Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 09:03:39 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 170
Total: 170

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Lalu...Siapakah yang Mencipta tuhan??

Dimulai oleh Ayaz, Februari 13, 2011, 05:45:28 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Pi-One

#105
Kutip dari: Dhantez pada April 05, 2011, 11:49:23 PM
yups, itu kan krn km memegang teori big bang.. dan sekali lagi, you just BELIEVE the universe is finite, not KNOW.
krn selama itu blm dibuktikan scr benar2 spt bahwa bumi itu bulat, masih banyak kemungkinan bagi teori lain macam teori multiverse.
Nope.. kesimpulan yg tergesa2...
pada akhirnya, otak akan menolak segala sesuatu yg bertolak belakang dgn logika yg NYATA..
Kepercayaan dalam sains berbeda dengan kepercayaan membuta iman. Dalam sains, apa yang dipercaya adalah apayang diterima setelah mengnalisainfomrasi. Dan apa yang dipercaya ini amat mungkin berubah. Beda dengan iman, yang cenderung menolak informasi yang berbeda.

Misalnya, adakah dukungan bahwa alam semesta tak terbatas? Bukannya belum apa-apa sudah nolak, tapi gka ada data dan fakta pendukung untuk argumen itu.

Kutip dari: Dhantez pada April 05, 2011, 11:49:23 PMBukan siklus big bang-crunch.. tapi Big Bang di tempat yg berbeda.. membentuk universe sendiri2..
Maka itu sudah bukan 'antariksa kita'. Dan anda mau bilang ada antariksa aa 'ruang'?

Kutip dari: Dhantez pada April 05, 2011, 11:49:23 PMHahaha.. membaca bagian itu, entah kenapa aku seperti merasa ada yg bilang: "Kalo kita bicara Tuhan ya kita bicara ttg Tuhan yg Mahapencipta, tanpa harus ada yg menciptakan"
Sayangnya aku tak sedang bicara soal dimensinya sang pencipta atau sejenisnya :)

Kutip dari: Dhantez pada April 05, 2011, 11:49:23 PMSalah satu artikel dari pencarian itu (guardian.co.uk): "..the universe must be at least a trillion years old with many big bangs happening before our own. With each bang, the theory predicts that matter keeps on expanding and dissipating into infinite space before another horrendous blast of radiation and matter replenishes it"

agak beda, but still.. not a single bang
KutipThe standard big bang theory says the universe began with a massive explosion, but the new theory suggests it is a cyclic event that consists of repeating big bangs.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Ini mengacu ke cyclic universe yang kubilang kan?

sayang

Kutip dari: Pi-One pada April 06, 2011, 02:41:29 AM
Kepercayaan dalam sains berbeda dengan kepercayaan membuta iman. Dalam sains, apa yang dipercaya adalah apayang diterima setelah mengnalisainfomrasi. Dan apa yang dipercaya ini amat mungkin berubah. Beda dengan iman, yang cenderung menolak informasi yang berbeda.

Misalnya, adakah dukungan bahwa alam semesta tak terbatas? Bukannya belum apa-apa sudah nolak, tapi gka ada data dan fakta pendukung untuk argumen itu.

saya percaya , bahwa kepercayaan iman hanya cara buta tuli saja , karena kepercayaannya itu tidak boleh berfikir-fikir lagi , terus percaya aja . dan tidak boleh bertanya-tanya lagi , hanya terus percaya aja .

