Forum Sains Indonesia

Ilmu Alam => Astronomi dan Kosmologi => Topik dimulai oleh: Takagi Fujimaru pada April 10, 2010, 05:06:24 PM

Judul: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada April 10, 2010, 05:06:24 PM
Buat para master yang baik hatinya, yang sedang membangun kehidupan yang bermanfaat bagi yang lain, saya ada pertanyaan...

Sebelumnya, saya punya beberapa pemikiran:
1. Ruang angkasa memiliki ruang yang tak terbatas.
2. Ruang angkasa terus memuai hingga saat ini.
3. Pemuaian pasti membutuhkan ruang disekitarnya.

Pertanyaan:
1. Jika ruang angkasa terus memuai, maka apa nama 'ruang' di sekitar ruang angkasa? Padahal ruang angkasa memiliki dimensi yang tak terbatas?
2. Jadi, seberapa besarkah 'ruang' disekitar ruang angkasa?
3. Apakah suatu saat ruang angkasa berhenti memuai dikarenakan 'ruang' disekitarnya sudah tak ada lagi?

Mohon para master menjawabnya dengan bahasa yang mudah dimengerti... Mengingat saya masih hijau di dunia sains. Terimakasih banyak. :D
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: ngajakmikir pada April 10, 2010, 08:55:55 PM
analogi yang bagus adalah dengan menggunakan balon.
permukaan lengkung dua dimensi balon bisa dianggap sebagai ruang yang mengembang.
kalau di permukaan balon itu hidup makhluk dua dimensi yang hanya bisa bergrak ke kiri dan kanan. kemudia makhluk itu bergerak dari suatu titik A ke titik B dalam permukaan balon. Lalu dia bergerak kembali ke titik A. maka dia akan mendapati bahwa jarak antara titik A dan titik B berubah selama dia melakukan perjalanan. Dia akan mendapat kesimpulan bahwa ruang tempat dia tinggal telah mengembang.

Nah, dengan analogi ini kita bisa melihat bahwa ruang lengkung dua dimensi balon mengembang di dalam ruang tiga dimensi. Dengan cara yang sama kita bisa katakan bahwa ruang tiga dimensi ini mengembang dalam "ruang" yang mempunyai dimensi lebih tinggi.

Tetapi menurut teori relativitas umum Einstein ruang itu sifatnya dinamik. Dia bisa mengembang, mengkerut, melengkung tanpa harus terikat dengan dimensi yang lebih tinggi. Dengan kata lain ruang tidak butuh "ruang" untuk mengembang.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada April 10, 2010, 09:11:22 PM
Hm...
Bisa diperjelas lagi tentang teorinya Einstein tentang ruang? Masih belum ngerti...

>,<
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: ngajakmikir pada April 10, 2010, 09:32:05 PM
ini terkait dengan teori relativitas umum Einstein. Dia mengatakan bahwa ruang waktu melengkung akibat adanya masa dan energi yang ada di sekitarnya. Ini dirumuskan dalam persaman medan Einstein.

Memang terdengar aneh tapi begitulah katanya. Kalau kita melihat balon mengembang dari sisi luar, pengembangan balon itu terjadi karena balon berada dalam ruang tiga dimensi, balon tersebut mempunyai pusat pengenbangan. Tetapi dalam pengembangan alam semesta ini dia tidak membutuhkan pusat atau "ruang" kosong lain. ketika alam ini mengembang dia tidak memakan tempat yang ada disekelilingnya.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada April 10, 2010, 09:42:08 PM
Oh... makasih penjelasannya...
Tapi memang terdengar aneh... huft
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: ngajakmikir pada April 11, 2010, 06:21:15 AM
hahaha.. :D aneh kan? saya juga kurang setuju sih sebenarnya
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada April 12, 2010, 05:48:16 AM
Hya....
Kalau kurang setuju kenapa diargumentasikan?
Oh iya, kalau menurut ngajakmikir sendiri bagaimana? Maksud saya, pandangan ngajakmikir sendiri bagaimana? Di luar 'googling' dan sebagainya... Yourself opinion, please?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: ngajakmikir pada April 12, 2010, 08:42:54 AM
hehe.. pendapat itu dapat dari majalah scientific american (lupa edisi berapa)

kalau pendapat saya sendiri. logikanya kalau ruang melengkung, maka arah lengkungannya itu harus ke arah dimensi yang lebih tinggi. Tidak mungkin (sulit dipikirkan) kalau ruang lengkung itu tidak terkait dengan dimensi yang lebih tinggi.

Mungkin saja di luar sana ada dimensi yang lebih tinggi. disamping dimensi kita yang hanya panjang, lebar dan tinggi. Dan mungkin saja alam semesta kita ini memiliki bentuk tersendiri jika dilihat dari dimensi yang lebih tinggi..
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada April 12, 2010, 07:18:55 PM
Kalau yang saya tahu, kita hidup di dunia 4 dimensi. Panjang, lebar, tinggi, dan waktu... bener ga ya?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: ngajakmikir pada April 12, 2010, 08:19:50 PM
ya orang bilang waktu adalah dimensi ke-empat. Tapi yang kita bahas disini adalah dimensi yang berkaitan dengan arah gerak dalam ruang.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada April 25, 2010, 02:39:09 PM
Alam semestanya Einstein dan alam semestanya Newton beda.   Newton bilang Ruang dan Waktu adalah dimensi yang terpisah.   Einstein bilang Ruang dan Waktu bisa disambungkan,  jadilah Hukum Kosmisnya :  Kesinambungan Ruang-Waktu.  Sekarang terserah mau pakai yang mana ..... :)
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada April 25, 2010, 02:41:13 PM



- mohon maaf dobel -
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada April 26, 2010, 09:37:00 PM
Nah lo? Terserah mau pake yg mana? Kan ga mungkin keduanya bener nih? Yang paling bener yg mana ni?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: dr.gaptek pada April 27, 2010, 12:57:25 PM
kAYaknya pemikirannya sama dengan Dr.Gaptek ya!!?

Saya rasa membahas ruang angkasa itu sama halnya membahas tentang magic yang tidak bisa dijelaskan oleh akal manusia saat ini!! Itu menurut si gaptek ya!!

Contoh gambarnya gini....
(http://i42.tinypic.com/15f3g2d.jpg)
Jadi kesimpulannya ya emang gak terbatas....
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada April 27, 2010, 05:48:37 PM
Hm, gitu ya? Tapi klo menurut Einstein, bukan gitu? Hm, maaf ni, OOT bntar. Klo stauq, langit sab 1 itu adalah smua yg ada di alam semesta. Apakah 'ruang' diluar ruang angkasa itu langit sab 2 ya? Hmmmm
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: alf pada Mei 17, 2010, 08:36:51 AM
bagaimana ruang n waktu bisa disambungkan ?? mohon penjelasannya..
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Mei 17, 2010, 09:03:07 AM
baca: Relativitas Einstein
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada Mei 31, 2010, 11:12:14 AM
Menurut pendapat saya,  Newton yang benar.   Ruang dan Waktu adalah dua dimensi yang terpisah.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Mei 31, 2010, 07:08:54 PM
Kutip dari: semut-ireng pada Mei 31, 2010, 11:12:14 AM
Menurut pendapat saya,  Newton yang benar.   Ruang dan Waktu adalah dua dimensi yang terpisah.
Silakan jabarkan, kenapa anda beranggapan ruang dan waktu itu memang terpisah?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Mei 31, 2010, 07:16:30 PM
Kalau contoh yg simpel, sya berpikiran begini. Ini pengalaman pribadi dalam berkendaraan. Saat naik motor di jalan, motor di depan saya hendak menyalip truk. Saat dia menyalip, saya berpikiran untuk menyalip pula, tentu saja di belakangnya. Tapi saya sadar, walau jalan yang kita lewati sama, tapi waktu yang kita lewati berbeda. Jika dia berhasil menyalip truk itu, belum tentu saya juga berhasil karena perbedaan timing. Nah, karena pengalaman itu, sya brkesimpulan "Walau ruang yang kita lalui sama, tapi waktu yang kita lalui tidak sama. Jadi, ruang dan waktu adalah hal yang saling mempengaruhi."

CMIIW
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada Mei 31, 2010, 10:13:14 PM
Yang saya maksud Ruang dan Waktu adalah dua dimensi yang terpisah,  bukan berarti dua dimensi itu tidak berhubungan.  Dua dimensi itu berhubungan tetapi tidak ber-" Kesinambungan ".  Tentang hal ini sudah ada postingan saya di thread yang lain.  Tegasnya,  saya menolak Hukum Kosmis yang dikemukakan Einstein tentang Kesinambungan Ruang-Waktu.

Dan yang saya persoalkan adalah Diskripsi Einstein tentang Ruang,  bahwa Ruang tidak mempunyai realita obyektif kecuali sebagai tatanan atau susunan benda-benda yang kita rasakan.

