Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 07:11:18 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 208
Total: 208

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Sejarah Agama Budha

Dimulai oleh danzJr, November 11, 2011, 07:39:24 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Pi-Man

Kutip dari: Farabi pada November 13, 2011, 03:45:30 AM
Tuhan personal ini apa sih? Kok kesannya, Tuhan bukan satu tapi banyak, ini berarti polytheisme dong, hati hati loh, yang 3 ini ntar ngamuk loh, dituduh musyrik ;D
Tidak kenal konsep Tuhan personal, kenapa malah ditafsirkan jadi banyak Tuhan?
Maksudnya konsep Ketuhanan Buddhisme bukan sosok Tuhan, tapi pencapaian tertinggi dan tujuan terakhir, yakni bebas dari kelahiran kembali dan penderitaan..

Kutip dari: Farabi pada November 13, 2011, 07:02:34 AM
Kayaknya saya pernah tahu rasanya sepertiapa deh nibbana ini. Ini adalah puncak saat dophamin terus diproduksi. Tapi secara alamiah. Kalau jatuh cinta, witdrawal effectnya patah hati, kalo morphin, demam, linu, sakit fisik dan psychis. Sedangkan kalau nibbana dalam pemahaman saya withdrawwal effectnya paling cuma bosan saja, kayaknya saya pernah tahu deh.
Yang anda sebut lebih mirip kondisi 'trance', dan tidak mewakili Nibbana.

oro?

semut-ireng

perasaan yang tidak kenal konsep Tuhan personal itu adalah Pantheisme dan Deisme,  Buddhisme tidak sama kan dengan dua isme tersebut ?

Pi-One

Buddhisme tidak mengenal konsep sosok mahakuasa yang menciptakan, yang mengatur takdir manusia, yang memberi hukuman dan hadiah, yang berdiam di surga abadi dan mengirim utusan ke bumi untuk memerintahkan manusia menyembah dia dsb.

rafek

Cuma penasaran, setahu saya Buddhisme terbagi dalam 2 aliran besar, yaitu theravada dan mahayana. Apa perbedaan pokok antara 2 aliran tsb?
There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.

danzJr

Kutip dari: Pi-One pada November 13, 2011, 11:54:57 AM
Buddhisme tidak mengenal konsep sosok mahakuasa yang menciptakan, yang mengatur takdir manusia, yang memberi hukuman dan hadiah, yang berdiam di surga abadi dan mengirim utusan ke bumi untuk memerintahkan manusia menyembah dia dsb.

Perlu ditekankan bahwa Buddha bukan Tuhan. Konsep ketuhanan dalam agama Buddha berbeda dengan konsep dalam agama Samawi dimana alam semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah kembali ke surga ciptaan Tuhan yang kekal.
"    Ketahuilah para bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.    "
[move]sesuatu itu dimulai dari mimpi, diusahakan dan menjadi kenyataan[/move]

Pi-One

Kutip dari: rafek pada November 13, 2011, 02:15:57 PM
Cuma penasaran, setahu saya Buddhisme terbagi dalam 2 aliran besar, yaitu theravada dan mahayana. Apa perbedaan pokok antara 2 aliran tsb?

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Sesuai namanya, Theravada lebih merupakan aliran ortodoks, sementara Mahayana sudah mendapat tambahan unsur-unsur baru.

semut-ireng

Kutip dari: danzJr pada November 13, 2011, 07:37:59 PM

"    Ketahuilah para bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.    "


Dengan ajarannya itu,  berarti Sang Buddha mengetahui,  mengenal,  atau melihat  " sesuatu yang ada "  itu,  benar ato gak yah ?

semut-ireng

dan ini :
Kutip dari: danzJr

Duhai para Bhikkhu, apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.    "[/b]


tidak boleh ditafsirkan bahwa Yang Mutlak itu intervensi hukum kamma,  begitu kan ?

topazo

Permisi numpang lewat... Mumpung topiknya tentang Agama Buddha...

Saya sangat tertarik dengan konsep nibbana... Itu kan hal terakhir yang dituju/diinginkan oleh penganut Buddhisme... Apakah nibbana itu mirip dengan konsep [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] dalam sufisme Islam ya... Manunggaling kawula Gusti... Karena sebetulnya, Agama Islam juga tujuannya bukanlah surga atau neraka, itu hanyalah jalan konsekuensi dari perbuatan... Tapi bersatu dengan Rabbnya (maaf, pasti banyak kontroversi atas pernyataan saya)...

Kalau ternyata sama/equivalen... Berarti Buddhisme dan sufisme adalah equivalen, tapi Buddhis tidak memasukkan Tuhan ke dalam unsurnya, sedangkan sufisme memasukkan Tuhan ke segala unsurnya...