Kutip dari: ubasape pada April 08, 2011, 01:39:19 PM
jalani perintah sholat, jalani terus dan terus sesuai dg kaidah2 yg ada,, jalani terus.., dan jalani terus, jalani terus dan jalani terus danpa hrs byk bertanya kompensasinya (pahala maupun syurga. jalani terus dan jalani terussss..., jalani terus... dan jalani terus, insya allah nanti di tengah jalan kita akan difahamkan oleh Allah sndiri akan nilai2 yg hakiki tentang apa saja termasuk apapun yg diluar jangkauan rasionalitas manusia, tp syarat mutlak dr sholat ini sndiri adalah sholat itu sndiri dmn tdk ada ingin kompensasi apapun,,, sholat aja terus dan sholat terusss tanpa byk tanya akan nilai pahala dan syurga.., jalani aja terus sholat.., sholat...sholat...sholat...sholat...sholat....sholat...sholat...sholat...sholat..sholat...sholat...sholat...sholat..sholat...sholat...sholat...sholat..sholat...sholat...sholat...sholat..sholat...sholat...sholat...sholat..sholat...sholat...sholat...sholat.

jangan ada ingin pahala dan syurga. jangan ada ingin pahala dan syurga. jangan ada ingin pahala dan syurga. jangan ada ingin pahala dan syurga.

yg dikejar hanyalah Allah dan Allah SWT,   yg dikejar hanyalah Allah dan Allah SWT   yg dikejar hanyalah Allah dan Allah SWT   yg dikejar hanyalah Allah dan Allah SWT   

Allahu... Allahu... Allahu... Allahu... Allahu... Allahu... Allahu... Allahu... Allahu... Allahu... Allahu... Allahu...

SEMOGA KITA SLALU DIBERI PETUNJUK, AMIN YA ALLH...

ubasape

Tuhan dan eksistensinya bukan utk dibahas tp diyakini eksistensinya. ketika ada pertanyaan, lalu siapakah yg menciptkan tuhan itu sendiri dg logika sebab-akibat seperti yg dituturkan oleh saudara TS dihalaman depan, ane cukup menjawabnya dg, Tuhan (Allah SWT) tidaklah beranak dan tidak pula diperanakkan, titik. ini adalah pemahaman yg saya yg theis dan ketika saudaraku TS berbeda dgn pemahaman saya, saya-pun wajibn menghormatinya, mksih

sayang

Kutip dari: Pi-One pada April 06, 2011, 02:41:29 AM
Kepercayaan dalam sains berbeda dengan kepercayaan membuta iman. Dalam sains, apa yang dipercaya adalah apayang diterima setelah mengnalisainfomrasi. Dan apa yang dipercaya ini amat mungkin berubah. Beda dengan iman, yang cenderung menolak informasi yang berbeda.

Misalnya, adakah dukungan bahwa alam semesta tak terbatas? Bukannya belum apa-apa sudah nolak, tapi gka ada data dan fakta pendukung untuk argumen itu.
dalam kepercayaan membuta Iman ini pun berubah kalau kepercayaan itu di gunakan akal fikiran mareka .

cuntuhnya kepercayaan iman orang buza berubah kepada kepercayaan iman orang islam , dan bagitu juga kepercayaan iman orang islam berubah kepada kepercayaan iman orang buza , dan bagitulah seterusnya akan berubah kepercayaan iman sesaorang itu kalau mareka menggunakan kepercayaan mareka itu di gunakan akal fikiran mareka sendiri  ..

ubasape

Kutip dari: sayang pada April 09, 2011, 09:29:47 PM
dalam kepercayaan membuta Iman ini pun berubah kalau kepercayaan itu di gunakan akal fikiran mareka .

cuntuhnya kepercayaan iman orang buza berubah kepada kepercayaan iman orang islam , dan bagitu juga kepercayaan iman orang islam berubah kepada kepercayaan iman orang buza , dan bagitulah seterusnya akan berubah kepercayaan iman sesaorang itu kalau mareka menggunakan kepercayaan mareka itu di gunakan akal fikiran mareka sendiri  ..

