Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 08:08:08 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 197
Total: 197

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Menghancurkan Botol Kaleng

Dimulai oleh reborn, November 22, 2011, 09:01:19 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

reborn

Menghancurkan Botol Kaleng

Alat dan Bahan
1. Botol kaleng kosong (misalnya botol minuman kaleng)
2. Ember atau wadah lain yang cukup besar untuk memasukkan botol kaleng.
3. Air dingin
4. Penjepit
5. Kompor

Langkah Eksperimen

1. Isi ember dengan air dingin. Pastikan botol kaleng dapat masuk seluruhnya ke dalam ember.
2. Isi botol kaleng dengan sedikit air. Kira-kira 1-2 sendok makan.
3. Panaskan botol dengan kompor. Biarkan sampai air di dalamnya mendidih.
4. Saat air mendidih, akan terlihat uap air keluar dari dalam botol. Tunggu hingga 30-45 detik.
5. Ambil botol dengan penjepit dan segera masukkan botol ke dalam ember berisi air dingin dengan cara dibalik.

Yup! Botol kaleng langsung "penyet" seketika.

Apa Yang Terjadi

Apa yang menyebabkan botol kaleng mengkerut/penyet?
Apa gunanya diisi air lalu dipanaskan?
Apa gunanya dicelupkan ke dalam air dingin?

Selamat mencoba!


Perhatian!!
Percobaan ini dapat berbahaya. Anak-anak sebaiknya melakukan percobaan dengan pengawasan orang tua/orang dewasa.
Jangan memanaskan botol dalam keadaan kosong atau membakarnya hingga terlalu panas. Hal ini dapat membuat tinta dan/atau bahan aluminiumnya meleleh.

reborn

Oke, barusan selesai nih. Ga ada botol bekas, terpaksa A&W tinggal satu dihabisin dulu hehe... Simak foto2nya ya  ;D

1. Gw pake panci buat air dinginnya. Botol di sebelahnya lagi dipanasin.

Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.


2. Air udah mendidih, harusnya ada uapnya tuh, tapi kok gak keliatan ya.

Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.


3. Begitu siap, gw masukin ke panci... eh langsung kempes tuh botol  :o
Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.


ya ya, seperti biasa, pembahasan ntar dulu hehe...

?

Mengingatkan saya pada Prof.Yo dan teman saya yang pernah melakukan hal yang sama untuk anak-anak dari Indonesia bagian timur. Hal seperti ini dapat memancing seseorang untuk lebih penasaran dan ingin tahu sebabnya.

Sebenarnya saya ingin bertanya kenapa kompornya tidak terlihat begitu bersih, tapi OOT.

?

Kalau tidak salah kata kuncinya : tekanan udara.

mhyworld

Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.

Kaleng mengkerut karena perbedaan tekanan antara di dalam dan di luar kaleng yang terlalu besar, melebihi batas ketahanan kaleng.
Jika percobaan dilakukan pada tekanan atmospheric, tekanan udara di luar kaleng mendekati 1 atm absolute. Tekanan uap air di dalam kaleng tergantung pada temperatur kaleng setelah didinginkan.

Jika temperaturnya 25 Celcius dan udara di dalam kaleng telah terdorong semua keluar oleh uap air pada saat kaleng dipanaskan, tekanan di dalam kaleng menjadi 0.03127 atm, sehingga selisih tekanannya 0.96873 atm.

Kaleng bekas minuman tidak didesain untuk menahan tekanan vacuum sebesar itu, sehingga ringsek ke dalam (implode). Jika kaleng diganti dengan kaleng berukuran diameter dan tinggi yang sama namun terbuat dari besi setebal 1 cm, tentunya kaleng tersebut tidak akan ringsek. :D
once we have eternity, everything else can wait

mhyworld

Kalengnya diisi air lalu dipanaskan sampai mendidih tujuannya untuk membuang udara di dalam kaleng (sebagian besar terdiri atas Nitrogen dan Oksigen) dan menggantikannya dengan uap air (H2O). Karena kalengnya terbuka, tekanan di dalam kaleng saat dipanaskan tetap 1 atm.

Perlu diperhatikan pada saat memanaskan kaleng, air di dalam kaleng harus sampai menguap dan membuang udara dari dalam kaleng agar nantinya diperoleh perbedaan tekanan yang besar saat didinginkan. Untuk memperoleh hasil maksimal, sebaiknya memang dipanaskan sampai air di dalam kaleng mendidih.

