Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 12:46:03 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 169
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 208
Total: 208

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

JAGAD RAYA DAN KITAB KEJADIAN

Dimulai oleh sonak140278, Januari 26, 2011, 02:38:01 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

sonak140278

KONSEP PENCIPTAAN MENURUT ALKITAB

1.1   Langit dan Bumi

Kej. 1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

B'rashith bra aleim ath e'shmim u'ath e'artz

Gagasan 1 ; Kejadian 1:1-2 Sebagai Pendahuluan Berisi Kondisi Pra Penciptaan 6 Hari
Kalimat ini merupakan kalimat pendahuluan, yang berisi tentang apa yang terjadi sebelum penciptaan segala sesuatu yang ada di muka bumi sampai saat ini. Artinya, sebelum penciptaan isi muka bumi yang sekarang, Allah sudah terlebih dahulu menciptakan langit dan bumi. Langit dan bumi diciptakan pada mulanya, tidak termasuk dalam 6 hari penciptaan. Langit dan bumi merupakan keseluruhan dari jagad raya. Allah lah yang menciptakannya.
Jika dihubungkan dengan teori Relativitas Umum dan Relativitas Khusus, maka Langit merupakan cakupan lain di luar pengaruh gravitasi bumi. Maka di langit , konsep satuan waktu dan ruang yang ada di bumi tidak berlaku.  Gravitasi  merupakan konsekwensi lengkung ruang dan waktu. Dan bumi merupakan cakupan di mana pengaruh massa bumi menimbulkan ruang dan waktu yang tetap.

Gagasan 2 ; Kejadian 1:1-2 Sebagai Pendahuluan Meringkas Penciptaan 6 Hari
Beberapa penafsir menganggap kalimat ini merupakan pendahuluan yang meringkas proses penciptaan selama 6 hari. Yang berarti Kej.1:1-2 adalah ringkasan Kej.1:3 s.d. Kej.2:25. Hal ini terutama didasarkan pada Penciptaan Cakarawala pada Hari Kedua, yang mana cakrawala dinamakan Langit oleh Tuhan. Jadi, menurut tafsir ini langit diciptakan pada hari kedua bukan sebelum hari pertama. Lalu muncullah gagasan bahwa Kej. 1:1-2 adalah pendahuluan yang meringkas proses penciptaan selama 6 hari.  Gagasan ini pun diperkuat dengan  Kej.2:1-3 :

2:1. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:4. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, --

Namun jika ayat-ayat ini merupakan ringkasan dari proses penciptaan selama 6 hari, maka ayat kedua yang mengikutinya akan menjadi rancu atau tidak konsisten lagi, yaitu 'Bumi belum berbentuk dan kosong'. Jadi, bumi sudah ada tanpa penciptaan oleh Allah. Dan langit baru diciptakan pada hari Kedua. Itu berarti bumi sudah ada sebelum langit, dan tidak jelas bagaimana Allah menciptakan bumi. Yang ada disebut hanyalah pemisahan air dan daratan.
Untuk itu, pada tulisan ini kita menganut pendapat yang pertama, yaitu Kejadian 1:1-2 Sebagai Pendahuluan Berisi Kondisi Pra Penciptaan 6 Hari.  Lalu Kej.2:1-4, kita simpulkan bahwa Penciptaan Langit dan bumi sudah dilakukan sebelum 6 Hari Penciptaan, kemudian akibat kehancuran/kekacauan, Allah menciptakan (kondisi) langit dan bumi lagi menjadi baik, dan berhenti pada hari Ketujuh, lalu memberkatinya. Namun tentu kita harus membuang dulu jauh-jauh bahwasanya penciptaan oleh Allah adalah 'creatio ex nihilo' atau 'dari tidak ada menjadi ada'.  Dan kita tidak perlu merasa janggal akan hal ini, karena di masa Nuh dan di masa mendatang pun Allah akan melakukan penciptaan (kondisi) lagi. Contohnya pada Matius  19:28, Yesus menyebut tentang akan adanya penciptaan kembali setelah kehancuran dunia yang akan datang.

