Penulis : topazoTanpa disadari, manusia sebenarnya bisa melihat medan magnet bumi karena adanya suatu senyawa dalam mata. Ada kemungkinan, nenek moyang manusia dulu punya kemampuan tersebut. Sebuah studi menunjukkan bahwa ada kemungkinan protein bernama cryptochrome terdapat pada retina. Protein tersebut banyak didapati pada hewan dan tumbuhan sehingga beberapa spesies bisa menggunakan medan magnet bumi untuk melakukan navigasi.
Baca selengkapnya(http://www.forumsains.com/tpadmin/tp-images/Image/Cryptochrome.jpg)
Info menarik. Kalo moyang manusia dulu punya kemampuan melihat medan magnet bumi, lalu kita sekarang gak punya, kira2 sebabnya apa yah ? :D
Teknologi mungkin? Sekarang kan udah banyak benda2 yg pake' magnet, mungkin banyaknya gelombang magnet dr gadget2 itu mengacaukan track record manusia?
apakah ada hubungannya dengan melihat aura?
Aq rasa bukan deh... IMO, medan magnet itu wujudnya kayak kl kita ngarahin kamera ke layar komputer, kan ntar layar komputer yg ada di kamera kita ada gelombang2nya gitu... CMIIW
Kalau saya waktu kecil, dari luar rumah bisa tahu ada yang lagi nonton tivi atau tidak. Setelah saya cek, ternyata untuk anak anak bisa mendengar suara dengan gelombang tertentu, soalnya waktu itu adek saya bisa dengar suara gelombang rendah, tapi saya tidak bisa. Sebaliknya yang orang tua saya tidak bisa dengar, saya malah bisa, tapi menimbulkan pusing bagi ortu saya.
Maksudnya kayak suara yg keluar dr lampu neon atau kulkas (eh, iya ya? rasanya udah bertahun2 udah nggak denger suara2 itu lagi, padahal masih sering pake' lampu neon & buka kulkas...)? ???
Kl waktu q masih kecil dulu q sama kakakQ nyebut itu "suara radiasi lampu/kulkas". ;D
Kutip dari: reborn pada Oktober 14, 2011, 01:40:47 AM
Sangkaan ini yang sepertinya harus diubah setelah para ahli saraf dari University of Massachusetts melakukan penelitian. Mereka mengambil cryptochrome dari manusia dan memberikannya pada lalat buah yang kehilangan kemampuan melihat medan magnet. Hasilnya, seperti dilaporkan Wired Science, lalat buah kembali memiliki kemampuan melihat medan magnet. Sayangnya pada manusia, cara kerja cryptochrome tidak seperti pada lalat. "Kami tidak tahu apakah kerja molekul itu sama pada retina manusia. Tapi kemungkinan itu ada," kata Steven Reppert, ahli saraf dari University of Massachusetts.
Yg ingin saya tanyakan, kapan lalat buah itu kehilangan kemampuannya, dan mengapa bisa kehilangan?
Maaf kalo ga nyambung, saya baru gabung
Kutip dari: Ammi Hamzah pada Oktober 24, 2011, 11:47:17 PM
Yg ingin saya tanyakan, kapan lalat buah itu kehilangan kemampuannya, dan mengapa bisa kehilangan?
Maaf kalo ga nyambung, saya baru gabung
Saya sendiri justru lebih ingin tahu bagaimana bisa lalat buah kembali mendapatkan kemampuan tersebut...
Jam molekul itu apa ya? Apa yang buat pengaturan di siklus sel?
Kutip dari: Monox D. I-Fly pada Oktober 25, 2011, 01:38:56 PM
Saya sendiri justru lebih ingin tahu bagaimana bisa lalat buah kembali mendapatkan kemampuan tersebut...
Saya jg pengen tau cara bisa kembali. Tapi kenapa saya tanyakan "kenapa bisa hilang"? Krn proses pengembalian kemampuan tsb tentu dipengaruhi oleh cara menghilangnya.
Jika hilang secara buatan oleh manusia, secara logika kemampuan tsb bisa dikembalikan oleh manusia yg menghilangkannya. Misal dgn operasi pemotongan salah satu organ, berati harus dikembalikan organ tsb (hanya logika saya)
Tapi jika hilang dgn sebab lain, maka caranya pun mungkin berbeda.
Nah, ada yg tau?
wah2.. info yang menarik,
nice info gan, btw untuk prakteknya gimana"?
Kutip dari: Ammi Hamzah pada Oktober 24, 2011, 11:47:17 PM
Yg ingin saya tanyakan, kapan lalat buah itu kehilangan kemampuannya, dan mengapa bisa kehilangan?
