Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 09:33:58 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 187
Total: 187

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Gravitasi : Konversi dari jarak menjadi Energi.

Dimulai oleh jasen, Maret 23, 2015, 12:37:01 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

jasen

Gravitasi adalah Konversi dari jarak menjadi Energi.

Einstein dari Rumus E=mc^2 menyadari bahwa Energi dapat berubah menjadi masa, dan masa dapat berubah menjadi energi. penemuan Einstein ini merubah pandangan dunia masa itu mengenai Masa dan energi.

Dari pengamatanku sebenarnya Newton telah menemukan hubungan antara Energi dan Jarak. Namun sayang ia merumuskan itu dalam bentum gaya Gravitasi, dan Energi potensial Gravitasi tidak dilihat sebagai bentuk perubahan timbal balik antara jarak dan Energi

dari rumus newton F = GmM /(r2)
                  Ep Gravitasi = Fr = FmM/r

implikasi -> Semakin jauh jarak kedua masa maka EpG semakin kecil
             Semakin dekat jarak kedua masa maka EpG makin besar

Artinya jarak berubah menjadi Energi ketika benda-benda Saling mendekat, dan Energi berubah menajadi jarak / space ketika benda2 saling menjauh.

Think about it !!!!

jasen

Kutip dari: jasen pada Maret 23, 2015, 12:37:01 PM
dari rumus newton F = GmM /(r2)
                  Ep Gravitasi = Fr = FmM/r

RALAT :

dari rumus newton F = GmM /(r2)
                  Ep Gravitasi = Fr = GmM/r

Emerald_Eyes

Energi potensial gravitasi makna fisisnya adalah kerja yg dibutuhkan untuk membawa benda bermassa m dari tak hingga ke suatu titik berjarak r dari pusat gravitasi. Dan menurut saya sebenarnya hubungan antara energi dan jarak bukanlah hal yg baru, saya kira sejak lama fisikawan sudah tahu bahwa kerja menghasilkan perpindahan.

jasen

Memang bukan hal baru, tetapi sudah banyak fisikawan yang tidak menyadari bahwa space dapat dikonversi menjadi Energi (and vice versa). Akibatnya mereka terus mencari cara untuk menyatukan Ep Gravitasi dengan GUT (Grand Unified Theory) namun selalu Gagal.

Gravitasi tidak terikat waktu, artinya tidak ada batas jarak dan waktu kedua masa untuk dapat saling berinteraksi.(tidak seperti energi elektromagnetik dengan kec. konstan C). Berdasarkan fakta inilah maka saya yakin bahwa sebenarnya gravitasi adalah bentuk konversi Ruang menjadi Energi

jasen

Agar hukum Newton dapat diartikan konversi ruang <-> energi,
Kita perlu merubah pandangan kita tentang ruang.
Ruang adalah medium dimana masa dan Energi berada.

Jika tidak ada masa dan Energi maka itu bukan ruang.
Ruang semacam ini tidak dapat dikonversi menjadi energi.

Jadi secara kosmologi, Universe adalah tempat segala masa dan Energi berada. di luar universe tidak dapat didefinisikan sebagai ruang.

Emerald_Eyes

Ok, sekarang bagaimana dg energi kinetik? Anggap ada sebuah benda bermassa m dan bergerak dg kecepatan konstan v dari x = -tak hingga ke x= +takhingga, bagaimana caranya mengonversi energi kinetik ini menjadi jarak?

Emerald_Eyes

Janga lupa juga energi foton E=hv. Kita tidak bisa mengasosiasikan energi semacam itu dg jarak bukan?

jasen

baik foton maupun benda bermasa pasti mengalami gravitasi.
namun dalam contoh anda untuk menyederhanakan persamaan (perhitungan) maka gravitasi diabaikan.

Gravitasi dialami 2 benda berjarak r. Dalam contoh energi kinetik anda yang hanya mereperesentasikan 1 benda saja tidak ada gravitasi, hanya ada medan Gravitasi.

anggap ada 2 foton yang terpisah dengan jarak x meter, maka energi intrinsik masing2 foton E = hv
namun kedua foton itu tetap mengalami energi gravitasi (walaupun sangat kecil).

Emerald_Eyes

Semestinya apakah di situ ada satu atau dua (atau lebih) benda, hukum fisika yg fundamental harus tetap bekerja. Berdasarkan argumen yg anda berikan di atas berarti konversi energi menjadi jarak tidak akan berlaku jika hanya ada satu benda di alam semesta. Statement bahwa energi bisa dikonversi menjadi massa dari rumus E=mc^2 tidak membutuhkan keberadaan benda lain utk berlaku.

