DIA TAHU BUMI ITU BULAT DAN MENGELILINGI MATAHARI
DAN DIA JUGA MELIHAT BINTANG - BINTANG BUKAN MUNCUL DI MALAM HARI TAPI BAGIAN BUMI YG GELAP TIDAK TERKENA SINAR MATAHARI MELIHAT BINTANG ( MATAHARI LAIN DI TATASURYA YG LAIN ).TERLIHAT BERKELIP KELIP SAKING JAUHNYA .
JUGA TENTANG BULAN YG MENGELILINGI BUMI


KENAPA DIA TIDAK WAHYUKAN DALAM AL QUR'AN
KALAU DIA TULIS BERARTI BENAR DIA RASUL TUHAN
WALAUPUN DIA SUKA MEMBUNUH YAHUDI.

hayo netter muslim jawab pertanyaan saya.
akan saya kasih alamat saya , untuk kalian bunuh jika kalina dapat menjawab pertanyaan saya karena saya memfitnah si onta cabul.

TAPI KARENA DIA NABI CABUL DAN PALSU

ada surat al kahf ayat 86
matahari terbenam di lumpur yg dalam.

adalalagi Al Taqwij
tentang bintang yg beredar dan muncul di waktu malam

ada lagi Al Syam
tentang matahari yg muncul di pagi hari dan bintang di bulan yg muncul
di mAlam hari.

SAYA KASIH RUMAH SAYA DI PONDOK INDAH YG BERNILAI 5
MILYARD JIKA ANDA BISA MEMBANTAH ARGUMEN SAYA.

DASAR MOHAMMAD CABUL, PEDOFILIA, PENIPU

DAN MUSLIM SEHARUSNYA JANGAN MARAH DAN SEHARUSNYA BERTERIMA KASIH ,
ANGGAP SAYA MENYELAMTKAN DUIT 30 JUTA ANDA YG BUAT NAIK HAJI DAN DIJANJIKAN SORGA BAU KOTORAN ONTA .

JUGA BUAT APA ANDA PUASA SELAMA 40 BULAN SELAMA HIDUP
( ASUMSIKAN ANDA MULAI PUASA UMUR 15 SAMPAI DENGAN RATA-2 UMUR 55 TAHUN )

DAN ANDA BUANG - BUANG WAKTU SOLAT MEMUJA ALLLAH

YG LEBIH ***** DAN TOLOL DARI SAYA.

rizqi_fs

Kutip dari: cronny pada Agustus 24, 2010, 04:24:54 PM
^
Jadi menurut link yg diatas, tempat kediaman tuhan atau langit bisa di ukur dong?
Kalau dia bisa klaim 299792.5km/detik, ini bisa di hitung balik kan tepat letak dan posisi nya?
coba aja klo bisa

rizqi_fs

Kutip dari: Pi-One pada Agustus 24, 2010, 07:56:46 PM
Kutip dari: rizqi_fs pada Agustus 24, 2010, 12:43:49 PM
Ini informasi "kecepatan" yang dapat diambil dari Al Quran secara tidak langsung.
Menurut Al Quran:

-> Kecepatan "Urusan" = kecepatan Cahaya yang kita ketahui [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
-> Kecepatan Malaikat-malaikat dan Jibril = 50 x Kecepatan Cahaya yang kita ketahui

Sumber:
"(Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik." (Al Quran, 70:3)
-> Alloh SWT itu memiliki banyak tempat

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)
-> Urusan membutuhkan waktu 1 hari untuk mencapai tempat itu (menurut perhitungan ditempat itu) atau seribu tahun apa bila dilakukan perhitungan di bumi.
Dari sini diperoleh urusan = 299792.5 km/detik berdasar link diatas

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
-> Dengan cara perhitungan yang sama dengan link diatas, menurut Inforamsi dari Al Quran diatas berarti
Kecepatan Malaikat = 50 x kecepatan Urusan atau kecepatan cahaya

Jadi ada cahaya yang kecepatannya melebihi cahaya yang kita ketahui dan sangat mungkin Buroq memiliki kecepatan itu sebagaimana yang dimiliki Malaikat.