Maaf kalo ga nyambung, saya baru gabung
Pada suatu hari, sel sperma dari seekor lalat jantan atau sel telur dari seekor lalat betina mengalami mutasi pada lokus gen yang menentukan kemampuan untuk memproduksi cryptochrome. Mutasi gen bisa dipicu dengan paparan sinar X. Saat sepasang lalat itu kawin, muncullah zygot calon lalat yang tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi cryptochrome. Setelah calon lalat itu menetas dan tumbuh dewasa, ia tidak memiliki kemampuan untuk "melihat" medan magnet.
Alternatifnya, zygot lalat dimutasi menggunakan paparan sinar X. Mutasinya sendiri sifatnya acak. Namun dari ribuan percobaan yang dilakukan, beberapa spesimen diketahui mengalami mutasi pada lokus gen yang dimaksud.
Saya pernah baca di buku kartun biologi molekuler, di situ disebutkan slogan/hipotesa "satu gen,satu enzym". Maksudnya setiap gen bertanggung jawab dalam produksi satu enzym pada setiap organisme, yang pada gilirannya mempengaruhi satu tahap dalam jalur metabolisme. Namun belakangan diketahui bahwa proses actualnya lebih rumit daripada yang diduga sebelumnya.
saya sering mlihat cahaya disekitar tubuh manusia.. akadang ada yg kuning .. putih..atau campuran warna-warni.. apakah ada kaitannya dgn topik ini ?
Kutip dari: aariesstya pada November 09, 2011, 07:07:53 PM
saya sering mlihat cahaya disekitar tubuh manusia.. akadang ada yg kuning .. putih..atau campuran warna-warni.. apakah ada kaitannya dgn topik ini ?
Sama. Ini masuknya apa ya? Apa karena penafsiran daya ingat kebetulan datanya sama dengan pusat visual di neo-kortex?
Oh iya maaf salah,
Kutip
Frequencies above 20,000 Hz can sometimes be sensed by young people
http://en.wikipedia.org/wiki/Audio_frequency
Daripada disebut terdengar, di wiki menyarankan disebut terasa, untuk frekuensi audia diatas 20Khz
Kutip
C10 16744 Approximately the tone that a typical CRT television emits while running.
Oooh betul ini ada TV CRT. 17khz.
apakah faktor makanan yang membuat nenek moyang dan orang sekarang memiliki kemampuan yang berbeda?
Kutip dari: mhyworld pada November 08, 2011, 05:05:05 PM
Pada suatu hari, sel sperma dari seekor lalat jantan atau sel telur dari seekor lalat betina mengalami mutasi pada lokus gen yang menentukan kemampuan untuk memproduksi cryptochrome. Mutasi gen bisa dipicu dengan paparan sinar X. Saat sepasang lalat itu kawin, muncullah zygot calon lalat yang tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi cryptochrome. Setelah calon lalat itu menetas dan tumbuh dewasa, ia tidak memiliki kemampuan untuk "melihat" medan magnet.
Alternatifnya, zygot lalat dimutasi menggunakan paparan sinar X. Mutasinya sendiri sifatnya acak. Namun dari ribuan percobaan yang dilakukan, beberapa spesimen diketahui mengalami mutasi pada lokus gen yang dimaksud.
Saya pernah baca di buku kartun biologi molekuler, di situ disebutkan slogan/hipotesa "satu gen,satu enzym". Maksudnya setiap gen bertanggung jawab dalam produksi satu enzym pada setiap organisme, yang pada gilirannya mempengaruhi satu tahap dalam jalur metabolisme. Namun belakangan diketahui bahwa proses actualnya lebih rumit daripada yang diduga sebelumnya.
Hmm.. info yg sangat menarik
Makasih Oom
Kutip dari: Farabi pada November 10, 2011, 03:49:38 PM
Oh iya maaf salah,
Daripada disebut terdengar, di wiki menyarankan disebut terasa, untuk frekuensi audia diatas 20Khz
Saya juga bisa merasakannya dgn pendengaran saya. Sangat jelas sekali di telinga saya.
Jadi sepertinya ga salah kalo disebut terdengar
Info yang bagus Kak, tapi cara gunainnya g mana??
waw.. kira2 kalo kita bisa ngeliat medan magnet.. pengeliahatan kita bakal keganggu ga?
Kutip dari: Farabi pada November 10, 2011, 03:49:38 PM
Oh iya maaf salah,
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Daripada disebut terdengar, di wiki menyarankan disebut terasa, untuk frekuensi audia diatas 20Khz
Medan magnet tidak punya frekuensi, medan yang berfrekuensi ialah medan elektromagnetik.
