Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 19, 2024, 07:05:48 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 93
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 90
Total: 90

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

SURGAKU

Dimulai oleh alvin pratama, Mei 30, 2009, 02:46:47 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

drexman

Kutip dari: h4ry pada Juni 02, 2009, 09:36:33 AM
bukan buku kitab suci kale , ,^^a
yang penting sama maksudnya..nyang ntu... ;D

cronny

Kutip dari: Alicha pada Juni 02, 2009, 06:45:47 AM
bisa disembuhin gk perlu kerumah sakit..............................................
otak sih diberi tapi tidak sehebat manusia mereka emang bisa pelajaran Einstein?professor? Kuliahan? hewan tidak diberi akal.............
hewan tidak diberi akal budi seperti manusia
makhluk paling sempurna tuh manusia

Mmmm..hewan itu tidak berdosa, hewan itu bergerak sesuai dengan instingnya, hewan tidak punya pikiran sesempurna manusia, dan meskipun ada yang mengatakan hewan tidak bisa membedakan baik dan buruk, maaf ya aq kurang setuju, buktinya, mana ada hewan yang tega membunuh/memakan anaknya sendiri, sedangkan manusia yang mengaku makhluk paling sempurna tega2nya membunuh anak sendiri, bukan cuma manusia laen. lebih kejam kan ?

Kayanya kamu musti sering2 nonton film dokumentary ttg binatang deh... Soalnya ada kejadian dimana sang induk, mengusir anak nya, menelantarkan, atau bahkan membunuh anak nya itu. Kejadian2 ini emang ngak biasa, tapi ada kok.
Pembunuhan sesama spesies juga terjadi kok.

Kutip dari: Alicha pada Juni 02, 2009, 06:45:47 AM
bedanya dengan manusia, didalam menjalani takdir; dengan akal manusia selalu diberikan pilihan yang tentunya bisa baik dan bisa buruk
hewan itu tidak diberikan akal hanya diberikan hawa nafsu, sehingga ia tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk

Tuhan hanya memberikan akal budi kepada kita, maka oleh karena itu hewan tidak akan memiliki dosa, karena mereka tidak dapat mempertimbangkan hal baik atau buruk...

dalam dunia hewan tidak dikenal dosa, karena dia bergerak karena insting bukan karena akal pikiran.

Manusia diciptakan Allah SWT dengan bentuk paling bagus dari makhluk lain. Allah SWT juga menganugrahkan akal dan nafsu. Ditundukkan-Nya apa yang ada di l;angit dan di bumi untuk manusia. Begitu banyak nikmat yang diberi, namun banyak manusia yang lupa akan tugasnya.
Di bumi ini Allah SWT juga menciptakan hewan, yang dianugrahi nafsu. Walaupun berupa nafsu, apa yang dilakukan hewan terkadang membuat manusia kagum. Beberapa hal karena ilham dari sang Pencipta, semisal kemampuan laba-laba dalam membuat jaring, lebah dalam membuat sarang dll. Beberapa hal dianggap biasa oleh manusia, seperti kebanyakan hewan kelas mamalia dan aves yang merawat dan menjaga anaknya beberapa waktu setelah lahir atau menetas, hingga mampu mencari makan sendiri. Bagi orang yang mau berfikir, ini merupakan peristiwa menakjubkan yang dapat diambil pelajaran. Bagaimana hewan-hewan itu tahu kalau mereka harus merawat anaknya? Mereka memang tidak memepunyai akal, tetapi diberi ilham dan memiliki nafsu. Diantara keduanya, manakah yang hewan "gunakan" dalam melakukan hal tersebut?
Dari sisi lain, manusia ketika melahirkan juga akan merawat dan menjaga anaknya. Semua manusia tahu bahwa dia melakukan hal itu karena kasihsayang. Apabila manusia itu ditanya, Apakah manusia perlu berfikir untuk menyayangi atau tidak menyayangi bayinya? Jawabnya tentu saja tidak. Manusia tidak perlu berfikir ketika sedang hamil apakah ia akan menyayangi bayinya yang akan lahir atau tidak. Karena memang kasihsayang ada pada diri manusia bukan karena memiliki akal, melainkan karena dianugrahi nafsu. Sebab rasa kasihsayang tidak bisa "dinalar" dengan akal. Tapi bukan berarti akal tidak berperan dalam kasihsayang. Dengan akal, cara kasihsayang disampaikan. Para ibu akan berfikir dengan cara apa ia menyayangi anaknya. Sehingga banyak cara berbeda antara ibu satu dengan ibu yang lain gunakan. Jelas pula bahwa hewan memiliki nafsu, maka merekapun punya rasa kasih sayang.
Hewan bukanlah makhluk mati rasa seperti yang kita kira selama ini. Mereka dapat menyayangi dan membenci. Mengungkapkannya dengan cara tertentu yang mereka peroleh dari ilham. Tidak hanya pada anak-anaknya ataupun hewan satu speciesnya, mereka juga menyayangi manusia yang menyayangi mereka. Begitu juga tumbuhan, mereka hidup, punya nafsu. Hanya tubuh dan organ-organ mereka berbeda baik fungsi maupun bentuk.
Memanfaatkan apa yang telah disediakan Tuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita bukan hal yang salah. Karena memang semua itu diciptakan untuk kita. Namun manusia tidak boleh menggunakan seperti tidak tahu aturan dan semena-mena. Apalagi menyiksa ciptaan Tuhan yang lain itu, adalah perbuatan yang dilarang Islam. Islam menetapkan hukum berkaitan dengan ini, seperti dalam penyembelihan. Yaitu adanya larangan untuk memakai alat penyembelih yang tumpul dan mengambil daging dari hewan yang masih hidup dll. Karena semua itu juga titipan yang diamanahkan pada manusia, dan akan dipertanggungjawabkan kelak.
Menyayangi hewan dan tumbuhan adalah tugas manusia sebagai khalifah. Kebanyakan manusia menganggap bahwa kewajiban khalifah hanya memimpin dan melestarikan alam. Namun lupa untuk tahu dan mengenal siapa yang mereka pimpin. Bagaimana dapat menjadi pemimpin yang baik bila tidak mengetahui tugasnya. Pepatah mengatakan "tak kenal maka tak sayang". Apakah karena kita sombong?
Sekarang gua malah ngak ngerti maksud nya nih.
Poin yg mao disampaikan itu yg mana?
PS: kalau merasa manusia mahluk yg paling sempurna, mungkin itu gara2 kita manusia.
Siapa tau, waktu dinosaurus masih hidup, mereka merasa mereka lah mahluk yg paling sempurna... Karena mereka menguasai dunia pada saat itu.
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

