Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 08:28:59 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 213
Total: 213

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Misteri luar biasa bulan!

Dimulai oleh danzJr, November 08, 2011, 08:21:01 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

DemonThinker

galaksi bertabrakan itu biasa, diprediksi, nanti juga galaksi kita bakal bertabrakan dengan galaksi lain, aku lupa, itu andromeda atau sagitarius atau alpha centauri. jika 2 galaksi bertabrakan maka akan terbentuk sebuah galaksi hibrid.

kenapa tidak mungkin bulan berasal dari letusan gunung? di luar sana ada banyak planet berbatu yang ukurannya jauh lebih besar dari matahari, seperti di mars, venus, merkurius dll, karena gaya gravitasi disana kecil, letusan gunung disana bisa menjadi asteroid di luar angkasa. sedankan aktifitas gunung meletus itu diakibatkan oleh posisi antar planet.

kalau masalah ufo itu. itu tak ada bukti. mungkin saja rusia membuat koloni tapi dia tak mau bilang2.

Pi-One

Kutip dari: DemonThinker pada Juni 21, 2012, 09:17:55 PM
galaksi bertabrakan itu biasa, diprediksi, nanti juga galaksi kita bakal bertabrakan dengan galaksi lain, aku lupa, itu andromeda atau sagitarius atau alpha centauri. jika 2 galaksi bertabrakan maka akan terbentuk sebuah galaksi hibrid.
Ya, jika dua galaksi bertabrakan, akan terbentuk galaksi hybrid, tapi kemungkinan sebagian bintang dan pengikutnya bakal terlemapt keluar galaksi dengan kecepatan amat tinggi. Tapi mengharap planet atau satelitnya kemduian tertangkap gravitasi planet lain sungguh tak bisa dipercaya. Karena tak ada gaya gesek atau sejenisnya yang membuat gerakan mereka melambat, sampai cukup mampu ditanggap oleh planet, apalagi yang 'cuma' seukuran bumi.

Kutip dari: DemonThinker pada Juni 21, 2012, 09:17:55 PMkenapa tidak mungkin bulan berasal dari letusan gunung? di luar sana ada banyak planet berbatu yang ukurannya jauh lebih besar dari matahari, seperti di mars, venus, merkurius dll, karena gaya gravitasi disana kecil, letusan gunung disana bisa menjadi asteroid di luar angkasa. sedankan aktifitas gunung meletus itu diakibatkan oleh posisi antar planet.
Sekali lagi, lu kira ada ledakan vulkanis yang cukup kuat untuk melemparkan materi sebesar bulan keluar angkasa? Mau ledakan sebesar apa?

Kutip dari: DemonThinker pada Juni 21, 2012, 09:17:55 PMkalau masalah ufo itu. itu tak ada bukti. mungkin saja rusia membuat koloni tapi dia tak mau bilang2.
Gak mungkin.
Koloni macam itu akan memerlukan suplai sumber daya dari bumi. Akan amat tinggi frekuensi penerbangan keluar angkasa yang diperlukan. Plus dengan gravitasi yang cuma seprenam bumi, dampaknya pada manusia akan cukup buruk jika terjadi pada jangka panjang.

mazko

komen nya keren keren..... saya hanya bisa terpana meihat keindahan angkasa dan isinya yang diciptakan dengan penuh perhitungan.......

DemonThinker

dunia ini luas, apapun mungkin terjadi

Ted_Kaczynski

Kutip dari: Pi-One pada Juni 22, 2012, 11:17:01 AM
Sekali lagi, lu kira ada ledakan vulkanis yang cukup kuat untuk melemparkan materi sebesar bulan keluar angkasa? Mau ledakan sebesar apa?
Gak mungkin.

Diluar angkasa sebuah asteroid kecil pun bisa menjadi satelit, atau bahkan planet. Tergantung apa yang terjadi pada debu cosmicnya. Nasib debu cosmicnya pun tergantung dari seberapa jauh planet terdekat, kecepatan ber-rotasi, dan lain-lain.

Ada pernah ditemukan sebuah asteroid sebesar Green-land kalau tidak salah. Makanya Asteroid disebut dengan "Minor Planet".

Jadi bukan sebuah planet meledak terus langsung muncul planet baru, hahahaha. Semua butuh proses, dan asteroid bisa saja menjadi planet, hanya saja butuh banyak tahun (jutaan - milyaran). :)

Ted_Kaczynski

Kutip dari: Pi-One pada Juni 22, 2012, 11:17:01 AM
Ya, jika dua galaksi bertabrakan, akan terbentuk galaksi hybrid, tapi kemungkinan sebagian bintang dan pengikutnya bakal terlemapt keluar galaksi dengan kecepatan amat tinggi. Tapi mengharap planet atau satelitnya kemduian tertangkap gravitasi planet lain sungguh tak bisa dipercaya. Karena tak ada gaya gesek atau sejenisnya yang membuat gerakan mereka melambat, sampai cukup mampu ditanggap oleh planet, apalagi yang 'cuma' seukuran bumi.

