Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 04:03:47 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 127
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 81
Total: 81

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

bakteri pengurai

Dimulai oleh terminalkoi, Agustus 20, 2008, 08:40:33 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

terminalkoi

para sobat, mungkin ada yang bisa bantu bagaimana untuk " mengembangbiakan bakteri penguarai" atau kalau boleh juga info tentang " budidaya bakteri pengurai ".

milmi

Wah, tanya balik dulu neh. Apakah yang ingin dikembang biakkan isolat tunggal atau isolat campuran? Apakah spesifik menguraikan sesuatu atau tidak?

terminalkoi

brujut ,,,,,,,,,,,,,,,,,,, :o :o :o :o :o :o :o
pusing deh :kribo: :kribo: :kribo: :kribo:
apaan tuh isolat udah lama nich enggak pegang buku, apalagi waktu sekolah biologi dapat 5, itupun katrolan dari 4,5 ;D ;D ;D ;D ;D

yang saya maksud yang dapat menguraikan kotoran ikan ( feses, sisa metabolisme lain, lain) atau mungkin juga seperti kotoran organik lain daun busuk dll.


milmi

Untuk membiakkan bakteri, dibutuhkan bebrapa hal:
1. Medium pertumbuhan, medium ini ada yg sudah jadi, seperti NA (Nutrient Agar). Namun bisa juga dibuat sendiri dengan campuran agar-agar dan air rebusan daging
2. Wadah pemeliharaan, umunya menggunakan tabung reaksi atau cawan petri
3. Sterilisator, berguna untuk mensterilisasi alat dan medium yang akan digunakan. Umumnya, di laboratorium mikrobiologi, sterilisator yang digunakan adalah autoclave.
4. Alat-alat transfer mikroba: ose, pembakar spiritus, alkohol, etc.
5. Lebih baik lagi kalau punya laminar airflow untuk menjaga kesterilan ketika mentransfer bakterinya

terminalkoi

kalau kita mau budi daya, dan belum punya peralatan, bahan & perlengkapan spt di atas kr2 perlu investasi berapa yah ?

than's ya boss

milmi

wah, klo infestasi bisa habis jutaan, dan itu hanya untuk peralatan (autoclave yg paling murah 5jt). Itu belum ditambah medium pertumbuhan yg harganya mencapai 1,2 jt/500gr

dark_nekron

#6
@milmi
emm..... bukanya tuh alat2 klo praktek di ruang patology klinis. butuh autoclave? buat paan ? emangnya nih neliti bakteri berbahaya? n kok gak sekalian aja makek agar coklat, pewarnaan gram, uji sensivitas antibiotic, dll? hehehe... just kidding bos..........
soalnya aq nangkepnya topic ini lain

n @terminalkoi
budidaya bakteri pengurainya tuh buat apa sih? untuk di ambil biogasnya ato emang ente mau neliti bakteri pengurainya. klo mau ambil biogas nya tinggal masukkan aja ke tong ntar isi dengan kotoran tadi + 1/3 air bila perlu di kasih bakteri pengurai sekalian (bila perlu).
klo mau neliti bakteri pengurainya usul milmi juga boleh.... trus tambahin alat2 diatas. agar coklat biar kita tahu bacterinya mengurai darah juga ato tidak, pewarnaan gram biar kita tahu bacteri tadi gram positif ato negatif n uji sensifitas antibiotic biar klo terinfeksi bacteri tadi kita bisa milih antibiotic mana yang paling tepat... hehehe......
[move]......i'am still stupid..... and always stupid......[/move]
----ORANG GENDENG----

barbarian

Sebenarnya di dalam proses sterilisasi tidak harus dengan cara autoclave saja, klo mau bisa saja proses sterilisasinya diganti dengan panci presto, atau juga yg sederhana dengan cara pasteurisasi. Dalam skala besar untuk proses sterilisasi banyak digunakan penyemprotan dengan uap air. Untuk media pertumbuhan bakteri, kita juga bisa memainkan modifikasi media. misalnya sukrosa diganti gula pasir, bacto agar diganti dengan agar2 yg ada dipasar, dan banyak lagi modifikasi yg dapat dilakukan sengan membandingkan komposisi media yg dibutuhkan dengan bahan2 yg ada disekitar kita. jadi percobaan ini ga hanya bisa dilakukan di laboratorium saja, bisa jg dilakukan dirumah, tetapi hati2 dengan mikroba yg digunakan, klo terlalu berbahaya, sebaiknya dilakukan di laboratorium saja. selamat mencoba.....

