Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 01:09:56 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 102
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 105
Total: 105

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler

<span style="font-weight: bold;">Sistem Akuisisi Data Suhu Menggunakan Mikrokontroller AT89S51 Dengan Penampil LCD</span><br /> <span style="font-style: italic;"> Oleh: Jaenal Arifin,ST</span><br /> <br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-weight: bold;">Abstrak</span><br /> Makalah ini membahas perancangan sistem akuisisi data suhu yang menggunakan komponen-konponen dasar berupa sebuah sensor suhu, mikrokontroller dan LCD sebagai fasilitas penampil. Sistem akuisisi data suhu menjadi satu hal yang sangat penting dalam kegiatan perindustrian, karena merupakan sebagian kecil dari sebuah proses kontrol. Berkenaan dengan pentingnya sistem, maka dilakukan perancangan sistem akusisi data suhu yang mampu melakukan kegiatan monitoring suhu suatu plant. Data yang akan diukur merupakan sebuah besaran fisis temperature sehingga untuk dapat diolah dan ditampilkan dalam bentuk sistem elektris digunakan sensor suhu LM35 yang mampu mengkonversi besaran tersebut dengan kenaikan 10mV/&ordm;C. Untuk dapat merancang sistem maka pertama kali dilakukan proses mengubah suhu menjadi tegangan analog menggunakan sensor suhu LM35. Setelah melalui proses pengkondisian sinyal dengan cara dikuatkan, tegangan analog diubah menjadi data digital menggunakan ADC 0804. Data digital yang diperoleh kemudian diolah oleh Mikrokontroller AT89S51 dan ditampilkan, sehingga didapatkan suatu informasi mengenai suhu plant dengan satuan &ordm;C pada sebuah LCD. Dari perancangan sistem akuisisi data suhu didapatkan hasil bahwa sistem ini memiliki kemampuan untuk mengukur suhu dari 25&ordm;C sampai 100&ordm;C dengan error rata-rata penunjukan suhu sebesar 0,2125&deg;C.<br /> <br /> Kata kunci : <span style="font-style: italic;">Akuisisi data suhu</span>, <span style="font-style: italic;">Sensor suhu LM35</span>, <span style="font-style: italic;">Mikrokontroller AT89S51</span><br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> I. PENDAHULUAN</span><br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 1.1 Latar Belakang</span><br /> Sistem Instrumentasi yang berbentuk akuisisi data telah dipergunakan secara luas dalam kegiatan perindustrian, karena merupakan bagian dari proses kontrol. Pengukuran besaran fisis adalah salah satu langkah dalam akuisisi data. Temperatur merupakan salah satu besaran fisis yang sering dipakai dalam suatu sistem kontrol baik hanya untuk sistem monitoring saja atau untuk proses pengendalian lebih lanjut.<br /> <br /> Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka kami membuat sebuah alat pendeteksi suhu yang dapat di kontrol oleh sebuah mikrokontroller. Dengan menampilkan suatu hasil pengukuran secara digital, pemantauan terhadap proses dapat dilakukan dengan lebih mudah.<br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 1.2.1 Tujuan</span><br /> Merancang sistem akuisisi data suhu untuk kemudian ditampilkan di LCD dengan menggunakan Mikrokontroller AT89S51.<br /> <br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 1.3 Batasan Masalah</span><br /> Dalam pembuatan tugas ini penulis membatasi permasalahan sebagai berikut : <br /> 1. Range akuisisi data adalah 25 &ordm;C sampai dengan 100 &ordm;C.<br /> 2. Data pengukuran ditampilkan pada sebuah LCD sebagai peralatan monitoring tanpa melakukan proses pengendalian.<br /> 3. Konfigurasi ADC diatur secara free running.