Nuurun 'Alannur (Kutipan Q.S. An Nuur:35) -> Cahaya diatas Cahaya


Hm, 50 kali kecepatan cahaya? Artinya malah mundur dalam waktu?
mundur gimana?

rizqi_fs

Kutip dari: sayang pada Agustus 24, 2010, 09:08:05 PM
tetang isra' mi'raj , cuba baca di sini deh ...
Kutip dari: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]ISRA MIRAJ BUKTI KUAT MUHAMMAD NABI PALSU
by nabicabul » Wed Nov 08, 2006 10:00 pm

1. Seandainya benar dia terbang dengan bouraq

TENTU DIA TAHU BUMI ITU BULAT DAN MENGELILINGI MATAHARI
DAN DIA JUGA MELIHAT BINTANG - BINTANG BUKAN MUNCUL DI MALAM HARI TAPI BAGIAN BUMI YG GELAP TIDAK TERKENA SINAR MATAHARI MELIHAT BINTANG ( MATAHARI LAIN DI TATASURYA YG LAIN ).TERLIHAT BERKELIP KELIP SAKING JAUHNYA .
JUGA TENTANG BULAN YG MENGELILINGI BUMI


KENAPA DIA TIDAK WAHYUKAN DALAM AL QUR'AN
KALAU DIA TULIS BERARTI BENAR DIA RASUL TUHAN
WALAUPUN DIA SUKA MEMBUNUH YAHUDI.

hayo netter muslim jawab pertanyaan saya.
akan saya kasih alamat saya , untuk kalian bunuh jika kalina dapat menjawab pertanyaan saya karena saya memfitnah si onta cabul.

TAPI KARENA DIA NABI CABUL DAN PALSU

ada surat al kahf ayat 86
matahari terbenam di lumpur yg dalam.

adalalagi Al Taqwij
tentang bintang yg beredar dan muncul di waktu malam

ada lagi Al Syam
tentang matahari yg muncul di pagi hari dan bintang di bulan yg muncul
di mAlam hari.

SAYA KASIH RUMAH SAYA DI PONDOK INDAH YG BERNILAI 5
MILYARD JIKA ANDA BISA MEMBANTAH ARGUMEN SAYA.

DASAR MOHAMMAD CABUL, PEDOFILIA, PENIPU

DAN MUSLIM SEHARUSNYA JANGAN MARAH DAN SEHARUSNYA BERTERIMA KASIH ,
ANGGAP SAYA MENYELAMTKAN DUIT 30 JUTA ANDA YG BUAT NAIK HAJI DAN DIJANJIKAN SORGA BAU KOTORAN ONTA .

JUGA BUAT APA ANDA PUASA SELAMA 40 BULAN SELAMA HIDUP
( ASUMSIKAN ANDA MULAI PUASA UMUR 15 SAMPAI DENGAN RATA-2 UMUR 55 TAHUN )

DAN ANDA BUANG - BUANG WAKTU SOLAT MEMUJA ALLLAH

YG LEBIH ***** DAN TOLOL DARI SAYA.
Pertanyaannya yang mana nih?

cronny

sekarang dapat tuh kecepatan cahaya dari quran nya gimana?
Gimana bisa dapat angka 299792.5km/detik nya?
ini asal klaim aja? atau emang bisa dapat angka tsb dari quran? jangan2 dapat nih angka nya dari ilmuwan abad 20an buat temin tuh angka, trus baru diklaim.

Kalau bener bisa... bukan nya bisa dihitung balik jarak ke tempat surga nya itu?
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

semut-ireng

Kebenaran Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW pernah dibuktikan langsung oleh seorang ulama sufi,  Syech Shahabuddin,  di hadapan Sultan Mesir,  bahwa segala sesuatu bisa terjadi karena kehendak Tuhan,  tanpa harus berdasarkan perkiraan ngawur dan dangkal dari akal yang terbatas.