Menurut pendapat saya,  diskripsi Einstein tentang Ruang adalah Ruang yang terbatas sebagai bagian dari Ruang yang tidak terbatas  (  Ruang Murni / Ruang Mutlak ). Tidak perlu semua materi yang ada di alam semesta ini diambil maka tidak ada ruang ( yang terbatas ),  karena masih  ada ruang yang  tak terbatas.   Logikanya seperti ini :

Kita bayangkan dengan tenaga supranatural kita tiba-tiba berada di luar galaksi Bimasakti,  kita melayang  dalam kesendirian dan dalam keadaan tidak ingat bahwa kita adalah manusia yang berasal dari bumi, sehingga kita juga tidak sadar kalau kita berada dalam sesuatu yang bisa kita sebut " ruang ",  karena tidak ada benda/materi di dekat kita yang bisa kita gunakan sebagai titik referensi / acuan / patokan,  kita tidak tahu mana Barat-Utara-Timur-Selatan,  juga tidak tahu mana Atas dan mana Bawah.  Tidak ada ruang ( yang terbatas )  karena tidak ada sesuatu yang bisa digunakan sebagai titik referensi / acuan / patokan.   Dan karena adanya Waktu tergantung adanya Ruang ( yang terbatas ),  maka dengan tidak adanya Ruang ( yang terbatas ) tidak ada pula yang disebut Waktu.  Singkatnya,  di Ruang yang tak terbatas / Ruang Mutlak tidak ada siang ataupun malam ........

Adanya dimensi Waktu tergantung adanya dimensi  ruang.   Karena tidak ada dimensi ruang - di Ruang Mutlak -   maka tidak ada dimensi  Waktu.  Tidak ada yang bisa disebut Kesinambungan Ruang - Waktu ..........

Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 01, 2010, 06:17:49 AM
Utara-selatan-barat-timur. Hanya ada di bumi. Siang-malam hanya karena rotasi bumi. Tak perlu jauh2 keluar galaksi bima sakti. Jika kita ke luar angkasa, kita tak akan mengenal adanya siang dan malam. Dalam dilatasi waktu, dari permisalan bung semut-ireng, jika orang itu bergerak dalam kcepatan yg cukup tinggi, maka waktu yang mengenainya seolah2 melambat. Jika 1 tahun kemudian tiba2 ia kembali ke bumi, pastilah teman2 yg dulu seusia dengannya, saat ia kembali, teman2nya akan menjadi lebih tua...
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juni 01, 2010, 10:14:05 AM
Kutip dari: Takagi Fujimaru pada Juni 01, 2010, 06:17:49 AM
Utara-selatan-barat-timur. Hanya ada di bumi. Siang-malam hanya karena rotasi bumi. Tak perlu jauh2 keluar galaksi bima sakti. Jika kita ke luar angkasa, kita tak akan mengenal adanya siang dan malam. Dalam dilatasi waktu, dari permisalan bung semut-ireng, jika orang itu bergerak dalam kcepatan yg cukup tinggi, maka waktu yang mengenainya seolah2 melambat. Jika 1 tahun kemudian tiba2 ia kembali ke bumi, pastilah teman2 yg dulu seusia dengannya, saat ia kembali, teman2nya akan menjadi lebih tua...
Untuk melihat perbedaan, selain kecepatannya harus cukup tinggi (katakanlah mendekati kecepatan cahaya), juga jangka waktu perjalanannya harus cukup lama. kalau cuma setahun, kurasa kita akan sulit mendapati teman yang 'lebih tua'...
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada Juni 01, 2010, 12:03:11 PM
Mungkin tidak akan pernah ada wahana angkasa yang bergerak dengan  "  kecepatan yang cukup tinggi  ",  sehingga tidak ada peluang untuk membuktikan  "  saat ia kembali,  teman2nya akan menjadi lebih tua ...."

"Nature and Nature's laws lay hid in night:
God said, Let Newton be! and all was light."

( Alexander Pope )
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 01, 2010, 06:48:59 PM
@Pi-One
Iya, itu tadi kan melanjutkan pengandaian dari semut-ireng..
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juni 02, 2010, 06:48:03 AM
Kita sadar atau tidak akan keberadaan ruang,memang ada pengaruhnya? bahkan saat tenggelam dalam air, kadang kita juga bingung di mana atas dan bawah.

Jika menggunakan konsep Newton, maka tidak bisa menjelaskan pengenai 'pembelokan ruang-waktu', satu teori Einstein yang telah dibuktikan.

Dan jika menolak konsep ruang-waktu Einstein, artinya menolak konsep big bang. Karena big-bang adalah pengembangan ruang-waktu, di mana keduanya bukanlah hal terpisah seperti katamu.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: ngajakmikir pada Juni 02, 2010, 01:36:10 PM
menurut saya..
Ruang itu ada karena dia dibutuhkan oleh materi supaya ada. Suatu benda (materi) membutuhkan ruang untuk menunjukkan bentuknya. Kalau tidak ada ruang maka materi tidak berbentuk. Atau kalau dimensi alam ini adalah dua dimensi, maka benda-benda yang kita kenal tidak akan berbentuk seperti apa yang kita lihat sekarang. Begitu juga kalau alam memiliki dimensi yang lebih tinggi.

Sedangkan waktu ada karena ada perubahan. Bisa saja ada ruang, tetapi dalam ruang itu tidak pernah terjadi perubahan, maka tidak ada waktu.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 02, 2010, 06:11:27 PM
@ngajakmikir
contohnya "ruang" yang tidak pernah terjadi perubahan?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: ngajakmikir pada Juni 02, 2010, 09:26:07 PM
Kutip dari: Takagi Fujimaru pada Juni 02, 2010, 06:11:27 PM
@ngajakmikir
contohnya "ruang" yang tidak pernah terjadi perubahan?
Mirip dengan konsep waktu termodinamik (ada tiga konsep waktu menurut hawking, baca a brief history of time)
Alam ini menuju ke suatu keadaan entropi maksimum. Ketika keadaan entroppi maksimum sudah tercapai maka tidak akan ada lagi reaksi yang terjadi karena semua energi sudah tidak bisa di "daur-ulang". Tidak ada lagi gerakan dan tidak ada lagi perubahan. Semuanya seakan terhenti. Ketika itu terjadi maka waktu pun terhenti.
Karena siapa yang butuh konsep waktu kalau semuanya sudah mati (terhenti).
Tidak ada perubahan sama sekali, maka tidak ada waktu.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 02, 2010, 09:48:28 PM
Loh? Sekilas saya baca2 dulu, kalau entropi mencapai maksimum, akan muncul entropi2 yg lain. Jadi saya salah? T-T
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: ngajakmikir pada Juni 03, 2010, 10:50:00 AM
gak nyambung ya..
maksudnya gini.. kalau semua materi di alam ini tidak bergerak (suhunya 0 derajat kelvin), itulah yang dimaksud tidak ada perubahan. Alam semesta sudah mati, tetapi ruangnya masih ada. karena bentuk materi masih ada.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada Juni 05, 2010, 10:18:34 PM
Kutip dari: Pi-One pada Juni 02, 2010, 06:48:03 AM
Dan jika menolak konsep ruang-waktu Einstein, artinya menolak konsep big bang.



" Tahun 1929, pakar astronomi Amerika Edwin Hubble, yang namanya sekarang dipakai sebagai nama teleskop raksasa yang mengorbit bumi, mengatakan, galaksi-galaksi atau gugus bintang terus bergerak saling menjauh; dan ini adalah bukti bahwa alam raya terus berkembang dan ber-ekspansi.

Penemuan Hubble itu mempunyai dampak sangat besar dalam ilmu kosmologi, dan memperkuat teori 'big bang', yang mengatakan, semua planit, bintang dan galaksi tercipta setelah adanya ledakan yang disebut big bang tadi, kira-kira 15 sampai 20 milyard tahun yang lalu.

Kata para pendukung teori ini, pada mulanya adalah sebuah bola api yang sangat padat dan panas yang kemudian meledak dan bagian-bagiannya tersebar ke segala penjuru, dan kemudian berevolusi menjadi galaksi-galaksi yang didalamnya terdapat ber-milyard sistem matahari.

Cara paling mudah untuk membayangkan hal ini adalah dengan melihat kembang api yang besar. Sebuah kontainer atau kotak kembang api yang berisi bahan peledak dan bahan-bahan kimia diluncurkan sampai ketinggian sekitar 300 meter. Kotak itu kemudian meledak, dan melontarkan sejumlah kotak yang lebih kecil.

Kotak-kotak yang lebih kecil itu kemudian meledak dan melepaskan sejumlah kotak yang lebih kecil lagi. Kalau ledakan kembang api itu direkam dengan kamera video dan diputar mundur, akan tampak bahwa kembang api yang besar dan berwarna warni itu akan bermula dari sebuah titik api saja.

Tapi mungkin anda akan bertanya: kalau teori 'big bang' itu betul, dari mana datangnya titik api atau bola api tadi? Pakar ilmu fisika dan matematik yang paling besar masa ini, Professor Stephen Hawking menjawab dengan berseloroh: "Kalau anda tanya soal itu, itu sama dengan ingin mengetahui apa yang terdapat dalam pikiran Tuhan."

Tapi secara lebih serius, Hawking mengatakan: kalau kita bertanya, apa yang terjadi sebelum 'big bang', itu sama halnya dengan menanyakan: dimana letak satu tempat yang berada satu km di sebelah utara Kutub Utara?

Satu pertanyaan yang sulit untuk dijawab, karena tidak ada tempat di bumi yang terletak lebih utara dari kutub utara."(Kutipan).

Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juni 07, 2010, 08:28:40 AM
Lucu, aku baca artikel-artikel ilmiah, gak nemu tuh soal big bang sebagai 'ledakan dari titik api'. Sebelum big bang, ruang sendiri terkompresi. Saat big bang, ruang itu mengembang, itu yang menyebabkan materi juga menjauh satu sama lain.

Ini beda dengan kondisi dimana ruang sudah ada sejak awal, dan lalu ada ledakan yang menghamburkan materi ke ruang kosong.