<br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> II. DASAR TEORI </span><br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 2.1.1 Sensor Suhu LM 35</span><br /> Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM 35 yang dapat dikalibrasikan langsung dalam &deg;C, LM 35 ini difungsikan sebagai basic temperature sensor. Vout dari LM 35 ini dihubungkan dengan ADC (Analog To Digital Converter). Dalam suhu kamar (25&deg;C) tranduser ini mampu mengeluarkan tegangan 250mV dan 1,5V pada suhu 150&deg;C dengan kenaikan sebesar 10mV/&deg;C.<br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 2.2 Penguat Operasional (Operasional Amplifier) </span><br /> Penguat operasional adalah rangkaian terpadu (IC) yang mempunyai 5 buah terminal dasar. Dua terminal untuk catu daya, 2 yang lain digunakan untuk isyarat masukan yang berupa masukan membalik (-) dan masukan tak membalik (+) serta 1 terminal untuk keluaran. <br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 2.2.1 Penguat Tak Membalik (Non-inverting Amplifier)</span><br /> Penguat tak membalik merupakan suatu penguat dimana tegangan keluarannya atau Vo mempunyai polaritas yang sama dengan tegangan masukan atau Vi. Arus i mengalir ke Ri karena impedansi masukan op &ndash; amp sangat besar sehingga tidak ada arus yang mengalir pada kedua terminal masukannya. Tegangan pada Ri sama dengan Vi karena perbedaan tegangan pada kedua terminal masukannya mendekati 0 V.<br /> i = (2.5)<br /> Tegangan pada Rf dapat dinyatakan sebagai<br /> VRf = I Rf = (2.6)<br /> Tegangan keluaran Vo didapat dengan menambahkan tegangan pada Ri yaitu Vi dengan tegangan pada Rf yaitu VRf.<br /> Vo = Vi + Vi (2.7)<br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 2.2.2 Penguat Differensial </span><br /> Penguat differensial merupakan suatu penguat dimana tegangan keluarannya atau Vo merupakan hasil selisih antara kedua buah tegangan masukan pada terminal inverting dan non-invertingnya. <br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 2.3 Rangkaian Analog to Digital Converter (ADC)</span><br /> ADC pada rancangan ini digunakan untuk mengubah masukan analog keluaran sensor suhu yang sudah dikuatkan menjadi data digital 8 bit. Tipe ADC yang digunakan adalah ADC 0804 pada mode kerja free running. Untuk membuat mode kerja ADC 0804 menjadi free running, maka harus diketahui bagaimana urutan pemberian nilai pada dan perubahan nilai pada.<br /> <br /> Mode kerja free running ADC diperoleh jika dan dihubungkan ke ground agar selalu mendapat logika 0 sehingga ADC akan selalu aktif dan siap memberikan data. Pin dan dijadikan satu karena perubahan logika sama dengan perubahan logika pada , sehingga pemberian logika pada dilakukan secara otomatis oleh keluaran . <br /> <br /> <span style="font-weight: bold;">2.4 Mikrokontroller AT89S51</span><br /> AT89S51 adalah sebuah mikrokontroller 8 bit terbuat dari CMOS, yang berkonsumsi daya rendah dan mempunyai kemampuan tinggi. Mikrokontroller ini memiliki 4Kbyte In-System Flash Programmable Memory, RAM sebesar 128 byte, 32 input/output, watchdog timer, dua buah register data pointer, dua buah 16 bit timer dan counter, lima buah vektor interupsi, sebuah port serial full-duplex, osilator on-chip, dan rangkaian clock.<br /> <br /> AT89S51 dibuat dengan teknologi memori non-volatile dengan kepadatan tinggi oleh ATMEL. Mikrokontroller ini cocok dengan instruksi set dan pinout 80C51 standart industri. <br /> Flash on-chip memungkinkan memori program untuk diprogram ulang dengan programmer memory nonvolatile yang biasa.<br /> <br /> Keterangan : <br /> Vcc : Suplai Tegangan<br /> GND : Ground atau pentanahan<br /> RST : Masukan reset. Kondisi logika &lsquo;1&rsquo; selama siklus mesin saat osilator bekerja dan akan mereset mikrokontroler yang bersangkutan.