Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 03:31:40 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 127
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 94
Total: 94

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Penyebab terorisme (konspirasi, setengah konspirasi, murni keyakinan, dll)

Dimulai oleh ytridyrevsielixetuls, Januari 10, 2016, 11:38:46 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ytridyrevsielixetuls

apa sih penyebab terorisme itu? benarkah semua aksi teror didasari pada keyakinan yang mengharuskan penganutnya memaksakan keyakinannya pada orang lain? atau mungkin itu semua adalah konspirasi pihak lain yang ingin merusak nama baik keyakinan itu? atau sekedar penganut keyakinan yang salah tafsir?

sebenarnya saya sendiri percaya ada memang keyakinan yang membenarkan teror tapi saya meragukan bahwa semua aksi teror murni krn masalah faktor itu saja. bagaimana kalau ada pihak yang sengaja memelihara keberadaan teroris? tapi mungkinkah ada penguasa yg bodoh atau terlalu jahat membiarkan teroris eksis di negaranya dan mengancam stabilitas negaranya?

logikanya, kalau memang ada penguasa yang jahat sehingga mau korupsi dan menyebabkan kemiskinan rakyatnya, mengapa tidak mungkin ada penguasa yg memilih memelihara keberadaan teroris untuk mencari dukungan atau sebagai pengalihan isu?

bagaimana seandainya keberadaan teroris sengaja dipelihara di kawasan tertentu sebagai proxy supaya negara tertentu bisa mengirimkan tentaranya kesana dan memberikan dukungan militer pada dua pihak yg kebetulan bertikai dalam perang saudara? sambil menyelam minum air. menghajar teroris sambil mendukung pasukan pemberontak atau pasukan pendukung pemerintah.

kalau memang tidak ada motif itu, mengapa suatu negara risih dengan kesediaan negara lain yang juga ikut memerangi teroris di kawasan yg sama. bukankah negara tsb menginginkan kesediaan seluruh dunia dalam memerangi teroris? kalau sama-sama kuat memerangi teroris kenapa pilih-pilih?

atau jangan-jangan...... justru teroris juga ikut berkonspirasi. teroris tahu, banyak orang percaya teori konspirasi. sehingga para teroris sengaja mencari momen yg tepat untuk melancarkan teror. dengan harapan pihak lain akan jadi kambing hitam. teroris akan memblow up isu konspirasi negara tertentu pada masyarakat untuk mengalihkan tuduhan.

di internet ada orang percaya terorisme seperti dua sisi pada koin. pemaksaan keyakinan dan kepentingan geopolitik menjadi faktornya. jadi ketika ada penguasa jahat melihat ada orang berpotensi jadi teroris, maka dia akan membiarkan orang tsb tumbuh jadi teroris dan melakukan aksi teror sehingga penguasa tsb punya alasan untuk melancarkan cengkramannya. jadi proxy war atau war proxy gitu. karena itulah, keyakinan teror dibiarkan ada.

cuma kalau dipikir-pikir, tidak akan ada aksi teror meskipun dari konspirasi apabila anda tidak punya potensi jadi teroris. benar bukan? anda tidak berniat jadi ancaman bagi siapapun. toh, biar pun orang buka pintu rumah lebar-lebar, anda tidak akan tertarik masuk dan merampok karena di hati anda sudah tertanam cinta kasih dan keyakinan anda mengedepankan toleransi dan perdamaian.

saya sendiri tidak mengerti banyak soal terorisme. jadi mohon ajarkan. thoughts please?
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Farabi

Ada perbedaan mendasar yang perlu diperhatikan oleh Bani Israel dan non-Bani Israel. Saya akan menyebut non-Bani Israel sebagai bangsa bangsa lain, Goyyim. Bani Israel mempunyai instinct yang berbeda, menuntut wanita untuk tetap perawan, dan mengingini wanita perawan, kecuali dari awal memberi tahukan kalau ia janda. Anda bisa melihat sendiri, ini adalah bawaan orang orang keturunan Israel yang tidak bisa dirubah rubah, budaya yang telah menjadi instinct. Masalah timbul saat orang orang kristen memperkenalkan budaya missionari. Budaya ini kemudian ditiru oleh agama islam, dimana orang orang dibiayai untuk memasukkan ke agama islam, bukannya menerima ajaran islam. Karena beda, antara melabeli islam dengan mengikuti islam. Ditambah dengan budaya demokrasi dimana suara terbanyak menang, masalah timbul menjadi pelik. Di tahun 1990-an populer film film hujatan berbau rasis seprti Rambo, misalkan, yang menghujat orang vietnam, atau film film lain, semisal james bond yang membuat orang orang Israel resah karena mempopulerkan perselingkuhan, padahal bagi keturunan Israel, hal hal seperti ini sangat sensitif. Alhasil muncullah perang.

Jadi bagaimana cara untuk mendamaikan masalah ini? Dengan mempelajari diri sendiri, kemudian memilih agama mana yang cocok untuk kalian, tanpa paksaan tanpa tekanan. Itu sebabnya saya pernah mempopulerkan ide dan gagasan untuk menghapus kolok Agama di KTP. Tapi orang orang terlanjur sudah menyukai demokrasi, sehingga ide tersebut ditolak mentah mentah dan dianggap sebagai pemurtadan. Sebetulnya, pemeluk agama Yahudi terbanyak itu adanya di Indonesia. Tapi kita semua tidak sadar. Plus, cuma ada 6 Ras dimuka bumi ini, dan besar kemungkinan semuanya keturunan Ibrahim.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Monox D. I-Fly

Saya cuma bisa berkomentar, saya setuju dengan kedua kalimat/paragraf ini:
Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 10, 2016, 11:38:46 AM
apa sih penyebab terorisme itu?  atau sekedar penganut keyakinan yang salah tafsir?
Di kalangan Islam, golongan ini dikenal dengan sebutan Khawarij.
Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 10, 2016, 11:38:46 AM
atau jangan-jangan...... justru teroris juga ikut berkonspirasi. teroris tahu, banyak orang percaya teori konspirasi. sehingga para teroris sengaja mencari momen yg tepat untuk melancarkan teror. dengan harapan pihak lain akan jadi kambing hitam. teroris akan memblow up isu konspirasi negara tertentu pada masyarakat untuk mengalihkan tuduhan.
Saya juga berpikiran serupa. Contohnya ISIS, mereka orang Islam, tapi tampak seolah-olah mereka dikendalikan oleh Amerika.
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

Farabi

Setelah saya cek lagi, memang ternyata ISIS adalah para Bani Israel yang seharusnya memang menjadi penegak hukum. Itu sebabnya Bani Israel harusnya mengikuti taurot, bukan dipaksa masuk Islam, karena instinct yang berbeda dengan semasanya. Harusnya Islam sendiri damai,  tapi dibawah kontrol orang orang Yahudi, karena mereka hukum hukumnya lebih lengkap. Kalau kalian masih ngotot Bani Israel masuk Islam, berarti ya harus siap nama Islam bakal rusak karena mereka itu teguh mengikuti instinct nya. Mau bagaimana lagi, bayangkan anda perokok harus tiba tiba berhenti, itu rasanya kayak gimana? Ya tidak bisa diapa apakan. Jadi saya mendukung gerakan ISIS. Setelah saya cek lagi, mantap, pas dengan instinct saya. Yang entah kapan aktifnya.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.