Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 03:51:31 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 157
Total: 157

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Anda Bertanya Geocentrist Menjawab

Dimulai oleh nʇǝʌ∀, Desember 23, 2014, 01:02:43 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

nʇǝʌ∀

#75
Goen

tidak apa-apa berdiskusi dengan gaya diskusi seperti tadi.  :) sebab dari dulu sudah banyak yang berperilaku seperti itu di forum ini. saya juga termasuk salah satu orang yang pernah berperilaku seperti itu. saya juga pernah mengkritik agama-agama. beberapa member lain juga seperti itu. di antara post-post tersebut, terdapat bahasa yang kurang lebih seperti di thread ini.

so, tentu tidak adil kan giliran anda yang melakukannya pada teori sains mainstream dan baru saja dilakukan, tahu-tahu harus dirubah kebiasaan itu. gaya berdiskusi anda, Pi-One, dan ytridyrevsielixetuls secara umum saya anggap wajar (sindiran maupun olok-olokan tidak terlalu berlebihan). maka dari itu, saya menerima banding yang anda ajukan. karena kalau tidak, itu standar ganda namanya dan tidak adil buat anda.

oh ya. anda kan menggunakan agama sebagai jawaban untuk pertanyaan sains. dalam sub-forum sains, agama tidak diperkenankan dijadikan referensi. kalau anda punya landasan agama ya tidak apa-apa selama anda punya argumen ilmiahnya. misal anda mau buktikan air membungkus alam semesta, maka anda harus kemukakan argumen ilmiahnya.

ytridyrevsielixetuls

sebenarnya anda orang pertama yang membawa-bawa agama disini.  :D hanya saja anda tidak menggunakan agama sebagai jawaban untuk pertanyaan sains. jadi it's ok lah. anda hanya salah dalam urutannya saja  :D tapi sekarang anda juga larut dalam diskusi membahas agama.


                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

nʇǝʌ∀

dan buat Goen dan ytridyrevsielixetuls, anda berdua sudah terlalu jauh membahas agama. di sub-forum sains, tidak diperkenankan membahas agama apalagi menjadikan agama sebagai referensi. bahkan saya melihat anda berdua sudah mengakui subjektifitas anda sendiri, misal "cocoknologi" dan "mencomot yang sesuai agama saja."

apabila ujung-ujungnya tidak ada argumen ilmiah membuktikan suatu teori sains benar maka teori tsb tidak bisa diterima oleh sains. terlebih lagi kalau sudah meliputi subjektifitas seperti "cocoknologi" dan "mencomot yang sesuai agama saja."

saya beberapa waktu yang lalu memang tidak memberikan himbauan karena masih memberikan kesempatan untuk menyadari. namun kalau masih diteruskan pembahasan agama dan subjektifitasnya, maka saya harus berikan himbauan.

sekarang, kembalilah membahas teori geosentris dengan objektif. dan argumennya harus ilmiah.
misal, "air membungkus alam semesta". harus bisa dibuktikan secara ilmiah...

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

Pi-One

#77
Bicara soal Cosmological Constant.

Teori relativitas umum memprediksi bahwa alam semesta mesti mengembang atau berkontraksi. Einstein beranggapan bahwa alam semesta itu statis, maka untuk memperbaiki teori relativitas umum secara matematis untuk menghentikan pengembangan, ia menambahkan konstanta yang disebut cosmological constant (Λ).

Alexander Friedmann, ahli matematika dan fisika asal Rusia, mengajukan model alam semesta mengembang (yang kemudian disebut Big bang). George Lemaître di tahun 1927 (5 tahun setelah Friedmann) juga mengajukan paper soal alam semesta yang mengembang, dan sama dengan terhadap Friedmann, Einstein juga bersikap skeptis terhadap hal tersebut. Barulah setelah penelitian Hubble menunjukkan alam semesta mengembang, bahwa galaksi-galaksi di luar kluster lokal menjauhi kita, Einstein mengakui bahwa cosmological constant adalah kesalahan terbesarnya, dan setelah itu pula ia membantu pengembangan dan publikasi tulisan Lemaitre.