<br /> Fungsi - fungsi Port :<br /> Port 0 : Merupakan port paralel 8 bit open drain dua arah. Bila digunakan untuk mengakses memori luar, port ini akan memultipleks alamat memori dengan data.<br /> Port 1 : merupakan port paralel 8 bit dua arah yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.<br /> Port 2 : merupakan port paralel selebar 8 bit dua arah. Port ini melakukan pengiriman byte alamat bila dilakukan pengaksesan memori eksternal.<br /> P3.0 : Saluran masukan serial<br /> P3.1 : Saluaran keluaran serial<br /> P3.2 : Interupsi eksternal 0<br /> P3.3 : Interupsi eksternal 1<br /> P3.4 : Masukan eksternal pewaktu / pencacah 0<br /> P3.5 : Masukan eksternal pewaktu / pencacah 1<br /> P3.6 : Sinyal tanda baca memori data ekstrenal.<br /> P3.7 : Sinyal tanda tulis memori data eksternal.<br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> III. PERANCANGAN SISTEM</span><br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 3.1 Perancangan Perangkat Keras</span><br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 3.1.1 Sensor Suhu ( LM35 )</span><br /> Sensor suhu LM35 berfungsi untuk mengubah besaran fisis yang berupa suhu menjadi besaran elektris tegangan. Sensor ini memiliki parameter bahwa setiap kenaikan 1&ordm;C tegangan keluarannya naik sebesar 10mV dengan batas maksimal keluaran sensor adalah 1,5 V pada suhu 150&deg;C.<br /> <br /> Pada perancangan kita tentukan keluaran adc mencapai full scale pada saat suhu 100&deg;C, sehingga saat suhu 100&deg;C tegangan keluaran transduser (10mV/&deg;C x 100&deg;C) = 1V.<br /> Dari pengukuran secara langsung saat suhu ruang, keluaran LM35 adalah 0.3V (300mV ). Tegangan ini diolah dengan menggunakan rangkaian pengkondisi sinyal agar sesuai dengan tahapan masukan ADC.<br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 3.1.2 Pengkondisi Sinyal</span><br /> Pengkondisi sinyal berfungsi untuk menguatkan tegangan keluaran sensor suhu LM35 agar mampu diproses pada peralatan selanjutnya dalam hal ini oleh ADC 0804.<br /> Diinginkan bahwa pengukuran suhu dapat dilakukan pada range 25&deg;C &ndash; 100&deg;C, sedangkan saat suhu kamar LM35 sudah mengeluarkan tegangan sebesar 0,3V, sehingga untuk dapat mengatur agar masukan ADC sebesar 0V pada suhu ruang, ditambahkan sebuah penguat differensial.<br /> <br /> Keluaran penguat differensial dikuatkan lagi dengan rangkaian penguat non inverting. Dengan Vin = 1V pada 100&deg;C dan Vout yang diinginkan sebesar 5V (Vx) maka dapat dihitung nilai tahanan untuk penguat non-inverting sebagai berikut :<br /> <br /> Jika Ri = 1K maka, Rf = 4K dalam aplikasi digunakan potensiometer 50K untuk Rf.<br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 3.1.3 Analog to Digital Converter ( ADC 0804 )</span><br /> Perancangan untuk rangkaian adc digunakan mode free running. Mode ini dipilih karena waktu konversi adc jauh lebih cepat terhadap tingkat perubahan suhu dari plant, sehingga setiap kali suhu berubah, adc selalu telah selesai melakukan konversi data sehingga data sudah valid untuk dicuplik.<br /> <br /> Untuk ADC 0804 dengan jumlah bit sebesar 8 bit dan Vref = 5V maka resolusinya (∆V) = 5 x 2-8 = 19,53mV.<br /> Masukan tegangan analog adc yang berasal dari keluaran pengkondisi sinyal saat full scale dengan nilai sebesar Vx dapat dihitung sebagai berikut: <br /> dengan demikian saat tegangan masukan adc 4,9804 keluaran adc akan bernilai FFH.