Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 06:57:22 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 70
Total: 70

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Mau tau asal usul kenapa Islam sangat radikal dan intoleran? *SIMAK*

Dimulai oleh MuhammadRyan, November 16, 2014, 08:01:34 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Farabi

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 20, 2014, 01:08:15 PM
I tell the thruth.. Islam memang seperti itu..Saya tidak perlu berpura-pura..Jika saya salah, tunjukkan di mana kesalahan saya..Itulah gunanya diskusi..

Tanyakan kepada Tuhan, mengapa menurunkan Buku Petunjuk seperti itu.. Dialah yang bertanggungjawab atas semua pertumpahan darah yang ada..Bukan fariz Abdullah..




Saya tidak memungkiri. memang itulah muslim. Tapi aslinya islam tidak begitu.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Fariz Abdullah

Kutip dari: Farabi pada November 20, 2014, 01:22:18 PM
Saya tidak memungkiri. memang itulah muslim. Tapi aslinya islam tidak begitu.

Menurut Anda, aslinya Islam seperti apa?
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Fariz Abdullah

Kutip dari: MuhammadRyan pada November 19, 2014, 07:25:45 PM

Jgn samakan mereka dgn binatang brow... Muhammad pernah bersabda:
"Janganlah engkau menghina seorang pun."



Bukan saya yang menyàmakan kafir dengan binatang..Tapi Quran..Pernah baca Quran enggak sih? Anda ini nampaknya Muslim..tapi gak pernah baca Quran..tapi sudah menyimpulkan bahwa Islam itu damai..beginilah potret mayoritas Muslim Indonesia
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Farabi

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 20, 2014, 01:29:46 PM
Menurut Anda, aslinya Islam seperti apa?

Islam seharusnya mengajarkan kedamaian bagaimana cara bersosialisasi dengan orang lain. Bukan dengan cara memaksa tapi dengan cara menjadi contoh teladan. Singkatnya begitu. Saya sudah lupa dengan alquran, mungkin saya bisa menyarankan anda merujuk kepada abdulah gymnastiar untuk masalah isi quran.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

darmogandul

menurutku bila sudah dicampuri ambisi politik dimana ujungnya adalah meraih kekuasaan....semua jadi carut marut.................siapa yang bener siapa yang yang salah.....nggak jelas lagi tergantung siapa/pihak mana yang daia ikuti...plong

Farabi

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 18, 2014, 02:08:31 PM
Anda tidak membaca sejarah Nabi (Sirat Nabawiyah), Biografi Nabi dan Hadis. Tetapi Anda menyimpulkan bahwa semua perang Nabi adalah defensif, landasan yang Anda pakai untuk menyimpulkan hal tersebut semata-mata hanya Quran.

Baiklah. IMHO, jika menyimak Quran maka ada 4 tahap Jihad :

Tahap I : Menahan Diri

Tahap II : Diizinkan Berperang

Tahap III : Diwajibkan Memerangi Secara Terbatas

Tahap IV : Kewajiban Memerangi Seluruh Kaum Kafir/Musyrik.


Tahapan Pertama : Menahan diri dari melakukan peperangan. Dan ini merupakan tahapan yang paling lama dalam sirah Nabi shollallahu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam. Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Rabb kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun." (QS. An-Nisa` : 77)

Tahapan Kedua : Sekedar izin berperang tanpa ada nash perintah. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,

"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, hanya karena mereka berkata: "Rabb kami hanyalah Allah"." (QS. Al-Hajj : 39-40)

Tahapan Ketiga : Hanya memerangi orang-orang yang memerangi kaum muslimin dan menahan diri dari selainnya. Dalilnya adalah firman-Nya,

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, (tetapi) janganlah kalian melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Baqarah : 190)

Tahapan Keempat : Memerangi orang-orang kafir hingga mereka masuk Islam atau membayar jizyah (upeti). Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

"Kalian akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk Islam)." (QS. Al-Fath : 16)

"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk." (QS. At-Taubah : 29).

Ayat-ayat lunak dan toleran terhadap kafir itu adalah ayat-ayat Makkiyah, yaitu ayat yang turun di Mekkah, ketika pengikut nabi hanya segelintir orang dan lemah. Sedangkan ayat-ayat perintah perang, bunuh, dan intoleran adalah ayat-ayat Madaniyah yang turun di Madinah, ketika umat Muslim sudah sangat besar dan kuat.