Apa yang membedakan Friedmann dan Lemaitre? Diantaranya, Lemaitre yang pertama mengajukan bahwa pengembangan tersebut menjelaskan redshift yang dialami galaksi-galaksi, dan hubungan linear antara jarak dan kecepatan mereka.

Dan belakangan cosmological constant ini 'dibangkitkan' kembali, untuk menjelaskan pengembangan alam semesta yang semakin cepat.

Sebagaimana istilah big bang dicetuskan oleh Fred Hoyle, istilah dark energy baru dicetuskan oleh Michael Turner di tahun 1998. Walau tentu saja dark energy sudah diprediksi oleh relativitas umum.

Fariz Abdullah

Diskusi ini menarik..Goen tampak solid mempertahankan argumennya..Walaupun ketika terdesak, doi cenderung counter attack terhadap kelemahan pada model heliocentrism..bahkan menyerang relativitas..

Goen benar benar tertolong berkat frame of reference..Model Tycho Brahe memang identik secara geometris dengan heliocentric model..Dan ini brilliant..dan tentunya kabar menyenangkan bagi geocentrist..Tinggal bagaimana caranya mempertahankan argumen bahwa bumi adalah pusat alam semesta..Sesuatu yang tidak terbukti dalam diskusi ini menurut saya..

Itu sekedar intermezzo dari pengamat awam seperti saya
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

Pi-One

Tycho Brahe kan memang mengumpulkan data pergerakan benda langit selama bertahun-tahun. Dan Johannes Kepler memanfaatkan data tersebut untuk menyusun model versi dia. Dan berdasar realitas bergantung model, sah-sah saja menyusun model-model yang berbeda sekalipun, selama bisa menjelaskan dengan baik dan elegan.

Tinggal lihat model mana yang lebih bisa dijelaskan secara ilmiah dan gak perlu lari ke supranatural...

ytridyrevsielixetuls

mohon maaf bila ada pihak-pihak yang tidak berkenan dengan beberapa kesalahan yang saya lakukan disini. oh ya, saya tidak masalah kalau fairycentrism terbukti salah atau bahkan agama Fairy Goddess of Yuri Heaven terbukti salah dan tidak akan GENGSI mengakuinya kalau memang terbukti salah. karena bagi saya, keyakinan yang salah tidak boleh dipertahankan. maka dari itu, tidak ada pukulan bathin bagi saya mengetahui keyakinan saya salah.

eksperimen ini dan itu, observasi ini dan itu mungkin bisa dijadikan pendukung teori sains yang kita anut. tapi kalau kita hanya mencomot sebagian saja yang mendukung keyakinan kita, maka penilaiannya jadi subjektif dan masih berupa asumsi. bukan bukti telak. tapi ketika pernyataan-pernyataannya sendiri kontradiktif, malah jadi bukti telak teorinya salah.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

#81
OK. sekarang mau membahas teori geosentris dalam sudut pandang sains secara OBJEKTIF. saya comot secuil argumen dari post saya yang sebelum-sebelumnya. ini sudah cukup bukti kesalahan teori geosentris :

Disini, Goen jelas-jelas membenarkan bahwa massa-massa atau body-body di alam semesta jumlahnya terbatas dan terus berkurang :

Pertanyaan saya :

http://www.forumsains.com/astronomi-dan-kosmologi/anda-bertanya-geocentrist-menjawab/msg143863/#msg143863

Jawaban Goen :

http://www.forumsains.com/astronomi-dan-kosmologi/anda-bertanya-geocentrist-menjawab/msg143873/#msg143873

Kutip dari: Goen pada Januari 13, 2015, 02:30:34 PM
Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 12, 2015, 09:14:26 PM
OK, berarti jelas ya dalam geocentrism, body-body atau massa-massa di alam semesta jumlahnya terbatas dan terus berkurang atau lenyap.
Iya.

Tapi disini, Goen malah menyanggah pernyataannya sendiri :

http://www.forumsains.com/astronomi-dan-kosmologi/anda-bertanya-geocentrist-menjawab/msg143942/#msg143942

Kutip dari: Goen pada Januari 20, 2015, 01:41:43 PM
Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 19, 2015, 09:58:25 PM
meskipun massa-massa atau body-body di alam semesta terus berkurang/lenyap?

