emm, bner enga c kalo anjing itu jg bsa ngalamin mimpi sprti yg dialamin oleh manusia ?
soalny sya kedapetan puny anjing yg bila tidur, psti sperti kejang2, entah mengalami mimpi ataupun memang ada hal yg lain.

nah, kira2 apakah kejang2 anjing di saat tdur itu gara2 efek ap?
mimpi atau mungkin yg laen,

 

menurt q, mungkin anjing t kedinginan karena ga u selimutin jadi ngegigil dan kejang2 deh !!!! 

ahahha, tp kejang2ny neh ga byasa,
ap bneran mimpi kali ya??

katanya sih iya, dilihat dari behaviour-nya si doggy pas tidur. Yang punya anjing share pengalamannya dong 

Tapi yg menarik: orang yg mengalami kejadian buruk atau traumatis biasanya tidurnya tidak tenang, cenderung terganggu dan mimpi buruk. Kalau anjing justru sebaliknya, kalau dia di-abused atau diperlakukan dg buruk, tidurnya justru kelihatan lebih "tenang" alias tidak banyak aktivitas.

kayaknya sih juga sama dengan kucing.
saya tidak pernah memelihara anjing, tapi kucing saya juga melakukan hal yang sama ketika tidur. ( gerakan reflek seperti orang kaget)
mungkin om eifraim menyimpulkan seperti itu, karena pernah/ sering ngalamin seperti itu ketika bermimpi..
biasanya ketika kita belum lama tertidur trus mimpi jatuh atau yg semacamnya.
tapi belum pernah nemuin kucing saya mengigau sih..

ahahaha,
hmmm,
bsa jd c..
tp, apakah emank hewan pun bisa ngalamin mimpi jg ?

Mimpi itu kan karena jaringan otak ga istirahat semua kan?

Menurut saya cukup logis anjing tu mimpi

Secara umum, mimpi biasanya didefinisikan sebagai proses dari bayangan, perasaan, pergerakan dan pikiran yang kita alami saat tertidur. Mimpi dapat dialami pada setiap fase dalam tidur kita, dan tidak harus selalu melibatkan rangsang tertentu (misalnya rangsang visual). Orang buta, misalnya, mengalami mimpi melalui rangsangan pendengaran maupun perasaan dan gerakan (sensorik-motorik). Mimpi juga bukan merupakan keistimewaan yang hanya dialami manusia. Penelitian menunjukkan bahwa mimpi juga dialami oleh hewan.

Fase REM dalam tidur

Sekitar tahun 1953, peneliti Nathaniel Kleitman membuat suatu penemuan penting mengenai fase REM (Rapid Eye Movement) dalam tidur. Fase ini ditandai dengan pergerakan bola mata yang cepat secara periodik yang terjadi baik pada manusia maupun hewan saat tertidur. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan sukarelawan sebagai subjek penelitian, saat tidur subjek penelitian dihubungkan dengan peralatan-peralatan EEG (electroencephalogram, pengukur gelombang otak), EMG (electromyogram, pengukur pergerakan otot), dan EOG (electroculogram, pengukur gerakan bola mata). Sekitar 90% subjek yang dibangunkan dari tidur saat mengalami fase REM melaporkan bahwa mereka mengalami mimpi (sekitar 60% subjek yang dibangunkan sebelum mengalami fase REM juga melaporkan mengalami aktifitas mirip mimpi dalam tidurnya).

Sebelum adanya penelitian mengenai REM, masih belum diketahui persis seberapa sering manusia bermimpi. Beberapa teori bahkan menyebutkan bahwa impian merupakan tanda-tanda gangguan mental bagi mereka yang mengalaminya. Melalui riset laboratorium mengenai mimpi, subjek dibangunkan dari tidurnya setelah mengalami fase REM untuk diteliti aktifitas mentalnya selama tidur secara seksama. Manusia diketahui mengalami mimpi pada setiap malam. Pada manusia dewasa, mimpi biasanya berlangsung pada sekitar 90 menit setelah mulai tertidur dan terjadi lagi setiap 90 menit dengan durasi yang lebih lama, selama total 2 jam fase REM dalam tidur malam. Dengan rata-rata 5 mimpi tiap malam, manusia rata2 mengalami 136.000 impian sepanjang hidupnya dengan waktu yang setara dengan 6 tahun fase REM dalam tidur!

Saat mengalami mimpi dalam fase REM, manusia mengalami peningkatan pada detak jantung, pernafasan, tekanan darah, konsumsi oksigen, dan pengeluaran getah lambung. Tidur fase REM biasanya disebut sebagai tidur paradox karena memiliki karakteristik seperti tidur fase awal (light sleep) dan tidur fase lanjut (deep sleep) sekaligus: Berdasarkan pengukuran pada EEG, fase REM adalah tidur fase awal (tingkat I), sedangkan berdasarkan pengukuran EMG merupakan tidur fase lanjut (tingkat IV), karena sebagian besar otot seolah-olah "dilumpuhkan" secara bersamaan untuk mencegah si pemimpi secara fisik melakukan apa yang diimpikannya (misalnya berjalan sambil tidur).
ini q dapt dari suatu sumber. jadi setiap hewan itu bisa mengalami mimpi karna hewan juga memiliki rangsang visual, rangsangan pendengaran maupun perasaan dan gerakan (sensorik-motorik).

@Mars

Ga nyimpang tuh dari tujuan thread

sempet nanya ma temen, katanya waktu terjadi kejang sesaat (seperti orang kaget) pada saat tidur, itu terjadi karena perlambatan pasokan darah ke jantung. so otak ngeresponnya dengan hal yang seperti diatas, dengan tujuan agar pasokan darah kembali lancar..

benarkah..?!

Apakah "ngulet" bisa jadi kata yang tepat untuk pendapat om marshall

maksud nya "ngulet" yg gimana nih om?
yg "ngelemesin" badan kah?

Kutip dari: Mars pada Juni 25, 2009, 07:03:41 PM
Sekitar tahun 1953, peneliti Nathaniel Kleitman membuat suatu penemuan penting mengenai fase REM (Rapid Eye Movement) dalam tidur. Fase ini ditandai dengan pergerakan bola mata yang cepat secara periodik yang terjadi baik pada manusia maupun hewan saat tertidur. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan sukarelawan sebagai subjek penelitian, saat tidur subjek penelitian dihubungkan dengan peralatan-peralatan EEG (electroencephalogram, pengukur gelombang otak), EMG (electromyogram, pengukur pergerakan otot), dan EOG (electroculogram, pengukur gerakan bola mata). Sekitar 90% subjek yang dibangunkan dari tidur saat mengalami fase REM melaporkan bahwa mereka mengalami mimpi (sekitar 60% subjek yang dibangunkan sebelum mengalami fase REM juga melaporkan mengalami aktifitas mirip mimpi dalam tidurnya).

Saya jadi ingat, dulu waktu pertama kali mengalami tindihan, apa yang saya rasakan pertama kali adalah bola mata saya berputar dengan sangat cepat.