Jadi, dari mana referensi anda? Blog atau situs kreasionis?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 07, 2010, 08:32:36 AM
@Pi-One....
Bisa dijelaskn, yang saya bingung, mengembang/memuai kan butuh ruang disekitarnya? Nah, ruang di sekitar ruang (alam semseta) itu apa?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juni 07, 2010, 08:37:57 AM
Justru ruang itu yang mengembang. Kita terbiasa melihat benda yang mengembang, jadi kita sulit membayangkan ruang yang mengembang.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 07, 2010, 08:41:53 AM
Hm... sebelumnya ada yang bilang (lupa siapa), ruang yang mengembang itu pada sumbu z. Maksudnya??
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada Juni 07, 2010, 08:55:05 AM
Kutip dari: Pi-One pada Juni 02, 2010, 06:48:03 AM
Jika menggunakan konsep Newton, maka tidak bisa menjelaskan pengenai 'pembelokan ruang-waktu', satu teori Einstein yang telah dibuktikan.

Ya memang ngga bisa.  Alam semestanya Newton beda dengan alam semestanya Einstein,  mau digatuk-gatukan bagaimanapun juga tetap ngga bisa.  Argumentasi2 semacam itu menunjukkan belum paham bedanya Newton dengan Einstein.   Newton tidak kenal dengan apa yang dinamakan kesinambungan ruang-waktu. 

Dan yang bisa menjelaskan bedanya adalah filsafat,  karena tujuan filsafat adalah mencari hakikat kebenaran dari segala-galanya.   Mencari hakikat kebenaran berkaitan dengan asal-usul alam semesta masuk dalam bagian filsafat teoritis - filsafat alam atau kosmologi - aneh bin ajaib bila bicara filosofis ditabukan di thread kosmologi.

Ruang yang mengembang adalah ruang yang bisa diukur.  Ruang yang bisa diukur adalah ruang yang terbatas.  Ruang yang terbatas adalah bagian dari ruang mutlak.  Ruang mutlak tidak bisa diukur.

Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juni 07, 2010, 09:01:26 AM
Hoho...Masalahnya, gimana mau membuktian filsafatnya? Apa yang membedakan filsafat dengan hipotesis nantinya?

Misal, soal ruang mutlak, bagaimana membuktikan keberadaannya? Anda gak suruh orang lain 'beriman' pada keberadaan ruang mutlak kan? :)
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada Juni 07, 2010, 09:24:48 AM
Lagi2 anda mengklaim diri anda sendiri belum paham hirarkie antara filsafat,  teori,  hipotesa,  dan konsep.

Hukum Kosmisnya Einstein  Kesinambungan Ruang-Waktu  :  Filsafat Alam / Kosmologi.

Teori Relativitas Umum  :  Teori.

Pembelokan cahaya melewati benda masif  :  Hipotesa.

Keberadaan Eter yang diabaikan oleh Einstein karena memang tidak bisa dibuktikan ada atau tidak adanya -  whatness / keapaan -  :  Konsep yang mendahului hipotesa-hipotesa Einstein.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 07, 2010, 02:51:18 PM
(mengamati...ckckck)
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juni 07, 2010, 07:46:45 PM
Kutip dari: semut-ireng pada Juni 07, 2010, 09:24:48 AM
Lagi2 anda mengklaim diri anda sendiri belum paham hirarkie antara filsafat,  teori,  hipotesa,  dan konsep.

Hukum Kosmisnya Einstein  Kesinambungan Ruang-Waktu  :  Filsafat Alam / Kosmologi.

Teori Relativitas Umum  :  Teori.

Pembelokan cahaya melewati benda masif  :  Hipotesa.

Keberadaan Eter yang diabaikan oleh Einstein karena memang tidak bisa dibuktikan ada atau tidak adanya -  whatness / keapaan -  :  Konsep yang mendahului hipotesa-hipotesa Einstein.
Hahaha. Kalau pakai definisi anda, atau definisi pak tua, ya aku gak paham.

Bukannya eter memang gak ada? Karena eter adalah hipotesis berdasar argumen bahwa semua gelombang, termasuk cahaya, memerlukan zat perantara. Dan karena terbukti cahaya bisa merambat tanpa zat perantara, yakni dengan radiasi, hipotesis keberadaan eter jadi gugur.

Dan pelengkungan cahaya sudah dibuktikan kan? Hipotesa yang sudah terbukti bukan lagi sekedar hipotesa.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juni 07, 2010, 08:50:58 PM
Pertanyaan bagus yang dikemukakan TS. Saya pernah posting bahwa alam semesta memiliki media seperti pisang goreng memerlukan media piring misalnya. Dalam Islam, media alam semesta adalah alam malakut. Ntah dalah iptek/sains apa namanya. Hal itu pernah saya tanyakan di forum sains tapi tidak ada yg bisa menjawab.


@ngajakmikir = myqer?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: ngajakmikir pada Juni 07, 2010, 09:20:28 PM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 07, 2010, 08:50:58 PM
Pertanyaan bagus yang dikemukakan TS. Saya pernah posting bahwa alam semesta memiliki media seperti pisang goreng memerlukan media piring misalnya. Dalam Islam, media alam semesta adalah alam malakut. Ntah dalah iptek/sains apa namanya. Hal itu pernah saya tanyakan di forum sains tapi tidak ada yg bisa menjawab.
Mana linknya? biar saya bantu jawab.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 07, 2010, 08:50:58 PM
@ngajakmikir = myqer?
Ko tau? myqer juga?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juni 07, 2010, 11:27:55 PM
Kutip dari: ngajakmikir pada Juni 07, 2010, 09:20:28 PM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 07, 2010, 08:50:58 PM
Pertanyaan bagus yang dikemukakan TS. Saya pernah posting bahwa alam semesta memiliki media seperti pisang goreng memerlukan media piring misalnya. Dalam Islam, media alam semesta adalah alam malakut. Ntah dalah iptek/sains apa namanya. Hal itu pernah saya tanyakan di forum sains tapi tidak ada yg bisa menjawab.
Mana linknya? biar saya bantu jawab.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 07, 2010, 08:50:58 PM
@ngajakmikir = myqer?
Ko tau? myqer juga?

Wah linknya coba cari dengan menggunakan fasilitas search. Iyah saya juga myqer sejak tahun 2002 :D. Di myq ente pake id yang sama sih :D.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada Juni 08, 2010, 05:51:24 AM
Kutip dari: Pi-One pada Juni 07, 2010, 07:46:45 PM
Hahaha. Kalau pakai definisi anda, atau definisi pak tua, ya aku gak paham.

Bukannya eter memang gak ada? Karena eter adalah hipotesis berdasar argumen bahwa semua gelombang, termasuk cahaya, memerlukan zat perantara. Dan karena terbukti cahaya bisa merambat tanpa zat perantara, yakni dengan radiasi, hipotesis keberadaan eter jadi gugur.

Silakan jabarkan mekanisme sebenarnya atom meradiasikan cahaya merambat melalui ruang angkasa.



Kutip dari: Pi-One pada Juni 07, 2010, 07:46:45 PM
Dan pelengkungan cahaya sudah dibuktikan kan? Hipotesa yang sudah terbukti bukan lagi sekedar hipotesa.

Silakan jabarkan pelengkungan cahaya sudah dibuktikan.

Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juni 09, 2010, 11:00:00 AM
Kutip dari: semut-ireng pada Juni 08, 2010, 05:51:24 AMSilakan jabarkan mekanisme sebenarnya atom meradiasikan cahaya merambat melalui ruang angkasa.
Lucu. Kenapa malah nantang ketidakberadaan? mestinya yang bilang ada yang nunjukin bukti eksistensi :D

Berdasr pengalaman, gak ada artinya ngasih penjelasan pada anda, tapi jikaniat, coba baca artikel ini
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Kutip dari: semut-ireng pada Juni 08, 2010, 05:51:24 AMSilakan jabarkan pelengkungan cahaya sudah dibuktikan.
Ini sudah dibahas di sub-forum fisika kan? Dan hariyanto saja nyerah karena anda gak ngerti, tapi modal ngotot doang. Jika anda tidak 'berkembang', aku ragu ada yang bisa menjelaskannya untuk anda :)
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada Juni 09, 2010, 12:31:42 PM
Kutip dari: Pi-One pada Juni 09, 2010, 11:00:00 AM
Kutip dari: semut-ireng pada Juni 08, 2010, 05:51:24 AMSilakan jabarkan mekanisme sebenarnya atom meradiasikan cahaya merambat melalui ruang angkasa.
Lucu. Kenapa malah nantang ketidakberadaan? mestinya yang bilang ada yang nunjukin bukti eksistensi :D

Berdasr pengalaman, gak ada artinya ngasih penjelasan pada anda, tapi jikaniat, coba baca artikel ini
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Kutip dari: semut-ireng pada Juni 08, 2010, 05:51:24 AMSilakan jabarkan pelengkungan cahaya sudah dibuktikan.
Ini sudah dibahas di sub-forum fisika kan? Dan hariyanto saja nyerah karena anda gak ngerti, tapi modal ngotot doang. Jika anda tidak 'berkembang', aku ragu ada yang bisa menjelaskannya untuk anda :)

Ini mah level debat kusir.  Ngga usah malu,  bilang aja ngga mampu jabarkan sendiri.  Maklum, modalnya cuma googling.   Masih inget kan tempo hari ada yang bilang : mikir donk,om!!!  :D Ah, si om mintanya disuapin terus...... :D
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juni 09, 2010, 04:40:19 PM
Kutip dari: semut-ireng pada Juni 09, 2010, 12:31:42 PM
Ini mah level debat kusir.  Ngga usah malu,  bilang aja ngga mampu jabarkan sendiri.  Maklum, modalnya cuma googling.   Masih inget kan tempo hari ada yang bilang : mikir donk,om!!!  :D Ah, si om mintanya disuapin terus...... :D
Ada perbedaan antara menjabarkan untuk orang awam dan menjabarkan untuk anak kecil. Dan untuk anak kecil seperti anda, aku memang gak mampu menjabarkannya. Hariyanto saja gak bisa.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada Juni 17, 2010, 06:54:13 AM
Ditinjau dari sudut filsafat,  teori relativitas menimbulkan banyak salah pengertian.   Karena itu perlu dicegah.   ...............(  Lorens Bagus,  Kamus Filsafat,  Gramedia Pustaka Utama,  1996,  halaman 952 ).
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juni 17, 2010, 07:29:53 AM
Ngapain ngutip gak jelas begini? Kenapa anda gak ngutip lebih panjang lagi, atau menjelaskan maksud dari kutipannya? Mau pakai jurus tukang obatnya HY?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada Juni 17, 2010, 09:53:40 AM
lanjutan kutipan  :

Pertama,  teori itu sama sekali tidak mengajarkan relativisme kebenaran.   Selanjutnya,  teori itu bukan soal relativitas ruang dan waktu dalam artian filosofis.  ..............
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juni 17, 2010, 06:41:54 PM
Kutip yang lengkap, artikelnya rasanya ada 1-2 halaman. Dan Google books gak mau menampilkan bagian itu.