Mat.19:28 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Dan disebut dalam Alkitab bahwa akan ada Kerajaan Seribu Tahun (diakhiri peperangan),

Wahyu
20:2 ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,
20:3 lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.
20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
20:5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
20:7 Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya,
lalu langit dan bumi akan lenyap (Why.20:11), lalu akan ada lagi langit dan bumi yang baru yang mana Yerusalem Baru akan turun kepadanya(Why.21:2). Dan 'raja-raja di bumi' akan membawa kekayaan mereka kepadanya.

20:11. Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
21:1. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:24 Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;

Yang menjadi pertanyaan adalah siapa raja-raja di bumi, sementara orang-orang kudus ada di dalam Yerusalem Baru.

Maka dapat disimpulkan bahwa Penciptaan Langit dan Bumi memang terjadi berulang, termasuk penciptaan mahluk penghuni bumi, memang terjadi berulang-ulang.
Dan jika kita jadwal kan berdasarkan penahunan Masehi, maka Penciptaan Adam terjadi pada Tahun 4100-an SM, Penciptaan Pasca Banjir Nuh terjadi pada Tahun 1600-an SM, Penciptaan Kerajaan Seribu Tahun terjadi Pada Tahun 2016 dan Penciptaan Yerusalem Baru akan terjadi pada Tahun 3001.

sonak140278

1.2   Permukaan Bumi Tidak Berpenghuni
Kej. 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
U'e'artz either theu u'beu u'chshk ol –phni theum u'ruch aleim mrchphth ol –phni e'mim
Pada kalimat ini dinyatakan bahwa (setelah Langit dan bumi diciptakan) bumi (lebih spesifik lagi : muka bumi) menjadi kacau-balau (theu) dan tak berpenghuni (u'beu). Lalu kegelapan melingkupi seluruh samudera dan Roh Allah melayang-layang (bergetar) di atas permukaan air.
Ayat di atas menunjukkan bahwa ada (kemungkinan)  kehidupan di muka bumi sebelum penciptaan 6 hari, dan kehidupan tersebut dimusnahkan Allah dengan banjir global. Definisi kata theu u'beu adalah sama dengan theu u'beu pada Yer.4:23.  Dan kata/frase ini dipakai untuk 'keadaan kacau dan tak berpenghuni'.
Yeremia  4
4:23 Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur dan kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya.

Raithi ath – e'artz u'ene –theu u'beu u'al –e'shmim u'ain aur'm

Yeremia
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"
9:11 Aku akan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing, tempat persembunyian serigala-serigala; Aku akan membuat kota-kota Yehuda menjadi sunyi sepi, tidak berpenduduk lagi."
10:22 Terdengarlah suatu berita, bunyinya: Kegemparan besar akan datang dari tanah sebelah utara, untuk membuat kota-kota Yehuda menjadi sunyi sepi, menjadi tempat persembunyian serigala-serigala.
12:10 Banyak gembala telah merusakkan kebun anggur-Ku, memijak-mijak tanah-Ku, dan membuat tanah kedambaan-Ku menjadi padang gurun yang sunyi sepi.
12:11 Ya, mereka telah membuatnya sunyi sepi, sunyi sepi tanah itu berkabung di hadapan-Ku! Sunyi sepi sekarang segenap negeri itu, tetapi tidak ada orang yang memperhatikannya.
25:37 dan sunyi sepilah padang rumput yang sentosa, oleh karena murka TUHAN yang menyala-nyala itu.
33:10. Beginilah firman TUHAN: Di tempat ini, yang kamu katakan telah menjadi reruntuhan tanpa manusia dan tanpa hewan, di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem yang sunyi sepi itu tanpa manusia, tanpa penduduk dan tanpa hewan,
46:19 Siapkanlah bagimu barang-barang untuk perjalananmu ke pembuangan, hai puteri Mesir yang sudah lama menetap! Sebab Memfis akan menjadi sunyi sepi, dijadikan reruntuhan yang tidak berpenduduk lagi.
48:9 Berikanlah sayap kepada Moab, supaya ia lari terbang; kota-kotanya akan menjadi sunyi sepi, tidak ada lagi penduduk di dalamnya.

