Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 10:45:47 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 108
Total: 108

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Tips Membuat Tanaman Hidroponik yang Baik

Dimulai oleh rosyad123, September 23, 2016, 02:00:55 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

rosyad123

Hidroponik atau biasa disebut hydroponic dalam bahasa inggris berasal dari bahasa Yunani yaitu hydro (air) dan ponos (daya).
Selain itu hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture yang berarti pemudidayaan tanaman tanpa tanah.
Sederhananya hidroponik adalah sebuah teknik budidaya tanaman yang memanfaatkan unsur air, dan tanpa menggunakan unsur tanah pada media tanam.

Ini bisa dilakukan, karena teknik hidroponik mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tanaman, yaitu melalui pemberian unsur air yang maksimal, sementara untuk pengganti tanahnya Anda dapat memanfaatkan beberapa alternatif seperti: pecahan batu, pasir, batu apung, serabut kelapa, potongan kayu, ataupun beberapa alternatif lainnya yang mampu menyimpan kadar air.

Namun demikian, walaupun metode hidroponik sangat menekankan pada pengaliran unsur air yang maksimal, bukan lah berarti bahwa pembudidayaan tanaman ini harus menggunakan air yang banyak.

Hidroponik tetap bisa berkembang walau di tempatkan di lingkungan rendah air.
Kita cukup memodifikasi cara pengairannya agar proses pengairan bisa berjalan maksimal.

Menarik bukan?
Karena kelebihan di atas, teknik hidroponik banyak digunakan dan dikembangkan oleh banyak negara, seperti: Jerman, Jepang, Inggris, Belanda, Indonesia, dan beberapa negara lainnya.

Di Indonesia, tanaman yang dibudidayakan dengan metode hidroponik hanya tanaman yang bernilai ekonomi tinggi, seperti: paprika, tomat, timun terong jepang, melon, dan selada.

Meskipun begitu, masih banyak masyarakat negara Indonesia yang belum tau tentang metode ini, sehingga peluang usaha untuk bidang ini masih sangat terbuka, apalagi jika dibandikan dengan negara lain, seperti: Jepang, Jerman, Inggris, dan Belanda yang saat ini terus berinovasi dalam perkembangan metode ini.

Prinsip Hidroponik

Hidroponik berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang memiliki arti air dan ponos yang mana artinya adalah daya. Hidroponik pula disebut sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik adalah budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa memanfaatkan tanah sebagai media tanam atau soilless.

1. Cahaya Matahari

Sama seperti halnya tanaman yang hidup dikebun atau media tanah, tanaman hidroponik memerlukan penerangan 8-10 jam cahaya matahari setiap harinya, agar mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal. Bisa juga memanfaatkan lampu yang berintensitas baik seperti lampu LED bercahaya tinggi yang dapat dipakai jika tidak terdapat cahaya matahari.

2. Udara (Oksigen dan Karbon Dioksida).

Dissolved Oxygen atau oksigen terlarut didalam air sebaiknya ada pada dikisaran lebih dari 6 ppm. Memantau takaran oksigen terlarut dengan menggunakan Dissolved Oxygen meter. Kita bisa memakai pompa udara dan airstone (batu berpori lembut) yang pada umumnya digunakan didalam akuarium untuk membikin sirkulasi udara didalam air dirubah agar menjadi lebih baik. tidak hanya Oksigen, tanaman juga membutuhkan karbon dioksida yang untuk bisa berfotosintesis dengan sempurna.

3. Air.
Hampir semua jenis air bisa dipakai didalam budidaya tanaman semacam hidroponik. Air yang difilter menggunakan Reserve Osmosis (OS) merupakan sumber paling tepat di 15-60 EC atau air tanah yang jernih. Air dengan kadar EC yang rendah PH atau hampir 0, adalah air terbaik untuk pelarut atau penggabung nutrisi bagi tanaman hidroponik. Anda dapat mentakar kadar EC air menggunakan alat TDS/ EC Meter.
4. pH Level.

pH ialah part of Hidrogen yang terdapat didalam air. pH Nutrisi adalah hal yang paling diperhatikan dalam hidroponik. Apabila pH nutrisi menjauh dari kisaran maksimum, nutrisi tersebut akan menjadi lenyap untuk tanaman. Kadar pH terbaik bagi tiap jenis tanaman bervariasi, tidak sama antara satu jenis sayuran dengan jenis yang lain. Tetapi rentang yang baik untuk sebagian besar tanaman hidroponik adalah 5.5-6.5.

5. Suhu Udara.

Suhu udara mempunyai peranan penting terhadap pertumbuhan tanaman. Ada beberapa macam sayuran yang mampu tumbuh kembang dengan maksimal di tempat bersuhu udara dingin, tetapi ada pula tumbuhan yang tidak mampu tumbuh subur di lokasi beriklim dingin maupun sebaliknya. Untuk tumbuhan beriklim dingin, akan mampu tumbuh optimal di suhu 16-28 derajat celcius. Sedangkan untuk tumbuhan bersuhu panas, akan dapat tumbuh dengan baik di suhu 20-32 derajat celcius.