Bagaimana menurut Anda yang "telah membaca Quran sampai selesai" dan "memahami antar kalimatnya" ?

Kenapa anda tidak pernah membaca alquran secara utuh dari awal sampai akhir sehingga membuat kesimpulan seperti itu? Alquran itu ayat ayatnya saling berhubungan, bukan dibaca sepotong sepotong. Kalo dibaca sepotong sepotong solatpun jadi haram

107:4. Maka celakalah bagi orang-orang yang solat.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Fariz Abdullah

Kutip dari: Farabi pada November 20, 2014, 07:49:35 PM
Islam seharusnya mengajarkan kedamaian bagaimana cara bersosialisasi dengan orang lain. Bukan dengan cara memaksa tapi dengan cara menjadi contoh teladan. Singkatnya begitu. Saya sudah lupa dengan alquran, mungkin saya bisa menyarankan anda merujuk kepada abdulah gymnastiar untuk masalah isi quran.

Saya tidak menanyakan Islam yang 'seharusnya'..saya menanyakan aslinya Islam menurut Anda itu gimana..
Kalau bicara 'seharusnya', ya semua agama seharusnya toleran, tidak mengajarkan kekerasan, tidak menyuruh membunuh, tidak menyuruh membenci..Saya menanyakan aslinya Islam menurut Anda itu gimana..

Aa Gym jelas orang baik..tapi itu tidak ada hubungannya dengan kebenaran..untuk mendapatkan kebenaran, doubt everything and find yòur own light..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Fariz Abdullah

Kutip dari: Farabi pada November 20, 2014, 07:56:49 PM
Kenapa anda tidak pernah membaca alquran secara utuh dari awal sampai akhir sehingga membuat kesimpulan seperti itu? Alquran itu ayat ayatnya saling berhubungan, bukan dibaca sepotong sepotong. Kalo dibaca sepotong sepotong solatpun jadi haram

107:4. Maka celakalah bagi orang-orang yang solat.


Ini nih, pembelaan Muslim yang terus diulang-ulang..menuduh memotong-motong ayat..
MANA AYAT YANG SAYA POTONG? Justru presentasi tahapan Jihad itu melihat Quran secara komprehensif..Memperhatikan konteks dan asbabun nuzul..tidak ngawur..

Di pihak lain, ANDA LAH YANG ASAL COMOT ayat, tanpa tahu konteks, asbabun nuzul dan jiwa keseluruhan Quran..Anda tidak memahami Quran, tidak pernah baca historis Nabi, tidak pernah baca hadis, tapi ngotot jika Islam itu damai, karena Abdullah Gymnastiar mengatakan begitu..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Farabi

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 20, 2014, 08:28:08 PM
Ini nih, pembelaan Muslim yang terus diulang-ulang..menuduh memotong-motong ayat..
MANA AYAT YANG SAYA POTONG? Justru presentasi tahapan Jihad itu melihat Quran secara komprehensif..Memperhatikan konteks dan asbabun nuzul..tidak ngawur..

Di pihak lain, ANDA LAH YANG ASAL COMOT ayat, tanpa tahu konteks, asbabun nuzul dan jiwa keseluruhan Quran..Anda tidak memahami Quran, tidak pernah baca historis Nabi, tidak pernah baca hadis, tapi ngotot jika Islam itu damai, karena Abdullah Gymnastiar mengatakan begitu..

Saya memang tidak pernah membaca kitab azbabun nuzul, karena kitab tersebut pun mungkin saja dipengaruhi oleh budaya bani israel, hanya saja dari membaca quran, tanpa kitab kitab lain, saya memahaminya berbeda dengan anda. Saya itu saja yang perlu saya katakan. Masalah muslim yang garang dan intoleran anda benar, saya tidak akan menyangkal, dan itulah yang hendak saya rubah.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Fariz Abdullah

Kutip dari: Farabi pada November 21, 2014, 01:28:54 AM
Saya memang tidak pernah membaca kitab azbabun nuzul, karena kitab tersebut pun mungkin saja dipengaruhi oleh budaya bani israel, hanya saja dari membaca quran, tanpa kitab kitab lain, saya memahaminya berbeda dengan anda. Saya itu saja yang perlu saya katakan. Masalah muslim yang garang dan intoleran anda benar, saya tidak akan menyangkal, dan itulah yang hendak saya rubah.