Perhatikan juga pemusnahan pada Yesaya 13:9,

13:9 Sungguh, hari TUHAN datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa.
Lalu 'samudera raya' dan 'permukaan air', menunjukkan bahwa bumi ditutupi oleh air banjir. Banjir inilah yang memusnahkan peradaban Atlantika.
Dengan kata lain, Kejadian 1:2 menunjukkan adanya kiamat terhadap kehidupan pra manusia. Karena Penciptaan Adam terjadi pada tahun 4100 an sebelum masehi. Dan menurut penyelidikan para ilmuwan pemburu Atlantis, memang ada kiamat peradaban Atlantika yang terjadi pada tahun 9000SM. Kepunahan Atlantika terjadi akibat banjir. Namun mereka berhasil lolos dari muka bumi. Beberapa pendapat mengatakan bahwa mereka sekarang tinggal di planet Terra (gugus bintang Pleiades). Mereka adalah mahluk yang menyatu dengan jagad raya, keberadaanya tidak lagi dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Sehingga waktu dan ruang yang mengurung bumi tidak lagi mengikat mereka. Peradaban ini adalah penganut kepastian arah dan gerak.
Sebelum punah mereka sempat hidup bersama dengan peradaban Lemuria/mu. Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria/mu disekitar 75.000 SM – 11.000 SM.
Jadi samudera raya yang menutupi muka bumi telah berlangsung selama kurang lebih 4.900tahun, sebelum Allah mengisi muka bumi lagi dengan kehidupan yang sekarang.
Hal ini juga dapat menjelaskan keberadaan fosil-fosil mahluk purba yang sudah berusia lebih dari 7000tahun, ratusan ribu bahkan jutaan tahun lalu. Dan sekaligus membantah bahwa nenek moyang manusia yang sekarang sudah ada jutaan tahun yang lalu. Artinya memang ada kehidupan pra manusia di bumi, mungkin jutaan tahun yang lalu, dan yang terakhir tahun 9000 an SM semua kehidupan itu musnah dari bumi (meskipun sebenarnya mereka meloloskan diri dari ruang dan waktu bumi). Dan juga sekaligus menjelaskan keberadaan mahluk luar angkasa dan UFO.  Keberadaan mereka memang ada, namun tidak menurut waktu dan ruang bumi. UFO adalah mesin waktu, yang menjadi kendaraan mereka untuk mengarungi jagad raya.
Salah satu mahluk peradaban Atlantis ini adalah Lucifer si Iblis yang sangat terkenal. Dia adalah mahluk yang berusaha mengalahkan ruang dan waktu bumi, dia berhasil. Dan hanya ada dua alam kekal, yaitu kebahagiaan/kepuasan kekal dan penasaran/ketidakpuasan kekal. Ternyata Lucifer telah mendapatkan penasaran/ketidakpuasan kekal seperti dijelaskan  dalam Kitab Yesaya.
Yesaya
14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14:14 Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
14:15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

sonak140278

1.3   Terang yang Menerangi Permukaan Bumi
Kejadian
1:3. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Setelah kegelapan yang melingkupi samudera raya, Allah menjadikan terang. Dan memisahkan nya dari gelap.
Ada hal yang menarik pada bagian ini, antara lain:
a.   Matahari sudah ada pada zaman Atlantika, yaitu sebelum Allah menjadikan terang. Namun Allah menjadikan lagi terang, dan pada Hari Keempat Allah baru menciptakan benda penerang bagi bumi.
Hal ini menunjukkan bahwa matahari telah kehilangan fungsi penerangnya terhadap bumi. Dan Allah menjadikan terang (cahaya) untuk menerangi muka bumi. Sedangkan penciptaan benda penerang pada Hari Keempat akan dijelaskan lebih lanjut pada point berikutnya.
b.   Siang, malam dan hari sudah ada sejak hari pertama, padahal fungsi penunjuk waktu benda langit (matahari) baru akan ada pada hari keempat.
Jadi, satuan hari sudah ada sebelum Penciptaan 6 hari. Satu hari adalah lamanya bumi berotasi  satu kali. Hari merupakan satuan waktu yang tetap bagi mahluk di bawah pengaruh gravitasi bumi, namun tidak tetap bagi mereka yang tidak dipengaruhi gravitasi bumi. Maka bumi sudah berotasi sejak semula, termasuk pada zaman peradaban Atlantis dan Lemuria/mu.
Kedua hal di atas sering dijadikan cemoohan oleh kaum kritikus Alkitab. Namun konsep-konsep sains modern menunjukkan bahwa hal itu mungkin terjadi dan bahkan akan terjadi lagi di masa mendatang.
Misal saja, radiasi koronal matahari yang akan terjadi pada tahun 2012 dan lapisan magnetosfer bumi yang menipis akan mengakibatkan fungsi penerang matahari terhadap bumi hilang. Dan matahari akan menjadi hitam dipandang dari bumi.
Why 6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
Yer 4:23 Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur dan kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya.