Tidak ada pengurangan massa di alam semesta. Hanya perubahan bentuk massa.

yang dimaksud massa disini kan ya body alam semesta. jelas kelihatan.

sebenarnya, bukan ini saja pernyataan dalam geocentrism yang kontradiktif dengan pernyataannya yang lain. masih ada lagi pernyataan geocentrism yang bertentangan dengan pernyataannya yang lain.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Goen

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 20, 2015, 11:49:38 PMkalau planet-planet lain mengalami Coriolis effect seperti bumi, apakah ada observasi langsung? 'kan saya minta tempo hari.
dan kalau memang mereka begitu, maka masih ada kemungkinan donk bukan bumi yang jadi pusat semesta.  ;D
kalau tidak ada observasinya, sama saja dengan black hole kan.  ;D
Aduh... ;D ;D ;D

Padahal Anda sendiri klaim sebelumnya:

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 15, 2015, 11:31:03 PMlagipula udah jelas kok efek Coriolis membuktikan rotasi. yang pasti bukan karena langitnya berputar.  ;D
Apa pernyataan Anda di atas itu asal klaim saja atau bagaimana?

Logikanya kalau Coriolis Effect itu cuma ada di bumi dan bukan di planet-planet lain, padahal sama-sama be-rotasi, orang-orang sudah convert jadi geocentrists semua sekarang. ;D ;D ;D

Coba browsing-browsing gambar atmosfir di planet-planet lain yang mengalami Coriolis Effect, pasti nemu.

Saya cuma menjelaskan, bahwa secara ilmu fisika, Coriolis Effect (dan Foucult Pendulum) tidak mutlak muncul karena rotasi planet terhadap distant masses yang diam. Efek yang sama bisa dihasilkan pula bila kondisinya dibalik, planet yang diam dan distant masses yang berputar. Ini sudah diuji sejak jaman Ernst Mach. Makanya, muncul Mach Principle. Einstein terinspirasi oleh Mach Principle akhirnya membuat Equivalence Principle. Itu sebabnya saya katakan, Coriolis Effect (dan Foucult Pendulum) tidak bisa diklaim milik heliocentrism maupun geocentrism. Got it?

Kutipsaya tidak mengerti pengaruh luar apakah yang anda maksud? pengaruh massa atau pengaruh ether? ether kan dipancarkan oleh massa. kalau keluar dari tata surya jelas makin jauh dari pengaruhnya. kecuali kalau ketemu tata surya lain.

kalau saya harus mengulangi penjelasan saya : semakin jauh dari pengaruh ether, malah semakin lambat wahananya. justru dengan adanya ether inilah, kita dapat bergerak. karena semakin rendah densitas ether, maka semakin mendekati vakum. dalam vakum absolut, Pioneer takkan bisa bergerak. tapi cahaya tetap dapat bergerak dan berkecepatan tetap.

di luar angkasa, kalau tidak ada ether sama sekali, pesawat tetap tak bisa bergerak. justru semakin rendah densitas ethernya, malah semakin lambat gerakan Pioneer-nya. ketika keluar dari tata surya, densitas ether yang dilalui Pioneer lebih kecil, makanya jadi melambat. jadi di dalam tata surya, densitas ethernya lebih tinggi. akan tetapi luar tata surya kita, bukan berarti densitas ethernya selalu sama. sebab masih banyak tata surya dan galaksi lain di luar sana.
Analoginya itu seperti kemampuan Anda bergerak di dalam air dan di luar air. Entengan mana?

Lagipula, tidak ada satupun bentuk eksperimen yang bisa menghasilkan vakum absolut. It's merely an assumption. :)

KutipKalau memang begitu, lokasi bumi akan bergeser dari tengah alam semesta, kalau anda bersikeras mengatakan bumi tetap di pusat massa. dan kita akan melihat akan ada bintang-bintang non-langit polar bergerak ke blue shift secara permanen.
Oh, ada ya bintang-bintang non-langit polar bergerak ke blue shift secara permanen? Boleh minta datanya?