Salah satu cara mamahami Quran adalah mengetahui penyebab turunnya wahyu (asbab al nuzul)..sehingga kita tahu konteks ayat tersebut, dan tidak mengartikan secara tekstual saja secara membabi buta..

Saya heran mengapa Anda beda pemahaman dengan saya..Surat At Taubah memerintahkan Muslim untuk membunuh orang kafir di manapun dia berada..Apa pemahaman Anda terhadap hal ini? Saya penasaran, di mana letak perbedaan pemahaman kita..

Muslim tidak bersalah Mas Farabi..Janganlah mereka dihujat terus..Muslim hanyalah korban..Korban dari ajaran yang jahat..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Farabi

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 21, 2014, 06:16:26 AM
Salah satu cara mamahami Quran adalah mengetahui penyebab turunnya wahyu (asbab al nuzul)..sehingga kita tahu konteks ayat tersebut, dan tidak mengartikan secara tekstual saja secara membabi buta..

Saya heran mengapa Anda beda pemahaman dengan saya..Surat At Taubah memerintahkan Muslim untuk membunuh orang kafir di manapun dia berada..Apa pemahaman Anda terhadap hal ini? Saya penasaran, di mana letak perbedaan pemahaman kita..

Muslim tidak bersalah Mas Farabi..Janganlah mereka dihujat terus..Muslim hanyalah korban..Korban dari ajaran yang jahat..

Nah anda lagi lagi salah memahaminya, coba kutipkan ayatnya, kan sudah dijelaskan berkali kali kalau ayat yang satu dengan yang lain itu saling terkait, anda harus baca dari awal sampai akhir.

Benar muslim adalah korban dari ajaran jahat, tapi bukan alquran, melainkan hadist. Itu kesalahannya. Alquran hanya dibawa bawa untuk membenarkan ajaran hadist.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

191. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah [117] itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.
192. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Fariz Abdullah

Kutip dari: Farabi pada November 22, 2014, 10:05:04 AM
191. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah [117] itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.
192. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Wah, Saya tanya At Taubah, Anda menyodorkan Al Baqarah.. :-\

Baiklah.

Surat Al Baqarah 191 & 192 adalah Surat Madaniyah. Surat itu adalah fase ke-3 Jihad yaitu : Hanya memerangi orang-orang yang memerangi kaum muslimin dan menahan diri dari selainnya. Sedangkan Surat At Taubah adalah fase ke-4 Jihad : Memerangi orang-orang kafir hingga mereka masuk Islam atau membayar jizyah (upeti)

Memang ada ayat-ayat toleran dalam Quran, yaitu pada saat kaum Muslimin masih sedikit dan lemah. Pada saat sudah kuat, maka muncullah ayat-ayat yang keras, dan offensif..

Anda harus tahu, Al Quran tidak diberikan seketika oleh Tuhan seperti buku diterbitkan di Gramedia. Ayat-ayat Quran turun tahap demi tahap selama 23 tahun. Tetapi tentu saja Anda tidak percaya ini, karena Anda tidak percaya Hadis dan Sirat nabawiyah. Jadi Anda akan tetap bersikukuh bahwa Tuhan memberikan Quran seketika kepada Muhammad dalam bentuk buku..Ya gak papa.> ???

Jika Anda berminat lebih jauh mempelajari ayat Al Baqarah yang Anda kutip, Anda bisa baca [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.].
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Fariz Abdullah

Kutip dari: Farabi pada November 22, 2014, 10:00:14 AM
Nah anda lagi lagi salah memahaminya, coba kutipkan ayatnya, kan sudah dijelaskan berkali kali kalau ayat yang satu dengan yang lain itu saling terkait, anda harus baca dari awal sampai akhir.

Benar muslim adalah korban dari ajaran jahat, tapi bukan alquran, melainkan hadist. Itu kesalahannya. Alquran hanya dibawa bawa untuk membenarkan ajaran hadist.

Wah maksud hati saya ingn mengutip At Taubah dari awal sampai akhir, sayanganya karakter pesan Forsa terbatas..Anda bisa baca sendiri terjemahannya..Banyak kok..Misalnya di [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]..

Anda lihat sendiri kan bagaimana Al Quran itu?