1.4 Pemisahan Cakupan Langit dan Bumi oleh Cakrawala
Kejadian
1:6. Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."

U'iamr aleim iei rqio b'thuk e'mim u'iei mbdil bin mim l'mim

1:7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.

U'iosh aleim ath- e'rqio u'ibdl bin e'mim ashr m'thchth l'rqio u'bin e'mim ashr m'ol l'rqio u'iei  - kn :

1:8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.

U'iqra aleim l'rqio shmim u'iei –orb u'iei 'bqr ium shni : p

Kata rqio diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai 'cakrawala' dan dalam bahasa Inggris sebagai 'athmosphere' atau firmament. Dan nampaknya penerjemahan ini kurang tepat , namun apa boleh buat, tidak ada kata dalam bahasa Inggris atau Indonesia yang dapat menerjemahkannya secara benar-benar tepat.
Tetapi yang terpenting definisi rqio adalah pemisah air yang di atas dan yang di bawahnya.
Dan, berdasarkan teori gravitasi sebagai konsekwensi lengkung ruang dan waktu, maka cakrawala (rqio) menurut Alkitab adalah batas di mana gravitasi tidak menjerat air (H2O).
Para ilmuwan menyepakati  bahwa tinggi cakrawala adalah 100km dari permukaan air laut.

Allah menamai cakrawala (rqio) itu langit (shmim). Tentu hal ini menjadi bahan sasaran juga oleh para kritikus Alkitab. Sebab langit (shmim) sudah ada pada mulanya atau sebelum hari pertama penciptaan. Hal ini memunculkan ide bahwa Kejadian 1:1 adalah kalimat pendahuluan yang berisi ringkasan penciptaan selama 6 hari. Jika pendapat ini yang kita anut, maka ketidakcocokannya adalah pada ayat-ayat penciptaan yang berikutnya. Akan muncul uruta-urutan yang tidak logis dan tidak ilmiah.
Jika dianalogikan, mungkin cakrawala dan langit itu sebagai berikut.
Adalah menara Eiffel di kota Paris. Menara itu direkam dan disiarkan di televisi. Ada seorang anak kecil yang menontonnya di Jakarta menggunakan televisi. Lalu ayah dari anak ini mengatakan "Itu adalah menara Eiffel".
Sang ayah sebenarnya hanya menunjukkan sebuah televisi yang menyiarkan gambar menara Eiffel, tetapi si ayah menyebutnya sebagai menara Eiffel.
Artinya, lebih mudah kita sebut cakrawala (rqio) itu sebagai proyektor langit (shmim) terhadap bumi.
Allah telah memisahkan 2 cakupan yaitu langit(shmim) dan bumi. Dan langit (shmim)  yang manusia saksikan hanyalah sebuah proyeksi oleh cakrawala (rqio). Ini adalah dampak dari relativitas.
Kita melihat benda-benda langit seolah seperti benda berjarak dan waktu. Padahal benda-benda langit adalah massa/energi  dan kecepatan/frequensi.
Di cakupan jagad raya, tidak berlaku panjang dan waktu yang tetap. Menurut Einstein, hanya kecepatan cahaya (c) lah yang konstan. Jarak dan waktu timbul akibat dari massa/energi  dan kecepatan. Untuk memudahkan pengertian ini, bayangkanlah benda-benda langit sebagai file-file yang memiliki kapasitas (satuan Kbytes) dan diatur oleh kecepatan (rpm dan transfer rate). Tidak ada jarak antar file bukan?
Tetapi kecepatan akan membuat waktu (seek time)  dan jarak semakin kecil.

sonak140278

1.5 Pemisahan Air dan Darat serta Kemunculan Tunas Tumbuhan
Kejadian
1:9. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.

