Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 19, 2024, 10:30:54 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 183
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 199
Total: 199

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Taurat

Dimulai oleh Farabi, Juli 01, 2010, 06:17:59 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Farabi

[2:101] Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang
membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang
diberi kitab (Taurat) melemparkan kitab Allah ke belakang (punggung)nya,
seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah).

Taurat atau biasa disebut sebagai pentateukh (5 kitab) adalah kitab resmi kaum
yahudi yang diimani ditulis oleh para nabi yang dimulai ditulis oleh nabi musa.
Terlepas dari pro dan kontra tentang halal atau haramnya kitab tersebut dibaca
atau dipelajari oleh umat islam tidak ada salahnya bagi kita untuk memuaskan
rasa ingin tahu kita atau sekedar mengambil hikmah dari kitab tersebut untuk
kehidupan beragama kita dan bermasyarakat. Seperti kata pepatah "jadilah seperti
lebah, ambil madunya tanpa merusak bunganya".
Sering kita mendengar tentang stereotip(pandangan negatif yang bersifat
menggeneralisir) bahwa kitab yahudi itu tercemar atau sudah dicemari oleh
tangan2x jahil orang-orang yahudi, dari pendapat yang ekstrim yang mengatakan
bahwa taurat itu mengajarkan keimanan trinitas (bapa, roh kudus, anak) sampai
pendapat para ahli yang secara mendalam mempelajari taurat dan mengemukakan
beberapa kejanggalan didalam kitab tersebut.

5:8 ... Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil ..

Adil didalam alquran ditekankan berulang-ulang kali dan bahkan dijadikan sebagai
fondasi dalam penyebaran agama islam. Tanpa keadilan dan sikap yang adil yang
diwajibkan kepada umat islam, pastinya perkembangan islam akan menjadi
terkendala, kalaupun menjadi besar, pastinya tidak lebih dari ajaran yang
mencerminkan diskriminatif, yang kehadirannya bukan menjadi rahmat (kasih) lil
alamin, melainkan menjadi kekuatan kezaliman.
Harus kita akui, kita pun marah dan kesal dengan sikap2x para yang biasa disebut
sebagai orientalis, yaitu orang2x yang mempelajari alquran, tapi bukan untuk
mencari kebenaran melainkan untuk mencari-cari kesalahan dan untuk memojokkan
alquran. Tentunya dalam bersikap dalam mempelajari kitab agama lainpun kita
idealnya bukan untuk mencari-cari kesalahan kitab tersebut melainkan untuk
mencari kesamaan dan hikmah yang baik didalamnya.

[21:109] Jika mereka berpaling, maka katakanlah: "Aku telah menyampaikan kepada
kamu sekalian (ajaran) yang sama (antara kita) dan aku tidak mengetahui apakah
yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh?".

[3:64] Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita
sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak
(pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah"

...

Alkitab dalam pengertian dalam bahasa indonesia adalah kitab yang terdiri dari
perjanjian lama dan perjanjian baru. Pokok-pokok iman kristen berada pada
perjanjian baru, sedankan perjanjian lama adalah pokok-pokok dari keimanan
orang-orang yahudi. Kitab perjanjian lama ini biasa disebut juga sebagai Tanakh
yang adalah singkatan dari torah, neviim (para nabi) dan ketubim.
Berlainan dengan kristen, tanakh memuat isi ajaran tauhid (monoteism) yang
sangat tegas dengan personifikasi(kalimat kiasan yang menggambarkan tuhan
seperti manusia) yang cukup banyak.
Tulisan ini mungkin tidak cukup jelas membahas tentang taurat akan tetapi
mungkin bisa sekedar meluruskan apa-apa yang keliru yang menjadi stereotip
dimasyarakat. Inti dari keimanan pada taurat, bisa dilihat pada ayat berikut
ini,

Ulangan,
(4) Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Ulangan,
Ulangan 5:7 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

Bahkan tuhan pada taurat mengancam dengan sangat keras kepada para penyembah
berhala seperti yang digambarkan dengan personifikasi berikut ini dalam
membicarakan patung:

Ulangan 5:9 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah
kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan
kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat
dari orang-orang yang membenci Aku,

Dari kutipan ayat-ayat diatas patutlah kita mengambil pelajaran dari dalam
taurat tentang keimanan kita terhadap tuhan YME. Selain pokok-pokok keimanan
yang disebutkan diatas, taurat pun mempunyai hukum-hukum yang berlaku bagi
masyarakat. Mungkin diantara umat islam tidak asing lagi dengan hukum berikut

ini:

Imamat 20:10 Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni
berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik
laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.

Bilangan 35:30 Setiap orang yang telah membunuh seseorang haruslah
dibunuh sebagai pembunuh menurut keterangan saksi-saksi, tetapi kalau hanya satu
orang saksi saja tidak cukup untuk memberi keterangan terhadap seseorang dalam
perkara hukuman mati.

Alquran mau tidak mau, haruslah kita akui mewarisi hukum taurat, bahkan
seandainya alquran dipahami tanpa hadist, anda tidak akan menemukan hukuman mati
bagi seorang pezina yang telah menikah, bahkan hukuman bagi pemerkosapun tidak
akan bisa anda temukan didalam alquran. Hal ini sekali, menegaskan maksud
diturunkannya alquran sebagai pembenar untuk kitab taurat tersebut. Tapi ini
bukan berarti anda harus percaya buta kepada taurat sebagaimana yang dimaksudkan

oleh ayat ini:

[5:48] Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu ujian421 terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap
umat diantara kamu422, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya
Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah
berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

Alquran selain diturunkan untuk membenarkan taurat, tapi juga sekaligus sebagai
batu ujian bagi kitab tersebut. Untuk singkatnya, apa yang tidak dikatakan salah
didalam taurat oleh alquran kita adopsi dan apa-apa yang dikatakan salah atau
bertentangan dengan alquran wajib kita tinggalkan.
Saran saya untuk orang-orang yang tergerak hatinya untuk mempelajari taurat,
hendaknya diperbaiki dulu pemahamannya dan pengetahuannya tentang alquran
sebelum melangkah lebih jauh, untuk menghindari kebingungan yang mungkin terjadi
mengenai hukum-hukum. Demikianlah tulisan singkat saya tentang taurat, semoga
bisa meluruskan kesalah pahaman sekaligus menggugah anda untuk mempelajari
taurat secara lebih teliti dengan bingkai pemikiran yang sudah disediakan oleh
alquran. Yang benar dari yang saya katakan itulah yang datangnya dari Allah
sedangkan yang salah dari hawa nafsu saya sendiri.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.