sepakat


ubasape


sanctus cerebrum

hahahaha... inilah orang-orang pintar dengan kebodohannya atau kalo boleh saya sebut dengan bahasa dan kalimat saya sendiri ,kebalikannya, orang-orang bodoh dengan kepintarannya...hanya tersenyum simpul yang hanya bisa saya buat....orang dengan keterbatasan logika.... limited mind...... mencoba untuk menjadi seorang yang bisa melihat diluar kemampuannya sendiri ...beyond unpredictable things....menganalisa, menjelajah, bahkan sampai 'memperkosa' pemikirannya sendiri...sungguh naif...naif...naif....hanya sebatas kalimat yang diungkapkan bukan otak yang dipergunakan....ups keceplosan saya...otak manusia hanya kurang dari 1% yg dipakai....manusia yang sok hebat dengan otaknya yang hanya menggunakan kemampuan kurang dari 1%....

marakneidu

Dengan mengatakan bahwa orang lain pintar tidak merubah diri kita menjadi bodoh dan juga sebaliknya dengan mengatakan orang lain bodoh tidak merubah diri kita menjadi pandai.

Pi-One

Kutip dari: sanctus cerebrum pada April 10, 2011, 09:59:56 PM
hahahaha... inilah orang-orang pintar dengan kebodohannya atau kalo boleh saya sebut dengan bahasa dan kalimat saya sendiri ,kebalikannya, orang-orang bodoh dengan kepintarannya...hanya tersenyum simpul yang hanya bisa saya buat....orang dengan keterbatasan logika.... limited mind...... mencoba untuk menjadi seorang yang bisa melihat diluar kemampuannya sendiri ...beyond unpredictable things....menganalisa, menjelajah, bahkan sampai 'memperkosa' pemikirannya sendiri...sungguh naif...naif...naif....hanya sebatas kalimat yang diungkapkan bukan otak yang dipergunakan....ups keceplosan saya...otak manusia hanya kurang dari 1% yg dipakai....manusia yang sok hebat dengan otaknya yang hanya menggunakan kemampuan kurang dari 1%....
1 persen? Sumber lain bilang 5 persen, sumber lain lagi 20 persen. Yang benar yang mana?

Venuz

Pertanyaan konyol yang jawabannya tidak ada .

sanctus cerebrum

Kutip dari: marakneidu pada April 10, 2011, 10:45:44 PM
Dengan mengatakan bahwa orang lain pintar tidak merubah diri kita menjadi bodoh dan juga sebaliknya dengan mengatakan orang lain bodoh tidak merubah diri kita menjadi pandai.
sangat setuju, psychological relativity.

sanctus cerebrum

Kutip dari: Pi-One pada April 10, 2011, 11:30:19 PM
1 persen? Sumber lain bilang 5 persen, sumber lain lagi 20 persen. Yang benar yang mana?

itulah otak manusia, susunan-susunan material kompleks dengan keberagaman logikanya dengan sejuta probabilitas gagasan dengan semiliyar analisa dengan sekian banyak products of limited mind hasil dari 'perkawinan paksa' otak dan nafsu. so.....depending on where you stand.......... 1%,5%,20%,30%,40%,80%,90%,99% it doesn't matter.....those all never get close to 100% ===> *i hope you get the point.....dan apakah nilai mutlak untuk sebuah nilai prosentase adalah 100%?? who knows.... limited mind........limited mind..........limited mind.......beyond....beyond....beyond....

Pi-One

Keterbatasan kita adalah satu hal, konsep-konsep tentang sesuatu yang tak terbatas adalah hal lain.

ubasape

maka adakah bodoh dan pintar..? bukankah kita smua tidaklah lebih dari sekedar saling mengisi..? hanya tuhan yg memiliki hak memberikan penilaian (al-hakim), trhdp pinter/bodoh. maka ketika ada seseorang / makhluk selain tuhan yg memberikan penilain bodoh dan pinter kpd siapa / kpd sesamanya dan atau kpd sesuatu apapun itu, maka kira2 menurut anda siapakah dia yg sesungguhnya...? layakkah dia disebut sbg sesama atau saudara...? wallahu alam bisshowab.