Banjir yang melanda muka bumi selama kurang lebih 4900 tahun disurutkan oleh Allah. Air ada yang terserap ke dalam pori tanah, menjadi es, menjadi air aquifer, menjadi sungai/danau bawah tanah dan ada yang menjadi uap. Lalu muncullah daratan dan lautan.
Kemudian Allah menumbuhkan tunas-tunas muda (dari) segala jenis tumbuhan pada hari ketiga penciptaan. Jadi pada hari ketiga segala jenis tumbuhan tidak serta merta langsung berbuah. Jelas hanya tunas mudanya saja yang tumbuh pada hari ketiga penciptaan.
Ini sekaligus membantah kritikan bahwa pada hari ketiga sebelum matahari menyinari bumi, tumbuhan sudah berbuah. Harap diingat, hanya tunas yang tumbuh pada hari ketiga. Dan memang bahwa benih tumbuhan sudah ada sebelumnya, pada saat banjir 4900 tahun dan juga pada saat peradaban Atlantis. Dan Allah berfirman agar tanah menumbuhkannya.

1.6 Benda-benda Langit dan Fungsinya
Kejadian
1:14. Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
1:16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
1:17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.

Pada hari keempat Allah menjadikan benda-benda langit (matahari, bulan dan bintang-bintang) berfungsi sebagai pemisah siang dan malam, penunjuk waktu serta penguasa siang dan malam.
Jadi, sebenarnya bukanlah benda langit yang dijadikan pada hari keempat. Matahari, bulan dan bintang sudah ada sebelumnya, hanya fungsinya sebagai pemisah siang dan malam, penunjuk waktu telah hilang atau kacau atau belum ada.
Agar tidak membingungkan, perhatikanlah kalimat berikut.

"Pada hari keempat MPR menjadikan SBY sebagai Presiden Indonesia".

Kalimat di atas tidak menyatakan bahwa SBY dijadikan/dilahirkan/diciptakan pada hari keempat. Melainkan fungsi SBY sebagai Presiden Indonesia dijadikan pada hari keempat.

sonak140278

1.7 Penciptaan Binatang

Pada hari kelima, Allah berfirman agar mahluk hidup di air berkeriapan dan burung beterbangan di atas bumi.
Kejadian
1:20. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."

U'iamr aleim ishrtzu e'mim shrtz nphsh chie u'ouph iouphph ol –e'artz ol –phni rqio e'shmim

1:21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
1:23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Sedangkan asal mulanya, apakah hewan-hewan ini sudah ada sebelumnya atau memang diciptakan dari tidak ada, keduanya mungkin. Atau bisa saja selama banjir 4900 tahun, tubuh mereka dibekukan atau berhibernasi. Mungkin saja kaum Atlantis dengan teknologinya menghibernasi mereka.

1.8 Penciptaan Manusia

Pada hari keenam, Allah menjadikan manusia, yaitu Adam dan Hawa.
1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

Ada hal yang agak membingungkan, yaitu bahwa tubuh manusia  dibentuk ketika kabut yang membasahi muka bumi, yang seharusnya terjadi sebelum adanya tumbuhan seperti pada ayat-ayat berikut :

2:5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
2:6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu--
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Jadi, sebenarnya hujan mulai turun pada hari keenam. Dan tunas-tunas muda yang ditumbuhkan tanah pada hari ketiga belum mendapatkan siraman hujan, itulah sebabnya pada Kej. 2:5 dijelaskan belum adanya tumbuhan apapun di padang. Sampai dengan hari keenam, semua tumbuhan masih berupa tunas muda.

Ada pun mengenai asal tubuh manusia, ada 2 kemungkinan, yaitu :
Kemungkinan Pertama : Tubuh manusia memang sudah ada terpendam di tanah selama 4900 tahun, dan merupakan  tubuh mati dari kaum Atlantis. Tubuh inilah yang kemudian diambil oleh Allah dari debu tanah. Dan dihidupkan. Jika memang demikian, maka konsep Evolusi Manusia mungkin cocok diterapkan pada Adam.
Kemungkinan Kedua : Tubuh manusia dibuat dari debu tanah. Jadi tubuh manusia tidak ada hubungan keturunan dengan mahluk Atlantis atau pun mahluk purba lainnya

Yang mana pun dari antara 2 kemungkinan di atas, tetap tidak bertentangan dengan Kitab Kejadian.

