Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 06:21:52 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 217
Total: 217

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Minimalisir Penukilan Ayat dalam Diskusi!!

Dimulai oleh Ayaz, Februari 14, 2011, 05:37:20 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Ayaz


Usulan ini semata-mata untuk memberikan ruang diskusi agar terasa lebih teduh, elegant dan sedikit menjaga "wibawa" sebuah agama. Saya ingin tegaskan bahwa tidak ada yang salah dengan mencantumkan sebuah ayat maupun riwayat untuk meneguhkan sebuah keyakinan.Hanya saja meminimalisir keberadaan hamburan ayat dalam sebuah diskusi antar pemeluk agama dirasa lebih sehat.

Dan lagi.... Saya ingin tambahkan bahwa pencantuman Ayat yang anda luncurkan bisa berada dalam posisi yang tidak  'aman' , ayat akan bergerak liar dalam ritme sebuah tafsir yang beragam. Dan ini berpotensi kurang sehat.

Tapi monggo kerso...silakan saja kalau memang itu yang anda kehendaki.... Buat saya pribadi sih well aja, ok saja malah demen banget, karena "sasaran tembaknya" semakin jelas.

familycode

#1
Berhamburan bukan istilah yang tepat jika tidak pada konteksnya, kadang tidak sedikit istilah yang anda pakai tidak sesuai dengan realitasnya dan cenderung hiperbola, cenderung hiperbola sebenarnya tidak masalah menggunakan istilah cenderung hiperbola asal jelas maksudnya, memaksakan suatu konteks, cukup aneh, mungkin anda sudah terbiasa mencampuradukkan sains dan agama, okelah mungkin memang gaya anda begitu, tapi saya tidak tertarik mencampuradukkan konteks agama dengan sains yang bertolok ukur ilmu fisik, karena 2 hal itu memang sudah berbeda konteks.

Saya tidak bermaksud menggurui. Daripada ganti-ganti topik mending anda selesaikan satu topik, baru buat lagi, anda sudah buat 2 topik tapi tidak diurus, sampai reborn si momod bertanya, juga tidak anda jawab, padahal dia menunggu bahasan anda, saya juga post, menunggu juga  pembahasan anda, malah anda ngabur dengan membuat topik lain. Di topik lain belum selesai malah anda buat topik tidak jelas, lebih baik anda fokus pada satu topik yang jelas daripada loncat-loncat tidak jelas.

Ayaz

Saya harap topik ini gak diperpanjang...ini sekedar himbauan abaikan jika dianggap tidak perlu. Saya akan tetap konsisten berada dibilik tema-tema sebelumnya.

Namun sebelumnya saya mohon maaf juga buat tema-teman yang lain karena keterbatasan waktu yang saya miliki tentunya saya tidak seperti anda FC yang bisa nongkrongin forum ini 24 jam penuh. ckckck....

familycode

#3
Kutip dari: Ayaz pada Februari 14, 2011, 06:29:43 PM
Saya harap topik ini gak diperpanjang...ini sekedar himbauan abaikan jika dianggap tidak perlu. Saya akan tetap konsisten berada dibilik tema-tema sebelumnya.

Namun sebelumnya saya mohon maaf juga buat tema-teman yang lain karena keterbatasan waktu yang saya miliki tentunya saya tidak seperti anda FC yang bisa nongkrongin forum ini 24 jam penuh. ckckck....

Oke saya tidak memperpanjang topik ini. Saya tidak online 24 jam, saya juga sempat-sempatkan waktu untuk posting, untuk substansi berbeda, untuk hal lain, anda bisa lihat postingan saya di thread anda sebelum thread ini, semoga anda dapat lebih mengerti apa maksud saya, dalam diskusi saya tidak membeda-bedakan teman diskusi, semua saya anggap sama, jika ada sebuah afeksi yang terlalu kuat dari anda ke saya maka dapat berpotensi melahirkan bentuk butir-butir emosi baru yang dapat membuat diskusi anda kehilangan konteks dan reflektifitas. Saya tidak dalam rangka menggurui, sama sekali tidak, saya hanya sebatas mengingatkan agar diskusi dapat terjalin lebih substantif dan reflektif.

maula

Kutip dari: Ayaz pada Februari 14, 2011, 05:37:20 PM
Usulan ini semata-mata untuk memberikan ruang diskusi agar terasa lebih teduh, elegant dan sedikit menjaga "wibawa" sebuah agama. Saya ingin tegaskan bahwa tidak ada yang salah dengan mencantumkan sebuah ayat maupun riwayat untuk meneguhkan sebuah keyakinan.Hanya saja meminimalisir keberadaan hamburan ayat dalam sebuah diskusi antar pemeluk agama dirasa lebih sehat.