Lagian apa seorang ahli filsafat cukup relevan untuk membahas ilmu fisika?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada Juni 18, 2010, 04:26:11 AM
Kutip dari: Pi-One pada Juni 17, 2010, 06:41:54 PM
Kutip yang lengkap, artikelnya rasanya ada 1-2 halaman. Dan Google books gak mau menampilkan bagian itu.

Lagian apa seorang ahli filsafat cukup relevan untuk membahas ilmu fisika?

Kamus,  bukan artikel.  Kamus merupakan buku tempat kita bertanya mengenai sebuah istilah.  Beli bukunya,  atau baca sendiri,  di perpustakaan ada,  agar lebih yakin kutipan itu bukan propaganda.  ???   Dan penjelasan di kamus itu tidak lebih dari setengah halaman.
Tidak cukup relevan ?   :D :D  Dia tidak membahas ilmu fisika,  tapi menjelaskan istilah berkaitan dengan filsafat alam /  kosmologi. :D
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juni 18, 2010, 09:41:24 AM
Iya, dia menjelaskan istilah. Lantas, apa relevansinya dengan teori relativitas itu sendiri? Apa yang perlu dicegah? Mencegah kesalahpahaman?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: mimpi pada Juni 29, 2010, 03:05:03 PM
kalo di luar dari luar angkasa masih ada ruang, berarti ruang angkasa ada batas nya ya ???

???  ??? salah dong kalo ada pendapat bahwa ruang angkasa itu tak terbatas  :(

bingungggggg  ???  :'(
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juni 30, 2010, 03:43:31 AM
Entahlah... :D
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Monox D. I-Fly pada Juni 30, 2010, 08:35:23 AM
Kalo' nggak salah, di Al-Qur'an ato Al-Hadits disebutin kalo langit (angkasa) ada batasnya yg tidak bisa ditembus gt...
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juni 30, 2010, 09:10:50 AM
Kutip dari: mimpi pada Juni 29, 2010, 03:05:03 PM
kalo di luar dari luar angkasa masih ada ruang, berarti ruang angkasa ada batas nya ya ???

???  ??? salah dong kalo ada pendapat bahwa ruang angkasa itu tak terbatas  :(

bingungggggg  ???  :'(
Dikatakan alam semesta ini terbatas tapi tak bertepi. Ini menyangkut konsep ruang-waktu yang sulit dijelaskan cuma modal kata-kata. Singkatnya karena kita ada di dalam ruang-waktu, kemanapun kita pergi, kita akan tetap berada dalam ruang-waktu ini, terus berputr, gak bisa mencapai 'tepi' alam semesta. Ibarat semut yang menjelajah sisi dalam bola, dia gak akan pernah menemukan ujungnya.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juni 30, 2010, 09:20:38 AM
Kutip dari: Pi-One pada Juni 30, 2010, 09:10:50 AM
Kutip dari: mimpi pada Juni 29, 2010, 03:05:03 PM
kalo di luar dari luar angkasa masih ada ruang, berarti ruang angkasa ada batas nya ya ???

???  ??? salah dong kalo ada pendapat bahwa ruang angkasa itu tak terbatas  :(

bingungggggg  ???  :'(
Dikatakan alam semesta ini terbatas tapi tak bertepi. Ini menyangkut konsep ruang-waktu yang sulit dijelaskan cuma modal kata-kata. Singkatnya karena kita ada di dalam ruang-waktu, kemanapun kita pergi, kita akan tetap berada dalam ruang-waktu ini, terus berputr, gak bisa mencapai 'tepi' alam semesta. Ibarat semut yang menjelajah sisi dalam bola, dia gak akan pernah menemukan ujungnya.

Ngomong kok gak jelas gitu. Kalo ada batas, ada donk yang di luar batas :p. Gimana sih cara berfikir ente?.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Monox D. I-Fly pada Juni 30, 2010, 09:52:32 AM
Kutip dari: Pi-One pada Juni 30, 2010, 09:10:50 AM
Kutip dari: mimpi pada Juni 29, 2010, 03:05:03 PM
kalo di luar dari luar angkasa masih ada ruang, berarti ruang angkasa ada batas nya ya ???

???  ??? salah dong kalo ada pendapat bahwa ruang angkasa itu tak terbatas  :(

bingungggggg  ???  :'(
Dikatakan alam semesta ini terbatas tapi tak bertepi. Ini menyangkut konsep ruang-waktu yang sulit dijelaskan cuma modal kata-kata. Singkatnya karena kita ada di dalam ruang-waktu, kemanapun kita pergi, kita akan tetap berada dalam ruang-waktu ini, terus berputr, gak bisa mencapai 'tepi' alam semesta. Ibarat semut yang menjelajah sisi dalam bola, dia gak akan pernah menemukan ujungnya.


Begitukah? Sekarang gini, qt hidup di permukaan bumi yg bulat, jadi kalo qt jalan terus ke kanan, qt akan berada jauh di sebelah kiri dr tempat qt sebelumnya, hal yg sama jg berlaku untuk depan-belakang.
Kalo qt gali bumi ini terus ke bawah, qt akan tiba di bagian permukaan bumi yg lain yg jaraknya 180 derajat dari tempat qt semula.
TAPI, kalo' di bumi ini qt terus naik ke atas, apa qt jg masih ada di bumi masuk dari bawah gitu? :-O
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juli 01, 2010, 11:11:35 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 30, 2010, 09:20:38 AM
Ngomong kok gak jelas gitu. Kalo ada batas, ada donk yang di luar batas :p. Gimana sih cara berfikir ente?.
Hahaha.... Ini karena pada dasarnya ruang-waktu itu bukan sesuatu yang mudah dijabarkan hanya dengan kata-kata. Mungkin saja ada sesuatu di luar batas, tapi apa? Kita tidak tahu apa-apa soal itu, maka bagaimana mau menjawabnya? mengatakan ada 'ruang' di luar semesta adalah hal naif. mengatakan hanya ada 'ketiadaan' di luar alam semesta juga naif.

Coba baca konsep ruang-waktu Einstein atau Hawkings, dan jika anda paham, silakan jabarkan dalam kata-kata anda sendiri secara sederhana. Misal konsep gravitasi yang disebabkan oleh 'lengkungan ruang-waktu' akibat massa.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 01, 2010, 02:55:30 PM
Kutip dari: Pi-One pada Juli 01, 2010, 11:11:35 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 30, 2010, 09:20:38 AM
Ngomong kok gak jelas gitu. Kalo ada batas, ada donk yang di luar batas :p. Gimana sih cara berfikir ente?.
Hahaha.... Ini karena pada dasarnya ruang-waktu itu bukan sesuatu yang mudah dijabarkan hanya dengan kata-kata. Mungkin saja ada sesuatu di luar batas, tapi apa? Kita tidak tahu apa-apa soal itu, maka bagaimana mau menjawabnya? mengatakan ada 'ruang' di luar semesta adalah hal naif. mengatakan hanya ada 'ketiadaan' di luar alam semesta juga naif.

Coba baca konsep ruang-waktu Einstein atau Hawkings, dan jika anda paham, silakan jabarkan dalam kata-kata anda sendiri secara sederhana. Misal konsep gravitasi yang disebabkan oleh 'lengkungan ruang-waktu' akibat massa.

Hahahahaha....lucu Anda ini, giliran roh pengen dijelasin dengan kata-kata, giliran iptek yg susag ogah hahahahaha. Phi-phi mirip banget ma ponakan ane, jago ngeles kayak bajay :D.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: semut-ireng pada Juli 02, 2010, 04:47:52 AM
oh,  bajay itu jago ngeles ya  ?  kayak the group ngeles aja,  kena sodokan de harven langsung pada blingsatan semua   ,,,,,,,,,,,,,,,

ngeles rame-rame ...........

rame-rame pada ngeles ................

hayo .....hayo ......monggo .......monggo .............
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 02, 2010, 05:08:47 AM
Kutip dari: semut-ireng pada Juli 02, 2010, 04:47:52 AM
oh,  bajay itu jago ngeles ya  ?  kayak the group ngeles aja ,,,,,,,,,,,,,,,

ngeles rame-rame ...........

rame-rame pada ngeles ................

hayo .....hayo ......monggo .......monggo .............