Kutipya tetap saja lokasi neraka di bawah air kan?
surga di atas air. berarti ada 2 kemungkinan :

1. Jembatan sirathal mustaqim di atas air. sebelum jatuh ke neraka, tercebur dulu di air.
2. Jembatan sirathal mustaqim di bawah air. sebelum masuk ke surga, masuk dulu dari bawah air.
Tahu darimana? ;D ;D ;D

KutipBerarti :

1. Si manusia pilihan Tuhan benar-benar sempat masuk ke neraka? tapi dari bawah.
2. Si manusia pilihan juga harus masuk ke air karena seluruh alam semesta dibungkus oleh air. jadi sebelum bertemu Tuhan harus rela basah dulu?
3. Adam dan Hawa mesti tercebur ke air dulu sebelum jatuh bumi?
Tidak ada keterangan seperti itu di dalam nash-nash yang shahih.

Kutipanda tahu salah satu tanda kiamat besar adalah :

"Keluarnya api dari dasar teluk Aden atau dari Timur yang akan menggiring manusia ke padang Mahsyar (tempat pengumpulan) mereka."

Kata anda tempo hari, padang Mahsyar itu setelah kiamat.

http://www.forumsains.com/astronomi-dan-kosmologi/anda-bertanya-geocentrist-menjawab/msg143873/#msg143873

coba seandainya anda terima cocoknologi dari saya, yaitu bintang memenuhi alam semesta. cocok kan.  ;D
Jumlah bintang di semesta kan terbatas. Kalau harus memenuhi alam semesta, berarti harus diciptakan dulu?

Kutipyes disini anda membenarkan massa-massa atau body-body di alam semesta terus berkurang atau lenyap.

Pertanyaan saya :

KutipOK, berarti jelas ya dalam geocentrism, body-body atau massa-massa di alam semesta jumlahnya terbatas dan terus berkurang atau lenyap.

http://www.forumsains.com/astronomi-dan-kosmologi/anda-bertanya-geocentrist-menjawab/msg143863/#msg143863

Jawaban anda :

KutipIya.

http://www.forumsains.com/astronomi-dan-kosmologi/anda-bertanya-geocentrist-menjawab/msg143873/#msg143873
Kayaknya Anda salah paham, deh. ;D ;D ;D

Anda menyamakan body-body dengan massa-massa. Ya, ndak salah sih. Tapi, menjadi salah kalau massa-massa itu akan lenyap atau bernilai 0 (nol).

Berhubung konteks pertanyaan Anda adalah dalam lingkup semesta geocentric, maka jelas, body-body dalam semesta hasil penciptaan dalam geocentric itu pasti terbatas. Dan sebagaimana halnya semua produk ciptaan, lama-kelamaan pasti akan hancur. Tapi, hancurnya itu gak seperti massanya jadi 0 (nol) atau hilang atau lenyap. Tapi, ya, hancur jadi produk lain atau menjadi produk yang paling kecil, yaitu, ether. 'Kan sudah saya ilustrasikan dengan menimbang rumah-rumahan dari pasir sebelum dan sesudah dihancurkan beratnya sama. Harusnya sudah clear-lah.

Kutipsaya sih mencomot yang cocok dengan agama saya saja. kalau memang 2 eksperimen itu malah membatalkan heliocentrism, ya coret saja. kalau tidak, ya cari alasan lain, misal roh peri lagi iseng. atau cahayanya beda, misal cahaya bumi dan laser. densitas udara, pengaruh elemen lain, dsb.  sebagaimana anda menjawab pertanyaan saya dengan alasan gaib (eh, bukan saya lho yang pertama kali bawa-bawa agama disini). dan sebagaimana relativist menghubungkan Black Hole dengan teori relativitas. mereka sama dengan anda. dan anda sama dengan saya. ;D
Harusnya bisa bedainlah, mana yang lagi ngomongin sains, mana yang lagi ngomong supranatural.

Sesuai judul thread, posisi saya 'kan cuma menjawab. Anda-lah yang lebih dahulu bertanya. Kalau saya tahu, ya saya jawab. Kalau tidak tahu, ya saya jawab tidak tahu. Kalau Anda bertanya supranatural, ya saya jawab supranatural. Kalau Anda bertanya sains, ya saya jawab sains. Kalau Anda bertanya supranatural-dijawab-sains atau sains-dijawab-supranatural, ya saya akan jawab tidak tahu. Kalau Anda maksa, ya saya jawab secara cocoklogi. Dan cocoklogi itu, dimana-mana tidak valid.

