Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 07:11:37 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 105
Total: 105

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Mau tau asal usul kenapa Islam sangat radikal dan intoleran? *SIMAK*

Dimulai oleh MuhammadRyan, November 16, 2014, 08:01:34 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 2 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Feng Shin

islam radikal dan intoleran karena sudah dikatakan didalam al quran itu sendiri, coba kalian muslimin dan muslimah pelajari apa itu al nasikh wal mansukh, bagaimana susunan kronologis ayat" didalam quran, sejak zaman muhammad dan sahabatnya hingga zaman terakhir (zamannya usman hingga sekarang / terakhir).

MuhammadRyan

Kutip dari: Feng Shin pada Februari 21, 2015, 10:21:06 PM
islam radikal dan intoleran karena sudah dikatakan didalam al quran itu sendiri, coba kalian muslimin dan muslimah pelajari apa itu al nasikh wal mansukh, bagaimana susunan kronologis ayat" didalam quran, sejak zaman muhammad dan sahabatnya hingga zaman terakhir (zamannya usman hingga sekarang / terakhir).

Kpn ada ayat Qur'an yg nyerita'in zamannya si Usman? -_- apa nyerita'in juga soal daulah Abbasiyah... ada beberapa ayat yg bisa diinterpretasikan; dan juga hadits apalagi yg bisa kita sambung sambungkan ke peradaban yg kita kenal. (Al Amriki = Amerika) dll...

Tpi yach... Gtu lah, malah perang disini. Toleran vs Radikal, sama seperti Muslim Umawiyah...
"Saat gerah keterlaluan"
"MATAHARI ADA DUA!!!"
"Liat ABG Kumisan..."
"Asli gak tahan, pake ini itu gak mempaaaan!"

ramazed14

Radikal. apa yang terlintas dalam pikiran jika mendengar kata tersebut? Anarkis, Kekerasan, ekstrem, garis kiri. mungkin salah satu kata-kata itu yang terbersit. Tapi benarkah seperti itu arti kata Radikal?

Penasaran, saya coba cari sumber di internet. arti kata radikal, ternyata radikal berasal dari bahasa latin yaitu radix yang artinya "akar pohon" jadi orang yang radikal (radical) sebenarnya adalah orang yang mengerti sebuah permasalahan sampai ke akar-akarnya, dan karena itu mereka lebih sering memegang teguh sebuah prinsip dibandingkan orang yang tidak mengerti akar masalah. Jadi sebenarnya kl ada orang disebut seorang muslim radikal berarti adalah seorang muslim yang benar-benar mengerti Islam sampai ke akar-akarnya, dan karena itulah seseorang itu lebih memegang teguh prinsip Islamnya daripada orang yang tidak.
Jadi menurut saya setiap kita justru harus bersifat radikal. mengerti sebuah permasalahan sampai ke akar-akarnya. jadi wajar jika seorang muslim menginginkan diterapkannya syariah islam dalam setiap kehidupannya karena memang itulah solusi dari setiap akar masalah di kehidupannya.

Tapi skrg, radikal mengalami perubahan makna dan dijadikan dalih untuk mengkriminalisasi ide ide islam. Malah baru baru ini beberapa situs islam di banned dengan alasan radikalism dan di kait2kan dengan terorisme.

Monox D. I-Fly

Kutip dari: ramazed14 pada April 05, 2015, 04:55:05 PM
Penasaran, saya coba cari sumber di internet. arti kata radikal, ternyata radikal berasal dari bahasa latin yaitu radix yang artinya "akar pohon" jadi orang yang radikal (radical) sebenarnya adalah orang yang mengerti sebuah permasalahan sampai ke akar-akarnya, dan karena itu mereka lebih sering memegang teguh sebuah prinsip dibandingkan orang yang tidak mengerti akar masalah. Jadi sebenarnya kl ada orang disebut seorang muslim radikal berarti adalah seorang muslim yang benar-benar mengerti Islam sampai ke akar-akarnya, dan karena itulah seseorang itu lebih memegang teguh prinsip Islamnya daripada orang yang tidak.

Yup. Dan itulah mengapa umat Islam radikal dianggap sebagai aliran keras. Karena dalam kitabnya sendiri pun diajarkan untuk membenci orang-orang di luar agamanya, bahkan bersahabat dengan orang-orang non-Islam pun dilarang.
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

jasen

Sebenarnya Tuhan telah menuliskan hukum2 nya di hati manusia, yaitu hati nurani manusia.
Bangsa2 sebelum ada Al-Quran, Alkitab pun sudah memiliki hukum2 Tuhan dalam hati-nya.
Patuhilah hukum2 itu, jangan jadikan buku2 buatan manusia sebagai Kebenaran / Hukum Tuhan.
Kita boleh gunakan buku2 itu untuk menajamkan hati nurani kita, namun jika isi buku2 itu bertentangan dengan Hati nurani, maka utamakan hati nurani dari buku2 itu.