Bandar bajay kali dia :D
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Siau.lung pada Juli 02, 2010, 10:28:50 AM
Sebenarnya memahami/menjabarkan apakah "ada sesuatu diluar" Ruang waktu dengan pengetahuan kita saat ini rasanya tidak bisa. tapi saya berusaha untuk menjelaskan dengan analogi.
saya mengajak untuk menkondisikan diri menjadi manusia 2000 tahun yang lalu. Dimana manusia jaman tersebut TIDAK TAHU ada apa diatas langit (berapa ketebalan atmosfir/langit, jaak bumi ke bulan , jarak bumi matahari dsb).

Jika sebagai manusia jaman 2000 thn tersbut mengatakan bahwa jika kita bergerak keatas terus melalui beberapa km "langit/awan" maka yang kita dapati kehampaan. maka hal ini akan mengalami penolakan yang besar karena manusia jaman tersebut tidak punya alat untuk mengetahui kebenaran klaim tersebut. manusia jaman itu hanya tahu sebatas bumi saja.

Sama halnya dengan apa yang kita ketahui saat ini, bahwa kita hanya memahami alam semesta mulai dari waktu sebelum plank time, dan kita tidak tahu sama sekali ada apa sebelum waktu plank tersebut. sama halnya juga dengan ruang waktu yang kita huni sekarang, kita tidak tahu/belum bisa menembus ruang waktu seperti kita belum bisa menembus langit pada saat 2000 tahun lalu.

So berdebat masalah itu adalah useless, ngotot mengatakan bahwa ada "Sesuatu" sebelum big bang sama konyolnya mengatakan "tidak ada sesuatu" sebelum big bang. Dan sama konyolnya memasukkan penjelasan "Tuhan" didalam penjelasan fisika sekonyol orang dulu mengatakan petir di buat oleh Zeus karena ketidaktahuannya.

Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juli 02, 2010, 12:15:18 PM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 01, 2010, 02:55:30 PM
Hahahahaha....lucu Anda ini, giliran roh pengen dijelasin dengan kata-kata, giliran iptek yg susag ogah hahahahaha. Phi-phi mirip banget ma ponakan ane, jago ngeles kayak bajay :D.
Bla bla bla...

Aku bilang konsep ruang waktu gak mudah dijabarkan, karena kita sudah terbiasa dengna konsep ruang 3D. Misal aku bilang menggambarkan gravitasi sebagai lengkungan pada ruang-waktu, apa anda bisa tangkap?

Mau samakn dengna konsep roh? Anda mengajukan itu sebagia penyebab kehidupan (dan itu amsuk ranah sains), tapi anda mengharapkan diterima secara iman semata?

Bla bla bla...
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 02, 2010, 10:58:53 PM
Kutip dari: Pi-One pada Juli 02, 2010, 12:15:18 PM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 01, 2010, 02:55:30 PM
Hahahahaha....lucu Anda ini, giliran roh pengen dijelasin dengan kata-kata, giliran iptek yg susag ogah hahahahaha. Phi-phi mirip banget ma ponakan ane, jago ngeles kayak bajay :D.
Bla bla bla...

Aku bilang konsep ruang waktu gak mudah dijabarkan, karena kita sudah terbiasa dengna konsep ruang 3D. Misal aku bilang menggambarkan gravitasi sebagai lengkungan pada ruang-waktu, apa anda bisa tangkap?

Mau samakn dengna konsep roh? Anda mengajukan itu sebagia penyebab kehidupan (dan itu amsuk ranah sains), tapi anda mengharapkan diterima secara iman semata?

Bla bla bla...

Lha gimana ente? kalau saya terima roh cuma secara iman, saya tidak akan bilang bahwa Roh itu program atau sofware yang dimasukkan ke hardware manusia. Gak fokus perhatiannya ente pada konten diskusi. Kenapa, karena ente memaksakan pengetahuan.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juli 03, 2010, 09:20:13 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 02, 2010, 10:58:53 PM
Lha gimana ente? kalau saya terima roh cuma secara iman, saya tidak akan bilang bahwa Roh itu program atau sofware yang dimasukkan ke hardware manusia. Gak fokus perhatiannya ente pada konten diskusi. Kenapa, karena ente memaksakan pengetahuan.
Hahaha...Lucu. Anda bilang bukan sekedar iman, tapi anda bilang itu rahasia Tuhan. Dan anda tidak secuilpun memberi penjelasan ilmiah soal roh. malah anda menimbulkan kesan amuba atau prokaryot memiliki roh.

Balik ke topik,sekali lagi, apa anda sudah bisa paham konsep dimana gravitasi adalah satu 'kerutan' yang ditimbulkan massa pada ruang waktu?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 09:46:06 AM
Kutip dari: Pi-One pada Juli 03, 2010, 09:20:13 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 02, 2010, 10:58:53 PM
Lha gimana ente? kalau saya terima roh cuma secara iman, saya tidak akan bilang bahwa Roh itu program atau sofware yang dimasukkan ke hardware manusia. Gak fokus perhatiannya ente pada konten diskusi. Kenapa, karena ente memaksakan pengetahuan.
Hahaha...Lucu. Anda bilang bukan sekedar iman, tapi anda bilang itu rahasia Tuhan. Dan anda tidak secuilpun memberi penjelasan ilmiah soal roh. malah anda menimbulkan kesan amuba atau prokaryot memiliki roh.

Balik ke topik,sekali lagi, apa anda sudah bisa paham konsep dimana gravitasi adalah satu 'kerutan' yang ditimbulkan massa pada ruang waktu?


Lha tanya ma yang berpendapat itu donk atau yang membenarkannya. Wong saya menolak pendapat itu :p.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:04:29 AM
@ Mat Dillom:
Jika anda mengatakan roh bisa diterima tidak secara iman, kira2 bagaimana kita bisa membuktikannya ?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 10:06:11 AM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:04:29 AM
@ Mat Dillom:
Jika anda mengatakan roh bisa diterima tidak secara iman, kira2 bagaimana kita bisa membuktikannya ?


Rusakkan saja 'singgasana' (tempatnya) roh, Anda pasti kehilangan roh itu dan mati. Singgasana roh Anda adalah di otak Anda.

Ingat, kalau Anda baca postingan saya, saya katakan roh = program/sofware buat hardware tubuh. Kita bisa kacaukan sofware itu dengan "cuci otak". Hasilnya roh Anda "kacau" dan tubuh Anda akan berperilaku "kacau juga. Kacau dalam arti, mulai dari berperilaku beda sampai dengan dinyatakan gila. Hal itu tergantung seberapa berat cuci otak itu dilakukan.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:31:03 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 10:06:11 AM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:04:29 AM
@ Mat Dillom:
Jika anda mengatakan roh bisa diterima tidak secara iman, kira2 bagaimana kita bisa membuktikannya ?


Rusakkan saja 'singgasana' (tempatnya) roh, Anda pasti kehilangan roh itu dan mati. Singgasana roh Anda adalah di otak Anda.

Ingat, kalau Anda baca postingan saya, saya katakan roh = program/sofware buat hardware tubuh. Kita bisa kacaukan sofware itu dengan "cuci otak". Hasilnya roh Anda "kacau" dan tubuh Anda akan berperilaku "kacau juga. Kacau dalam arti, mulai dari berperilaku beda sampai dengan dinyatakan gila. Hal itu tergantung seberapa berat cuci otak itu dilakukan.


mmmm... ok,anggap kalau saya setuju. selanjutnya
1. Jika mahluk hidup tidak punya otak apakah mempunyai roh?
2. dapatkah roh keluar dari singgasananya? seperti copy paste data dari harddisk ke flashdisk?
3. Orang yang terlahir dengan down syndrom berarti rohnya cacat sejak lahir?

Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 10:37:17 AM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:31:03 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 10:06:11 AM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:04:29 AM
@ Mat Dillom:
Jika anda mengatakan roh bisa diterima tidak secara iman, kira2 bagaimana kita bisa membuktikannya ?


Rusakkan saja 'singgasana' (tempatnya) roh, Anda pasti kehilangan roh itu dan mati. Singgasana roh Anda adalah di otak Anda.

Ingat, kalau Anda baca postingan saya, saya katakan roh = program/sofware buat hardware tubuh. Kita bisa kacaukan sofware itu dengan "cuci otak". Hasilnya roh Anda "kacau" dan tubuh Anda akan berperilaku "kacau juga. Kacau dalam arti, mulai dari berperilaku beda sampai dengan dinyatakan gila. Hal itu tergantung seberapa berat cuci otak itu dilakukan.


mmmm... ok,anggap kalau saya setuju. selanjutnya
1. Jika mahluk hidup tidak punya otak apakah mempunyai roh?
2. dapatkah roh keluar dari singgasananya? seperti copy paste data dari harddisk ke flashdisk?
3. Orang yang terlahir dengan down syndrom berarti rohnya cacat sejak lahir?

1. Semua mahluk punya otak. Hanya otaknya beda dengan kita. Katakan menurut Anda tumbuhan tidak punya otak. Sesungguhnya dia punya, hanya saja ilmu manusia belum bisa membuktikannya.

Salah satu fungsi otak adalah 'menumbuhkan' organ.

2. Beda program buatan manusia dengan buatan Tuhan. Tapi dengan cuci otak, saya bisa merubah Anda seakan menjadi orang lain. Seperti orang yang gila elvis, mencuci otaknya sendiri seperti elvis. Sehingga ia merasa copy dari alvis.

3. Bisa saja seseorang lahir bentuk otaknya tidak sempurna. Sehingga programnya tidak bisa masuk secara sempurna. Jika komputer Anda tidak dilengkapi CD Drive, tentu Anda tidak bisa memutar/membuka CD khan?.

Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:58:28 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 10:37:17 AM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:31:03 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 10:06:11 AM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:04:29 AM
@ Mat Dillom:
Jika anda mengatakan roh bisa diterima tidak secara iman, kira2 bagaimana kita bisa membuktikannya ?


Rusakkan saja 'singgasana' (tempatnya) roh, Anda pasti kehilangan roh itu dan mati. Singgasana roh Anda adalah di otak Anda.

Ingat, kalau Anda baca postingan saya, saya katakan roh = program/sofware buat hardware tubuh. Kita bisa kacaukan sofware itu dengan "cuci otak". Hasilnya roh Anda "kacau" dan tubuh Anda akan berperilaku "kacau juga. Kacau dalam arti, mulai dari berperilaku beda sampai dengan dinyatakan gila. Hal itu tergantung seberapa berat cuci otak itu dilakukan.


mmmm... ok,anggap kalau saya setuju. selanjutnya
1. Jika mahluk hidup tidak punya otak apakah mempunyai roh?
2. dapatkah roh keluar dari singgasananya? seperti copy paste data dari harddisk ke flashdisk?
3. Orang yang terlahir dengan down syndrom berarti rohnya cacat sejak lahir?
1. Semua mahluk punya otak. Hanya otaknya beda dengan kita. Katakan menurut Anda tumbuhan tidak punya otak. Sesungguhnya dia punya, hanya saja ilmu manusia belum bisa membuktikannya.

Salah satu fungsi otak adalah 'menumbuhkan' organ.

2. Beda program buatan manusia dengan buatan Tuhan. Tapi dengan cuci otak, saya bisa merubah Anda seakan menjadi orang lain. Seperti orang yang gila elvis, mencuci otaknya sendiri seperti elvis. Sehingga ia merasa copy dari alvis.

3. Bisa saja seseorang lahir bentuk otaknya tidak sempurna. Sehingga programnya tidak bisa masuk secara sempurna. Jika komputer Anda tidak dilengkapi CD Drive, tentu Anda tidak bisa memutar/membuka CD khan?.
ok thanks atas tanggapannya:

1. Perdefinisi "otak" versi anda (koreksi saya jika salah), Otak adalah tempat tersimpannya Roh, dan otak adalah sesuatu yang salah satu fungsinya menumbuhkan organ.sehingga perdefinisi anda DNA/RNA adalah otak. karena DNA/RNA lah yang berfungsi "menumbuhkan" organ dan didalam DNA/RNA tersimpan Roh?

2. saya kurang sependapat dengan anda untuk point no 2 jika  Kita terlalu cepat  jump to conclusion bahwa otak manusia itu ciptaan Tuhan. Dari penjelasan diatas secara jelas anda setuju bahwa "roh" bisa di "edit" by human (correct me jika salah)

3. Setuju dengan ulasan anda. tapi menjadi pertanyaan baru, seorang psychopath yang membunuh dikarenakan "cacat otak" Tentu tidak bisa dipersalahkan "roh-nya" dikarenakan program yang masuk tidak sempurna, apakah anda setuju?


Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 11:00:36 AM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:58:28 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 10:37:17 AM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:31:03 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 10:06:11 AM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:04:29 AM
@ Mat Dillom:
Jika anda mengatakan roh bisa diterima tidak secara iman, kira2 bagaimana kita bisa membuktikannya ?


Rusakkan saja 'singgasana' (tempatnya) roh, Anda pasti kehilangan roh itu dan mati. Singgasana roh Anda adalah di otak Anda.

Ingat, kalau Anda baca postingan saya, saya katakan roh = program/sofware buat hardware tubuh. Kita bisa kacaukan sofware itu dengan "cuci otak". Hasilnya roh Anda "kacau" dan tubuh Anda akan berperilaku "kacau juga. Kacau dalam arti, mulai dari berperilaku beda sampai dengan dinyatakan gila. Hal itu tergantung seberapa berat cuci otak itu dilakukan.


mmmm... ok,anggap kalau saya setuju. selanjutnya
1. Jika mahluk hidup tidak punya otak apakah mempunyai roh?
2. dapatkah roh keluar dari singgasananya? seperti copy paste data dari harddisk ke flashdisk?
3. Orang yang terlahir dengan down syndrom berarti rohnya cacat sejak lahir?
Semua mahluk punya otak. Hanya otaknya beda dengan kita. Katakan menurut Anda tumbuhan tidak punya otak. Sesungguhnya dia punya, hanya saja ilmu manusia belum bisa membuktikannya.

Salah satu fungsi otak adalah 'menumbuhkan' organ.
ok thanks,tetapi Pertanyaan saya yang no 3 belum dijawab oleh anda.

Perdefinisi "otak" versi anda (koreksi saya jika salah), Otak adalah tempat tersimpannya Roh, dan otak adalah sesuatu yang salah satu fungsinya menumbuhkan organ.sehingga perdefinisi anda DNA/RNA adalah otak. karena DNA/RNA lah yang berfungsi "menumbuhkan" organ dan didalam DNA/RNA tersimpan Roh?



DNA/RNA hanya menumbuhkan hardware. Tuhan akan meniupkan roh (mengisinya dengan program), bila hardware itu tumbuh dari tempat yang semestinya. Atau bila Allah mengehendaki lain. Tapi sejauh yang saya tahu, Allah selalu berbuat sesuai dengan hukum alam (Sunatullah).
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 11:30:48 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 11:00:36 AM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:58:28 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 10:37:17 AM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:31:03 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 10:06:11 AM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:04:29 AM
@ Mat Dillom:
Jika anda mengatakan roh bisa diterima tidak secara iman, kira2 bagaimana kita bisa membuktikannya ?


Rusakkan saja 'singgasana' (tempatnya) roh, Anda pasti kehilangan roh itu dan mati. Singgasana roh Anda adalah di otak Anda.

Ingat, kalau Anda baca postingan saya, saya katakan roh = program/sofware buat hardware tubuh. Kita bisa kacaukan sofware itu dengan "cuci otak". Hasilnya roh Anda "kacau" dan tubuh Anda akan berperilaku "kacau juga. Kacau dalam arti, mulai dari berperilaku beda sampai dengan dinyatakan gila. Hal itu tergantung seberapa berat cuci otak itu dilakukan.


mmmm... ok,anggap kalau saya setuju. selanjutnya
1. Jika mahluk hidup tidak punya otak apakah mempunyai roh?
2. dapatkah roh keluar dari singgasananya? seperti copy paste data dari harddisk ke flashdisk?
3. Orang yang terlahir dengan down syndrom berarti rohnya cacat sejak lahir?
Semua mahluk punya otak. Hanya otaknya beda dengan kita. Katakan menurut Anda tumbuhan tidak punya otak. Sesungguhnya dia punya, hanya saja ilmu manusia belum bisa membuktikannya.

Salah satu fungsi otak adalah 'menumbuhkan' organ.
ok thanks,tetapi Pertanyaan saya yang no 3 belum dijawab oleh anda.

Perdefinisi "otak" versi anda (koreksi saya jika salah), Otak adalah tempat tersimpannya Roh, dan otak adalah sesuatu yang salah satu fungsinya menumbuhkan organ.sehingga perdefinisi anda DNA/RNA adalah otak. karena DNA/RNA lah yang berfungsi "menumbuhkan" organ dan didalam DNA/RNA tersimpan Roh?



DNA/RNA hanya menumbuhkan hardware. Tuhan akan meniupkan roh (mengisinya dengan program), bila hardware itu tumbuh dari tempat yang semestinya. Atau bila Allah mengehendaki lain. Tapi sejauh yang saya tahu, Allah selalu berbuat sesuai dengan hukum alam (Sunatullah).

Rasanya anda sudah masuk kembali ke wilayah "IMAN".
pertama anda mengatakan bahwa kita bisa mengetahui roh tanpa Iman, sedangkan penjelasan anda terakhir *sorry* "memaksa" saya beriman terlebih dahulu bahwa Tuhan/Allah meniup roh, Tuhan/Allah bisa bekehendak lain , Tuhan/Allah selalu berbuat sesuai hukum alam.

so anda sudah melenceng dari  yang anda claim awalnya.

untuk kembalikan ke track - anggaplah saya orang yang tidak "tahu" yang namanya Tuhan/Allah ataupun orang yang percaya Tuhan/Allah yang tidak sama dengan pemahaman anda. Sehingga Jika anda mau menjelaskan Roh tanpa "iman" maka anda tidak boleh menjelaskan roh per Iman anda melainkan roh yang dapat diterima orang yang tidak seiman dengan anda.

contoh:
"kematian dapat dijelaskan tanpa iman".
untuk membuktikannya: lompatlah dari tingkat 20 tanpa alat dan pengaman, gaya gravitasi akan menghempas dengan percepatan x, sehingga terjadi momentum y yang mengakibatkan tubuh hancur yang berakibat kematian.

bedakan dengan:
"kematian dapat dijelaskan tanpa iman"
untuk membuktikannya: kematian disebabkan dewa pencabut nyawa yang mengambil nyawa, sehingga bla..bla..bla...
(dalam hal ini akan tejadi perdebatan tentang "iman" terhadap dewa pencabut nyawa dengan "iman" terhadap kepercayaan lain semisal takdir, karma,dsb--> bukan perdebatan terhadap kematian itu sendiri)


Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 01:48:44 PM
Siau, apa Anda yakin yg tubuhnya hancur itu mati? Insya Allah suatu saat Anda akan menemui bahwa yang jatuh dari lantai 20 itu Anda sendiri dan Anda tidak mati meski tubuh Anda hancur lebur. Tidak ada yang mustahil bagi ALLAH. Sekali lagi Insya Allah. Dengan itu Anda akan mengakui omongan saya dan kebenaran agama Allah.

Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 03:47:43 PM
@Mat Dillom:
Prove it what you said - dahulu orang juga percaya  tidak ada yang tidak mungkin bagi Zeus.
kalau saya bisa buktikan ucapan saya:
simple: anda boleh berdoa atau melakukan ritual apapun sebelum lompat dari gedung 20 lantai, jika anda tidak mati... saya bersedia mengikuti ajaran yang anda anut,simple kan?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juli 03, 2010, 06:26:39 PM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 11:30:48 AM
"kematian dapat dijelaskan tanpa iman".
untuk membuktikannya: lompatlah dari tingkat 20 tanpa alat dan pengaman, gaya gravitasi akan menghempas dengan percepatan x, sehingga terjadi momentum y yang mengakibatkan tubuh hancur yang berakibat kematian.

bedakan dengan:
"kematian dapat dijelaskan tanpa iman"
untuk membuktikannya: kematian disebabkan dewa pencabut nyawa yang mengambil nyawa, sehingga bla..bla..bla...
(dalam hal ini akan tejadi perdebatan tentang "iman" terhadap dewa pencabut nyawa dengan "iman" terhadap kepercayaan lain semisal takdir, karma,dsb--> bukan perdebatan terhadap kematian itu sendiri)
Ini juga simpel. Jelaskan bagaimana orang yg henti jantung namun setelah diberikan siklus CPR ada yg 'hidup lagi' dan ada pula yg 'mati'. Silahkan dipikirkan. Simple, isn't it?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 11:58:57 PM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 03:47:43 PM
@Mat Dillom:
Prove it what you said - dahulu orang juga percaya  tidak ada yang tidak mungkin bagi Zeus.
kalau saya bisa buktikan ucapan saya:
simple: anda boleh berdoa atau melakukan ritual apapun sebelum lompat dari gedung 20 lantai, jika anda tidak mati... saya bersedia mengikuti ajaran yang anda anut,simple kan?

Andai saya mencontohkan dan membuktikan itu, Anda tidak akan percaya. Pasti Anda mengatakan, mungkin ini, mungkin itu. Kelakuan seperti Anda sudah banyak contoh di jaman nabi. Bagi saya ucapan Anda itu, "BASI".
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juli 04, 2010, 07:12:30 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 10:06:11 AM
Rusakkan saja 'singgasana' (tempatnya) roh, Anda pasti kehilangan roh itu dan mati. Singgasana roh Anda adalah di otak Anda.

Ingat, kalau Anda baca postingan saya, saya katakan roh = program/sofware buat hardware tubuh. Kita bisa kacaukan sofware itu dengan "cuci otak". Hasilnya roh Anda "kacau" dan tubuh Anda akan berperilaku "kacau juga. Kacau dalam arti, mulai dari berperilaku beda sampai dengan dinyatakan gila. Hal itu tergantung seberapa berat cuci otak itu dilakukan.
Oh great. Dan anda belum jawab, di mana otak prokariot. Bagaimana kita merusak 'otak' prokariot untuk membuktikan roh prokariot?

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 09:46:06 AM
Lha tanya ma yang berpendapat itu donk atau yang membenarkannya. Wong saya menolak pendapat itu :p.
Jadi, kesimpulannya anda bikin konsep versi sendiri, terlepas itu sama sekali gak sesuai dengan sains? Oh great, 'senang sekali' debat dengan anda :)
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 07:15:09 AM
Kutip dari: Pi-One pada Juli 04, 2010, 07:12:30 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 10:06:11 AM
Rusakkan saja 'singgasana' (tempatnya) roh, Anda pasti kehilangan roh itu dan mati. Singgasana roh Anda adalah di otak Anda.

Ingat, kalau Anda baca postingan saya, saya katakan roh = program/sofware buat hardware tubuh. Kita bisa kacaukan sofware itu dengan "cuci otak". Hasilnya roh Anda "kacau" dan tubuh Anda akan berperilaku "kacau juga. Kacau dalam arti, mulai dari berperilaku beda sampai dengan dinyatakan gila. Hal itu tergantung seberapa berat cuci otak itu dilakukan.
Oh great. Dan anda belum jawab, di mana otak prokariot. Bagaimana kita merusak 'otak' prokariot untuk membuktikan roh prokariot?

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 09:46:06 AM
Lha tanya ma yang berpendapat itu donk atau yang membenarkannya. Wong saya menolak pendapat itu :p.
Jadi, kesimpulannya anda bikin konsep versi sendiri, terlepas itu sama sekali gak sesuai dengan sains? Oh great, 'senang sekali' debat dengan anda :)

Saya gak penah menirima sains begitu aja sampai saya membuktikan sendiri atau setidaknya orang yang saya percaya yang membuktikan. Ilmuan barat mungkin jujur, tapi penguasa dunia membelokkannya.

Kalau ada teori yang saya baca, saya renungi dalam-dalam. Kemudian saya mabil keputusan, menyetujuinya, menunda mempercayai, atau menolak. Terlebih gak semua ilmu terkait sama kepentingan hidup saya. Gitu bung.

Saya kira Anda akan menerima semua konsep teori. Karena Anda butuh bahan buat mendebat :d. Gak peduli teori itu dapat dari mana. Gitu khan?.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juli 04, 2010, 07:18:24 AM
Wah wah, harusnya dibahas di sini nih.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juli 04, 2010, 07:20:59 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 07:15:09 AM
Saya gak penah menirima sains begitu aja sampai saya membuktikan sendiri atau setidaknya orang yang saya percaya yang membuktikan. Ilmuan barat mungkin jujur, tapi penguasa dunia membelokkannya.

Kalau ada teori yang saya baca, saya renungi dalam-dalam. Kemudian saya mabil keputusan, menyetujuinya, menunda mempercayai, atau menolak. Terlebih gak semua ilmu terkait sama kepentingan hidup saya. Gitu bung.

Saya kira Anda akan menerima semua konsep teori. Karena Anda butuh bahan buat mendebat :d. Gak peduli teori itu dapat dari mana. Gitu khan?.
Teori? Maafsaja, tapi apa yang anda ajukan bahkan gak bisa disebut teori.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 07:23:36 AM
Kutip dari: Pi-One pada Juli 04, 2010, 07:20:59 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 07:15:09 AM
Saya gak penah menirima sains begitu aja sampai saya membuktikan sendiri atau setidaknya orang yang saya percaya yang membuktikan. Ilmuan barat mungkin jujur, tapi penguasa dunia membelokkannya.

Kalau ada teori yang saya baca, saya renungi dalam-dalam. Kemudian saya mabil keputusan, menyetujuinya, menunda mempercayai, atau menolak. Terlebih gak semua ilmu terkait sama kepentingan hidup saya. Gitu bung.

Saya kira Anda akan menerima semua konsep teori. Karena Anda butuh bahan buat mendebat :d. Gak peduli teori itu dapat dari mana. Gitu khan?.
Teori? Maafsaja, tapi apa yang anda ajukan bahkan gak bisa disebut teori.

Hahahaha, emang saya bilang teori? Bahkan asumsi aja masih perlu direnungkan lagi kok. Hahahaha Anda Phi-Phi....lugu banget sih :d.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juli 04, 2010, 07:37:54 AM
Anda menanyakan konsep 'terbatas tapi tak bertepi'.
Aku tanya, apa anda paham konsep ruang-waktu
Anda bilang, anda sama sekali tak pernah menerima konsep itu.

Anda tak perlu percaya atau menerimanya, cukup apa anda paham konsep itu. Jika anda tak paham, mana bisa menjelaskan konsep terbatas tapi tak bertepi pada anda?

Gak bakal nyambung, bahkan saat bicara sains pun nampaknya anda cuma modal dogma dan percaya semata...
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 07:50:46 AM
Kutip dari: Pi-One pada Juli 04, 2010, 07:37:54 AM
Anda menanyakan konsep 'terbatas tapi tak bertepi'.
Aku tanya, apa anda paham konsep ruang-waktu
Anda bilang, anda sama sekali tak pernah menerima konsep itu.

Anda tak perlu percaya atau menerimanya, cukup apa anda paham konsep itu. Jika anda tak paham, mana bisa menjelaskan konsep terbatas tapi tak bertepi pada anda?

Gak bakal nyambung, bahkan saat bicara sains pun nampaknya anda cuma modal dogma dan percaya semata...

Oke gak usah jauh ke ujung semesta, Anda bisa tunjukkan ke saya di sekitar kita yang ada batas dan tidak ada apa-apa dibaliknya?.

Saya menunjukkan berdasarkan logika yg jelas. Bahwa semua benda memerlukan media. Apa saya salah? Semesta alam isinya cuma materi (setidaknya itu menurut pengetahuan), maka materi memerlukan media. Anda gak bisa jawabkan, apa medianya alam semesta?

Jawabannya ada di Quran (itu pun bagi yang memahani isi Al-Quran karena perlu renungan dalam). Saya beri tahu, media alam semesta adalah alam malakut, yang luasnya lebih besar dari Jagat raya. Bahkan selain Jagat raya ada semesta lain yang ada dalam alam malakut itu (yang luasnya sama dengan bumi dan langit {ada dua jagat yang luasnya sama dengan bumi dan langit), kecuali satu "alam" yang Berwarna Putih yang luasnya Lebih besar dari bumi dan langit}. Ilmu Anda gak akan memahami ini Phi. Karena Anda cuma mengandalkan mata dan otak yang tidak dicerahkan dengan iman. Hasilnya BUTA.

