Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 02:07:42 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 102
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 87
Total: 87

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Teori Aberasi salah..?

Dimulai oleh bayu220686, Agustus 07, 2012, 09:09:34 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

bayu220686

Salah satu pembuktian teori Heliosentri adalah dengan menggunakan Teori Aberasi cahaya bintang. Darimana para peneliti tahu bahwa letak bintang yang kita lihat sebenarnya adalah semu, yaitu membentuk sudut sekian derajat dari letak bintang yang sebenarnya..? Padahal para peneliti tidak bisa melihat letak bintang yang sebenarnya..?
Mohon penjelasan teman-teman..

nʇǝʌ∀


                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

bayu220686

Teori aberasi cahaya bintang menganggap obyek bintang yang diamati diam terhadap alam.
Adanya Aberasi bisa diketahui bila pengamat bisa mengalami 2 keadaan.

<b>Keadaan Pertama, yaitu <u>pengamat diam terhadap obyek yang diamati</u>.</b>

<b>Keadaan Kedua, yaitu <u>pengamat bergerak (mempunyai kecepatan) terhadap obyek yang diamati</u>.</b>

Dua keadaan ini diperlukan untuk mengetahui sudut simpangan yang terbentuk antara bayangan nyata dari obyek yang sebenarnya dengan bayangan semu dari hasil Aberasi.

Masalahnya adalah eksperimen yang pernah dilakukan hanya menggunakan satu keadaan pengamat.

Jadi, eksperimen Aberasi cahaya bintang yang telah dilakukan masih belum membuktikan Teori Heliosentris. Tetapi, eksperimen lain seperti pengamatan sebuah bintang dan background star-nya lebih bisa membuktikan teori Heliosentris.

nʇǝʌ∀

begini, kalau kita baca lagi sejarah teori heliosentris, maka kita dapati awalnya hanyalah hipotesa/asumsi bahwa Bumi lah yang bergerak, atas dasar orang melihat posisi bintang-bintang berubah pada beberapa bulan tertentu (ada yang tampak dan ada yang hilang bergantian) sementara matahari dan bulan (terlihat) bergerak seperti biasanya.
atau dengan kata lain, awalnya teori itu belum sempurna. tapi terus dikembangkan hingga ketahuan fakta sebenarnya.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

ytridyrevsielixetuls

saya tidak paham teori aberasi maupun hitung-hitungannya tetapi ada alasan kenapa orang zaman dulu berpendapat bumi lah yg bergerak.

soal posisi bintang seperti yg digambarkan oleh nʇǝʌ∀, saya sependapat. karena kalau bulan selalu muncul setiap malam sebagaimana biasanya, seharusnya bintang2 tentu akan muncul sesuai posisi mereka namun posisi mereka selalu terlihat berubah-ubah. artinya ada bagian langit yg tadinya terlihat bintang, jadi tidak terlihat lagi bintangnya. ada juga yg tadinya bagian langit yg tidak terlihat bintang. jadi terlihat bintang. dan itu terjadi seiring berjalannya waktu dari bulan ke bulan, tahun ke tahun.

alasan lainnya adalah ketika manusia di daratan memperhatikan kedatangan dan kepergian kapal di kejauhan. kalau kapal itu berlabuh menjauhi daratan, maka kapal tersebut lama-kelamaan akan lenyap. kemunculan kapal juga mulai terlihat dari bagian yang paling atas.

dan apabila manusia tinggal di daerah Utara, maka ia bisa melihat malam pun matahari masih ada. mereka mengalami dalam waktu satu hari, kemunculan matahari lebih lama ketimbang bulan.

dari ketiga contoh dapat terlihat bahwa meskipun hanya berdasarkan kedaan pertama (pengamat diam terhadap objek yg diamati), manusia bisa membuat hipotesa bahwa bumi itu yg bergerak.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

mhyworld

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Agustus 08, 2012, 09:38:50 PM
saya tidak paham teori aberasi maupun hitung-hitungannya tetapi ada alasan kenapa orang zaman dulu berpendapat bumi lah yg bergerak.

