Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 19, 2024, 10:24:31 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 183
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 188
Total: 188

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Science Tidak membutuhkan Tuhan.

Dimulai oleh Farabi, September 03, 2011, 03:31:12 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 2 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Fariz Abdullah

@Raganuevo :
Akal kita memang terbatas..Tapi hanya itulah yang kita punya..Karena itulah kita terus bertanya, meneliti dan akhirnya menemukan..Dgn demikian iptek terus berkembang..Itu bukanlah kesombongan, tapi kerendahan hati..Jika iptek belum berhasil membuktikan suatu fenomena, tidaklah bijak bila kita memasrahkan bulat-bulat intelijensia kita pada "sesuatu" yang diluar akal kita..Itu hanya menunjukkan kemalasan berpikir..Dan itu sumber kemunduran peradaban..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Pi-One

Kutip dari: raganoevo pada Oktober 02, 2011, 04:25:08 PM
SAINS MEMBUTUHKAN TUHAN ?
YA !. menurut anda, semua ilmu pengetahuan yang anda miliki itu berasal dari siapa ? siapa yang menciptakan sains ? andakah atau sains itu sendiri ? pasti ada sesuatu yang menciptakan sains tersebut. cuma kita sebagai manusia hanyalah ibarat pasir di gurun pasir. segelintir dari yang banyak. kemampuan kita terbatas, BUKAN TIDAK TERBATAS. tidak semua ilmu pengetahuan yang dapat anda pahami dan anda sombongkan.
Siapa yang menciptakan? Pertanyaannya, apakah memang ada 'siapa' yang menciptakan? Anda bisa jawab siapa tadi dengan variabel Tuhan, tapi tanpa bukti itu tak lebih dari konsep God of the gaps.

Kutip dari: raganoevo pada Oktober 02, 2011, 04:25:08 PMsatu lagi, @pi one : menurut anda sains membutuhkan agama atau tidak ?
Sains memerlukan agama sebagai kontrol moral dalam penerapan. Jika ada kontrol moral lain juga tak masalah. Sains tidak memerlukan 'Tuhan', karena sains tak membahas Tuhan.

raganoevo

@fariz : wah berarti setelah majunya iptek, semua keterbatasan kan berubah jadi ketidak terbatasan. sehingga dapat sejajar dgan tuhan yang mengetahui segala hal yang telah ia ciptakan.
begitukah ?

@pi one : bagus. sains membutuhkan agama. tapi tahukah anda agama itu berasal dari mana? dari nenek moyang yg sederhana ? ataukah dari sesuatu yang menciptakan nenek moyang anda ?
Dan satu hal, Sains memang tidak membahas tuhan, karena sains membahas ciptaan tuhan.. agar manusia mengetahui akan adanya sang pencipta di balik jagad raya ini.

Pi-One

Kutip dari: raganoevo pada Oktober 02, 2011, 11:10:35 PM@pi one : bagus. sains membutuhkan agama. tapi tahukah anda agama itu berasal dari mana? dari nenek moyang yg sederhana ? ataukah dari sesuatu yang menciptakan nenek moyang anda ?
Dan satu hal, Sains memang tidak membahas tuhan, karena sains membahas ciptaan tuhan.. agar manusia mengetahui akan adanya sang pencipta di balik jagad raya ini.
Agama dari mana? Dari perkembangan pemikiran manusia selama ribuan tahun.
*Anda berharap aku mengatakan agama berasal dari Tuhan? :)

Fariz Abdullah

Kutip dari: raganoevo pada Oktober 02, 2011, 11:10:35 PM
@fariz : wah berarti setelah majunya iptek, semua keterbatasan kan berubah jadi ketidak terbatasan. sehingga dapat sejajar dgan tuhan yang mengetahui segala hal yang telah ia ciptakan.
begitukah ?

Ilmu pengetahuan seperti air laut, semakin kita minum, semakin kita haus..Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, maka akal manusia juga terus terus berevolusi..Apa yang dulu menjadi misteri, sekarang ada yang sudah menjadi fakta..Yang masih menjadi misteri akan terus dipertanyakan dan diteliti..Dari sinilah peradaban manusia bisa terus maju..

Jaman dulu orang percaya jika bumi ini datar, mataharilah yang mengelilingi bumi, bahwa langit adalah atap bumi yang didirikan tanpa tiang, bahwa bintang adalah hiasan langit yang berfungsi untuk melempar setan..Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, kini kita tahu faktanya bahwa itu tidak benar..Hanya orang-orang sombong yang tetap bersikukuh bahwa kepercayaannyalah yang benar, kepercayaan orang lain salah, dan fakta ilmu pengetahuan adalah keliru sepanjang tidak sama dengan kepercayaannya..Kesombongan seperti ini tidak akan membawa kita kemana-mana, kecuali ke kegelapan dan bahkan kekerasan tiada henti..

