Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 11:23:43 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 78
Total: 78

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

mekanisme obat kolinergik, adrenergik, dan antikolinergik pada jantung

Dimulai oleh faenscy, November 13, 2010, 04:10:17 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

faenscy

ada yang tau nda bagaimana mekanisme kerjanya ?

bantu ya.. thx..  :) :)

saya tahunya hanya sampai setiap organ mempunyai reseptor berbeda, dan pada jantung reseptor kolinergiknya M2 , adrenergik beta 1....
trus bagaimana ya..?

Astrawinata G

seingat saya kalau efek yang kolinergik, fase plateau pada konduksi jantung akan memanjang karena kanal kalium menjadi lebih lambat terbuka, akibatnya refraktory period memanjang dan heart rate melambat....

kalau adrenergik beta-1 saya kurang tahu :( kalo uda tau mohon di share :D
Best Regards,


Astrawinata G

riandono

Kutip dari: faenscy pada November 13, 2010, 04:10:17 PM

saya tahunya hanya sampai setiap organ mempunyai reseptor berbeda, dan pada jantung reseptor kolinergiknya M2 , adrenergik beta 1....
trus bagaimana ya..?

maaf, maksudnya pertanyaan gmn ya?

secara umum reseptor asetilkolin muskarinik dan adrenergik merupakan reseptor yg tergandeng protein G (GPCR).
-kalo untuk adrenergik beta-1, protein G yang terlibat yaitu protein Gs, aktivasi GPCRnya melalui jalur adenilat siklase
-untuk asetilkolin muskarinik M2,  protein G yang terlibat yaitu protein Gi
mekanisme masing2 obat baik agonis maupun antagonis tergantung dr target GPCRnya ini

faenscy

Kutip dari: riandono pada November 21, 2010, 11:42:13 AM

secara umum reseptor asetilkolin muskarinik dan adrenergik merupakan reseptor yg tergandeng protein G (GPCR).
-kalo untuk adrenergik beta-1, protein G yang terlibat yaitu protein Gs, aktivasi GPCRnya melalui jalur adenilat siklase
-untuk asetilkolin muskarinik M2,  protein G yang terlibat yaitu protein Gi
mekanisme masing2 obat baik agonis maupun antagonis tergantung dr target GPCRnya ini


tolong dijelaskan lagi ttg ini...
seperti apa GPCRnya dari adrenergik dan kolinergik...?
saya tidak menyebutkan itu asetilkolin, pilokarpin , atau adrenalin..
coba pada konsep dasarnya dulu saja dari si adrenergik dan kolinergik....
dan saya tahunya dari reseptor tersebut..
thx..

CMIIW



Kutip dari: Astrawinata G pada November 20, 2010, 10:07:51 PM
seingat saya kalau efek yang kolinergik, fase plateau pada konduksi jantung akan memanjang karena kanal kalium menjadi lebih lambat terbuka, akibatnya refraktory period memanjang dan heart rate melambat....

kalau adrenergik beta-1 saya kurang tahu :( kalo uda tau mohon di share :D

thx...

tapi klo jawabnya gitu, apakah bisa di logika juga dengan efek sebaliknya?

karena efek adrenergik pada beta - 1 mempercepat heart rate, maka menaikkan permeabilitas sawar terhadap ion Na?

faenscy

Kutip dari: riandono pada November 21, 2010, 11:42:13 AM

secara umum reseptor asetilkolin muskarinik dan adrenergik merupakan reseptor yg tergandeng protein G (GPCR).
-kalo untuk adrenergik beta-1, protein G yang terlibat yaitu protein Gs, aktivasi GPCRnya melalui jalur adenilat siklase
-untuk asetilkolin muskarinik M2,  protein G yang terlibat yaitu protein Gi
mekanisme masing2 obat baik agonis maupun antagonis tergantung dr target GPCRnya ini


tolong dijelaskan lagi ttg ini...
seperti apa GPCRnya dari adrenergik dan kolinergik...?
saya tidak menyebutkan itu asetilkolin, pilokarpin , atau adrenalin..
coba pada konsep dasarnya dulu saja dari si adrenergik dan kolinergik....
dan saya tahunya dari reseptor tersebut..
thx..

CMIIW



Kutip dari: Astrawinata G pada November 20, 2010, 10:07:51 PM
seingat saya kalau efek yang kolinergik, fase plateau pada konduksi jantung akan memanjang karena kanal kalium menjadi lebih lambat terbuka, akibatnya refraktory period memanjang dan heart rate melambat....

kalau adrenergik beta-1 saya kurang tahu :( kalo uda tau mohon di share :D

thx...

tapi klo jawabnya gitu, apakah bisa di logika juga dengan efek sebaliknya?

karena efek adrenergik pada beta - 1 mempercepat heart rate, maka menaikkan permeabilitas sawar terhadap ion Na?

riandono

Kutip dari: faenscy pada November 27, 2010, 07:45:59 PM

seperti apa GPCRnya dari adrenergik dan kolinergik...?
saya tidak menyebutkan itu asetilkolin, pilokarpin , atau adrenalin..
coba pada konsep dasarnya dulu saja dari si adrenergik dan kolinergik....

GPCR pada reseptor2 ini sama seperti pada GPCR yg lain.

pengertian umum  ini dulu mbak,
Istilah kolinergik adalah istilah yg luas. istilah ini dapat sebagai substasi yg memproduksi asetilkolin, sebagai sinapsnya, atau sebagai reseptornya.

Kalau istilah kolinergik ini anda maksudkan adalah reseptor, maka terdapat 2 jenis reseptor, yaitu asetilkolin nikotinik (nicotinic acetylcholine receptors /nAChR) dan asetilkolin muskarinik (muscarinic acetylcholine receptors /mAChR).

Krn konteksnya trit ini adalah jantung, maka dipastikan pembahasan lbh reseptor asetilkolin muskarinik.  
Reseptor asetilkolin muskarinik ini terdiri atas 5 macam subtipe, yaitu M1, M2, M3, M4, dan M5. Subtipe M1, M3, M5 tergandeng protein Gq, sedangkan reseptor M2 dan M4 tergandeng protein Gi dan kanal ion K.

Respon yg timbul dari aktivasi reseptor ini oleh asetilkolin dapat berbeda2 tergantung subtipe reseptor dan lokasinya. Sebagai contoh adalah reseptor M2 yg terdapat di sel miokard. Jika asetilkolin berikatan dengan reseptor ini, subunit Gi alfa, akan menghambat adenilat siklase sedangkan subunit Gi beta dan gamma akan beraksi langsung membuka kanal ion K pada membran sel otot, sehingga menyebabkan hiperpolarisasi membran dan menghambat pembukaan kanal ion Ca. Berkurang konsentrasi  Ca intrasel menyebabkan frekunsi kontraksi otot jantung berkurang.
(lihat: Rang et al, 1999, Pharmacology, 4th ed, Churchill Livingstone)  

Astrawinata G

Kutip dari: faenscy pada November 27, 2010, 07:45:59 PM

tapi klo jawabnya gitu, apakah bisa di logika juga dengan efek sebaliknya?

karena efek adrenergik pada beta - 1 mempercepat heart rate, maka menaikkan permeabilitas sawar terhadap ion Na?

mungkin saja, tapi yang terjadi sebaliknya, permeabilitas Na yang naik lalu mudah eksitasi deh :)
Best Regards,


Astrawinata G

faenscy

ya . .
thx smuanya.. dah lumayan ngerti kq..

intinya hanya memengaruhi permeabilitas..tergantung dari reseptornya..