soal posisi bintang seperti yg digambarkan oleh nʇǝʌ∀, saya sependapat. karena kalau bulan selalu muncul setiap malam sebagaimana biasanya, seharusnya bintang2 tentu akan muncul sesuai posisi mereka namun posisi mereka selalu terlihat berubah-ubah. artinya ada bagian langit yg tadinya terlihat bintang, jadi tidak terlihat lagi bintangnya. ada juga yg tadinya bagian langit yg tidak terlihat bintang. jadi terlihat bintang. dan itu terjadi seiring berjalannya waktu dari bulan ke bulan, tahun ke tahun.

alasan lainnya adalah ketika manusia di daratan memperhatikan kedatangan dan kepergian kapal di kejauhan. kalau kapal itu berlabuh menjauhi daratan, maka kapal tersebut lama-kelamaan akan lenyap. kemunculan kapal juga mulai terlihat dari bagian yang paling atas.

dan apabila manusia tinggal di daerah Utara, maka ia bisa melihat malam pun matahari masih ada. mereka mengalami dalam waktu satu hari, kemunculan matahari lebih lama ketimbang bulan.

dari ketiga contoh dapat terlihat bahwa meskipun hanya berdasarkan kedaan pertama (pengamat diam terhadap objek yg diamati), manusia bisa membuat hipotesa bahwa bumi itu yg bergerak.
perubahan penampakan rasi bintang pada malam hari yang biasa kita sebut zodiak hanya mengisyaratkan bahwa posisi bintang-bintang berubah relatif terhadap matahari. Pembuktian paling tegas mengenai revolusi bumi (dan planet lain) terhadap matahari, yang dikenal dengan teori heliosentris diperoleh dari tiga hukum Keppler yang dihasilkan melalui pengamatan empiris dengan ketelitian tinggi selama bertahun-tahun.
Penampakan tiang kapal hanya menunjukkan bahwa permukaan bumi cembung. Pembuktian paling tegas mengenai rotasi bumi pada porosnya diperoleh dari eksperimen pendulum Foucault.
Di daerah kutub Utara, pada musim panas matahari akan tampak bergerak menyusuri horizon (dengan ketinggian/sudut inklinasi tertentu) ke arah kanan. Sedangkan pada musim dingin matahari tidak tampak karena posisinya di bawah horizon dengan sudut deklinasi tertentu.
once we have eternity, everything else can wait

mhyworld

once we have eternity, everything else can wait

mhyworld

Kutip dari: bayu220686 pada Agustus 08, 2012, 11:41:18 AM
Teori aberasi cahaya bintang menganggap obyek bintang yang diamati diam terhadap alam.
Adanya Aberasi bisa diketahui bila pengamat bisa mengalami 2 keadaan.

<b>Keadaan Pertama, yaitu <u>pengamat diam terhadap obyek yang diamati</u>.</b>

<b>Keadaan Kedua, yaitu <u>pengamat bergerak (mempunyai kecepatan) terhadap obyek yang diamati</u>.</b>

Dua keadaan ini diperlukan untuk mengetahui sudut simpangan yang terbentuk antara bayangan nyata dari obyek yang sebenarnya dengan bayangan semu dari hasil Aberasi.

Masalahnya adalah eksperimen yang pernah dilakukan hanya menggunakan satu keadaan pengamat.