Silakan saja Anda mengatakan ke semua orang jika Tuhan yang menciptakan semuanya..Tapi ini forum sains. Anda tidak cukup klaim sana klaim sini..Anda harus mengajukan bukti..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Pi-Man

Dulu orang percaya langit itu berlapis-lapis. Yang populer adalah 7 lapis langit, kalau tak salah terdiri dari lapisan matahari dan bulan, lapisan venus, lapisan mars, lapisan merkuris, lapisan jupiter, lapisan saturnus, dan lapisan bintang-bintang. Demikian pula mereka percaya neraka ada di dasar bumi, di pusat/inti dari bumi.
oro?

rizqi_fs

Kutip dari: Pi-Man pada Oktober 03, 2011, 12:50:31 PM
Dulu orang percaya langit itu berlapis-lapis. Yang populer adalah 7 lapis langit, kalau tak salah terdiri dari lapisan matahari dan bulan, lapisan venus, lapisan mars, lapisan merkuris, lapisan jupiter, lapisan saturnus, dan lapisan bintang-bintang. Demikian pula mereka percaya neraka ada di dasar bumi, di pusat/inti dari bumi.
wow, berdasar apakah mereka yakin sedetail itu?berasal dari mana y

Pi-Man

Kutip dari: rizqi_fs pada Oktober 03, 2011, 12:53:10 PM
wow, berdasar apakah mereka yakin sedetail itu?berasal dari mana y
Detail?
Sebaliknya, mereka beranggapan demikian karena keterbatasan mereka. Andai mereka tahu ada planet lain seperti uranus dan neptunus, mungkin lapisan langit akan bertambah...
oro?

raganoevo

Kutip dari: Fariz Abdullah pada Oktober 03, 2011, 11:43:18 AM

Hanya orang-orang sombong yang tetap bersikukuh bahwa kepercayaannyalah yang benar, kepercayaan orang lain salah, dan fakta ilmu pengetahuan adalah keliru sepanjang tidak sama dengan kepercayaannya..Kesombongan seperti ini tidak akan membawa kita kemana-mana, kecuali ke kegelapan dan bahkan kekerasan tiada henti..


di sini saya tidak meklaim, saya tidak mengklaim kepercayaan yang beda dari kepercayaan saya.
dan disini saya hanya mengingatkan bahwa terdapat batas antara tuhan dengan ciptaan-Nya. dan bukan berarti saya melarang untuk berpikir yang lebih jauh seiring berkembangnya IPTEK.
manusia wajar berpikir ingin tahu tentang sesuatu yang belum di ketahui karena tuhan memberikan hasrat ingin tahu kepada makhluknya. namun seperti yang saya bilang diatas bahwa terdapat batas antara pengetahuan tuhan dengan manusia. saya ingin mengingatkan bahwa jangan terlalu lewat batas sehingga muncul sifat ketuhanan pada dirinya disebabkan pengetahuan yang ia miliki.

Fariz Abdullah

Para scientist adalah orang - orang rendah hati..Lihat saja Einstein..Mereka melihat betapa luasnya ilmu pengetahuan, sehingga mengakui bahwa akalnya terbatas..Mereka tidak pernah memperingatkan atau mengancam orang lain berdasarkan kepercayaannya..
Dan sekarang Anda mengingatkan para scientist berdasarkan kepercayaan Anda..Who are you to say that?
Apa yang Anda maksud seseorang kelewat batas shg merasa memiliki sifat ketuhanan? Apakah Tuhan akan murka karena merasa disaingi?
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

raganoevo

berfikirlah kedepan. semua ini merupakan antisipasi dari semua perkembangan yang terjadi saat ini. IPTEK makin maju dan perlahan semua misteri mulai terungkap. untuk itulah saling mengingatkan akan batas tersebut.
tuhan tidak akan pernah murka mengenai hal itu karena pada kenyataannya tidak akan ada yang dapat menyaingi tuhan.

Pi-Man

Jika ilmu pengetahuan makin berkembang dan fakta makin terungkap, lalu itu bertentangan dengan tafsir agama, kenapa tak boleh berpikir kalau penafsiran agama yang salah?
oro?

raganoevo

bisakah anda sebutkan bukti ilmu pengetahuan yang tidak sesuai dengan tafsir agama ?

Pi-Man

Proses pembentukan dan usia bumi serta alam semesta kontradiktif dengan proses dan usia bumi dalam kitab kejadian.

Proses asal kehidupan dan asal keanekaragaman makhluk hidup kontradiktif dengan pandangan penciptaan langsung, termasuk kisah Adam-Hawa dari agama samawi.

Dan masih bisa disebut lagi, masalahnya adalah tafsiran dari agama atas beberapa bidang sains kadang berubah seiring waktu.
oro?

Jim Heart

@raganoevo ... lha, tau darimana ? tau darimana soal tuhan ? tau darimana tuhan itu ada ?  :-\

dari kitab ? misal saya tulis sebuah buku, lalu didalamnya saya tulis buku itu buatan tuhan, apa anda akan beriman begitu saja ?  ::)
atau jangan2 anda akan jawab "secara insting, secara gaib dari hati" ? wah, kenapa saya tak bisa begitu ya ?  :'(

ayo jawabannya yang bagus ...  ;)