<br /> <br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 3.1.4 Mikrokontroller ( AT89S51 )</span><br /> Data digital 8 bit dari ADC diambil oleh mikokontroller melalui Port 2 ( P2.0-P2.7 dihubung dengan DB0-DB7 ). Sedangkan data masukan untuk penampil LCD dikeluarkan melalui Port 1 ( P1.0-P1.7 dihubung dengan D0-D7 ). Untuk mengontrol kaki RS dan E pada LCD mikrokontroller memanfaatkan kaki P3.6 dan P3.7<br /> Proses pengambilan data dan pengolahan data dapat dilihat dalam gambar 7. Data yang diambil dari P2 dikalibrasi terlebih dahulu, setelah dikalibrasi data tersebut kemudian diubah ke dalam kode ASCII supaya tertampil angka 0-100 pada LCD, jika tidak diubah maka yang tertampil adalah angka 0-255.<br /> <br /> <span style="font-weight: bold;">IV. PENGUJIAN DAN ANALISA</span><br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 4.1 Pengujian setiap blok</span><br /> <span style="font-weight: bold;"> 4.1.1 Pengujian LM35</span><br /> Sensor suhu LM35 diuji dengan cara memberikan catu 5V dan memberikan pemanasan secara tidak langsung, sedangkan tegangan keluaran langsung diamati dengan voltmeter. Dari pengujian didapatkan data sebagai berikut.<br /> <br /> Tabel 2. Hasil pengujian sensor LM35<br /> <br /> Suhu Tegangan keluaran<br /> 35&deg;C 0.35<br /> 40&deg;C 0.40<br /> 45&deg;C 0.45<br /> 50&deg;C 0.51<br /> 55&deg;C 0.55<br /> 60&deg;C 0.65<br /> 65&deg;C 0.71<br /> 70&deg;C 0.76<br /> <br /> Dari hasil pengujian diketahui tegangan keluaran sensor naik sebesar 50mV untuk setiap 5&deg;C atau 10mV/&deg;C, maka sensor telah bekerja dengan baik.<br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 4.1.2 Pengujian rangkaian pengkondisi sinyal</span><br /> Pengujian rangkaian pengkondisi sinyal dilakukan dengan cara memberikan tegangan berubah-ubah pada bagian masukan penguat akhir ( penguat non inverting ) kemudian mengukur keluarannya untuk kemudian dihitung tingkat penguatan tegangan. <br /> <br /> Tabel 3. Hasil pengujian pengkondisi sinyal<br /> <br /> Vin Vout Av = ( Vout/Vin )<br /> 0,1V 0,5V 5<br /> 0,2V 1V 5<br /> 0,3V 1,5V 5<br /> 0,4V 2V 5<br /> 0,5V 2,5V 5<br /> 0,6V 3V 5<br /> 0,7V 2,5V 5<br /> <br /> Dari data tabel diketahui bahwa tingkat penguatan tegangan rangkaian pengkondisi sinyal adalah 5 kali, maka rangkaian telah dapat bekerja dengan baik.<br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 4.1.3 Pengujian ADC 0804</span><br /> Pengujian dilakukan dengan cara memberi tegangan masukan pada ADC dan mencatat data digital keluaran yang dihasilkan melalui tampilan led 8 bit.<br /> <br /> Tabel 4. Hasil pengujian ADC.<br /> <br /> Tegangan masukan Data digital<br /> 0,6 v 23 H<br /> 1,2 v 41 H<br /> 1,8 v 62 H<br /> 2,6 v 8D H<br /> 3,4 v B7 H<br /> 4 v DF H<br /> 4,2 v EF H<br /> 4,9 v FF H<br /> <br /> Data hasil pengujian ADC menunjukkan bahwa komponen ini dapat bekerja dengan baik.<br /> <br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 4.1.4 Pengujian Software</span><br /> Pengujian software meliputi pengujian program akuisi data suhu dan kalibrasi data akuisisi terhadap tampilan suhu pada LCD. Proses pengujiannya dilakukan dengan melihat secara visual data digital yang tertampil pada led indikator yang merupakan data yang diakuisisi dan membanding hasil tampilan suhu di LCD.<br /> <br /> Tabel 5. Hasil pengujian tampilan suhu<br /> <br /> Data Digital Suhu tertampil Suhu terhitung<br /> 25 H 35&deg;C 35,294&deg;C<br /> 43 H 44&deg;C 44,117&deg;C<br /> 63 H 53&deg;C 53,823&deg;C<br /> 8D H 66&deg;C 66,470&deg;C<br /> B7 H 78&deg;C 78,823&deg;C<br /> DF H 90&deg;C 90,588&deg;C<br /> EF H 95&deg;C 95,294&deg;C<br /> FF H 100&deg;C 100&deg;C<br /> <br /> Dari tabel diketahui bahwa antara suhu tertampil di LCD dengan suhu hasil perhitungan terdapat perbedaan dalam hal ketelitian, dimana suhu tertampil di LCD adalah nilai bulat tanpa menampilkan nilai dibelakang koma, sedangkan suhu terhitung adalah sebagai patokan suhu yang harus tertampil. Penghilangan nilai koma ini bertujuan untuk memudahkan proses pembuatan program, namun dengan konsekuensi adanya tingkat error suhu tertampil akibat penghilangan tersebut. Software telah dapat mengkalibrasi data digital dan menampilkan nilai suhu dari suatu plant, maka software telah dapat bekerja dengan baik.