Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 02:45:36 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 177
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 171
Total: 171

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Meluruskan Miskonsepsi Evolusi, Dinamika Populasi, Spesiasi (Neo) Darwinian

Dimulai oleh biobio, April 15, 2009, 12:19:53 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Hendy wijaya, MD

Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

Hendy wijaya, MD

Kutip dari: biobio pada April 15, 2009, 12:45:33 PM
Sifat diploid banyak organisme eukarota  benar-benar berguna untuk melindungi variasi genetik karena hal ini dapat "melindungi" alel resesif dalam bentuk heterozigot. Semakin sedikit frekuensi alel resesif, akan semakin besar "perlindungan" yang diberikan oleh heterozigot. Mengapa? Cek kembali persamaan Hardy Weinberg. Sementara itu contoh polimorfisme seimbang adalah diuntungkannya heterozigot dalam beberapa aspek kehidupan manusia, dalam hal ini lokus gen manusia pada salah satu rantai hemoglobin. Alel resesif spesifik pada lokus itu menyebabkan penyakit sel bulan sabit (sickle-cell disease) pada individu homozygote, sementara itu heterozygote diuntungkan dengan ketahahan terhadap penyakit malaria. Hal ini amat berguna untuk "menyimpan" dan "melindungi" variasi genetik.   
Apa hal ini ada kaitannya dengan red queen hypothesis?
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

faiqhr

@ biobio :
1) untuk fosil, tampaknya belum ditemukan fosil yg benar2 merupakan bentuk transisi dari makhluk hidup yg berevolusi, misalnya ikan setengah reptil, reptil setengah burung, dsb.
2) dan bagaimana anda menjelaskan evolusi dari makhluk bersel satu menjadi makhluk bersel ultrabanyak?
3) klo memang makhluk hidup berevolusi dari makhluk bersel satu, mengapa sekarang masih ada makhluk hidup bersel satu? mengapa sisa dari mereka tidak ikut berevolusi?

trims  ;)

biobio

@faiqhr=
Pertanyaan anda sebenarnya udah kuno dan saya sudah berkali-kali menjawab pertanyaan serupa itu disini. Tapi okelah, let's see=

1. Ingat, fosil hanya menunjukkan transisi morfologis. Sementara itu, transisi fisiologis sangat sulit kita amati. Namun, jika anda suka belajar dari buku-buku biologi yang bagus, anda pasti tahu bahwa ternyata anda kurang info bahwa tidak ada fosil yang anda sebutkan sebagai reptil setengah amfibia,dst. Coba baca Greatest Show on Earth: Evidence of Evolution nya Richard Dawkins (2009), ada bab berjudul "Missing Link: What Do You Mean, Missing?"
2. Perubahan dari prokaryot-eukaryot, dari uniseluler-multiseluler awalnya dari simbiosis / endosimbiosis. Untuk membantu anda memahami hal ini, silahkan lihat thread Teori Endosimbion.
3. Ini merupakan salah satu miskonsepsi dari teori evolusi. Orang tidak berevolusi dari bakteri yang ada sekarang, e.g: E. coli, namun dari leluhur yang jauh lebih tua. Dalam spesiasi, ada yang namanya kladogenesis (spesiasi bercabang) dimana ancestor berkembang menjadi ancestor itu dan satu (atau beberapa varian), (radiasi adaptif). Hal yang mungkin bisa meluruskan pandangan anda agar sesuai ilmu biologi adalah harus paham bahwa individu tidak pernah berevolusi. Populasilah yang berevolusi. Evolusi intinya adalah perubahan proporsi alel tertentu dalam populasi.
"The pen is mightier than the sword"

faiqhr

2. apakah ini cukup membuktikan bahwa makhluk multiseluler berasal dari makhluk uniseluler?

biobio

Semua bukti memang mengarah kesana, mas. Untuk lebih jelasnya, mungkin bisa membaca buku Campbell jilid 1. Mudah dipahami orang awam sekalipun.
"The pen is mightier than the sword"

faiqhr

dalam the origin of species darwin sendiri menyatakan,

"Jika teori saya benar, pasti pernah terdapat jenis-jenis bentuk peralihan yang tak terhitung jumlahnya, yang mengaitkan semua spesies dari kelompok yang sama.... Sudah tentu bukti keberadaan mereka di masa lampau hanya dapat ditemukan pada peninggalan-peninggalan fosil."

"... Jika suatu spesies memang berasal dari spesies lain melalui perubahan sedikit demi sedikit, mengapa kita tidak melihat sejumlah besar bentuk transisi di mana pun? Mengapa alam tidak berada dalam keadaan kacau-balau, tetapi justru seperti kita lihat, spesies-spesies hidup dengan bentuk sebaik-baiknya?.... Menurut teori ini harus ada bentuk-bentuk peralihan dalam jumlah besar, tetapi mengapa kita tidak menemukan mereka terkubur di kerak bumi dalam jumlah tidak terhitung?.... Dan pada daerah peralihan, yang memiliki kondisi hidup peralihan, mengapa sekarang tidak kita temukan jenis-jenis peralihan dengan kekerabatan yang erat? Telah lama kesulitan ini sangat membingungkan saya."

bagaimana juga anda menjelaskan persamaan morfologi antara hewan2 (dibuktikan dengan fosil nyamuk, capung, ikan,) ratusan juta tahun lalu dengan morfologi hewan2 itu sekarang? (kita bicara morfologi)

cronny

God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

biobio

Darwin hanya mengemukakan ide pokok evolusi. Belajar evolusi tidak cukup hanya dari The Origin. Anda harus belajar dasar-dasar biokim, biomol, genetika juga.
"The pen is mightier than the sword"

Pi-One

Membantah teori evolusi hanya berdasar pandangan Charles Darwin gak beda dengan membantah konsep gravitasi hanya berdasar pandangan newton. Atau lebih buruk, membantah teori atom hanya berdasar pandangan Dalton.

Singkat kata: ibarat gak ngerjain PR.

Hendy wijaya, MD

@faiqhr
Kenapa anda bingung bagaimana makhluk uniselulaer berevolusi menjadi multiseluler?Jangankan milyaran tahun bukankah Anda sendiri pernah mengalaminya dalam waktu sembilan bulan?

Bicara tentang morfologi semata memang tampak mustahil, bagaimana bisa dari makhluk tak kasat mata menjadi reptil berukuran besar. Tapi hal itu tidak mustahil dari tingkat molekuler. Gen berevolusi melalui mutasi, duplikasi, segment shuffling dan horizontal transfer. Banyak gen di tubuh kita masih merupakan famili dan hasil segmen shuffling, atau bahkan duplikasi seluruh gen utuh, misalkan gen hemoglobin, sitokrom P450, membran channel, membran pump, kolagen, centromer, dan masih banyak lagi. Itu menandakan bahwa banyak dari gen tersebut yang memiliki fungsi berbed tapi berasal dari ancestral gene yang sama dan lebih sedikit. Probabilitas fenomena ini jauh lebih besar daripada probabilitas bahwa gen-gen itu muncul secara independen pada suatu saat di masa lampau dan akhirnya berada dalam satu genom.

Anda juga tidak menyadari contoh nyata bagaimana seleksi alam berhasil menciptakan berbagai macam canis familiaris dari canis lupus. Evolusi kini telah menjadi fakta sejarah, bukan 'sekadar' teori. Yang diperdebatkan BUKAN lagi kebenarannya tapi bagaimana proses itu terjadi, seberapa besar peran seleksi alam dalam menciptakan spesiasi, bagaimana mutasi memediasi variasi antar individu dalam populasi, seberapa besar efek mutasi, dll.
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

faiqhr