Dari argumen2 anda, kelihatannya anda hanya mengasosiasikan hubungan konversi energi-jarak dg gaya gravitasi. Tapi ingat gaya gravitasi bukan satu2nya gaya fundamental.

jasen

Saya tidak mengatakan bahwa jika hanya 1 benda maka hukum fisika tidak bekerja, namun perlu pemahaman lebih baik mengenai gravitasi.

Anggap saja ada sebuah universe (U) yang isinya hanya 1 benda bermasa M, maka volume universe itu adalah volume benda itu sendiri. Lalu benda itu karena proses internal meledak menjadi 4 benda dengan masing2 masa seragam m dan jarak tiap benda seragam x meter (membentuk limas segitiga), maka volume universe itu adalah volume limas itu, dari perubahan volume (adanya jarak tiap m) itu Gravitasi menjadi diperhitungkan. semakin besar volume limas maka makin kecil energi Gravitasi antar masa.

Tentu saja ledakan benda itu mengurangi masa total benda (E=mc^2) sehingga M > 4m. Ukuran maksimum volume ledakan universe (U) itu sangat berpengaruh dengan m. Makin kecil m, maka makin besar volume maksimum universe (U).

Seberapa besar volume universe (U) itu dapat terjadi?
Anggap saja ledakan itu sangat dahsyat sehingga m setara dengan foton/neutrino, dan foton/neutrino adalah kuanta terkecil suatu partikel, maka universe (U) itu mencapai ukuran maksimum.

Lalu gravitasi kembali bekerja, menyatukan kembali ke 4 masa itu menjadi 1 benda, kembali ke volume awal. inilah hubungan timbal balik antara volume, masa, dan energi (dalam 3 dimensi)

Emerald_Eyes

Kutip dari: jasen pada Maret 25, 2015, 10:12:10 AM
Anggap saja ada sebuah universe (U) yang isinya hanya 1 benda bermasa M, maka volume universe itu adalah volume benda itu sendiri. Lalu benda itu karena proses internal meledak menjadi 4 benda dengan masing2 masa seragam m dan jarak tiap benda seragam x meter (membentuk limas segitiga), maka volume universe itu adalah volume limas itu, dari perubahan volume (adanya jarak tiap m) itu Gravitasi menjadi diperhitungkan. semakin besar volume limas maka makin kecil energi Gravitasi antar masa.

Kalau cuma ada 1 elektron atau partikel elementer lain di alam semesta, partikel elementer mau meledak menjadi apa? Selain itu sekali lagi hubunga E=mc^2 berlaku tanpa adanya keberadaan benda lain, satu elektron di alam semesta saya rasa sudah cukup utk membuat persamaan tersebut dikatakan sebagai konversi energi <-> massa.
Contoh di atas hanya menjelaskan tentang pengaruh gravitasi. Lalu bagaimana dg gaya2 fundamental yg lain, seperti gaya elektromagnetik, gaya lemah, gaya kuat, bagaimana anda akan menghubungkan pengaruh gaya2 ini dg teori anda bahwa energi dapat dikonversi menjadi jarak? Sebenarnya saya agak bingung, apakah teori anda ini "konversi energi potensial gravitasi <-> jarak" ataukah "konversi energi <-> jarak". Karena sejak awal argumen2 anda hanya mengguanakan gaya gravitasi. Alam semesta ini bekerja seperti adanya sekarang ini karena ada 4 gaya (sejauh ini yg ditemukan) fundamental, bukan hanya gaya gravitasi saja.

jasen

Jikalaupun cuma ada 1 foton di universe U, maka size/ukuran maksimum yang mungkin untuk universe itu ya ukuran foton itu.
Dan ini tidak melanggar gravitasi sebagai konversi jarak <> energi.

Saya tidak sedang menyatukan antara Gravitasi dengan gaya2 fundamental lain.
Perhitungan sederhana saya hanya spesial untuk gravitasi.
penyatuan itu tugas fisikawan dengan pengetahuan matematis yang hebat, saya tidak sanggup untuk itu.
karena itu saya tida menyertakan gaya2 elementar yang lain, dan cara saya ini bisa dibenarkan secara fisika.
Einstein pun tidak menyertakan gaya elementar lain dalam mengembangkan teori relativitas umum-nya.

Saya hanya memberikan perspektif lain dalam melihat Hukum Gravitasi, sedangkan persamaan matematisnya sudah dirumuskan dengan baik oleh Newton dan Einstein.

