Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 05:06:19 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 155
Total: 155

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Dapatkah DNA hewan digabungkan dengan DNA tumbuhan ??

Dimulai oleh iput, Mei 11, 2013, 05:52:52 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Farabi

Saya bukan mengatakan itu merusak, tapi jangan sampai tidak diperhitungkan panjang gen dengan potong tempel yang serampangan, memang benar masalah rekayasa genetik ini sudah banyak yang berhasil, yaitu tikus yang kulitnya menyala dalam gelap, saya hanya menjelaskan beberapa kemungkinan yang terjadi dalam rekayasa genetik.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

MuhammadRyan

Kutip dari: Farabi pada Maret 05, 2014, 10:53:03 AM
Saya bukan mengatakan itu merusak, tapi jangan sampai tidak diperhitungkan panjang gen dengan potong tempel yang serampangan, memang benar masalah rekayasa genetik ini sudah banyak yang berhasil, yaitu tikus yang kulitnya menyala dalam gelap, saya hanya menjelaskan beberapa kemungkinan yang terjadi dalam rekayasa genetik.

Wah, klo menurut teori mas nya sih... saya terima terima ajj. Memadukan dunia biologi dgn Informatika itu bagus. Tpi prinsipnya sebenarnya bukan seperti itu sob.

Mas Farabi tau ikan Louhan (saya denger ini di Dunia Binatang Trans 7, dan hasilnya syok bgt), ya klo mau cari di gugel cari ajj Flowerhorn. Itu salah satu ikan rakitan manusia di dunia Biologi, wow... kok bisa ya.

Pada awal pengembangannya di Malaysia, cuman ada perkawinan silang antar 1 spesies dgn spesies lain atau dgn varietas lain dalam 1 spesies. Nah setelah dibawa kembali ke Amerika Serikat (Ikan Louhan klasik, yg blom ada tonjolannya) mahkluk ini mulai dirakit. Ya, dicampur dgn DNA dari sesama ordo (Periformes atau apapun...) dan foila... kamu dapat banyak varietas yg kamu ciptakan sendiri. Dan oh iya, semua varietas itu memadukan karakteristik warna, morfologi bahkan fisiologi dari ikan ikan yg disilangkan. Maksudnya ciri ciri anatominya dipadukan 'seenaknya', itu yg saya denger... dan mereka berkembang biak sangat cepat. Mereka dgn cepat menguasai suatu ekosistem, kenapa? awalnya mereka bukan pengembang biak yg handal, tpi krn sedikit rakitan mereka bisa:
> Bertelur secara masif
> Agresifitas sesama spesies dikurangi...
> Agresifitas diluar spesies yg sama DITAMBAH???*

Ditambah lagi mereka makannya telur ikan orang lain... beh... ini mah bukan ikan hias, ikan hama...

Karena tindakan ini, banyak sekali kritik yg diluncurkan pada varietas ikan ikan louhan rakitan AS. Karena praktik kyk gini bikin identifikasi sesama genus semakin susah (ciri ciri varietasnya mulai menjauh dari bentuk asli, misal bentuk aslinya punya tanda bintil2, nah rakitannya dijadikan loreng loreng... ini gk bisa ditolelir krn ikan itu masih termasuk jenis yg sama)

Dlm prakteknya juga (seperti yg saya jelaskan sebelumnya) penggunaan material genetik dgn 'uji coba coba skala besar' memang butuh korban yg banyak, krn sbagian besar dari mereka gagal... Tpi WHO CARE!!! Ikan nelornya banyak gitu, kyk nasi kececer... mati 15/16 toh masih ada banyak lagi. Apalagi tujuannya komersial... wah, kacau nih...

Makacih:)
*yg ini, AS kurang kerjaan banget...
"Saat gerah keterlaluan"
"MATAHARI ADA DUA!!!"
"Liat ABG Kumisan..."
"Asli gak tahan, pake ini itu gak mempaaaan!"

IdontSpeakHuman

Kutip dari: Farabi pada Maret 05, 2014, 10:53:03 AM
Saya bukan mengatakan itu merusak, tapi jangan sampai tidak diperhitungkan panjang gen dengan potong tempel yang serampangan, memang benar masalah rekayasa genetik ini sudah banyak yang berhasil, yaitu tikus yang kulitnya menyala dalam gelap, saya hanya menjelaskan beberapa kemungkinan yang terjadi dalam rekayasa genetik.

Siapa bilang orang yang melakukan rekayasa genetik itu asal potong serampangan? Sy malah belum pernah dengar. Mau bikin rekayasa gen itu pake perencanaan, dimana mau dipotong, dimana mau disisipkan apakah random atau posisi tertentu, adakah gen di sel tujuan yang perlu diaktifkan atau dinonaktifkan juga, diatur kapan gen yang disisipkan terekspresi, dll... ;)