Forum Sains Indonesia

Diskusi Umum => Agama dan Filosofi => Topik dimulai oleh: The Houw Liong pada Oktober 30, 2017, 04:56:05 AM

Judul: Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: The Houw Liong pada Oktober 30, 2017, 04:56:05 AM
Jika segala yang ada harus ada Penciptanya , siapa yang menciptakan Pencipta ?
Apakah dari tidak ada bisa menjadi ada ?
Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: The Houw Liong pada November 16, 2017, 09:18:42 AM
So a more sophisticated questioner might ask: 'If the universe needs a cause, then why doesn't God need a cause? And if God doesn't need a cause, why should the universe need a cause?' In reply, Christians should use the following reasoning:

Everything which has a beginning has a cause.1
The universe has a beginning.
Therefore the universe has a cause.
Since God, by definition, is the creator of the whole universe, he is the creator of time.
It's important to stress the words in bold type. The universe requires a cause because it had a beginning, as will be shown below. God, unlike the universe, had no beginning, so doesn't need a cause. In addition, Einstein's general relativity, which has much experimental support, shows that time is linked to matter and space. So time itself would have begun along with matter and space. Since God, by definition, is the creator of the whole universe, he is the creator of time. Therefore He is not limited by the time dimension He created, so has no beginning in time—God is 'the high and lofty One that inhabiteth eternity' (Is. 57:15). Therefore He doesn't have a cause.

In contrast, there is good evidence that the universe had a beginning. This can be shown from the Laws of Thermodynamics, the most fundamental laws of the physical sciences.

1st Law: The total amount of mass-energy in the universe is constant.
2nd Law: The amount of energy available for work is running out, or entropy is increasing to a maximum.
If the total amount of mass-energy is limited, and the amount of usable energy is decreasing, then the universe cannot have existed forever, otherwise it would already have exhausted all usable energy—the 'heat death' of the universe. For example, all radioactive atoms would have decayed, every part of the universe would be the same temperature, and no further work would be possible. So the obvious corollary is that the universe began a finite time ago with a lot of usable energy, and is now running down.

Now, what if the questioner accepts that the universe had a beginning, but not that it needs a cause? But it is self-evident that things that begin have a cause—no-one really denies it in his heart. All science and history would collapse if this law of cause and effect were denied. So would all law enforcement, if the police didn't think they needed to find a cause for a stabbed body or a burgled house. Also, the universe cannot be self-caused—nothing can create itself, because that would mean that it existed before it came into existence, which is a logical absurdity.

In Summary

The universe (including time itself) can be shown to have had a beginning.
It is unreasonable to believe something could begin to exist without a cause.
The universe therefore requires a cause, just as Genesis 1:1 and Romans 1:20 teach.
God, as creator of time, is outside of time. Since therefore He has no beginning in time, He has always existed, so doesn't need a cause.




Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: Pi-One pada November 18, 2017, 07:44:58 PM
Ada masalah menyangkut urutan ini, yakni menyangkut waktu dan urutan.
Waktu alam semesta kita berawal dari big bang, dan yang ada di luar alam semesta kita tidak relevan.
Kita gak bisa menyebut "sebelum big bang", karena kita gak punya waktu mutlak yang bisa digunakan sebagai garis waktu universal.
Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: The Houw Liong pada November 19, 2017, 05:25:27 PM
Banyak kemungkinan menjawab ada apa sebelum Big Bang, salah satunya ialah terjadinya benturan antara universe lain , seperti dalam model multiveres

https://www.quantamagazine.org/multiverse-proof-possibility-from-colliding-universes-20141110/
Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: Pi-One pada November 19, 2017, 08:05:49 PM
Menanyakan apa yang terjadi "sebelum big bang" ibarat menanyakan apa yang ada di utara kutub utara.
Istilah "sebelum big bang" itu sendiri yang merupakan istilah yang rancu.
Waktu alam semesta kita dimulai saat big bang.
Dan kita gak bisa memakainya untuk kondisi "sebelum" big bang.
Makanya kita gak bisa menyebut "sebelum big bang".
Sebagaimana titik kutub utara adalah acuan arah yang gak bisa dipakai untuk menunjuk sesuatu di utaranya.
Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: The Houw Liong pada November 20, 2017, 08:48:54 AM
https://www.quora.com/What-existed-before-the-Big-Bang-1

https://www.quora.com/topic/Inflationary-Cosmology

Silahkan Simak
Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: ytridyrevsielixetuls pada November 22, 2017, 02:25:41 PM
bagi sebagian orang, Tuhan itu terdahulu. saya pikir mau dipandang dari sisi agama atau sains, logika manusia tidak sampai kesitu (siapa yang menciptakan pencipta atau siapa atau apa awal dari segalanya). setidaknya untuk saat ini.
Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: The Houw Liong pada November 22, 2017, 05:16:32 PM
Salah satu jawaban dapat dilihat pada website ini.