Frekuensi audio merupakan frekuensi gelombang suara.
Dampak medan elektromagnetik dapat dibaca pada :
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]Jadi harus jelas permasalahan yang dibahas mengenai apa. Jangan mencampur-adukkan berbagai konsep yang tidak ada kaitannya.
Medan magnet tidak bisa dilihat secara visual / optical menggunakan mata/kamera, karena kedua alat tersebut bekerja dengan menangkap gelombang elektromagnetik pada frekuensi tertentu, dari infra red sampai ultraviolet. Mata manusia normal hanya mampu melihat dalam spektrum cahaya tampak. Kamera khusus dan beberapa spesies lain mampu melihat dalam spektrum sedikit di bawah atau di atasnya.
Ada kemungkinan manusia atau spesies lain mampu merasakan arah dan magnitude/kuat medan magnet, misalnya dengan memanfaatkan zat ferromagnetik seperti besi yang ada di dalam tubuhnya. Mekanismenya mungkin seperti kompas, namun berada di dalam sel/tubuh organisme hidup.
Orang yang menggunakan alat bantu jantung mekanis akan merasakan adanya medan magnet yang kuat di sekitarnya dengan merasakan tekanan pada bagian2 tubuh di sekitar alat pacu jantung tersebut.
Suara yang didengar menggunakan telinga adalah gelombang mekanis berupa perubahan tekanan medium (biasanya udara, namun bisa juga dengan medium lain seperti air). Frekuensi suara yang bisa didengar oleh manusia normal sekitar 20~20000 Hertz, yang disebut frekuensi audio.
Beberapa orang dan beberapa spesies lain mampu mendengar sedikit di bawah itu, atau sedikit di atasnya. Sonar yang dipakai oleh kelelawar untuk navigasi menggunakan frekuensi ultrasonik ( di atas 20kHz). Spektrum frekuensi yang bisa didengar antara lain tergantung pada fleksibilitas gendang telinga.
Seingat saya dulu dalam pelajaran elektronika SMP, salah satu bagian dari radio adalah filter yang berfungsi memisahkan frekuensi audio dan frekuensi radio. Filter tersebut bekerja murni secara elektronik, tidak melibatkan aktivitas mekanis secara signifikan. Frekuensi audio elektronik tersebut baru diubah menjadi getaran mekanis/suara oleh speaker, yang kemudian merambat melalui udara dan sampai ke telinga kita.
Gelombang elektromagnetik bisa juga bekerja pada frekuensi audio, contohnya adalah pada trafo daya yang bekerja pada frekuensi 50 atau 60 Hz. Anda mungkin akan mendengar bunyi dengung jika berada di dekat trafo berdaya besar. Namun yang anda dengar itu bukan gelombang elektromagnetnya sendiri, melainkan gelombang bunyi berupa perubahan tekanan udara yang berulang-ulang akibat getaran pada trafo tersebut akibat aktivitas elektromagnetik pada trafo tersebut :) . Peristiwa serupa juga terjadi pada tabung CRT, namun pada frekuensi yang berbeda.
Kutip dari: mhyworld pada April 15, 2012, 09:40:14 AM
Medan magnet tidak bisa dilihat secara visual / optical menggunakan mata/kamera, karena kedua alat tersebut bekerja dengan menangkap gelombang elektromagnetik pada frekuensi tertentu, dari infra red sampai ultraviolet. Mata manusia normal hanya mampu melihat dalam spektrum cahaya tampak. Kamera khusus dan beberapa spesies lain mampu melihat dalam spektrum sedikit di bawah atau di atasnya.
Kalo' aq ambil foto pake' kamera HP & diarahin ke layar monitor komputer, di layar monitor pd foto yg hasilkan akan tampak gelombang2 yg biasanya tidak terlihat dg mata telanjang, apakah itu juga merupakan wujud dari medan magnet?
Kutip dari: mhyworld pada April 15, 2012, 09:50:09 AM
Gelombang elektromagnetik bisa juga bekerja pada frekuensi audio, contohnya adalah pada trafo daya yang bekerja pada frekuensi 50 atau 60 Hz. Anda mungkin akan mendengar bunyi dengung jika berada di dekat trafo berdaya besar. Namun yang anda dengar itu bukan gelombang elektromagnetnya sendiri, melainkan gelombang bunyi berupa perubahan tekanan udara yang berulang-ulang akibat getaran pada trafo tersebut akibat aktivitas elektromagnetik pada trafo tersebut :) . Peristiwa serupa juga terjadi pada tabung CRT, namun pada frekuensi yang berbeda.