Emerald_Eyes

Ok karena anda sudah mengatakan bahwa energi bisa dikonversi menjadi ruang/jarak, rumus konversinya seperti apa?
Kalau konversi energi <-> massa kan E = mc^2, kalau teori anda bagaimana rumusnya?

Ngomong2 menyatakan kebenaran sebuah teori yg baru itu gak semudah itu lho. Teori baru bisa disetujui oleh komunitas sains kalau ada derajat keyakinan yg tinggi dari sebagian besar ilmuwan. Nah pertanyaannya apakah anda sudah pernah mempublikasikan temuan anda ini dan mengetahui respon fisikawan2 yg lain?

jasen

Thanks sdr. Emerland_Eyes, tampaknya anda sudah dapat memahami perspektif yang kuajukan (walaupun mungkin tidak menyetujuinya) mengenai hubungan masa, Energi, dan gravitasi.

Dan tampaknya seperti "mission imposible" bagi ku agar perspektif ini dapat diterima sebagian besar ilmuwan, apalagi aku hanya lulusan S1 TI (informatika) yang kemampuan fisika teoritisnya masih rendah. Karena itu ku bergabung dengan forumsains ini agar semakin banyak orang yang dapat melihat perspektif baru ini. Mungkin saja ada seorang anggota forum PhD Indonesia seperti Yohanes Surya yang mau menerima ide ini dan merumuskannya secara matematis, mempublikasikannya pada dunia, hingga diterima oleh sebagian besar ilmuwan dunia.

Sayang sekali khan jika ternyata ide ku ini benar, dan terbuang sia2 :)

Sejauh ini mengapa tidak ada anggota forum lain yang mau memberikan tanggapannya (baik pro/kontra) mengenai ide ku ini ?
Bukankah ini menarik ?

Emerald_Eyes

Sejauh ini yg saya lihat rumus yg anda gunakan sbg acuan utk mengatakan energi potensial gravitasi dpt dikonversi menjadi jarak adalah E = GMm/r. Seandainya memang benar ini yg dijadikan acuan, maka ada minimal 1 permasalahan. Konversi yg baik semestinya bersifat korespondensi satu satu, artinya jika diberika angka di satu sisi, maka anga yg bersifat unik dapat diperoleh di sisi yg lain dan sebaliknya. Contoh E=mc^2 dpt dikatakan konversi krn satu nilai m hanya mempunyai satu nilai E dan faktor konversinya adalah c^2, sebuah konstanta universal. Contoh lain adalah 1 kaki = 0.305 m juga merupakan konversi karena bersifat korespondensi satu satu. Sementara permasalahan pada E=GmM/r adalah faktor konversinya yg berupa GmM. Besaran tsb tidak bersifat tunggal dan universal, sbg contoh katakan ada 2 benda dalam medan gravitasi yg sama sedemikian hingga m1/r1 = m2/r2. Kedua benda ini memiliki jarak yg berbeda tapi energinya sama sehingga tidak bersifat korespondensi satu-satu. Konsep bahwa perubahan energi potensial gravitasi menjadi jarak memang tidak salah, semua fisikawan sudah tau itu, tetapi tidak bisa juga dikatakan sebagai konversi.

Kutip dari: jasen pada Maret 26, 2015, 09:36:45 AM
merumuskannya secara matematis, mempublikasikannya pada dunia, hingga diterima oleh sebagian besar ilmuwan dunia.

Tidak semudah itu sodara, kalau anda punya pengalaman publikasi jurnal internasional maka anda akan tau bahwa mengajukan ide baru itu gak gampang, reviewer bukanlah sekedar dosen fisika, melainkan orang yg sudah berkecimpung cukup dalam di bidang jurnal tsb. Sekalipun permasalahan di atas sudah dirumuskan secara matematis, tidak serta merta langsung diterima. Karena teori di dlm fisika tidak cukup dijelaskan hanya dg matematika. Sebuah teori dlm fisika juga harus saling mereproduksi dg teori2 lain yg sudah ada.

Kutip dari: jasen pada Maret 26, 2015, 09:36:45 AM
Sayang sekali khan jika ternyata ide ku ini benar, dan terbuang sia2 :)

Kenyataannya tidak sedikit orang seperti anda, coba anda cari forum fisika internasional dan gabung. Kadang2 anda akan menemui orang2 yg mencoba memberikan idenya tetapi terlalu menyimpang dari fisika mainstream, atau kurang didukung dg argumen2 matematis. Alhasil, thread2 semacam itu hanya akan menerima penolakan. Sekedar info saja, dunia fisika sekarang sudah lama sekali meninggalkan fisika2 "simpel". Sejak era Newton, fisika sudah sangat matematis.