Jadi, eksperimen Aberasi cahaya bintang yang telah dilakukan masih belum membuktikan Teori Heliosentris. Tetapi, eksperimen lain seperti pengamatan sebuah bintang dan background star-nya lebih bisa membuktikan teori Heliosentris.
Keadaan pertama yang anda persyaratkan di atas hanyalah salah satu kondisi khusus dari keadaan yang lebih umum, yaitu bahwa pada keadaan pertama, kecepatan pengamat berbeda dari kecepatannya pada keadaan kedua, dan selisih kecepatan tersebut diketahui. Pada kasus revolusi bumi, selisihnya sekitar dua kali kecepatan revolusi bumi terhadap matahari.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Yang anda maksud dengan bayangan nyata dan semu di atas lebih tepat jika disebut posisi penampakan dan posisi sebenarnya [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.].
Istilah bayangan nyata dan semu lebih dikenal dalam ilmu optik dengan membedakan apakah bayangan itu dapat ditangkap oleh layar.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
once we have eternity, everything else can wait

bayu220686

Untuk membahas Geo dan Heliosentris, coba buka link ini, dan berikan pendapat Anda.
Jangan membahas masalah agama dulu, tetapi coba pikirkan secara Logika.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

ytridyrevsielixetuls

#9
Kutip dari: bayu220686 pada Agustus 11, 2012, 05:40:59 AM
Untuk membahas Geo dan Heliosentris, coba buka link ini, dan berikan pendapat Anda.
Jangan membahas masalah agama dulu, tetapi coba pikirkan secara Logika.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

tidak ada yang membawa-bawa agama di sini. di komentar mana dari kami yang menyinggung masalah agama? sejarah disini hanya difokuskan pada teori atau hipotesa berdasarkan keadaan logis saja, bukan penilaian manusia atau kepercayaan mereka tentang teori atau hipotesa itu.

teleskop dan heliosentris sudah ditemukan pada abad ke-17 sementara teori aberasi cahaya bintang (sepertinya) ditemukan pada abad ke-18, berdasarkan link yg saya ajukan. apakah maksud anda kita hanya mencari tahu bagaimana astronom dan matematikawan abad ke-18 membuktikan kebenaran teori yang sudah terbukti benar mengingat teori aberasi cahaya bintang ditemukan setelah teori heliosentris ?

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] *

*teori aberasi cahaya bintang lebih muda umurnya daripada teori heliosentris ?


[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

by the way sebenarnya kalau kita mau mengetahui posisi bintang hanya dengan peralatan tradisional itu gampang.
tidak perlu teleskop maupun satelit.

coba misal anda pada jam 11 malam ke luar rumah dan pilih satu titik lokasi untuk berdiri.
kemudian anda menghadap ke salah satu arah angin, misalnya ke Utara.
kemudian suruh orang lain pasang tiang sekitar 1 jengkal di hadapan anda.
tinggi tiang tersebut harus tepat setinggi leher anda. diukur dengan penggaris.
beri tanda pakai cat jarak antara ujung kaki anda dengan pangkal tiang.

kemudian pandanglah bagian langit di atas tiang itu dari mulai permukaan tiang hingga ke atas hingga pandangan anda tertuju pada sebuah bintang.
kemudian ukur pakai penggaris berapa centimener atau inchi (atau satuan lainnya) berapa jarak bintang ke permukaan tiang.
catat hasilnya. diukur pake penggaris dan harus vertikal. misalnya anda dapatkan 15 centimeter.
catat juga waktu anda melihat bintang itu. misalnya 11:15 malam. catat juga tanggal dan bulannya.

nanti besok malam dan besok malamnya lagi dan seterusnya, anda setiap jam 11:15 malam lakukan hal yang sama yaitu berdiri satu jengkal di hadapan tiang tersebut ke arah utara dengan bantuan seseorang yg mengukur bagian atas tiang dengan penggaris.
anda amati bagian ke 15 centimeter itu, bintangnya masih ada apa tidak ?
nanti akan ketahuan apakah itu bintang akan lenyap atau tidak pada suatu malam nanti.
kapan dia akan lenyap dan kapan akan muncul lagi dan seterusnya.

dari cara sederhana itu saja kita sudah bisa mengamati posisi bintang tanpa teleskop maupun satelit, dan mengetahui bahwa ada bintang yang berubah posisi atau lenyap pada malam-malam tertentu.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

saya akan ajukan link ini bagaimana orang zaman dulu mengamati benda-benda langit. tolong fokus ke hal-hal ilmiahnya saja.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

zaman dahulu saja orang sudah bisa melihat perubahan posisi matahari dimana posisinya terlihat lebih tinggi ketika musim panas dan lebih rendah ketika musim dingin. dan itu sudah bisa teramati dengan mata telanjang ketika pengamat diam maupun bergerak.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