Ketika dua galaksi menyimpang terlalu dekat satu sama lain mereka mulai berinteraksi, menyebabkan perubahan spektakuler dalam kedua objek. Dalam beberapa kasus, dua dapat menjadi satu. - tetapi di lain sisi, mereka berdua terkoyak. Jadi, belum tentu :)

contohnya:



Tepat di bawah bagian tengah gambar ini yang berwarna biru, adalah galaksi NGC 2936, salah satu dari dua galaksi yang berinteraksi yang membentuk Arp 142 di konstelasi Hydra. Dijuluki "Penguin" atau "Porpoise" oleh astronom amatir, NGC 2936 merupakan sebuah galaksi spiral sebelum dicabik-cabik oleh gravitasi kosmik si pendamping.

Sisa-sisa struktur spiral nya masih dapat dilihat - bekas tonjolan galaksi sekarang membentuk "mata" dari penguin, sekitarannya masih mungkin untuk dilihat, di mana lengan pinwheeling galaksi. Lengan ini terganggu, dan sekarang membentuk "tubuh" burung kosmik, lihat garis-garis terang biru dan merah di gambar.

Pi-One

#36
Kutip dari: Ted_Kaczynski pada Agustus 28, 2013, 11:31:13 PM
Diluar angkasa sebuah asteroid kecil pun bisa menjadi satelit, atau bahkan planet. Tergantung apa yang terjadi pada debu cosmicnya. Nasib debu cosmicnya pun tergantung dari seberapa jauh planet terdekat, kecepatan ber-rotasi, dan lain-lain.

Ada pernah ditemukan sebuah asteroid sebesar Green-land kalau tidak salah. Makanya Asteroid disebut dengan "Minor Planet".

Jadi bukan sebuah planet meledak terus langsung muncul planet baru, hahahaha. Semua butuh proses, dan asteroid bisa saja menjadi planet, hanya saja butuh banyak tahun (jutaan - milyaran). :)
Asteroid-asteroid besar di tata surya kita misalnya, adalah hasil dari pembentukan tata surya kita di aal-awal, bukan hasil ledakan/letusan yang melemparkan material.

Kutip dari: Ted_Kaczynski pada Agustus 28, 2013, 11:47:52 PM
Ketika dua galaksi menyimpang terlalu dekat satu sama lain mereka mulai berinteraksi, menyebabkan perubahan spektakuler dalam kedua objek. Dalam beberapa kasus, dua dapat menjadi satu. - tetapi di lain sisi, mereka berdua terkoyak. Jadi, belum tentu :)

contohnya:



Tepat di bawah bagian tengah gambar ini yang berwarna biru, adalah galaksi NGC 2936, salah satu dari dua galaksi yang berinteraksi yang membentuk Arp 142 di konstelasi Hydra. Dijuluki "Penguin" atau "Porpoise" oleh astronom amatir, NGC 2936 merupakan sebuah galaksi spiral sebelum dicabik-cabik oleh gravitasi kosmik si pendamping.

Sisa-sisa struktur spiral nya masih dapat dilihat - bekas tonjolan galaksi sekarang membentuk "mata" dari penguin, sekitarannya masih mungkin untuk dilihat, di mana lengan pinwheeling galaksi. Lengan ini terganggu, dan sekarang membentuk "tubuh" burung kosmik, lihat garis-garis terang biru dan merah di gambar.
Makanya, itu bergantung ukurna galaksi.
Kalau yang satu jauh lebih besar dari yang lain, yang kecil akan 'dimangsa'. kalau sama besar, keduanya akan 'tercabik' untuk membentuk satu galaksi baru.

chichara

Serrruuu banget bahasanya.
Bahasan tentang astronomi ini memang selalu seru dan selalu diliputi misteri.
Btw, dibulan itu adl ruang hampa udara kan?
Apakah di ruang hampa udara gitu bendera masih bisa berkibar?  ???

Pi-One

Kutip dari: chichara pada April 11, 2014, 04:01:42 PM
Serrruuu banget bahasanya.
Bahasan tentang astronomi ini memang selalu seru dan selalu diliputi misteri.
Btw, dibulan itu adl ruang hampa udara kan?
Apakah di ruang hampa udara gitu bendera masih bisa berkibar?  ???
Bukan gak bisa dibilang sepenuhnya hampa udara. Tapi bisa dibilang hampir gak ada saking minimnya.

Dan bendera berkibar di bukan bukan karena angin, melainkan karena efek gaya yang dihasilkan saat bendera ditancapkan. Tanpa adanya hambatan udara dan rendahnya gravitasi, akan memakan waktu lama sebelum bendera 'tenang' kembali. Plus, jangan lupa kalau bendera yang ditancapklan di bulan memiliki tiang berbentuk huruf L terbalik.

Masih ragu kalau itu bukan karena angin? Perhatikan, apakah ada debu-debu yang berterbangan tertiup angin pada foto atau video bendera di bulan.