Kutipan  :

Seorang   Sultan   Mesir   konon  mengumpulkan  orang  orang
terpelajar,  dan-seperti  biasanya--timbullah  pertengkaran.
Pokok  masalahnya  adalah  Mikraj  Nabi Muhammad. Dikatakan,
pada kesempatan tersebut Nabi diambil dari tempat  tidurnya,
dibawa  ke  langit.  Selama  waktu  itu ia menyaksikan sorga
neraka, berbicara dengan Tuhan  sembilan  puluh  ribu  kali,
mengalami   pelbagai   kejadian  lain--dan  dikembalikan  ke
kamarnya sementara tempat tidurnya masih hangat.  Kendi  air
yang terguling karena tersentuh Nabi waktu berangkat, airnya
masih belum habis ketika Nabi turun kembali.

Beberapa orang berpendapat bahwa hal itu benar, sebab ukuran
waktu disini dan di sana berbeda. Namun Sultan menganggapnya
tidak masuk akal.

Para ulama cendikia itu semuanya mengatakan bahwa segala hal
bisa  saja  terjadi  karena  kehendak  Tuhan.  Hal itu tidak
memuaskan raja.

Berita perbedaan pendapat itu akhirnya  didengar  oleh  Sufi
Syeh  Shahabuddin,  yang  segera saja menghadap raja. Sultan
menunjukkan kerendahan hati terhadap sang guru yang berkata,
"Saya bermaksud   segera      saja   mengadakan  pembuktian.
Ketahuilah bahwa kedua tafsiran itu keliru,  dan  bahwa  ada
faktor-faktor yang bisa ditunjukkan, yang menjelaskan cerita
itu tanpa harus mendasarkan pada perkiraan ngawur atau akal,
yang dangkal dan terbatas."
-----------------------------------------------------------
  Kemudian  Syeh  meminta  seember  air,  dan  meminta  Sultan
memasukkan kepalanya dalam air sesaat  saja  Segera  setelah
Sultan melakukan itu, ia merasa berada di sebuah pantai yang
sepi, di tempat yang  sama  sekali  tak  dikenalnya,  karena
kekuatan  gaib  Syeh  itu.  Sultan  marah  sekali  dan ingin
membalas dendam.

Segera saja Sultan bertemu dengan  beberapa  orang  penebang
kayu yang menanyakan siapa dirinya. Karena sulit menjelaskan
siapa dia sebenarnya, Sultan mengatakan bahwa  ia  terdampar
di  pantai  itu  karena  kapalnya  pecah.  Mereka memberinya
pakaian, dan iapun berjalan ke sebuah kota. Di kota itu  ada
seorang   tukang   besi  yang  melihatnya  gelandangan,  dan
bertanya siapa dia  sebenarnya.  Sultan  menjawab  bahwa  ia
seorang  pedagang  yang  terdampar, hidupnya tergantung pada
kebaikan hati penebang kayu, dan tanpa mata pencarian.

Orang  itu  kemudian  menjelaskan  tentang  kebiasaan   kota
tersebut.  Semua  pendatang  baru boleh meminang wanita yang
pertama ditemuinya, meninggalkan tempat  mandi,  dan  dengan
syarat  si  wanita itu harus menerimanya. Sultan itupun lalu
pergi ke tempat mandi umum, dan di  lihatnya  seorang  gadis
cantik  keluar  dari  tempat  itu. Ia bertanya apa gadis itu
sudah kawin: ternyata sudah. Jadi ia harus  menanyakan  yang
berikutnya,  yang wajahnya sangat buruk. Dan yang berikutnya
lagi. Yang ke empat sungguh-sungguh molek. Katanya ia  belum
kawin,  tetapi  ditolaknya  Sultan  karena tubuh dan bajunya
yang tak karuan.

Tiba-tiba ada seorang lelaki berdiri didepan Sultan katanya,
"Aku  disuruh  ke mari menjemput seorang yang kusut di sini.
Ayo, ikut aku."