Dan lagi.... Saya ingin tambahkan bahwa pencantuman Ayat yang anda luncurkan bisa berada dalam posisi yang tidak  'aman' , ayat akan bergerak liar dalam ritme sebuah tafsir yang beragam. Dan ini berpotensi kurang sehat.

Tapi monggo kerso...silakan saja kalau memang itu yang anda kehendaki.... Buat saya pribadi sih well aja, ok saja malah demen banget, karena "sasaran tembaknya" semakin jelas.


Anda salah menurut saya (saya doang lho), pencantuman justru untuk memberikan dasar bagi saya untuk menghindari "debat kusir" yang gak ada ujung pangkalnya,  kalo ayat itu menjadi "sararan tembak" untuk disanggah atau di debat saya justru welcome banget, untuk apa mempertahankan suatu ayat atau agama kalo ayat atau agama itu "lemah" dihadapan manusia.

Bagi saya buat apa "mengamankan" ayat dari serangan musuh, seharusnya ayat itulah yang "mengamankan" diri saya dari serangan "musuh",  buat apa bersilat kata untuk mencari pembenaran dari suatu "ayat yang lemah" yang ujung2nya menjadikan kita spt. "sangsak" sasaran pukul petinju legendaris.

Saya memang selalu sengaja mempost ayat disamping untuk argument juga agar ayat dimaksud untuk di debat, dengan demikian saya mendapatkan kondisi yang fair atas agama yan saya anut..

mohon anda dapat memahami saya.

familycode

Kutip dari: maula pada Februari 15, 2011, 08:51:12 AM
Anda salah menurut saya (saya doang lho), pencantuman justru untuk memberikan dasar bagi saya untuk menghindari "debat kusir" yang gak ada ujung pangkalnya,  kalo ayat itu menjadi "sararan tembak" untuk disanggah atau di debat saya justru welcome banget, untuk apa mempertahankan suatu ayat atau agama kalo ayat atau agama itu "lemah" dihadapan manusia.

Bagi saya buat apa "mengamankan" ayat dari serangan musuh, seharusnya ayat itulah yang "mengamankan" diri saya dari serangan "musuh",  buat apa bersilat kata untuk mencari pembenaran dari suatu "ayat yang lemah" yang ujung2nya menjadikan kita spt. "sangsak" sasaran pukul petinju legendaris.

Saya memang selalu sengaja mempost ayat disamping untuk argument juga agar ayat dimaksud untuk di debat, dengan demikian saya mendapatkan kondisi yang fair atas agama yan saya anut..

mohon anda dapat memahami saya.

Jangankan memahami, melihat konteks saja tidak bisa, bukti ada di thread disebelah.

maula

Kutip dari: familycode Jangankan memahami, melihat konteks saja tidak bisa, bukti ada di thread disebelah.
apa maksudnya cuma anda yang bisa memahami, ya... terima kasihlah yauuw.

familycode

Kutip dari: maula pada Februari 15, 2011, 06:21:55 PM
apa maksudnya cuma anda yang bisa memahami, ya... terima kasihlah yauuw.
Mungkin, kalau saya lihat sekian postingan dia, dia terlalu protektif sehingga dia banyak postingan dia memuji orang dengan harapan orang melakukan juga padanya, seakan-akan jika orang yang menyinggung postingan dia dengan konteks berbeda adalah seorang musuh, padahal tidak seperti itu, semoga dia dapat memahami anda dan dia dapat lebih menumbuhkan kesadaran makronya lebih baik.

Ayaz

Asslamualiakum Bung Maula.
Anda benar..... saya hanya menawarkan sebuah solusi "damai" dan teduh dalam berdiskusi. Tapi kalau memang Munculnya sebuah ayat bahkan sebuah surat didalam kita suci...memang anda kehendaki begitu juga dengan rekan yang lain seperti Bapak FC misalnya, ya.....Buat saya sih Okey aja malah seneng banget. Karena bagi saya juga Ilmu Tafsir dan Ulumul-Quran bukan benda yang jauh dari kehidupan akademik saya.

Yupzz..... Silakan ber-hambur ria dengan Ayat, riwayat, tafsir, ilmu dirasah, Ilmu figh usul figh dan apa saja yang anda anggap perlu untuk disampaikan. Untuk temanku Maula dan Bung FC terima kasih atas masukannya!!

reborn

Setuju dan mendukung usulan ini, apalagi untuk tema-tema yang cakupannya luas dan diikuti anggota dari berbagai macam latar belakang. Kecuali tentunya tema yang dibahas tertuju pada satu agama tertentu atau memang ditanyakan oleh anggota lain.