Apakah nibbana bisa tercapai meskipun orang itu bukan penganut Buddhisme...

BSJS...
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Pi-Man

Kutip dari: topazo pada November 14, 2011, 11:11:09 AMSaya sangat tertarik dengan konsep nibbana... Itu kan hal terakhir yang dituju/diinginkan oleh penganut Buddhisme... Apakah nibbana itu mirip dengan konsep [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] dalam sufisme Islam ya... Manunggaling kawula Gusti... Karena sebetulnya, Agama Islam juga tujuannya bukanlah surga atau neraka, itu hanyalah jalan konsekuensi dari perbuatan... Tapi bersatu dengan Rabbnya (maaf, pasti banyak kontroversi atas pernyataan saya)...
Kasarnya yang tertangkap, wahdatul wujud itu adalah 'menyatu dengan Tuhan', begitu? Dalam beberapa sisi, memang ada kemiripan, tapi bisa dibilang keduanya berbeda, utamanya karena Buddhisme tidak bicara mengenai sosok pencipta.

Kutip dari: topazo pada November 14, 2011, 11:11:09 AMApakah nibbana bisa tercapai meskipun orang itu bukan penganut Buddhisme...
Bukannya tidak bisa. Nibbana bisa dicapai oleh mereka yang menjalankan 8 jalan mulia. Dan apakah penganut ajaran lain menjalankan 8 jalan mulia tadi?
oro?

topazo

#25
Kutip dari: Pi-Man pada November 14, 2011, 01:14:15 PM
Nibbana bisa dicapai oleh mereka yang menjalankan 8 jalan mulia. Dan apakah penganut ajaran lain menjalankan 8 jalan mulia tadi?

1. Pengertian Benar (Samma ditthi)
2. Pikiran Benar (Samma sankappa)
3. Ucapan Benar (Samma vaca)
4. Perbuatan Benar (Samma kammanta)
5. Penghidupan/Mata Pencaharian Benar (Samma ajiva)
6. Usaha/Daya Upaya Benar (Samma vayama)
7. Perhatian Benar (Samma sati)
8. Konsentrasi/Meditasi Benar (Samma samadhi)

Kayaknya semua ajaran agama (kecuali agama satanisme, mungkin...) mengajarkan tentang 8 jalan mulia juga... Tapi mungkin dengan versi masing2...
BSJS...
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

MonDay

perbedaan mendasarnnya mungkin terletak pada sosok Tuhan personal
FYI dalam sebuah sutta diceritakan Sang Buddha pernah "menegur" mahluk surgawi yang mengaku dirinya selayaknya Tuhan

Pi-Man

Kutip dari: topazo pada November 14, 2011, 03:01:34 PM
1. Pengertian Benar (Samma ditthi)
2. Pikiran Benar (Samma sankappa)
3. Ucapan Benar (Samma vaca)
4. Perbuatan Benar (Samma kammanta)
5. Penghidupan/Mata Pencaharian Benar (Samma ajiva)
6. Usaha/Daya Upaya Benar (Samma vayama)
7. Perhatian Benar (Samma sati)
8. Konsentrasi/Meditasi Benar (Samma samadhi)

Kayaknya semua ajaran agama (kecuali agama satanisme, mungkin...) mengajarkan tentang 8 jalan mulia juga... Tapi mungkin dengan versi masing2...
BSJS...
Justru perbedaan itu yang menentukan.

Kutip dari: MonDay pada November 14, 2011, 03:24:32 PM
perbedaan mendasarnnya mungkin terletak pada sosok Tuhan personal
FYI dalam sebuah sutta diceritakan Sang Buddha pernah "menegur" mahluk surgawi yang mengaku dirinya selayaknya Tuhan
Mungkin maksud anda, sosok Brahma Baka dalam Brahmasamyutta, dimana Brahma Baka mengira dirinya kekal, dan alam Brahma dimana Dia berada itu kekal.
oro?

MonDay

Kutip dari: Pi-Man pada November 14, 2011, 08:33:22 PM
Justru perbedaan itu yang menentukan.
Mungkin maksud anda, sosok Brahma Baka dalam Brahmasamyutta, dimana Brahma Baka mengira dirinya kekal, dan alam Brahma dimana Dia berada itu kekal.
secara singkat Buddha Gotama pernah menegur "Tuhan"
dan banyak sekali "Tuhan" yang lain lalu Tuhan yang sebenarnya yang mana?

kusmardiyanto

bisakah dibilang agama budha itu adalah jalan hidup (dalam istilah Arab-nya al-millah, ad-din) dari pada Sidharta Gautama?...