__________

jadi maksudnya TS itu apakah dasar-dasar ilmiah untuk pembenaran teori Heliosentris sebelum teori itu dicetuskan masih belum membuktikan kebenaran teori tersebut ?

kalau saya baca lagi penjelasan-penjelasan di atas, sebenarnya sudah terjawab pertanyaan itu. karena tanpa teleskop, manusia bisa menciptakan teori atau hipotesa bahwa matahari itu dikelilingi oleh Bumi dan planet-planet.

bukankah sudah disebutkan oleh bro nʇǝʌ∀ bahwa awalnya Heliosentris itu cuma teori atau hipotesa yang belum sempurna?
tetapi meski demikian tetap memiliki dasar-dasar ilmiah mengapa bisa dicetuskan teori itu.
antara lain bahwa Venus itu dianggap memantulkan cahaya matahari seperti bulan karena dia memiliki fase-fase sama seperti bulan, dan bukan memancarkan cahaya sendiri.

wacana tentang matahari sebagai pusat tata surya ataupun bumi bergerak sebenarnya sudah ada sejak zaman Yunani kuno. tentu saja dengan mengamati keadaan langit meskipun tanpa banyak penghitungan matematis, sudah ada indikasi bahwa teori-teori itu benar.

__________

BTW saya belum menemukan referensi tentang 'teori aberasi cahaya bintang'. sejauh ini cuma 'aberasi cahaya' saja sebagaimana referensi yang telah ditunjukkan oleh mhyworld dan ytridyrevsielixetuls.
tapi disitu tertulis ditemukan pada tahun 1725 (abad 18) artinya jauh sesudah teori Heliosentris dicetuskan.
ada klarifikasi?

mhyworld

Kutip dari: bayu220686 pada Agustus 11, 2012, 05:40:59 AM
Untuk membahas Geo dan Heliosentris, coba buka link ini, dan berikan pendapat Anda.
Jangan membahas masalah agama dulu, tetapi coba pikirkan secara Logika.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Saya tertarik untuk membahas hasil perhitungan yang hasilnya fantastis seperti tertulis pada bagian tanya jawab berikut :
Kutipsaudaraku yang kita bahas gaya sentrifugal, F(sentrifugal)= m(bumi)v^2/r ,bandingkan dengan gaya gravitasi terhadap tubuh manusia F(gravitasi)=m(tubuh manusia)g, nih buktinya : massa bumi=6 EXP 24 kg v rotasi dibulatkan 465 m/s

jarijari bumi = dibulatkan 6.400.000 m massa manusia misalkan 50 kg g = 10 m/s^2

maka F(sentrifugal) = 202.710.000.000.000.000.000.000 Newton dengan arah berlawanan arah terhadap gravitasi bumi

�bandingkan dengan F(bumi) = 500 Newton

Wahai saudaraku sudah gamblang dan jelas bahwa bumi itu TIDAK BEROTASI,sebab jika berotasi maka kemanakah gaya sentrifugal yang terjadi saat perubahan kecepatan rotasi ketika bumi berubah keadaan dari titik perihelium dan titik aphelium(itupun jika penentuan jarak perihelium/aphelium itu benar)? jelas jika bumi berotasi maka akan mendapatkan gaya lempar sebesar : 202.710.000.000.000.000.000.000 Newton – 500 Newton = 202.709.999.999.999.999.999.500 Newton

yang berarti manusia yang misalnya beratnya 50 kg akan terlempar sejauh 4.054.200.000.000.000.000. km dalam waktu 1 detik

pikirkanlah hal ini wahai para rektor,dosen,guru,mahasiswa dan para pelajar!�
Ada yang mau menjelaskan letak kesalahannya?  :)
once we have eternity, everything else can wait