<br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 4.2 Pengujian sistem keseluruhan</span><br /> Pengujian sistem keseluruhan dilakukan dengan menempatkan sensor LM35 dan termometer dalam plant suhu yang sama kemudian membandingkan antara suhu penunjukan yang tertampil pada LCD terhadap penunjukan suhu pada termometer selama 30 menit.<br /> <br /> Tabel 6. Hasil pengujian sistem<br /> <br /> Tampilan suhu <br /> LCD Tampilan suhu termometer Error<br /> 30&deg;C 29,7&deg;C 0,3&deg;C<br /> 32&deg;C 32&deg;C 0&deg;C<br /> 34&deg;C 34&deg;C 0&deg;C<br /> 37&deg;C 37,5&deg;C 0,5&deg;C<br /> 40&deg;C 40&deg;C 0&deg;C<br /> 45&deg;C 45,6&deg;C 0,6&deg;C<br /> 46&deg;C 46&deg;C 0&deg;C<br /> 47&deg;C 46,7&deg;C 0,3&deg;C<br />  error 1,7&deg;C<br /> <br /> Hasil percobaan menunjukkan bahwa sistem akuisisi data suhu memiliki error rata-rata sebesar 0,2125&deg;C, nilai ini didapat dengan menjumlahkan semua nilai error dari setiap pengujian dibagi jumlah pengujian ( 8 kali ).<br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> V. PENUTUP</span><br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 5.1.1 Kesimpulan </span><br /> Dari hasil perancangan dan pembuatan perangkat sistem akuisisi suhu dapat disimpulkan hal &ndash; hal sebagai berikut :<br /> 1. Hasil pengujian ADC menunjukkan bahwa untuk masukan sebesar 4,9V data digital sudah mencapai FFh, maka akan mengakibatkan terjadinya kesalahan penunjukkan suhu dimana saat tegangan masukan 4,9V suhu tertampil sudah mencapai 100&deg;C. <br /> 2. Error rata-rata penunjukan suhu pada sistem akuisisi data suhu adalah 0,2125&deg;C.<br /> 3. LM35 memiliki tegangan keluaran sensor dengan kenaikan sebesar 50 mV untuk setiap 5&deg;C atau 10 mV/&deg;C, maka sensor memiliki kenaikan yang cukup linier.<br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> 5.2 Saran</span><br /> 1. Pada bagian keluaran akhir rangkaian pengkondisi sinyal sebaiknya ditambahkan rangkaian clipper yang berfungsi untuk membatasi masukan ADC agar maksimal sebesar 5V.<br /> 2. Untuk mempermudah pengaturan nol dari rangkaian penguat differensial sebaiknya keluaran LM35 diperkuat terlebih dahulu sehingga tegangan referensi pengurang tidak terlalu kecil.<br /> 3. Sumber tegangan referensi pengurang sebaiknya menggunakan diode zener agar didapatkan tegangan yang stabil. <br /> 4. Untuk membuat tampilan data suhu lebih presisi maka dapat dibuat program kalibrasi data suhu yang lebih baik.<br /> <br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> DAFTAR PUSTAKA</span><br /> <br /> [1] Coughlin, Robert and Federick Driscoll, Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linier, Jakarta : Erlangga.<br /> [2] Malvino, Prinsip &ndash; Prinsip Elektronika, Jakarta, Erlangga, 1996.<br /> [3] Malik, M, I, Anistardi, Bereksperimen dengan Mikrokontroler 8031, Jakarta, Elex Media Komputindo, Gramedia Group, 1997.<br /> [4] Putra, A, E, Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 Teori dan Aplikasi, Yogyakarta, Gava Media, 2002.<br /> [5] Ogata, Katsuhiko, Teknik Kontrol Otomatik, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1991.<br /> <br /> <br /> <span style="font-weight: bold;"> Profil penulis:</span><br /> Jaenal Arifin.<br /> Lahir di kota Tegal.<br /> Pendidikan di SDN 2 Tegal, kemudian dilanjutkan di SMP 6 Tegal, dan SMA 2 Tegal.<br /> Saat ini sebagai dosen di Akatel-Purwokerto.<br /> Blog : http://Jaetoga.blogs.friendster.com</div>