Tapi jangan juga kelamaan sampai airnya habis sama sekali. Nanti uap air di dalam kaleng akan keluar bertukar dengan udara luar yang masuk secara difusi. Ini akan menyebabkan perbedaan tekanan yang dihasilkan saat pendinginan lebih kecil dari "seharusnya".

once we have eternity, everything else can wait

mhyworld


Kaleng kemudian dimasukkan ke dalam air dingin dengan posisi terbalik tujuannya agar uap air di dalam kaleng kembali mengembun menjadi air.

Density uap air pada tekanan 1 atm hanya 0.6 kg/m3, sedangkan density air pada suhu 25 C adalah 997 kg/m3. Jika uap air yang sebelumnya memenuhi volume kaleng mengembun, air yang terbentuk hanya mengisi sebagian kecil dari volume kaleng sehingga tercipta kondisi vacuum.

Pada saat pendinginan lubang kaleng harus tertutup agar udara luar tidak bisa masuk untuk mengisi ruang kosong yang ditinggalkan oleh uap air yang mengembun. Jika udara luar bisa masuk tentunya tidak akan ada perbedaan tekanan yang cukup untuk membuat kaleng itu ringsek. Cara yang paling mudah adalah membalik posisi kaleng sehingga lubangnya berada di bawah saat dicelupkan ke air dingin.

Mungkin tidak terlalu kelihatan, namun metode ini juga memanfaatkan kelembaman molekul air. Dengan adanya perbedaan tekanan antara udara luar dan bagian dalam kaleng, air dingin akan terdorong oleh udara luar dan terhisap masuk ke dalam kaleng. Namun karena efek kelembaman, masuknya air memerlukan waktu, sementara itu kaleng sudah penyok duluan karena perbedaan tekanan.
once we have eternity, everything else can wait

mhyworld

#7
Jika kaleng yang digunakan cukup kuat, misal kaleng besi setebal 10 mm, maka bukan kalengnya yang akan ringsek, namun airnya yang akan terhisap ke dalam kaleng.

Jika pendinginannya berlangsung lambat, dengan kaleng biasa pun ada kemungkinan tidak ringsek (tergantung seberapa lambat), melainkan ruang di dalam kaleng yang akan terisi air. Misalnya air yang dipakai untuk mendinginkan bersuhu cukup tinggi, misal 90 derajat Celcius, celupkan kaleng panas itu dan tunggu sampai air menjadi dingin.

Atau bagian kaleng yang dicelupkan hanya ujungnya saja, sehingga pendinginannya berjalan lambat. Penurunan tekanan di dalam kaleng juga lambat sehingga air dapat masuk ke dalam kaleng dan kalengnya tidak sempat ringsek.

Jika kalengnya bisa ditutup hingga kedap udara, maka kaleng akan tetap ringsek meskipun pendinginannya lambat, dan tidak terpengaruh oleh kelembaman air.
once we have eternity, everything else can wait

reborn

Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.


@mhyworld

Wah, hebat sekali. Semuanya rasanya udah dijelaskan nih. Percobaannya kualitatif, tapi ternyata juga dikasih data kuantitatif. Malah sudah diperluas pembahasannya. Walau saya belum mengkonfirmasi data2nya, tapi prinsipnya saya setuju.

Ah iya, kelupaan masukkin soal  kelembaman air di awal topik. Jika ada yg juga melakukan, cek juga kaleng yg udah penyet, ada air yang masuk ke dalam. Selebihnya, silahkan baca penjelasan @mhyworld.

Mantaplah, thanks buat jawabannya! IQ +1 buat mhyworld  ;)

mhyworld

Kutip dari: reborn pada November 22, 2011, 09:11:22 PM
2. Air udah mendidih, harusnya ada uapnya tuh, tapi kok gak keliatan ya.
Uap air dalam bentuk gas memang tidak kelihatan. Kandungan uap air di sekitar Jakarta berkisar antara 50-90 % Relative Humidity, namun tidak kelihatan putih.

Yang biasanya kelihatan putih itu sebenarnya titik-titik air (water droplet) yang sudah berbentuk cair atau padat.
Water condenses into visible droplets after evaporating from a cup of hot tea

Kalau ingin terlihat jelas, usahakan backgroundnya gelap, dan sumber cahayanya tidak mengenai background tersebut.
once we have eternity, everything else can wait