Pi-One

Pernah baca tentang kolibri? Burung mungil ini adalah 'tokoh antagonis' dalam dunia burung. Premanisme, habis manis sepah(istri) dibuang, pencuri, garong, preman, dsb bisa ditemukan di dunia kolibri :)

Alicha

bukan  merasa makhluk paling sempurna kan manusia lebih pintar dari pada hewan dan tumbuhan
, setiap hewan diberi kelebihan kayak burung terbang,kangguru melompat,lumba-lumba dapat di sirkus-sirkus,landak punya bulu tajam  tp mereka tak sepintar manusia hanya itu saja maksudnya
"Jadilah Orang Yang Berguna Bagi Bangsa Dan Yang Lain

[move]Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah[/move]

Pi-One

Kutip dari: Alicha pada Juni 03, 2009, 01:04:59 PM
tp mereka tak sepintar manusia hanya itu saja maksudnya
Di sisi lain, mereka juga tidak se'parasit' kaum manusia yang merasa (sok) pintar...

luth

Kutip dari: Pi-One pada Juni 03, 2009, 01:13:14 PM
Di sisi lain, mereka juga tidak se'parasit' kaum manusia yang merasa (sok) pintar...
memangnya dibumi ini ada makhluk yang lebih pintar dari manusia?
sebodoh-bodohnya sifat adalah sombong[move][/move]

cronny

Kutip dari: Alicha pada Juni 03, 2009, 01:04:59 PM
bukan  merasa makhluk paling sempurna kan manusia lebih pintar dari pada hewan dan tumbuhan
, setiap hewan diberi kelebihan kayak burung terbang,kangguru melompat,lumba-lumba dapat di sirkus-sirkus,landak punya bulu tajam  tp mereka tak sepintar manusia hanya itu saja maksudnya

Yah iyalah, kalau mereka lebih pintar dari manusia... Yg menguasai dunia pasti hewan2, bukan manusia. Tapi kalau merasa manusia itu mahluk yg paling sempurna, itu juga salah... Karena evolusi masih berjalan, siapa tau nanti dimasa depan, ada mahluk lain yg menggantikan kedudukan kita.
Dinosaurus menguasai dunia dalam jangka ratusan juta tahun... Manusia sudah berapa tahun yah? Dalam hal ini mungkin kita tak sebijaksana dinosaurus kali.
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