Fariz Abdullah

Kutip dari: jasen pada April 06, 2015, 10:21:17 AM
Sebenarnya Tuhan telah menuliskan hukum2 nya di hati manusia, yaitu hati nurani manusia.
Bangsa2 sebelum ada Al-Quran, Alkitab pun sudah memiliki hukum2 Tuhan dalam hati-nya.
Patuhilah hukum2 itu, jangan jadikan buku2 buatan manusia sebagai Kebenaran / Hukum Tuhan.
Kita boleh gunakan buku2 itu untuk menajamkan hati nurani kita, namun jika isi buku2 itu bertentangan dengan Hati nurani, maka utamakan hati nurani dari buku2 itu.

Bagaimana jika kitab yang diklaim kata-kata Tuhan, tetapi bertentangan dengan hati nurani?
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

jasen

Kutip dari: Fariz Abdullah pada April 06, 2015, 12:58:57 PM
Bagaimana jika kitab yang diklaim kata-kata Tuhan, tetapi bertentangan dengan hati nurani?


saya katakan utamakan hati nurani.
Berarti : jika bertentangan, ya jangan diikuti.


Hati nurani adalah hukum Tuhan yang sesungguhnya yang harus manusia dengarkan, kitab2 suci walaupun berisi banyak ajakan berbuat baik, bukanlah murni hukum Tuhan, tetapi "kebenaran relatif manusia yang menulis hukum itu." artinya, jadi jika bertentangan dengan hati nurani ya berarti salah. jangan diikuti.


kita tidak perlu berdebat mengenai kebenaran, yang akan adalah pembenaran diri.


Jika seseorang melakukan kejahatan, lalu mengaku itu berasal dari hati nurani-nya, artinya ada 2 kemungkinan :
1. Suara hatinya sudah tumpul, karena tidak pernah diasah, dia tidak dapat lagi membedakan antara ego, intuisi, hati nurani, halusinasi, insting, firasat, naluri, dll  sehingga yang lain nya yang muncul yang diklaimnya sebagai hati nurani.
2. dia berbohong, dia tau itu salah, namun mengatas namakan hati nurani, demi membela kebohongannya.

mhyworld

Kutip dari: jasen pada April 06, 2015, 02:51:35 PM
...
kita tidak perlu berdebat mengenai kebenaran, yang akan adalah pembenaran diri.

...
Menurut anda, adakah kebenaran objektif, terlepas dari persepsi ataupun penafsiran orang?
once we have eternity, everything else can wait

jasen

Kutip dari: mhyworld pada April 07, 2015, 06:08:19 PM
Menurut anda, adakah kebenaran objektif, terlepas dari persepsi ataupun penafsiran orang?


Semua kebenaran dari manusia sudah bercampur dengan persepsi ataupun penafsiran orang, jadi tidak ada yang 100% objektif.
[/size]Yang ada hanyalah mendekati kebenaran objektif, namun tidak 100%.
[/size]Namun dapat ditarik benang merah dari semua persepsi manusia mengenai kebenaran, misal jangan membunuh, jangan mencuri, hormati ibu-bapak, ini sudah menjadi perintah yang sama dari semua agama, namun interpertasi dari jangan membunuh, dll setiap orang bisa berbeda.
[/size]
[/size]Karena itu kita tidak bisa memaksakan kebenaran versi kita terhadap orang lain.

jasen

Kutip dari: mhyworld pada April 07, 2015, 06:08:19 PM
Menurut anda, adakah kebenaran objektif, terlepas dari persepsi ataupun penafsiran orang?



Semua kebenaran dari manusia sudah bercampur dengan persepsi ataupun penafsiran orang, jadi tidak ada yang 100% objektif.
Yang ada hanyalah mendekati kebenaran objektif, namun tidak 100%.
Namun dapat ditarik benang merah dari semua persepsi manusia mengenai kebenaran, misal jangan membunuh, jangan mencuri, hormati ibu-bapak, ini sudah menjadi perintah yang sama dari semua agama, namun interpertasi dari jangan membunuh, dll setiap orang bisa berbeda.


Karena itu kita tidak bisa memaksakan kebenaran versi kita terhadap orang lain.

abdillahibnunasrullah

Senpai daisuki ♡♡♡
Ganbate senpai ♡♡♡