https://www.gotquestions.org/Indonesia/siapa-menciptakan-Allah.html

Jika Allah adalah "sesuatu," maka pasti ada yang menyebabkan Allah, begitu bukan?

Pertanyaan ini menjebak karena di dalamnya terkandung asumsi yang salah bahwa Allah pasti berasal dari sesuatu, dan berlanjut kepada pertanyaan dari mana datangnya Allah. Jawabannya: pertanyaan seperti itu sama sekali tidak masuk akal.

Pertanyaan seperti itu bobotnya sama dengan mempertanyakan, "Bagaimana bau warna biru?" Biru bukan termasuk sesuatu yang memiliki bau, sehingga pertanyaan itu otomatis sudah salah untuk ditanyakan.

Demikian pula, Allah tidak termasuk dalam kategori sesuatu yang diciptakan atau yang memiliki asal usul. Allah tidak memiliki penyebab dan tidak diciptakan – Allah itu ada begitu saja.

Bagaimana kita mengetahui hal ini? Kita tahu bahwa dari "tidak ada" itulah yang "menjadi ada." Jadi satu ketika, jika segala sesuatu betul-betul "tidak ada," maka tidak ada sesuatu pun yang akan menjadi "ada." Tapi ternyata, ada sesuatu yang berada. Tidak mungkin tidak ada apa-apa sama sekali, maka ada sesuatu yang harus selalu ada.

Sesuatu yang selalu ada itulah yang kita sebut Allah.
Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: Rinto85 pada November 22, 2017, 08:41:10 PM
teorinya menarik juga, tapi menurut ane sih hal2 yang diluar kemampuan kita itu ga perlu terlalu kita cari juga, toh kalo udah tau juga gaada untungnya  ;D
Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: Pi-One pada November 22, 2017, 09:33:55 PM
Masalahnya adalah semua diharuskan punya pencipta atau penyebab, tapi kemudian ada satu pencipta/penyebab yang diberi dispensasi dari kewajiban tadi.
Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: The Houw Liong pada November 23, 2017, 08:50:29 AM
If God created the universe, then who created God?
Answering the Critics

by Jonathan Sarfati

A number of skeptics ask this question. But God by definition is the uncreated creator of the universe, so the question 'Who created God?' is illogical, just like 'To whom is the bachelor married?'

So a more sophisticated questioner might ask: 'If the universe needs a cause, then why doesn't God need a cause? And if God doesn't need a cause, why should the universe need a cause?' In reply, Christians should use the following reasoning:

Everything which has a beginning has a cause.1
The universe has a beginning.
Therefore the universe has a cause.
It's important to stress the words in bold type. The universe requires a cause because it had a beginning, as will be shown below. God, unlike the universe, had no beginning, so doesn't need a cause. In addition, Einstein's general relativity, which has much experimental support, shows that time is linked to matter and space. So time itself would have begun along with matter and space. Since God, by definition, is the creator of the whole universe, he is the creator of time. Therefore He is not limited by the time dimension He created, so has no beginning in time—God is 'the high and lofty One that inhabiteth eternity' (Is. 57:15). Therefore He doesn't have a cause.

In contrast, there is good evidence that the universe had a beginning. This can be shown from the Laws of Thermodynamics, the most fundamental laws of the physical sciences.

1st Law: The total amount of mass-energy in the universe is constant.
2nd Law: The amount of energy available for work is running out, or entropy is increasing to a maximum.
If the total amount of mass-energy is limited, and the amount of usable energy is decreasing, then the universe cannot have existed forever, otherwise it would already have exhausted all usable energy—the 'heat death' of the universe. For example, all radioactive atoms would have decayed, every part of the universe would be the same temperature, and no further work would be possible. So the obvious corollary is that the universe began a finite time ago with a lot of usable energy, and is now running down.

Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: The Houw Liong pada November 23, 2017, 08:51:39 AM
Now, what if the questioner accepts that the universe had a beginning, but not that it needs a cause? But it is self-evident that things that begin have a cause—no-one really denies it in his heart. All science and history would collapse if this law of cause and effect were denied. So would all law enforcement, if the police didn't think they needed to find a cause for a stabbed body or a burgled house. Also, the universe cannot be self-caused—nothing can create itself, because that would mean that it existed before it came into existence, which is a logical absurdity.

In Summary

The universe (including time itself) can be shown to have had a beginning.
It is unreasonable to believe something could begin to exist without a cause.
The universe therefore requires a cause, just as Genesis 1:1 and Romans 1:20 teach.
God, as creator of time, is outside of time. Since therefore He has no beginning in time, He has always existed, so doesn't need a cause.
Objections

There are only two ways to refute an argument:

Show that it is logically invalid

Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: Pi-One pada November 23, 2017, 11:24:10 AM
Klaim keberadaan pencipta dengan memakai alam semesta memiliki masalah.
Alam semesta memiliki awal, tapi awal tersebut bukanlah awal mutlak keberadaan.
Alam semesta kita tidak berasal dari ketiadaan.
Meski batas pengamatan kita hanya sampai beberapa saat pasca big bang, big bang sendiri tidak bicara soal penciptaan dari ketiadaan. Big bang bicara soal pengembangan alam semesta kita dari kondisi terkompresi.

Tidak ada apapun yang bisa mengembang dari ketiadaan.
Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: ssdestroyer pada November 26, 2017, 01:41:58 AM
jika mengikuti penalaran ts segala sesuatu harus ada penciptanya. Mungkin pencipta yang menjadi penyebab utama hadir setelah dia berhasil melepaskan diri dari keterbatasan di alam semestanya. Maksud saya bisa saja Tuhan yang mahakuasa ini dulunya adalah makhluk biasa di alam semestanya sendiri tapi setelah melewati beberapa rintangan dia bisa membebaskan diri dari hukum alam semestanya,contohnya seperti difilm the matrix atau tron. Saat berada didunia komputer tokoh utamanya bisa membelok hukum alam dan bertindak seperti tuhan :D
Judul: Re:Siapa yang menciptakan Pencipta ?
Ditulis oleh: The Houw Liong pada November 27, 2017, 05:40:12 PM
Pertanyaan: Siapa yang menciptakan Allah? Dari mana datangnya Allah?

Jawaban: Bertrand Russell, seorang ateis yang menulis "Mengapa Saya Bukan Seorang Kristen," berpendapat jika benar bahwa segala sesuatu perlu penyebab, maka Allah juga perlu ada penyebab.

Dari asumsi ini, dia menyimpulkan jika Allah perlu ada penyebab, maka Allah bukan Allah. Jika Allah bukan Allah, maka berarti tidak ada Allah.

Pada dasarnya, ini hanyalah bentuk pertanyaan yang sedikit lebih tinggi dari pertanyaan anak-anak, "Siapa yang membuat Allah?" Bahkan anak kecil pun tahu bahwa apa" yang ada" tidak berasal dari yang "tidak ada."

Jika Allah adalah "sesuatu," maka pasti ada yang menyebabkan Allah, begitu bukan?

Pertanyaan ini menjebak karena di dalamnya terkandung asumsi yang salah bahwa Allah pasti berasal dari sesuatu, dan berlanjut kepada pertanyaan dari mana datangnya Allah. Jawabannya: pertanyaan seperti itu sama sekali tidak masuk akal.

Pertanyaan seperti itu bobotnya sama dengan mempertanyakan, "Bagaimana bau warna biru?" Biru bukan termasuk sesuatu yang memiliki bau, sehingga pertanyaan itu otomatis sudah salah untuk ditanyakan.

Demikian pula, Allah tidak termasuk dalam kategori sesuatu yang diciptakan atau yang memiliki asal usul. Allah tidak memiliki penyebab dan tidak diciptakan – Allah itu ada begitu saja.

Bagaimana kita mengetahui hal ini? Kita tahu bahwa dari "tidak ada" itulah yang "menjadi ada." Jadi satu ketika, jika segala sesuatu betul-betul "tidak ada," maka tidak ada sesuatu pun yang akan menjadi "ada." Tapi ternyata, ada sesuatu yang berada. Tidak mungkin tidak ada apa-apa sama sekali, maka ada sesuatu yang harus selalu ada.