Saya ibaratkan gini deh Phi. Kita buat alam virtual di komputer lengkap dengan bumi dan langitnya. Di bumi virtual itu kita ciptakan manusia salah satunya diberi nama Phi-One dan Mat Dillom. Media alam (bumi dan langit virtual) adalah perangkat komputer khan?. Anda (Phi-One dalam alam virtual tadi) tidak membaca kitab yang diberi secara virtual pula oleh pencipta alam virtual tadi (yang menjelaskan alamnya Phi-one dan mat dillom adalah dalam komputer). Sedang mat dillom baca. Jelas mat dillom virtual lebih tahu kondisi luar alam virtual tadi khan dari pada Phi-One.

Bisa paham itu?.

Untuk memahami Tuhan, dengan menggunakan komputer, kita bisa bermain jadi Tuhan kok Phi. Yaitu tadi dengan menciptakan alam virtual. Dengan gitu mungkin Anda paham dan menerima keberadaan Tuhan yaitu Allah Yang Maha Esa.

Tapi kalau Anda bersi keras menyatakan tidak ada Allah, saya kasih kabar gembira untuk Anda, yaitu neraka yang kekal kelak bagi Anda.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juli 04, 2010, 01:02:01 PM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 07:50:46 AM
Oke gak usah jauh ke ujung semesta, Anda bisa tunjukkan ke saya di sekitar kita yang ada batas dan tidak ada apa-apa dibaliknya?.
batas macam apa dulu? Ini multi tfsir. Misal kita bisa bilang lingkaran mebius itu tidak memiliki ujung.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 07:50:46 AMSaya menunjukkan berdasarkan logika yg jelas. Bahwa semua benda memerlukan media. Apa saya salah? Semesta alam isinya cuma materi (setidaknya itu menurut pengetahuan), maka materi memerlukan media. Anda gak bisa jawabkan, apa medianya alam semesta?
Media macam apa? Aku gak paham maksud anda dengan 'media'

Dan alam semesta ini diketahui terdiri dari materi, anti materi, energi dan energi gelap, itu yang sudah diketahui.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 07:50:46 AMJawabannya ada di Quran (itu pun bagi yang memahani isi Al-Quran karena perlu renungan dalam). Saya beri tahu, media alam semesta adalah alam malakut, yang luasnya lebih besar dari Jagat raya. Bahkan selain Jagat raya ada semesta lain yang ada dalam alam malakut itu (yang luasnya sama dengan bumi dan langit {ada dua jagat yang luasnya sama dengan bumi dan langit), kecuali satu "alam" yang Berwarna Putih yang luasnya Lebih besar dari bumi dan langit}. Ilmu Anda gak akan memahami ini Phi. Karena Anda cuma mengandalkan mata dan otak yang tidak dicerahkan dengan iman. Hasilnya BUTA.
Nah, anda menyodorkan iman. Kecuali anda bisa menunjukkan cara membuktikan hal di atas. Sori saja, tapi sains bukan mengandalkan kepercayaan semata, ini bukan pseudo sains.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 07:50:46 AMSaya ibaratkan gini deh Phi. Kita buat alam virtual di komputer lengkap dengan bumi dan langitnya. Di bumi virtual itu kita ciptakan manusia salah satunya diberi nama Phi-One dan Mat Dillom. Media alam (bumi dan langit virtual) adalah perangkat komputer khan?. Anda (Phi-One dalam alam virtual tadi) tidak membaca kitab yang diberi secara virtual pula oleh pencipta alam virtual tadi (yang menjelaskan alamnya Phi-one dan mat dillom adalah dalam komputer). Sedang mat dillom baca. Jelas mat dillom virtual lebih tahu kondisi luar alam virtual tadi khan dari pada Phi-One.
Lalu? Matt Dillom diprogram untuk percaya bahwa apa yang dibacanya benar?

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 07:50:46 AM
Untuk memahami Tuhan, dengan menggunakan komputer, kita bisa bermain jadi Tuhan kok Phi. Yaitu tadi dengan menciptakan alam virtual. Dengan gitu mungkin Anda paham dan menerima keberadaan Tuhan yaitu Allah Yang Maha Esa.

Tapi kalau Anda bersi keras menyatakan tidak ada Allah, saya kasih kabar gembira untuk Anda, yaitu neraka yang kekal kelak bagi Anda.
Ya ya, andai saja kita sama dengn alam virtual itu.

Dan sori, aku gak percaya neraka kekal. Lagian di sini bukan tempat bahas iman dan kepercayaan, tapi sains :)
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 01:38:15 PM
Ya sudah, saya sudah beri kabar gembira untuk Anda. Saya tidak punya kewajiban lagi menjelaskan apa pun pada Anda.

Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Siau.lung pada Juli 04, 2010, 08:57:54 PM
Kutip dari: Takagi Fujimaru pada Juli 03, 2010, 06:26:39 PM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 11:30:48 AM
"kematian dapat dijelaskan tanpa iman".
untuk membuktikannya: lompatlah dari tingkat 20 tanpa alat dan pengaman, gaya gravitasi akan menghempas dengan percepatan x, sehingga terjadi momentum y yang mengakibatkan tubuh hancur yang berakibat kematian.

bedakan dengan:
"kematian dapat dijelaskan tanpa iman"
untuk membuktikannya: kematian disebabkan dewa pencabut nyawa yang mengambil nyawa, sehingga bla..bla..bla...
(dalam hal ini akan tejadi perdebatan tentang "iman" terhadap dewa pencabut nyawa dengan "iman" terhadap kepercayaan lain semisal takdir, karma,dsb--> bukan perdebatan terhadap kematian itu sendiri)
Ini juga simpel. Jelaskan bagaimana orang yg henti jantung namun setelah diberikan siklus CPR ada yg 'hidup lagi' dan ada pula yg 'mati'. Silahkan dipikirkan. Simple, isn't it?

Simple kok jawabannya:karena CPR untuk sukses harus memenuhi kriteria tertentu dan persentasi keberhasilan CPR cukup rendah ga sedramatisir yang kita lihat difilm film.(itu yang saya tahu)
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Siau.lung pada Juli 04, 2010, 09:03:06 PM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 11:58:57 PM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 03:47:43 PM
@Mat Dillom:
Prove it what you said - dahulu orang juga percaya  tidak ada yang tidak mungkin bagi Zeus.
kalau saya bisa buktikan ucapan saya:
simple: anda boleh berdoa atau melakukan ritual apapun sebelum lompat dari gedung 20 lantai, jika anda tidak mati... saya bersedia mengikuti ajaran yang anda anut,simple kan?

Andai saya mencontohkan dan membuktikan itu, Anda tidak akan percaya. Pasti Anda mengatakan, mungkin ini, mungkin itu. Kelakuan seperti Anda sudah banyak contoh di jaman nabi. Bagi saya ucapan Anda itu, "BASI".

Anda sudah berubah dari ahli claim menjadi ahli nujum dadakan. Sudah jelas saya katakan jika anda  lompat dari lantai 20 hanya berdasarkan doa dan ritual, saya akan percaya... simpel kan?

So jangan menghindar tantangan , lebih baik anda berkata seperti yesus, "jangan cobain Tuhan Allah mu" karena yesus juga tahu kalo lompat dari gunung bakal modar. masih lebih elegan. :D
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Takagi Fujimaru pada Juli 04, 2010, 09:04:28 PM
^
Film apa yg 'kita' tonton? Aq ga nonton dari film, tapi mempelajarinya.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Siau.lung pada Juli 04, 2010, 09:06:40 PM
So jika anda mempelajari, mengapa CPR kadang berhasil kadang tidak?
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juli 04, 2010, 09:10:01 PM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 01:38:15 PM
Ya sudah, saya sudah beri kabar gembira untuk Anda. Saya tidak punya kewajiban lagi menjelaskan apa pun pada Anda.
Oh, rupanya anda sedang menawarkan kecap? Maaf, kalau begitu, silakan tawarkan pada konsumen lain :)
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Mat Dillom pada Juli 05, 2010, 02:05:46 AM
Kutip dari: Pi-One pada Juli 04, 2010, 09:10:01 PM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 01:38:15 PM
Ya sudah, saya sudah beri kabar gembira untuk Anda. Saya tidak punya kewajiban lagi menjelaskan apa pun pada Anda.
Oh, rupanya anda sedang menawarkan kecap? Maaf, kalau begitu, silakan tawarkan pada konsumen lain :)

Saya tidak menawarkan apa apa. Aneh Anda ini, saya cuma kasih kabar gembira dengan api neraka karena kelakuan Anda. Itu wajib bagi saya kasih kabar gembira untuk Anda. Bersenang-senanglah kelak di hari pembalasan. Semoga saya tidak bersama Anda saat itu, tapi saya ada di tempat yang jauh lebih baik dan sangat dinantikan oleh orang beriman. :). Insya Allah.
Judul: Re: Outside of the space
Ditulis oleh: Pi-One pada Juli 05, 2010, 09:44:08 AM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 05, 2010, 02:05:46 AM
Saya tidak menawarkan apa apa. Aneh Anda ini, saya cuma kasih kabar gembira dengan api neraka karena kelakuan Anda. Itu wajib bagi saya kasih kabar gembira untuk Anda. Bersenang-senanglah kelak di hari pembalasan. Semoga saya tidak bersama Anda saat itu, tapi saya ada di tempat yang jauh lebih baik dan sangat dinantikan oleh orang beriman. :). Insya Allah.
Haha, kabar gembira macam apa yang disertai ancaman bagi yang gak percaya? :)

Dan udah, balik ke bahasan astronomi. Ini thread untuk itu, bukan tempat promosi iman...