Anda tidak sadar, ya, waktu saya sedang ber-cocoklogi, saya itu sedang bercanda? ;D ;D ;D

Sampai kapan pun supranatural tidak akan bisa dijawab secara sains, begitu pula sains takkan bisa dijawab secara supranatural. Ini dua kubu yang berbeda satu sama lain, seperti dua sisi koin. Ketika supranatural bisa dijelaskan secara sains, dia tidak akan lagi menjadi supranatural, tapi sudah menjadi sains, begitu pula sebaliknya.

Kutipuntuk casimir experiment, saya pakai untuk mendukung klaim ether dipancarkan massa.
Jika ether dipancarkan oleh massa dalam Casimir Experiment, ya berarti gak vakum lagi dong. Kalau sudah gak vakum, kedua bilah dalam Casimir Experiment tidak akan tertarik satu sama lain. Bukan begitu?

Goen

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Januari 22, 2015, 07:38:55 PMoh ya. anda kan menggunakan agama sebagai jawaban untuk pertanyaan sains. dalam sub-forum sains, agama tidak diperkenankan dijadikan referensi.
Saya hanya menjawab pertanyaan. Dan seingat saya, saya tidak menggunakan agama untuk menjawab sains. Kalau pun ada, saya sudah awali dengan jawaban "tidak tahu" atau saya tekankan sebagai cocoklogi. Cocoklogi dimana-mana itu tidak valid, biasanya cuma dijadikan bahan candaan.

Saya tidak sedang promosi agama di sini. Saya promosi geocentrism. Meskipun geocentrism di sini milik tiga agama samawi: Yahudi, Kristen dan Islam, tapi masa sih saya promosi tiga-tiganya, padahal saya seorang muslim? ;D ;D ;D

Seandainya saja aturan ini Anda sampaikan saat thread masih di sub-forum yang lama, yaitu, sub forum Fisika, tentu menjadi beralasan. Tapi karena dipindah ke sub-forum Astronomi dan Kosmologi, rasanya jadi gimana gitu. Karena pengertian Kosmologi adalah:

Cosmology (from the Greek κόσμος, kosmos "world" and -λογία, -logia "study of"), is the study of the origin, evolution, and eventual fate of the universe. [[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]]

Jadi ada awal -> proses -> akhir semesta. Geocentrism adalah konsep yang mengisi bagian "proses" dan erat kaitannya dengan konsep Penciptaan yang mengisi bagian "awal" dan konsep Kiamat yang mengisi bagian "akhir". Jadi ketika ada pertanyaan sdr. ytridyrevsielixetuls yang mengarah ke sana, ya saya pikir masih relevan dan mau tidak mau harus saya jawab. Kecuali bagian, supranatural-dijawab-sains atau sains-dijawab-supranatural. ;D ;D ;D

Anyway, karena kosmologi ada dua jenis: Physical Cosmology dan Religious Cosmology, mungkin Anda mengharuskan diskusinya masuk ke Physical Cosmology, begitukah? Jika demikian, bagian "awal" dan "akhir" terpaksa tidak bisa saya jawab secara Fisika. Alasannya, "awal" dan "akhir" dalam geocentrism termasuk area supranatural. Semacam dogma yang harus diimani oleh geocentrist seperti saya.

Begitu kira-kira. Mohon pengertiannya. :)

Goen

Kutip dari: Fariz Abdullah pada Januari 22, 2015, 09:07:00 PMTinggal bagaimana caranya mempertahankan argumen bahwa bumi adalah pusat alam semesta..Sesuatu yang tidak terbukti dalam diskusi ini menurut saya.
Jangan jauh-jauh dulu. Michelson-Morley experiment, bagaimana?

Fariz Abdullah

Kutip dari: Goen pada Januari 23, 2015, 11:23:18 AM
Jangan jauh-jauh dulu. Michelson-Morley experiment, bagaimana?