Pi-One

Kutip dari: sonak140278 pada Januari 26, 2011, 02:38:01 PMDan jika kita jadwal kan berdasarkan penahunan Masehi, maka Penciptaan Adam terjadi pada Tahun 4100-an SM, Penciptaan Pasca Banjir Nuh terjadi pada Tahun 1600-an SM, Penciptaan Kerajaan Seribu Tahun terjadi Pada Tahun 2016 dan Penciptaan Yerusalem Baru akan terjadi pada Tahun 3001.
Setelah anda selesai nanti, sekalian tolong sodorkan data dan fakta soal banjir sebelum tahun 4100 SM dan 1600-an SM.

*Jadi ingat lelucon soal 'Tuhan menaruh fosil untuk menguji iman manusia' :)

cronny

ts nya kebanyakan minum topi miring yah? Atau lagi celeng nih?
Sekalian aja bilang tuhan nya itu bisa dibuktikan secara empiris dan metoda sains juga.
Tanggung sih..
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

Farabi

Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

sonak140278

Kutip dari: Pi-One pada Januari 26, 2011, 10:45:14 PM
Setelah anda selesai nanti, sekalian tolong sodorkan data dan fakta soal banjir sebelum tahun 4100 SM dan 1600-an SM.

*Jadi ingat lelucon soal 'Tuhan menaruh fosil untuk menguji iman manusia' :)

Apa yang saya bahas di atas adalah konsep penciptaan menurut Kitab Kejadian. Dan intinya, Kitab Kejadian menunjukkan bahwa sebelum Adam, sudah ada kehidupan yang diakhiri dengan banjir besar. Lalu, Alkitab juga menuliskan bahwa penciptaan (bukan creatio ex nihilo) terjadi secara berulang-ulang.
Bahwasannya matahari secara berkala akan menjadi gelap.
Jika ada yang keberatan karena kurangnya data, itu urusan mereka sendiri. Yang saya tahu perburuan Atlantik sudah dimulai oleh Plato, dan petunjuk menyatakan bahwa pada tahun 9000SM peradaban Atlantik musnah akibat banjir.
Jika ada yang ingin membantah tafsir Alkitab saya di atas, silakan saja tunjukkan bagian Alkitab yang bertentangan dengan apa yang saya tulis.
Mengenai banjir 1600 an SM (saya koreksi, sebenarnya tahun 2600 an SM, tepatnya tahun 2557 s.d. 2556 SM), seharusnya bukan saya yang mencari data adanya banjir. Melainkan Anda yang mencari data bahwa tidak ada banjir pada 2600 an SM. Misalnya bukti tidak ada banjir, bahwa Firaun Sneferu 2613SM s.d Firaun Shepseskaf 2498SM masih memerintah di Mesir Dinasti Keempat Kerajaan Lama. Dan itu pun saya masih punya argumen untuk membantahnya.

sonak140278

Rekan-rekan

Saya minta dikonfirmasi, jika Anda setuju bahwa pada 2012 radiasi koronal matahari terhadap bumi akan mencapai puncaknya. Jika tidak, mohon dibantah.
Saya juga tertarik informasi lebih lanjut mengenai hal apa yang memutuskan hubungan Firaun MEsir Periode Kuno dengan PEriode Menengah Pertama, dan juga informasi mengenai warna kulit mereka, hitam atau putih.
Terimakasih jika ada yang bisa memberi informasi.

sonak140278

Kutip dari: Farabi pada Januari 27, 2011, 07:25:36 AM
Kalo saya sih, iman saja ;D