Sultanpun mengikuti pelayan itu, dan dibawa  kesebuah  rumah
yang  sangat  indah.  Ia  pun duduk di salah satu ruangannya
yang megah berjam-jam lamanya. Akhirnya empat wanita  cantik
dan berpakaian indah-indah masuk, mengantarkan wanita kelima
yang lebih cantik lagi. Sultan mengenal wanita  itu  sebagai
wanita terakhir yang ditemuinya di rumah mandi umum tadi.

Wanita itu memberinya selamat datang dan mengatakan bahwa ia
telah bergegas pulang untuk  menyiapkan  kedatangannya,  dan
bahwa  penolakannya  tadi  itu  sebenarnya sekedar merupakan
basa-basi saja, yang dilakukan oleh  setiap  wanita  apabila
berada di jalan.

Kemudian  menyusul  makanan  yang  lezat.  Jubah yang sangat
indah disiapkan untuk  Sultan,  dan  musik  yang  merdu  pun
diperdengarkan.

Sultan  tinggal  selama  tujuh  tahun  bersama istrinya itu:
sampai  ia  menghambur-hamburkan  habis  warisan   istrinya.
Kemudian  wanita  itu  mengatakan  bahwa kini Sultanlah yang
harus menanggung hidup keduanya bersama ketujuh anaknya.

Ingat pada sahabatnya yang pertama di kota itu,  Sultan  pun
kembali  menemui  tukang  besi untuk meminta nasehat. Karena
Sultan tidak memiliki kemampuan  apapun  untuk  bekerja,  ia
disarankan pergi ke pasar menjadi kuli.

Dalam sehari, meskipun ia telah mengangkat beban yang sangat
berat, ia hanya bisa mendapatkan sepersepuluh dari uang yang
dibutuhkannya untuk menghidupi keluarganya.

Hari  berikutnya  Sultan  pergi  ke pantai, dan ia sampai di
tempat pertama kali dulu ia muncul di sini, tujuh tahun yang
lalu.  Ia pun memutuskan untuk sembahyang, dan mengambil air
wudhu: dan pada saat itu pula mendadak ia berada kembali  di
istananya,  bersama-sama dengan Syeh itu dan segenap pegawai
keratonnya.

"Tujuh tahun dalam  pengasingan,  hai  orang  jahat"  teriak
Sultan. "Tujuh tahun, menghidupi keluarga, dan harus menjadi
kuli: Apakah kau tidak takut kepada Tuhan, Sang Maha  Kuasa,
hingga berani melakukan hal itu terhadapku?"

"Tetapi kejadian itu hanya sesaat," kata guru Sufi tersebut,
"yakin waktu Baginda mencelupkan wajah ke air itu."

Para pegawai keraton membenarkan hal itu.

Sultan sama sekali tidak bisa mempercayai  sepatah  katapun.
Ia  segera  saja  memerintahkan  memenggal  kepala Syeh itu.
Karena  merasa  bahwa  hal  itu  akan  terjadi?   Syeh   pun
menunjukkan  kemampuannya  dalam Ilmu Gaib (Ilm el-Ghaibat).
Iapun  segera  lenyap  dari  istana  tiba-tiba   berada   di
Damaskus, yang jaraknya berhari-hari dari istana itu.

Dari kota itu ia menulis surat kepada Sultan:

"Tujuh  tahun  berlalu  bagi  tuan,  seperti yang telah tuan
rasakan  sendiri;  padahal  hanya  sesaat  saja  wajah  tuan
tercelup   di   air.  Hal  tersebut  terjadi  karena  adanya
kekuatan-kekuatan tertentu,  yang  hanya  dimaksudkan  untuk
membuktikan  apa  yang  bisa terjadi. Bukankah menurut kisah
itu, tempat tidur Nabi masih hangat dan kendi air itu  belum
habis isinya?