Share on Facebook!Share on Twitter!Reddit

Comments: 15 *

1) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by insan sains pada Agustus 30, 2008, 09:51:49 AM

Ngasih masukan aja. Hampir seluruh akuisisi data pasti berhubungan dengan data-data analog. Untuk itu pasti diperlukan sebuah rangkaian ADC (Analog to Digital) agar bisa diproses lebih lanjut. Sayangnya, harga modul ADC sendiri cukup mahal bukan. Solusinya, bisa menggunakan mikrokontroler yang sudah build in ADC di dalamnya. Dari segi harga tentu bisa lebih hemat, dari segi rangkaian pun tentunya bisa lebih simple. Salah satu contohnya, bisa menggunakan mikrokontroler yang cukup murah keluaran ATMEL berseri ATMEGA.
2) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by shasa bdw pada November 19, 2008, 02:48:17 AM

mohon pencerahanya
maklum baru belajar aku udah coba buat merangkai pakai hb 2000 w adc 0804 lm35 dan sensor kelembaban aku masih gak paham rangkaian adc 0804 aku udah buat programnya tapi gak berfungsi bantuin maksud dari program akuisi data suhu dan kalibrasi data akuisisi terhadap tampilan suhu dan apakah perlu penguatan tegangan 

sekalian kerangka programnya aku tidak paham banget  ( pemula )
sekedar info untuk pembelian mikrokontroler aku mesti pesan ke jakarta / surabaya karena di makassar tidak saya temukan penjualnya agar kotaku maju bersama kalian trims

bantuin teman
3) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by suhaedi pada Januari 14, 2009, 07:27:57 AM

topiknya lumayan bagus cuman bisa gak saya ditampilkan listing programnya, tapi yang pake delphi makasih
4) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by ulil pada Januari 24, 2009, 07:31:55 AM

masiyyy bingung
mohon bantuannya....
5) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by moto pada Februari 06, 2009, 09:22:55 PM

bagaimana kalau mikronya memakai PIC dan dalam perantaranya memakai wi-less bisa gk?kira2 apa aja yang dirubah dlam diagram bloknya...
6) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by Barata pada Februari 16, 2009, 08:39:04 AM

ehm....oya...
bgaimna klo mikrokontrolernya gunain ATMega 8535??
7) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by cartiman pada Mei 05, 2009, 01:41:30 PM

ngak perlu pakai ADC 0804
Kalau mikrokontrolernya pakai PIC ata ATMega..
Karena ada inputan ADC
8) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by Too Payz pada Juni 25, 2009, 10:49:38 PM

waaaaaaaaaaaaahhh...
Laporan TA neh...
Puaanjaaaang....
cuma sempat baca kesimpulan aja.
9) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by LUTFI_FAISAH pada Juli 21, 2009, 09:54:34 PM

sip..
bancah ilmuku..
10) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by bioennusa pada Oktober 19, 2009, 03:37:48 PM

coba eksperimen berikutnya akusisi data jarak range jarak pendek, aplikasinya untuk kontroler magnetic bearing, baik radial magnetic bearing maupun levitation bearing. Barangnya kecil sudah ada tapi teknologi amerika harga mahal sd $US 50.000 utk 2 bearing radial 1 bearing levitation dan kontroler 
11) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by 0y1k pada Januari 17, 2010, 10:18:28 AM

benar kata pak insan sains lebih baik pake mikro yang didalamnya udah disediakan ADC aja. itu akan lebih hemat. Bisa jadi untuk yang ADCnya tidak satu dengan mikronya. Harganya sama dengan membeli mikro yang sudah ada ADCnya.
12) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by asaloy pada Februari 24, 2010, 08:48:34 PM

klo pakai ATMEGA 8535 gmn....?
13) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by Heavenget pada Juni 24, 2010, 11:40:14 AM

wahh...nei kaya kaya judul skripsi ane neiiiii....boleh juga buar referensi.....ane pake tipe PIC....
14) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by haryanto wijaya pada Juli 24, 2010, 07:28:48 PM

tolong kasih aku artikel tentang mikrokontroler, yang diaplikasikan sebagai kontrol suatu alat industri..!!
ada gak yach..??
15) Re: Akusisi data suhu menggunakan mikrokontroler
Comment by frohex pada Januari 03, 2011, 09:33:49 AM

bisa minta gambar rangkaian n bahan2 pembuatan nya.. Klo ada kirim ke email aku.
[email protected]
You don't have permission to comment, or comments have been turned off for this article.

Articles dalam « Teknologi »