Maksud Anda, Michelson-Morley experiment membuktikan bahwa bumi adalah pusat alam semesta?
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

ytridyrevsielixetuls

#86
Kutip dari: Goen pada Januari 23, 2015, 11:19:25 AM
Aduh... ;D ;D ;D

Padahal Anda sendiri klaim sebelumnya:
Apa pernyataan Anda di atas itu asal klaim saja atau bagaimana?

Logikanya kalau Coriolis Effect itu cuma ada di bumi dan bukan di planet-planet lain, padahal sama-sama be-rotasi, orang-orang sudah convert jadi geocentrists semua sekarang. ;D ;D ;D

Coba browsing-browsing gambar atmosfir di planet-planet lain yang mengalami Coriolis Effect, pasti nemu.

Saya cuma menjelaskan, bahwa secara ilmu fisika, Coriolis Effect (dan Foucult Pendulum) tidak mutlak muncul karena rotasi planet terhadap distant masses yang diam. Efek yang sama bisa dihasilkan pula bila kondisinya dibalik, planet yang diam dan distant masses yang berputar. Ini sudah diuji sejak jaman Ernst Mach. Makanya, muncul Mach Principle. Einstein terinspirasi oleh Mach Principle akhirnya membuat Equivalence Principle. Itu sebabnya saya katakan, Coriolis Effect (dan Foucult Pendulum) tidak bisa diklaim milik heliocentrism maupun geocentrism. Got it?

tak perlu dialihkan kemana-mana. kan saya minta ke anda observasi langsung ke semua planet bahwa efek Coriolis juga terjadi pada semua planet. karena anda mengatakan black hole itu supranatural karena tidak ada observasi langsung.
saya mengatakan efek Coriolis itu bukti bahwa bumi berotasi. bukan mengatakan hanya terjadi di bumi.

kalau memang efek Coriolis terjadi di semua planet, kenapa anda menganggapnya sebagai bukti bumi lah pusat semesta?

jangan lupa. bumi ada pinggir galaksi bimasakti. sudah browsing belum? kalau sudah tapi tetap tidak percaya ya itu urusan akidah anda sendiri. :)

Kutip dari: Goen pada Januari 23, 2015, 11:19:25 AM
Analoginya itu seperti kemampuan Anda bergerak di dalam air dan di luar air. Entengan mana?

Lagipula, tidak ada satupun bentuk eksperimen yang bisa menghasilkan vakum absolut. It's merely an assumption. :)

memang asumsi kok. konsep ether saya dengan anda beda. justru dengan adanya ether inilah kita dapat bergerak. ether bisa jadi gravitasi atau medium gravitasi. dan "ether tak murni" ini akan membuat wahana susah mencapai luar angkasa karena gravitasi bumi. mengesankan bahwa seolah-olah ether ini yang bikin susah bergerak.

tapi ketika di luar angkasa tanpa pengaruh gravitasi benda langit tapi densitas ether makin tipis, tetap susah bergerak juga. jadi ether yang murni ini yang dibutuhkan supaya kita bisa bergerak. kalau ethernya sudah jadi gravitasi atau medium gravitasi malah makin membatasi. bisa bayangin?

distant galaxies teramati tanpa gangguan. kalau mudahnya melihat distant galaxies cuma dengan pengaturan lensa atau penyinaran, tentu tak masalah melihatnya kalau teleskopnya ditaruh di bumi. tapi ternyata kalau teleskop itu ditaruh di luar angkasa dengan alasan tidak terganggu atmosfer bumi. padahal cuma atmosfer bumi, belum "rintangan" dari berbagai materi dan partikel selama cahaya itu merambat ke pengamat. asumsi saya cahaya itu melewati vakum. asumsi saya ini.

Kutip dari: Goen pada Januari 23, 2015, 11:19:25 AM
Oh, ada ya bintang-bintang non-langit polar bergerak ke blue shift secara permanen? Boleh minta datanya?

kan saya mempertanyakan konsep pusat massa anda. apa yang terjadi kalau pusat massa bergeser diikuti oleh pusat pusaran? seharusnya ada bintang2 yang bergerak ke blue shift permanen. kalau tidak mau jawab, ya sudah.

kalau ternyata tidak ada bintang2 bergerak ke blue shift secara permanen, maka bintang-bintang di distant galaxies bergerak ke red shift karena Doppler effect. kalau anda kan beda keyakinannya. anggap saja toleransi dalam beragama. ;D

Kutip dari: Goen pada Januari 23, 2015, 11:19:25 AM
Tahu darimana? ;D ;D ;D

kenapa anda malah nuduh saya mengklaim ajaran islam begitu? ;D
saya berpikir begitu atas dasar jawaban anda sebelumnya. baca lagi donk jawaban anda sendiri. jawaban anda itulah yang membuat saya berpikir begitu.