Iman, sains atau keduanya?
Iman ditujukan kepada Tuhan, sains ditujukan kepada logika. Sepanjang peradaban manusia iman dan sains selalu bertentangan. Ironisnya sesama sains juga selalu terjadi kontradiksi, yaitu sains tebaru akan menyalahkan atau menyempurnakan sains sebelumnya. Itu dikarenakan bahwa metode sains adalah :
1. Identifikasi permasalahan
2. Dugaan sementara
3. Analisis terhadap dugaan sementara
4. Kesimpulan bahwa dugaan sementara itu salah atau belum salah
Jadi tidak ada sains yang membuktikan kebenaran, yang ada adalah membuktikan kesalahan atau belum dapat disalahkan. Ironisnya analisis yang dipakai pada langkah ketiga di atas juga adalah sebuah kesimpulan (langkah keempat) dari sains sebelumnya.
TUHAN tidak mungkin bertentangan dengan 'sains yang sempurna', karena Dia lah yang empunya sains.
Yang salah adalah sains yang belum sempurna atau Penafsiran tentang Tuhan yang kurang teliti.
Apa yang saya ajak di atas adalah, memahami Alkitab secara lebih teliti. Perhatikan bahwa :
1. Sudah ada kehidupan sebelum Adam, namun musnah oleh banjir
2. Tuhan sangat tahu bahwa ada perbedaan ruang dan waktu di bumi dan di langit. Itu sebabnya kedua cakupan dipisahkan oleh rqio (cakrawala) dan Tuhan menetapkan penunjuk waktu bagi bumi.
3. Tumbuhan belum berbiji atau berbuah sebelum matahari menyinari bumi, melainkan hanya tunas muda tumbuhan saja yang sudah tumbuh.
4. Manusia pertama (Adam) dibentuk/diambil dari debu tanah. Tidak ada petunjuk bahwa Adam dibentuk dari tanah liat seperti patung. Mengapa tidak terfikir oleh para penafsir bahwa tubuhnya sudah ada di dalam tanah, lalu dihidupkan Tuhan? Dan bahkan Kain bin Adam bukanlah anak sulung seperti yang diajarkan di gereja-gereja.

Bukan maksud untuk menilai Tuhan dengan sains, melainkan menyamakan persepsi peristilahan antara agama dan sains. Contoh, jika Einstein menyebut 'relativitas umum dan relativitas khusus'. Tuhan menyebutnya 'langit dan bumi'.

2.

Pi-One

Kutip dari: sonak140278 pada Januari 27, 2011, 08:11:56 AM
Apa yang saya bahas di atas adalah konsep penciptaan menurut Kitab Kejadian. Dan intinya, Kitab Kejadian menunjukkan bahwa sebelum Adam, sudah ada kehidupan yang diakhiri dengan banjir besar. Lalu, Alkitab juga menuliskan bahwa penciptaan (bukan creatio ex nihilo) terjadi secara berulang-ulang.
Bahwasannya matahari secara berkala akan menjadi gelap.
Jika ada yang keberatan karena kurangnya data, itu urusan mereka sendiri. Yang saya tahu perburuan Atlantik sudah dimulai oleh Plato, dan petunjuk menyatakan bahwa pada tahun 9000SM peradaban Atlantik musnah akibat banjir.
Jika ada yang ingin membantah tafsir Alkitab saya di atas, silakan saja tunjukkan bagian Alkitab yang bertentangan dengan apa yang saya tulis.
Mengenai banjir 1600 an SM (saya koreksi, sebenarnya tahun 2600 an SM, tepatnya tahun 2557 s.d. 2556 SM), seharusnya bukan saya yang mencari data adanya banjir. Melainkan Anda yang mencari data bahwa tidak ada banjir pada 2600 an SM. Misalnya bukti tidak ada banjir, bahwa Firaun Sneferu 2613SM s.d Firaun Shepseskaf 2498SM masih memerintah di Mesir Dinasti Keempat Kerajaan Lama. Dan itu pun saya masih punya argumen untuk membantahnya.
Ya, aku tahu anda berusaha mengait-ngaitkan isi alkitab, khususnya perjanjian lama, kitab kejadian, dengan proses di alam. Dan IMO ulasan anda sangat maksa.