Hadis itu ditulis oleh orang-orang Islam setelah Nabi..Sumbernya turun temurun..Bukhari & Muslim adalah ahli hadis terkemuka, dan para Ulama mengakuinya sebagai Sahih.. Imam Bukhari & Imam Muslim telah menyeleksi ribuan hadis selama bertahun-tahun, meneliti sanadnya dan kesahihannya.

Karena di tulis oleh orang-orang Islam yang sangat mencintai Nabi-nya, maka memang sering kita lihat hal-hal yang terlalu dilebih-lebihkan.. Seperti Hadis Nabi membelah bulan, air keluar dari telapak Nabi dst..Padahal di Quran, Muhammad mengakui dia tidak memiliki mukjizat sebagai bukti kenabiannya. Hanya Quranlah yang diakui sebagai mukjizat. Karena itu hal-hal yang berlebihan seperti itu memang selayaknya tidak dipercaya.

Tetapi bahkan di hadis Sahih Bukhari-Muslim, kita menemui banyak sekali kejahatan yang dilakukan oleh Muhammad..Bagaimana ini bisa terjadi? Para penulis Hadis yang notabene pecinta Nabi tidak mungkin menuliskan hal-hal buruk tentang Nabinya, kecuali memang benar-benar terjadi. Dan bisa jadi mereka tidak menyadari bahwa hal demikian adalah buruk dan jahat. Karena dalam Islam, apapun yang dilakukan Nabinya pastilah benar..

Tetapi Anda menolak Hadis karena malu melihat isinya..Tanpa Hadis bagaimana Anda tahu cara menjalankan Sholat? Bahkan tanpa Hadis, jangan-jangan Muhammad hanya tokoh fiktif alias mitos..

[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Farabi

Kutip dari: Fariz Abdullah pada November 22, 2014, 01:09:19 PM
Wah maksud hati saya ingn mengutip At Taubah dari awal sampai akhir, sayanganya karakter pesan Forsa terbatas..Anda bisa baca sendiri terjemahannya..Banyak kok..Misalnya di [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]..

Anda lihat sendiri kan bagaimana Al Quran itu?

Hadis itu ditulis oleh orang-orang Islam setelah Nabi..Sumbernya turun temurun..Bukhari & Muslim adalah ahli hadis terkemuka, dan para Ulama mengakuinya sebagai Sahih.. Imam Bukhari & Imam Muslim telah menyeleksi ribuan hadis selama bertahun-tahun, meneliti sanadnya dan kesahihannya.

Karena di tulis oleh orang-orang Islam yang sangat mencintai Nabi-nya, maka memang sering kita lihat hal-hal yang terlalu dilebih-lebihkan.. Seperti Hadis Nabi membelah bulan, air keluar dari telapak Nabi dst..Padahal di Quran, Muhammad mengakui dia tidak memiliki mukjizat sebagai bukti kenabiannya. Hanya Quranlah yang diakui sebagai mukjizat. Karena itu hal-hal yang berlebihan seperti itu memang selayaknya tidak dipercaya.

Tetapi bahkan di hadis Sahih Bukhari-Muslim, kita menemui banyak sekali kejahatan yang dilakukan oleh Muhammad..Bagaimana ini bisa terjadi? Para penulis Hadis yang notabene pecinta Nabi tidak mungkin menuliskan hal-hal buruk tentang Nabinya, kecuali memang benar-benar terjadi. Dan bisa jadi mereka tidak menyadari bahwa hal demikian adalah buruk dan jahat. Karena dalam Islam, apapun yang dilakukan Nabinya pastilah benar..

Tetapi Anda menolak Hadis karena malu melihat isinya..Tanpa Hadis bagaimana Anda tahu cara menjalankan Sholat? Bahkan tanpa Hadis, jangan-jangan Muhammad hanya tokoh fiktif alias mitos..



Kalau anda lihat hadist hadist yang beredar di pakistan, berbeda sekali dengan hadist yang beredar di indonesia, pakistan cenderung represif terhadap wanita, wanita tidak boleh menyetir dan belajar di sekolah, tapi kalau anda lihat hadist diindonesia, posisi wanita sejajar dengan laki laki. Jadi sebetulnya hadist itu adalah cerminan dari budaya masyarakat setempat. Masalah hadist hadist yang terkesan buas, itu adalah realitas yang terjadi dijamannya yang kemudian di atributkan kepada muhammad. Kira kira penjelasannya begitu.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.