OK, sekarang FOKUS. jawab dalam hati anda :

"jembatan sirathal mustaqim itu ada di atas atau di bawah air setelah kiamat?"

Kutip dari: Goen pada Januari 23, 2015, 11:19:25 AM
Tidak ada keterangan seperti itu di dalam nash-nash yang shahih.

ya sudah. lagipula kan anda sendiri yang bilang air membungkus alam semesta. surga tentu bukan di bawah air. silahkan direnungkan.

Kutip dari: Goen pada Januari 23, 2015, 11:19:25 AM
Jumlah bintang di semesta kan terbatas. Kalau harus memenuhi alam semesta, berarti harus diciptakan dulu?

ya hadist-hadist itu sendiri yang menyatakan bahwa padang mahsyar sebelum kiamat dan muncul api, dsb. suka tidak suka anda melihat ada kontradiksi dalam agama anda sendiri (karena anda bilang padang mahsyar itu sesudah kiamat). kalau mau dicocokin ke makin banyak bintang, maka anda harus meninggalkan teori geosentris anda :) tapi itu adalah persoalan internal dalam penganut agama anda sendiri.

"apakah padang Mahsyar itu SEBELUM atau SESUDAH kiamat? dan seperti apakah proses kiamat ?"

ya silahkan anda dan teman-teman seiman anda mendiskusikannya.

Kutip dari: Goen pada Januari 23, 2015, 11:19:25 AM
Kayaknya Anda salah paham, deh. ;D ;D ;D

Anda menyamakan body-body dengan massa-massa. Ya, ndak salah sih. Tapi, menjadi salah kalau massa-massa itu akan lenyap atau bernilai 0 (nol).

Berhubung konteks pertanyaan Anda adalah dalam lingkup semesta geocentric, maka jelas, body-body dalam semesta hasil penciptaan dalam geocentric itu pasti terbatas. Dan sebagaimana halnya semua produk ciptaan, lama-kelamaan pasti akan hancur. Tapi, hancurnya itu gak seperti massanya jadi 0 (nol) atau hilang atau lenyap. Tapi, ya, hancur jadi produk lain atau menjadi produk yang paling kecil, yaitu, ether. 'Kan sudah saya ilustrasikan dengan menimbang rumah-rumahan dari pasir sebelum dan sesudah dihancurkan beratnya sama. Harusnya sudah clear-lah.

yang ngomong gitu kan anda sendiri. lha jelas ditanya massa atau body kok. masak saya yang disalahkan. ;D

lagipula, dalam geocentrism, ether atau perputaran ether tidak menciptakan pusat massa. massa-massa di alam semesta lah yang menciptakan pusat massa, bukan perputaran ether.

lagipula, kalau ada body yang lenyap, distribusi massa berubah. apalagi setelah banyak bintang yang lenyap. tentu pusat massa akan bergeser atau berubah. ini kan klaim anda sendiri.

Kutip dari: Goen pada Januari 23, 2015, 11:19:25 AM
Harusnya bisa bedainlah, mana yang lagi ngomongin sains, mana yang lagi ngomong supranatural.

Sesuai judul thread, posisi saya 'kan cuma menjawab. Anda-lah yang lebih dahulu bertanya. Kalau saya tahu, ya saya jawab. Kalau tidak tahu, ya saya jawab tidak tahu. Kalau Anda bertanya supranatural, ya saya jawab supranatural. Kalau Anda bertanya sains, ya saya jawab sains. Kalau Anda bertanya supranatural-dijawab-sains atau sains-dijawab-supranatural, ya saya akan jawab tidak tahu. Kalau Anda maksa, ya saya jawab secara cocoklogi. Dan cocoklogi itu, dimana-mana tidak valid.