Maksudnya kayak suara2 berdengung yg ada di lampu neon & kulkas itu? Dulu waktu masih kecil aq mikirnya itu suara gelombang pancaran radiasi... Alhasil sampai saat ini pun aq masih menyebutnya sbg radiasi... ::)
Kutip dari: Monox D. I-Fly pada April 17, 2012, 05:09:36 PM
Kalo' aq ambil foto pake' kamera HP & diarahin ke layar monitor komputer, di layar monitor pd foto yg hasilkan akan tampak gelombang2 yg biasanya tidak terlihat dg mata telanjang, apakah itu juga merupakan wujud dari medan magnet?
Maksudnya kayak suara2 berdengung yg ada di lampu neon & kulkas itu? Dulu waktu masih kecil aq mikirnya itu suara gelombang pancaran radiasi... Alhasil sampai saat ini pun aq masih menyebutnya sbg radiasi... ::)
Gelombang seperti itu biasanya hanya terjadi pada monitor jenis CRT/monitor tabung. Untuk monitor jenis LCD jarang dijumpai hal seperti ini. Saya sendiri sudah coba pakai dua kamera ponsel dengan merk yang berbeda untuk memotret monitor laptop saya, tidak muncul efek gelombang.
Efek gelombang tersebut muncul karena cara kerja monitor CRT yang berupa scanning. Pada satu saat hanya ada satu titik di monitor yang menyala untuk masing-masing warna primer RGB(red, green, blue), yang dihasilkan oleh berpendarnya fosfor pada layar monitor tersebut akibat tabrakan oleh elektron yang berasal dari katoda. Titik-titik pada layar CRT dinyalakan bergantian, urut dari kiri ke kanan, atas ke bawah, seperti orang membaca buku.
Hal ini dilakukan dengan kecepatan tinggi, melebihi respon mata manusia pada umumnya (sekitar 25-30 frame per detik), sehingga mata manusia tidak akan sempat melihat titik-titik pada layar CRT padam sebelum frame berikutnya ditampilkan (scanning kembali ke titik tersebut).
Kamera-kamera dengan kecepatan lebih tinggi daripada scan rate monitor akan melihat pada selang waktu saat titik-titik pada layar monitor tersebut gelap (tidak berpendar). Bagian gelap yang ditangkap oleh kamera tampak bergeser sesuai selisih frekuensi scan rate antara monitor dan kamera.
Ya. Untuk yang kulkas kemungkinan bunyi dihasilkan oleh kompresor yang memang merupakan moving part, biasanya memiliki frekuensi dasar relatif rendah (sekitar 50 Hz, sesuai frekuensi sumber listrik AC). Bunyi dengan frekuensi tinggi pada kulkas bisa dihasilkan oleh ekspansion valve yang terpasang di antara kondensor dan evaporator, dengan proses mirip peluit.
anda bicara soal aura atau apa? masalahnya sains belum menemukan bukti ttg keberadaan aura. coba check dulu mata anda... siapa tahu anda terkena Ablasio alias retina robek/bolong.
kalau aura itu sy nga tau ya yg pasti setiap tubuh manusia memancarkan medan magnet dan energi panas... melihatnya juga mesti pake device tertentu.
tadi ada post yang bilang pernah lihat cahaya di tubuh manusia... kok hilang?
ada bot junker di forum ini ya?
Kutip dari: __________ pada April 18, 2012, 03:33:43 PM
anda bicara soal aura atau apa? masalahnya sains belum menemukan bukti ttg keberadaan aura. coba check dulu mata anda... siapa tahu anda terkena Ablasio alias retina robek/bolong.
kalau aura itu sy nga tau ya yg pasti setiap tubuh manusia memancarkan medan magnet dan energi panas... melihatnya juga mesti pake device tertentu.
Anda siapakah yang dimaksud oleh Boss __________...
Kalau saya sebagai pembuat (penyadur) artikel, cuman ingin berbagi tentang penelitian menyangkut kemungkinan adanya sebuah protein bernama
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] di retina manusia... Protein ini ada di beberapa hewan dan berfungsi sebagai zat yang berperan dalam penglihatan medan magnet beberapa hewan (seperti pada burung2 migrasi)...
Kalau teman2 forsa dalam diskusi ini hanya berbicara tentang electromagnetic dan low/high audio sensing... Kayaknya gak ada yang bicara aura di sini...
BSJS...
sumpah tadi ada kok, member 1 post yg ngakunya sering lihat cahaya di tubuh manusia, tapi saya nga ngutip.. tau2 pas reply tuh post dia malah hilang. entah dia bot/script apa bukan...
