Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 19, 2024, 09:49:33 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 139
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 172
Total: 172

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Kapankah 'Tuhan' Mencipta?

Dimulai oleh Ayaz, Februari 06, 2011, 01:30:35 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Pi-One

Kutip dari: daivadeva pada Februari 22, 2011, 08:57:21 PM
kekurangan atau minus jelas tidak eksis, nol memang konsep, namun bisa menjadi acuan.. contohnya lagi anda bisa bilang kemungkinan anda hdp 0% lagi, atau artinya gak ada harapan misalnya..
Jika bicara nol persen, bukan kemungkinan lagi. Itu hal mutlak. In fack, nilai minus eksis dan diterapkan. Sebagaimana nol tak pernah menjadi titik awal murni, karena tidak ada yang memiliki awal tapi tak punya akhir.

Kutip dari: daivadeva pada Februari 22, 2011, 08:57:21 PMbtw kalau anda blg nilai hanya konsep belaka, berarti anda gak percaya perhitungan peluang dalam real kah?
Perhitungan peluang hanya perhitungan amtematis di atas kertas.

Kutip dari: daivadeva pada Februari 22, 2011, 08:57:21 PMketiadaan memberi bukti dalam kehidupan.. btw anda tahu tp cara kerja Tuhan dalam pandangan theist kan?loh dalam teori big bang, ruang dan waktu baru ada kan? itu makanya ada awal dari wkt tersebut..
Waktuitu sendiri sesuatu yang relatif, dan kemungkinan waktu itu sendiri bersifat siklus. Jadi pada dasarnya big bang sekalipun tak bicara soal ketiadaan.

Kutip dari: daivadeva pada Februari 22, 2011, 08:57:21 PMfitnah di abkm? soalnya saya lihat anda terakhir ngepost di abkm
Di ABKM itu klarifikasi seputar kasusnya. Dan sekarang di DC juga lagi membahas standar aturannya.

daivadeva

Kutip dari: Pi-One pada Februari 23, 2011, 11:05:14 AM
Jika bicara nol persen, bukan kemungkinan lagi. Itu hal mutlak. In fack, nilai minus eksis dan diterapkan. Sebagaimana nol tak pernah menjadi titik awal murni, karena tidak ada yang memiliki awal tapi tak punya akhir.
@bold.. ehm, -0,0000001% yang paling dekat dengan nol, itu apa bisa eksis untuk ngukur di real? untuk mengukur apa minus %?
kalo teori anda fail dengan tidak bisa mengukur minus persen ke real, berarti absolute nol adalah titik awal untuk ngukur ke real..
KutipPerhitungan peluang hanya perhitungan amtematis di atas kertas.
tapi bisa menjadi acuan ke real, dan sangat berkaitan..
KutipWaktuitu sendiri sesuatu yang relatif, dan kemungkinan waktu itu sendiri bersifat siklus. Jadi pada dasarnya big bang sekalipun tak bicara soal ketiadaan.
sulit di teoritiskan bahwa ada hal yang bisa infinite bahkan tidak ada.. apalagi siklus, jujur itu hanya pemikiran dari orang Budha aja kan?
KutipDi ABKM itu klarifikasi seputar kasusnya. Dan sekarang di DC juga lagi membahas standar aturannya.
tp saya liat anda debate ama kecap kok, flaming kah???

Pi-One

Kutip dari: daivadeva pada Februari 25, 2011, 07:01:54 PM
@bold.. ehm, -0,0000001% yang paling dekat dengan nol, itu apa bisa eksis untuk ngukur di real? untuk mengukur apa minus %?
kalo teori anda fail dengan tidak bisa mengukur minus persen ke real, berarti absolute nol adalah titik awal untuk ngukur ke real..tapi bisa menjadi acuan ke real, dan sangat berkaitan..sulit di teoritiskan bahwa ada hal yang bisa infinite bahkan tidak ada.. apalagi siklus, jujur itu hanya pemikiran dari orang Budha aja kan?tp saya liat anda debate ama kecap kok, flaming kah???
Minus adalah konsep untuk menunjukkan kekurangan, aku sudah bilang itu. Dan jika anda bicara real, bagaimana anda menunjukkan nilai nol sebagai titik awal mutlak? Anda mengukur jarak pun, nilai nol yang anda pakai adalah nilai relatif.

probabilitas adalah perhitungan matematis.Memang bisa diterapkan, tapi itu untuk perkiraan. Ibarat anda membeli satu tiket lotere dari 10000 lembar, probabilitas anda untuk memang adalah 1 banding sepuluh ribu. Teman anda beli sepuluh lembar, secaramatematis probabilitas dia untuk menang sepuluh kali lebih besar. Realitanya, kemungkinan anda berdua gak menang :)

Siklus adalah penilaian berdasar apa yang bisa kita amati sendiri. Sementara konsep ada awal mutlak dan akhir mutlak adalah sebatas konsep yang realisasinya tak pernah kita temukan.

Debat sama kecap? Emang ada?
Masalah ban berawal saat aku minta si baka menafsirkan satu kutipan ayat, dan si baka menganggap mengutip ayat itu insult (padahal aku bahkan tak emnafsirkan ayatnya, cuma minta dia menafsirkan).

all@one

wujud materi, energi dan waktu bersifat relatif, manusia memahaminya melalui persepsinya (subjektif), hal ini memberikan batasan atas pemahamannya terhadap kondisi diluar dirinya. Berkenaan dengan bahasan ini, yang saya pahami Tuhan mencipta masih terus mencipta segala apapun (keberlangsungan), karena dia tidak terikat oleh apapun baik waktu maupun tempat.  Bukan Tuhan menciptakan kemudian meninggalkan ciptaannya (otomatisasi).
Berkaitan dengan kehendak bebas manusia, sebenarnya manusia hanya seolah olah dia merasa bebas memilih apa yang dia kehendaki namun pada hakekatnya dia terikat pada ketentuan (pasti)yang telah dipilih oleh Tuhannya.