Anda tidak sadar, ya, waktu saya sedang ber-cocoklogi, saya itu sedang bercanda? ;D ;D ;D

Sampai kapan pun supranatural tidak akan bisa dijawab secara sains, begitu pula sains takkan bisa dijawab secara supranatural. Ini dua kubu yang berbeda satu sama lain, seperti dua sisi koin. Ketika supranatural bisa dijelaskan secara sains, dia tidak akan lagi menjadi supranatural, tapi sudah menjadi sains, begitu pula sebaliknya.

saya kemarin-kemarin nanyain apa yang membungkus alam semesta. anda jawab air menurut Sawami. anda yang berinisiatif duluan membawa-bawa agama Samawi sebagai jawaban atas pertanyaan sains dari saya. jadi pertanyaan sains saya anda jawab dengan supranatural. jadi yang ini murni supranatural yah? tak ada bukti ilmiahnya?

Kutip dari: Goen pada Januari 23, 2015, 11:19:25 AM
Jika ether dipancarkan oleh massa dalam Casimir Experiment, ya berarti gak vakum lagi dong. Kalau sudah gak vakum, kedua bilah dalam Casimir Experiment tidak akan tertarik satu sama lain. Bukan begitu?

dalam efek Casimir, timbul interaksi antara partikel-partikel dari massa (plat) terhadap partikel-partikel dari massa (plat) lain, dan pertikel-partikel bebas dalam "kotak". interaksi antar partikel2 itu menjadikan kedua plat saling mendekat. nah itulah kekuatan ether. sebagai cikal bakal gravitasi. kalau kasus Pioneer 10 dan 11 justru karena kekurangan ether sebagai "medium perjalanan".

jadi, ether dalam efek casimir itu menciptakan gravitasi, padahal gravitasi ini akan membuat pesawat luar angkasa sulit terbang, bukan tambah bebas. tapi kalau ether murni justru itu yang membuat pesawat mampu bergerak. namanya juga asumsi.

mau lihat ether langsung oleh mata anda sendiri? tak perlu teknologi.
tubuh anda juga memancarkan ether. tapi ether itu sudah bercampur dengan panas tubuh. jadi bukan ether murni. kali ini nggak jauh-jauh pakai eksperimen ini dan itu. langsung ke tubuh anda sendiri observasinya, dan oleh mata anda sendiri.


[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

mhyworld

#87
Kutip dari: Goen pada Januari 12, 2015, 04:10:12 PM
...
Itu sebabnya saya sebutkan disitu CELESTIAL POLE, bukan EARTH POLE.

Semesta dalam geocentric itu, bergerak "wobble" naik-turun sebesar 23,5 derajat. Kebalikan dari sistem heliocentric.
Kutip dari: mhyworld pada Januari 12, 2015, 11:30:20 AM
Polaris hanya sementara tampak di sumbu rotasi bumi, dan akan mengalami pergeseran karena adanya presesi.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Dari bumi yang tampak bergerak naik turun 23.5 derajat hanya matahari , dengan periode 1 tahun. Galaksi2 dan bahkan Bintang lain di bimasakti tidak.
Hal ini dapat dijelaskan dengan model bumi berrevolusi terhadap matahari dengan sumbu bergeser 23.5 derajat dari sumbu rotasinya.
once we have eternity, everything else can wait

mhyworld

Mengenai adanya lapisan air di langit, itu adalah kesimpulan dari orang2 pre- sains untuk menjawab pertanyaan dari mana datangnya air hujan yang tampaknya tidak habis2. Mereka bahkan tidak tahu mengenai atmosfer bumi, apalagi galaksi2 lain.
once we have eternity, everything else can wait

Pi-One

Kutip dari: mhyworld pada Januari 25, 2015, 09:00:30 AM
Mengenai adanya lapisan air di langit, itu adalah kesimpulan dari orang2 pre- sains untuk menjawab pertanyaan dari mana datangnya air hujan yang tampaknya tidak habis2. Mereka bahkan tidak tahu mengenai atmosfer bumi, apalagi galaksi2 lain.
Lupa kalau Goen nerima jawaban supranatural?
Asal tahu aja, dia ngaku kreasionis bumi usia muda.