Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 01:31:34 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 102
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 103
Total: 103

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

jagad raya dan hari akhir

Dimulai oleh ojan, Mei 04, 2009, 07:00:41 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ojan

segala sesuatu yang masih berada dalam dimensi ruang dan waktu adalah makhluk, dan keniscayaan baginya adalah 'keterbatasan.' cuma kita tidak tahu persis sampai mana batas kita. wong belajar aja masih malas padahal potensi kita masih besar untuk memahami.
jadi, instrumen yang kita miliki untuk kehidupan ini tidak boleh disia-siakan, harus disyukuri dengn cara digunakan sebaik-baiknya.
instrumen hati, pikir, biologis dan fisik, adalah sesuatu yang melekat pada diri manusia sebagai anugerah. semua itu adalah bagian-bagian yang membentuk entitas bernama manusia. akan tetapi, kita sangat beragam dalam menggunaknnya. ada yang cenderung mengoptimalkn dimensi biologisnya, sehingga cenderung bertindak seperti binatang tanpa mampu dikendalikn oleh akal dan hatinya. ada yng cenderung menonjolkn fisiknya sehingga membuat ukuran baik tidak baik hanya dari segi fisik (material). tapi ada juga yang lebih mengoptimalkan pikirnya, sehingga banyak yang cerdas tapi congkak, angkuh.
ada juga yng lebih optimal hatinya sehingga cepat menangkap kebenaran, dan kebutuhn materi serta kebutuhan biologisnya bisa dikontrol dengan baik. akibatnya dia tidak akan berlebihan dalam memuja dan mencintai harta benda. dia akan lebih mengutamakan kebaikan, kebenaran daripada sekedar mendapat jabatan atau harta kekayaan.

skuler

dear, kawanku, bung ojan, sungguh cara anda menulis merupakan propaganda yg baik...

misalkan kita sama2 brasumsi bahwa inti instrumen manusia ada 4: instrumen hati, pikir, biologis dan fisik...dan bila optimasi instrumen hanya dilakukan secara parsial maka hasilnya tdk akan baik...

lalu anda menuliskan kasus2 itu satu demi satu.... kecuali..!!...
kecuali anda tdk menuliskan kesalahan optimasi inst.hati..!!. anda tdk menyebutkan kasus yg mana instrumen hati dioptimalkan tanpa menimbang optimasi inst. lainnya...

Kutip dari: ojan pada Mei 17, 2009, 07:31:43 PMada juga yng lebih optimal hatinya sehingga cepat menangkap kebenaran, dan kebutuhn materi serta kebutuhan biologisnya bisa dikontrol dengan baik. akibatnya dia tidak akan berlebihan dalam memuja dan mencintai harta benda. dia akan lebih mengutamakan kebaikan, kebenaran daripada sekedar mendapat jabatan atau harta kekayaan.

kasus yg terakhir ini adala kasus ideal dimana smua instrumen dioptimalkan...

dan saya kmudian bertanya pd anda, kawanku, bung ojan... apakah yg tjadi apabila inst. hati dioptimasi tanpa diimbangi optimasi inst.lainnya?

bisakah optimasi hati yg salah mengakibatkan kbodohan diatas dogma2 kaku yg menyebabkan lumpuhnya 3 instrumen lainnya..??..
"Who controls the present now controls the past. Who controls the past now controls the future."-- RATM, 1999.

ojan

Kutip dari: skuler pada Mei 17, 2009, 10:34:27 PM
dear, kawanku, bung ojan, sungguh cara anda menulis merupakan propaganda yg baik...

dan saya kmudian bertanya pd anda, kawanku, bung ojan... apakah yg tjadi apabila inst. hati dioptimasi tanpa diimbangi optimasi inst.lainnya?

bisakah optimasi hati yg salah mengakibatkan kbodohan diatas dogma2 kaku yg menyebabkan lumpuhnya 3 instrumen lainnya..??..

saudaraku, bung skuler (kali ini saya menulis nama anda benar kan? hehehe).
sebenarnya secara implisit saya menyatakan bahwa inti dari diri kita ini adalah hati. yang inti inilah yang akan mengendalikan instrumen lainnya. coba kita perhatikan dimensi manusia yang sama dengan binatang. misalnya dimensi biologis (meliputi gejala-gejala kehidupan).
binatang lapar butuh makan, binatang haus butuh minum, ngantuk pasti tidur, kemudian kebutuhn sex untuk berreproduksi, dst. di wilayah ini, manusia sama dengan binatang.
nah, kalau saja operasional dari dimensi biologis ini tidak terkontrol oleh dimensi lainny (seperti kognisi dan hati), maka bisa jadi manusia akan melakukan semua itu sama seperti binatang. binatang tidak kenal haram halal, baik-buruk, dan strusnya. maka manusia pun akan bertindak demikian, memakan mkanan tanpa peduli punya siapa, baik atau tidak, dst. karena pertimbangan2 itu letaknya di kognisi (akal) dan hati.
demikianlah yang terjadi ketika akal lebih dominan dari hati, maka kecerdasan pun digunakan untuk hal-hal yang tidak baik, karena akal sendiri tidak mengenal konsep baik-tidak baik. konsep baik-tidak baik itu letaknya di hati.
JADI, maksud saya, jika hati dominan, maka dialah yang akan mengatur operasional semua dimensi yng lain agar menjadi baik dan benar.
ada baiknya kita simak syair seorang konfusian berikut ini:

Jika kamu ingin merubah dunia, maka rubahlah negaramu.
jika kamu ingin merubah negara, maka rubahlah wilayahmu.
jika kamu ingin merubah wilayahmu, maka rubahlah masyarakatmu.
jika kamu ingin merubah masyarakatmu, maka rubahlah keluargamu.
jika kamu ingin merubah keluargamu maka rubahlah dirimu.
jika kamu ingin merubah dirimu, maka dengarkanlah hatimu.

kurang lebih begitu bunyi syairnya.

di bagian lain, kita juga bisa belajar dari sabda Nabi:
'amal seseorang tergantung dari niatnya.'
nah, tidak disebut dari besar kecil material (yang fisik itu), tapi niatnya. dan niat itu hanya orang bersangkutan dan Allah lah yang tau. niat itu ada dalam hati.

The Houw Liong

HouwLiong