milmi

Penggunaan panci presto pernah disebut-sebut bisa menggantikan autoclave, namun tingkat keberhasilannya rendah karena kemungkinan kontaminasi tinggi. Pasteurisasi hanya cocok digunakan pada bahan yang tidak tahan panas dan mengandung mikroba non-sporulasi, karena kalau dengan pasteurisasi tidak mampu membunuh spora (endospora) yang tahan terhadap panas tinggi. Cara yang paling aman dan paling bisa diandalkan adalah autoclave.
Kalau masalah medium, bisa diganti dengan bahan-bahan yang lebih murah. Sebagai contoh, untuk mengganti NA bisa menggunakan air rebusan 30% tulang yang ditambah dengan 1,5% gula pasir dan 2% agar roti. Namun kalau memang berniat mengembangkan bakteri, harus memiliki lab min, dan alat-alat yang saya ususlkan di atas merupakan alat minimal yang dibutuhkan pada lab mikrobiologi.

dark_nekron

ya ..... kita tunggu aja jawaban dari terminalkoi dia itu mau ambil biogasnya ato mau neliti microbanya? soale kie klo mau ambil biogasnya biasanya medianya tuh ditaruh di tong. emange ada autoclave yang bisa mensterilisasi tong. klo ada berapa duit tuh autoclave?
[move]......i'am still stupid..... and always stupid......[/move]
----ORANG GENDENG----

milmi

Kalau untuk produksi, memang tidak perlu steril. Tapi kultur yang digunakan kan harus murni, sehingga proses pekerjaan harus steril. Dan alat-alat yg saya sebut di atas sebenarnya adalah alat-alat lab mikro. Lagi pula, memelihara bakteri bukan hanya untuk biogas, bisa juga untuk bioremediasi, atau biokonversi.

dark_nekron

kayak postulat koch ya....
[move]......i'am still stupid..... and always stupid......[/move]
----ORANG GENDENG----

terminalkoi

wuehh..................... :kribo: :kribo: :kribo: :kribo:
saya jadi bingung nich, buta banget ya biologiku....

maksud sy sebenarnya ingin membuat produk bibit bakteri pengurai utk pembersih air kolam, sementara kalau di daerah saya produknya minim dan kualitas kurang baik.
biasa kalau kita mengerjakan kolam pakai produk lokal setempat yg kualitas kurang.

biasa kalau pas ke kota besar atau lewat kawan kita titip beli buatan bangkok yg agak murah kadang juga beli japan punya dengan harga yg cukup jahud tapi kualitas sesuai.

kalau tampa bibit bakteri filter kolam baru bisa berfungsi dengan baik setelah 2-3 bulan, kalau dgn bibit bakteri cukup 1-2 minggu sudah lumayan.

gitu deh gambarannya, kalau bakterinya jenis apa saya buta sama sekali, maaf,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

oqsafir

Kutip dari: milmi pada Agustus 30, 2008, 10:56:05 AM
Penggunaan panci presto pernah disebut-sebut bisa menggantikan autoclave, namun tingkat keberhasilannya rendah karena kemungkinan kontaminasi tinggi. Pasteurisasi hanya cocok digunakan pada bahan yang tidak tahan panas dan mengandung mikroba non-sporulasi, karena kalau dengan pasteurisasi tidak mampu membunuh spora (endospora) yang tahan terhadap panas tinggi. Cara yang paling aman dan paling bisa diandalkan adalah autoclave.
Kalau masalah medium, bisa diganti dengan bahan-bahan yang lebih murah. Sebagai contoh, untuk mengganti NA bisa menggunakan air rebusan 30% tulang yang ditambah dengan 1,5% gula pasir dan 2% agar roti. Namun kalau memang berniat mengembangkan bakteri, harus memiliki lab min, dan alat-alat yang saya ususlkan di atas merupakan alat minimal yang dibutuhkan pada lab mikrobiologi.

Kalau sterilisasi menggunakan sinar matahari kira2 bisa gak ya? krn autoclave kn mahal

embrio11s

Kutip dari: terminalkoi pada Agustus 20, 2008, 08:40:33 PM
para sobat, mungkin ada yang bisa bantu bagaimana untuk " mengembangbiakan bakteri penguarai" atau kalau boleh juga info tentang " budidaya bakteri pengurai ".
mungkin yang akang maksud seperti produk komersial biofertilizer gitu nyak?
rangkaian prosesnya panjang itu kang..  :o
Prosedurnya dimulai dari isolasi bakteri, karakterisasi bakteri yang punya potensi sebagai pengurai, dan pemurnian isolat, seperti milmi bilang.
Setelah didapat isolat yang diinginkan baru bisa dikomersialkan. Produk komersial biasanya isolat dicampur dalam media khusus yang lebih murah dan dapat mempertahankan viabilitas bakteri bila disimpan dalam waktu lama. Media khusus ini biasanya masuk paten atau rahasia dagang perusahaan.
Pengembangan produk ini biasanya dilakukan dengan eksplorasi untuk menemukan isolat yang mempunyai kemampuan kerja tinggi.