Kutip dari: __________ pada April 18, 2012, 04:47:10 PM
sumpah tadi ada kok, member 1 post yg ngakunya sering lihat cahaya di tubuh manusia, tapi saya nga ngutip.. tau2 pas reply tuh post dia malah hilang. entah dia bot/script apa bukan...
Hmm.. mungkin ada member yang menyadari dia posting salah tempat, n buru2 ngehapus...
oh maaf, bro Topazo. ternyata dia di page one ;D
nih orangnya...
Kutip dari: aariesstya pada November 09, 2011, 07:07:53 PM
saya sering mlihat cahaya disekitar tubuh manusia.. akadang ada yg kuning .. putih..atau campuran warna-warni.. apakah ada kaitannya dgn topik ini ?
memang bisa hapus post? saya nga lihat ada fitur delete post di sini ?
@aariesstya
nah kalau cahaya di tubuh saya ngak tahu apa itu medan magnet atau energi panas... dan setahu saya sudah ada device yg bisa melihat medan magnet dan energi panas. entah itu detektor atau semacamnya... tp yang kelihatan itu cuma warna merah dan kuning aja, tapi tubuh manusianya tidak jelas terlihat.
Ada fitur delete di sebelah publish, kutip, dan ubah... Tapi belum pernah saya coba...
Ngomog2 tentang cahaya dari tubuh manusia, ada artikel menarik lo...
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]Maaf kalo agak OOT...
Kutip dari: __________ pada April 18, 2012, 04:56:08 PM
oh maaf, bro Topazo. ternyata dia di page one ;D
nih orangnya...
memang bisa hapus post? saya nga lihat ada fitur delete post di sini ?
AFAIK, fitur itu baru aktif setelah anda berpredikat dosen. Itu pun ada batas waktunya.
Waktu saya bisa mendengar suara getaran rendahpun di mata seperti ada cahaya acak. mungkin cuma ilusi audio efek samping dari pemrosesan diotak. rasanya saya seperti melihat cahaya di rumah yang menyalakan tivi.
Kutip dari: The Houw Liong pada April 14, 2012, 04:47:38 PM
Medan magnet tidak punya frekuensi, medan yang berfrekuensi ialah medan elektromagnetik.
Frekuensi audio merupakan frekuensi gelombang suara.
Dampak medan elektromagnetik dapat dibaca pada :
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Jadi harus jelas permasalahan yang dibahas mengenai apa. Jangan mencampur-adukkan berbagai konsep yang tidak ada kaitannya.
Mungkin saja terkait. Karena kadang sakit digigipun bisa terasa di seluruh tubuh. Saya memberikan contoh yang mungkin terkait antara telinga yang terasa seperti cahaya.
Kutip dari: Farabi pada April 22, 2012, 10:34:21 PM
Mungkin saja terkait. Karena kadang sakit digigipun bisa terasa di seluruh tubuh. Saya memberikan contoh yang mungkin terkait antara telinga yang terasa seperti cahaya.
Kaitannya harus bisa dijelaskan secara logis. Dalam hal sakit gigi, kaitan tsb. dapat dijelaskan melalui jaringan saraf. Bagaimana kaitan antara medan magnetik dengan penglihatan manusia ?
Kutip dari: The Houw Liong pada April 23, 2012, 06:33:24 AM
Kaitannya harus bisa dijelaskan secara logis. Dalam hal sakit gigi, kaitan tsb. dapat dijelaskan melalui jaringan saraf. Bagaimana kaitan antara medan magnetik dengan penglihatan manusia ?
Ya itung itung sambil sekilas info saja. Maaf kalau ternyata tidak berguna.
ada kemungkinan yg dikatakan dg Monox D. I-Fly: ada pengaruh teknologi
tapi klo kemungkinan nenek moyang qta dlu bisa melihat, b'arti kemungkinan protein tersebut masih ada di tubuh kita besar. namun fungsinya tidak digunakan secara optimal. mungkin jika ada peneliti yang bisa melatih penggunaan protein tersebut, ada peluang untuk kita (manusia zaman sekarang) bisa melihat kembali medan magnet itu...
maybe like that...
waw, luar biasa :D apapun yg terjadi, kita mempunyai sel, jaringan, organ yg luar biasa.
Hehehe, wah hebat tuh!!! Gw suka banget magnet, Magnet kan sumber energi yg kekal...
Kalo dlu nenek moyak kita punya radar medan magnet, mungkin dlu kita lebih modern dari sekarang BRUAKAKAKAKAK >:D. Kayaknya ada kaitannya dgn rasa gk enak di bagian belakang retina saat terlalu dekat dgn monitor, layar TV atau magnet sekalipun deh... ???
mungkin untuk mata batin ?