Dan anda konyol sekali. Temuan arkeolog menunjukkan bahwa peradaban berlangsung setidaknya puluhan ribu tahun, tanpa ada pemusnahan manusia akibat banjir besar yang terjadi hanya beberapa ribu tahun silam. bahkan kebudayaan mesir dan babylonia saja berlangsung lebih tua dari kisah banjir Adam anda, tanpa ada yang namanya pemusnahan oleh banjir. Jejak banjir bisa diuji dengna memeriksa usia sendimen dan metode lain, dan tak ada arkeolog asli yang mengatakan ada banjir yang menenggelamkan seluruh dunia 3-6 ribu tahun lalu.

Ini konyol sekali, anda mengklaim ada fenomena yang tidak dikenal sejarah dan sains, dan anda malah nuntut orang lain yang membuktikan itu tak terjadi? Berarti aku bisa mengklaim Alien loli itu ada di Planet Moe 200 juta tahun cahaya dari bumi, dan aku nantang anda memmbuktikan bahwa alien loli dari Planet Moe itu tak eksis :P

Pi-One

Kutip dari: sonak140278 pada Januari 27, 2011, 08:18:58 AM
Rekan-rekan

Saya minta dikonfirmasi, jika Anda setuju bahwa pada 2012 radiasi koronal matahari terhadap bumi akan mencapai puncaknya. Jika tidak, mohon dibantah.
Saya juga tertarik informasi lebih lanjut mengenai hal apa yang memutuskan hubungan Firaun MEsir Periode Kuno dengan PEriode Menengah Pertama, dan juga informasi mengenai warna kulit mereka, hitam atau putih.
Terimakasih jika ada yang bisa memberi informasi.
Mencapai puncak? I don't think so. Badai matahari adalah proses berkala yang terjadi dengan siklus belasan tahun, dan gak ada informasi bahwa badai matahari kali ini akan menjadi puncak yang jauh lebih besar dari yang pernah ada.

Kutip dari: sonak140278 pada Januari 27, 2011, 09:02:09 AMJadi tidak ada sains yang membuktikan kebenaran, yang ada adalah membuktikan kesalahan atau belum dapat disalahkan.
membuktikan bahwa hipotesa tak salah sama saja membuktikan hipotesa itu benar.

Kutip dari: sonak140278 pada Januari 27, 2011, 09:02:09 AMTUHAN tidak mungkin bertentangan dengan 'sains yang sempurna', karena Dia lah yang empunya sains.
Tepatnya dogma tidak mungkin salah, karena dogma terlarang untuk dipertanyakan :)

Kutip dari: sonak140278 pada Januari 27, 2011, 09:02:09 AM1. Sudah ada kehidupan sebelum Adam, namun musnah oleh banjir
Tidak ada indikasi Adam pernah eksis, selain di kisah tua agama samawi semata. Dan kehidupan manusia tidak terputus 4-6 ribu tahun seperti klaim anda.

Kutip dari: sonak140278 pada Januari 27, 2011, 09:02:09 AM2. Tuhan sangat tahu bahwa ada perbedaan ruang dan waktu di bumi dan di langit. Itu sebabnya kedua cakupan dipisahkan oleh rqio (cakrawala) dan Tuhan menetapkan penunjuk waktu bagi bumi.
Relativitas waktu di dunia berbeda adalah kepercayaan tua.

Kutip dari: sonak140278 pada Januari 27, 2011, 09:02:09 AM3. Tumbuhan belum berbiji atau berbuah sebelum matahari menyinari bumi, melainkan hanya tunas muda tumbuhan saja yang sudah tumbuh.
Dan tunas semua muncul dalam sehari, dan esoknya matahari sudah nongol lagi sehingga tunas langsung jadi pohon yang tumbuh besar?

Kutip dari: sonak140278 pada Januari 27, 2011, 09:02:09 AM4. Manusia pertama (Adam) dibentuk/diambil dari debu tanah. Tidak ada petunjuk bahwa Adam dibentuk dari tanah liat seperti patung. Mengapa tidak terfikir oleh para penafsir bahwa tubuhnya sudah ada di dalam tanah, lalu dihidupkan Tuhan? Dan bahkan Kain bin Adam bukanlah anak sulung seperti yang diajarkan di gereja-gereja.
Tidak ada bukti eksistensi Adam.

The Houw Liong

HouwLiong

cronny

ah... kehebatan penafsiran, rasa semua nya emang bisa di multi tafsir kan utk sebagian orang :)
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?