Pi-One

Kutip dari: luth pada Juni 03, 2009, 01:38:01 PM
memangnya dibumi ini ada makhluk yang lebih pintar dari manusia?
Tegantugn ditinjau dari sisi mana? Tingkat kecerdasan, atau kecerdasan bertingkah laku. Jika melihat sifat manusia yang merupakan parasit besar perusak bumi, manusia sangat jauh dari kata pintar lho :)

luth

Kutip dari: Pi-One pada Juni 04, 2009, 11:37:50 AM
Tegantugn ditinjau dari sisi mana? Tingkat kecerdasan, atau kecerdasan bertingkah laku. Jika melihat sifat manusia yang merupakan parasit besar perusak bumi, manusia sangat jauh dari kata pintar lho :)
yah kecerdasan secara umum lah,,
,disini kecerdasan bukan masalah moral,  kebaikan,atau semacamnya
ayo jawab saja dengan pilihan
1. ada
2. tidak
mohon pi-one  biar ringkas saja jawabnya dan tidak membicarakan hal 2 yg menyimpang/ngalor ngidul dari maksud pertanyaan saya, anda tentu mengerti dengan jelas maksud pertanyaan simpel saya toh? :)
sebodoh-bodohnya sifat adalah sombong[move][/move]

Pi-One

Kutip dari: luth pada Juni 04, 2009, 12:33:08 PM
yah kecerdasan secara umum lah,,
,disini kecerdasan bukan masalah moral,  kebaikan,atau semacamnya
ayo jawab saja dengan pilihan
1. ada
2. tidak
mohon pi-one  biar ringkas saja jawabnya dan tidak membicarakan hal 2 yg menyimpang/ngalor ngidul dari maksud pertanyaan saya, anda tentu mengerti dengan jelas maksud pertanyaan simpel saya toh? :)

Haha...Luth selalu mengatakan bahwa aku ngalor ngidul. Ini karena aku tahu bahwa 'standar' itu ada banyak, begitu pula sudut pandang, dan standar serta sudut pandang berbeda menyebabkan hasil penilaian berbeda pula.

Jika bicara tingkat intelegensia, kita memang bisa bilang bahwadi bumi, manusia yang paling tinggi, anda puas?

tapi tingkat intelegensia tidak berbanding lurus dengan kesempurnaan.

alvin pratama

Kutip dari: Pi-One pada Juni 04, 2009, 12:45:52 PM
Haha...Luth selalu mengatakan bahwa aku ngalor ngidul. Ini karena aku tahu bahwa 'standar' itu ada banyak, begitu pula sudut pandang, dan standar serta sudut pandang berbeda menyebabkan hasil penilaian berbeda pula.

Jika bicara tingkat intelegensia, kita memang bisa bilang bahwadi bumi, manusia yang paling tinggi, anda puas?

tapi tingkat intelegensia tidak berbanding lurus dengan kesempurnaan.
gmn klu ada pernyataan "manusia itu adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna"
[move]"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasih

luth

Kutip dari: Pi-One pada Juni 04, 2009, 12:45:52 PM
Haha...Luth selalu mengatakan bahwa aku ngalor ngidul. Ini karena aku tahu bahwa 'standar' itu ada banyak, begitu pula sudut pandang, dan standar serta sudut pandang berbeda menyebabkan hasil penilaian berbeda pula.

Jika bicara tingkat intelegensia, kita memang bisa bilang bahwadi bumi, manusia yang paling tinggi, anda puas?

tapi tingkat intelegensia tidak berbanding lurus dengan kesempurnaan.
ok itu yang dimaksud, thx :)
sebodoh-bodohnya sifat adalah sombong[move][/move]

Pi-One

Kutip dari: alvin pratama pada Juni 04, 2009, 12:47:58 PM
gmn klu ada pernyataan "manusia itu adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna"
itu akan terlalu naif.Manusia gak bsia keluar dari planetnya, paling banter ke bulan. Gimana mereka tahu gak ada makhluk yang melebihi mereka?

alvin pratama

Kutip dari: Pi-One pada Juni 04, 2009, 01:00:30 PM
itu akan terlalu naif.Manusia gak bsia keluar dari planetnya, paling banter ke bulan. Gimana mereka tahu gak ada makhluk yang melebihi mereka?
aq gak ngarang pernyataan itu.itu tertulis dalam Alkitab dan Alquran..
gmn tanggapannya...
apa anda gak pernah tau kata2 itu ??
[move]"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasih

Pi-One

Kutip dari: alvin pratama pada Juni 04, 2009, 01:04:29 PM
aq gak ngarang pernyataan itu.itu tertulis dalam Alkitab dan Alquran..
gmn tanggapannya...
apa anda gak pernah tau kata2 itu ??
Aku tahu. Tapi seperti kubilang, aku gak terikat untuk wajib percaya kata yang ada di kitab suci, apalagi dari kitab suci agama lain.