Yang  penting  bukanlah terjadi atau tidaknya peristiwa itu.
Segalanya mungkin terjadi. Namun, yang penting adalah  makna
kenyataan  itu.  Dalam  hal tuan, tak ada makna sama sekali.
Dalam hal Nabi, peristiwa itu mengandung makna."


semut-ireng

Kutip dari: sayang pada Agustus 24, 2010, 09:08:05 PM
tetang isra' mi'raj , cuba baca di sini deh ...
Kutip dari: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]ISRA MIRAJ BUKTI KUAT MUHAMMAD NABI PALSU
by nabicabul » Wed Nov 08, 2006 10:00 pm

1. Seandainya benar dia terbang dengan bouraq

TENTU DIA TAHU BUMI ITU BULAT DAN MENGELILINGI MATAHARI
DAN DIA JUGA MELIHAT BINTANG - BINTANG BUKAN MUNCUL DI MALAM HARI TAPI BAGIAN BUMI YG GELAP TIDAK TERKENA SINAR MATAHARI MELIHAT BINTANG ( MATAHARI LAIN DI TATASURYA YG LAIN ).TERLIHAT BERKELIP KELIP SAKING JAUHNYA .
JUGA TENTANG BULAN YG MENGELILINGI BUMI


KENAPA DIA TIDAK WAHYUKAN DALAM AL QUR'AN
KALAU DIA TULIS BERARTI BENAR DIA RASUL TUHAN

WALAUPUN DIA SUKA MEMBUNUH YAHUDI.

hayo netter muslim jawab pertanyaan saya.
akan saya kasih alamat saya , untuk kalian bunuh jika kalina dapat menjawab pertanyaan saya karena saya memfitnah si onta cabul.

TAPI KARENA DIA NABI CABUL DAN PALSU

ada surat al kahf ayat 86
matahari terbenam di lumpur yg dalam.

adalalagi Al Taqwij
tentang bintang yg beredar dan muncul di waktu malam

ada lagi Al Syam
tentang matahari yg muncul di pagi hari dan bintang di bulan yg muncul
di mAlam hari.

SAYA KASIH RUMAH SAYA DI PONDOK INDAH YG BERNILAI 5
MILYARD JIKA ANDA BISA MEMBANTAH ARGUMEN SAYA.

DASAR MOHAMMAD CABUL, PEDOFILIA, PENIPU

DAN MUSLIM SEHARUSNYA JANGAN MARAH DAN SEHARUSNYA BERTERIMA KASIH ,
ANGGAP SAYA MENYELAMTKAN DUIT 30 JUTA ANDA YG BUAT NAIK HAJI DAN DIJANJIKAN SORGA BAU KOTORAN ONTA .

JUGA BUAT APA ANDA PUASA SELAMA 40 BULAN SELAMA HIDUP
( ASUMSIKAN ANDA MULAI PUASA UMUR 15 SAMPAI DENGAN RATA-2 UMUR 55 TAHUN )

DAN ANDA BUANG - BUANG WAKTU SOLAT MEMUJA ALLLAH

YG LEBIH ***** DAN TOLOL DARI SAYA.

Jawaban untuk kalimat yang di bold :

Itu sesuai yang pernah dikatakan oleh Abu Yazid al-Busthamy  :  "  Kami menenggelamkan diri dalam samudera,  di mana para Nabi berdiri tegak di tepiannya ."

Maksudnya,  bahwa para Nabi termasuk Nabi Muhammad SAW tidak sembarangan dalam berkata-kata,  karena kadar ketakutannya kepada Allah SWT lebih besar dari pada para sufi yang kadang-kadang menyampaikan sesuatu masih dipengaruhi emosinya.   Segala apa yang tertulis di Al-Quran adalah Wahyu dari Tuhan,  dan dituliskan oleh para sahabat setelah diterima langsung oleh Nabi Muhammad SAW,  tidak ditambahi atau dikurangi perkataannya.
   Sedangkan kata-kata atau perbuatan ketauladanan Nabi Muhammad SAW ditulis / dicatat oleh para sahabat Nabi,  dan itu yang dinamakan Hadist Nabi.