6. Nutrisi.

Sayuran hidroponik juga membutuhkan nutrisi banyak layaknya tanaman yang dibudidaya dikebun, yaitu 6 unsur nutrisi makro + 13 unsur nutrisi mikro. Jika ingin memperoleh panen sayuran atau buah yang baik, maka disarankan memiliki nutrisi hidroponik berkualitas. Ganti isi wadah nutrisi antara dua belas hingga empat belas hari dengan nutrisi yang baru. Agar tanaman dapat tumbuh sehat dan segar. Sesuaikan juga nilai ppm nutrisi dan sesuaikan dengan kebutuhan buah yang kita budidayakan.

Keuntungan Hidroponik.

Keuntungan Teknik Hidroponik dibanding Pertanian Biasa

Bila Anda sudah pernah melakukan cocok tanam dengan teknik hidroponik, Anda tentu telah merasakan berbagai kelebihan dari sistem hidoponik. Adapun keuntungan menggunakan sistem hidroponik antara lain:.

- Tidak membutuhkan media tanah, hal tersebut tentu saja karena sistem hidroponik tidak menggunakan tanah untuk media tanamnya. Hal ini juga menyebabkan tempat bercocok tanam Anda menjadi semakin bersih, karena tidak menyentuh tanah sama sekali.
- Perkembangan tanaman jadi semakin cepat, sebab nutrisi yang dibutuhkan lebih cepat terserap karena berbentuk cair.
- Lebih fisien dalam penggunaan air, tentu saja karena Anda tidak harus menyiram tanaman Anda seperti yang Anda lakukan ketika bercocok tanam di kebun.
- Hanya dibutuhkan usaha yang sedikit, dengan memakai metode hidroponik Anda tidak butuh tenaga banyak orang untuk pengolahan lahan, menjalankan kegiatan penanaman dan pemanenan.
- Gampang dalam proses pemanenan hasil produksi.
- Hasil produksi dengan teknik hidroponik lebih melimpah.
- Penggunaan lahan bisa efisien, tentu saja hal itu karena Anda tidak membutuhkan area yang luas.
- Bersih, buah dan sayur yang Anda hasilkan akan lebih terjaga kebersihannya daripada yang ditanam di area perkebunan.
- Mudah dalam penanganan hama serta penyakit sehingga minim resiko terserang penyakit serta hama.
- Tidak tergantung dengan cuaca.
- Penggunaan pupuk dan air bisa hemat dan efisien.
- Hasil dan kualitas produk lebih tinggi dan lebih bersih.

Tempat dan Peralatan.

Macam-macam media tanam hidroponik bisa kita pakai untuk berkebun. Media tanam itu memiliki manfaat untuk membantu penyerapan terhadap nutrisi oleh tanaman, dengan maksud untuk memperkuat akar dari tanaman tersebut.
Media tanam hidroponik adalah material atau media non tanah yang digunakan untuk tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. Tempat tanam berfungsi sebagai pembantu agar tanaman dapat berdiri tegak dan tidak mudah roboh. Salah satu perbedaan yang jelas antara bercocok tanam konvensional dengan metode hidroponik berada pada media tanam yang dipakai.
Secara konvensional, tempat yang lazim adalah tanah, sedangkan pada sistem hidroponik memakai tempat non tanah. Beberapa macam media tanam yang biasa dipakai pada metode hidroponik antara lain; Sekam Bakar atau Arang Sekam, Expanded Clay, Spons, Cocopeat, Rockwool, Perlite, Pumice, Vermiculite, atau Akar Pakis.

Langkah Membuat Tempat Tanam Hidroponik Simpel 1.
a). Langkah pertama dengan menyiapkan terlebih dahulu peralatan yang digunakan, Anda dapat memakai bahan bekas seperti:.
- Botol plastik air biasa yang sudah tidak dipakai
- Gelas plastik bekas air mineral
- Jerigen plastik bekas minyak goreng
- Bahan untuk sumbu (kain panel).
- Nutrisi hidroponik.
- Media tanam.

b). Langakah ke2 cara membuat media tanam hidroponik sederhana.
- Potong botol menjadi dua sisi atas dan bawah.
- Lubangi botol bagian atas di bagian leher botol buat pemasangan sumbu dan lubang udara.
- Pasang sumbu pada bawah botol.
- Kemudian pasang daerah atas botol ke daerah bawah botol dengan model dibalik
- Isi daerah atas botol dengan tempat tanam yang sudah disediakan, fungsi wadah ini Cuma untuk pijakan akar agar tidak jatuh
- Tanam benih atau sebarkan 2 hingga 3 biji bibit tanaman ke dalam media tanam.
- Siram dengan memakai larutan nutrisi hidroponik.

c). Langkah akhir simpan di wadah yang tidak terkena hujan akan tetapi masih bisa mendapatkan penyinaran dari sinar matahari.