Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 03:32:17 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 188
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 180
Total: 180

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

103 Tahun Untuk Membuktikan Teori Relativitas Einstein

Dimulai oleh arkanlasida, November 23, 2008, 12:52:04 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Haryanto

Kutip dari: semut-ireng pada Februari 17, 2010, 02:32:18 PM
........Semua pembenaran / pembuktian terhadap hipotesa-hipotesa yang dilakukan tidak sesuai dengan metoda sains terkini,  harus ditolak ........
Ini bisa diperjelas maksudnya apa? Apa anda tahu pergulatan para ahli teori garvitasi/partikel saat ini?
We must know — we will know!
-David Hilbert -

semut-ireng

Kutip dari: Haryanto pada Februari 18, 2010, 04:06:03 PM
Kutip dari: semut-ireng pada Februari 17, 2010, 02:32:18 PM
........Semua pembenaran / pembuktian terhadap hipotesa-hipotesa yang dilakukan tidak sesuai dengan metoda sains terkini,  harus ditolak ........
Ini bisa diperjelas maksudnya apa? Apa anda tahu pergulatan para ahli teori garvitasi/partikel saat ini?

Semoga penjelasan saya di bawah ini bisa memuaskan :

Saya meragukan 2 ( dua ) hipotesa Einstein :

1.  Bahwa kecepatan cahaya konstan.  Tentang hal ini sudah ada postingan saya dalam diskusi topik lain,  antara lain saya sebutkan klaim Alphonsus Kelly dan eksperimen Sagnac.

2.  Bahwa cahaya dibelokkan oleh gravitasi benda masif.  Tentang hal ini juga sudah ada postingan saya, dan ada argumentasi yang saya sampaikan.  Saya hanya bisa menyatakan bahwa saya " meragukan " hipotesa ini,  karena saya tidak memiliki dokumen cara perhitungan Einstein di tahun 1915 menghasilkan 1,75 detik beda busur,  dan juga tidak memiliki dokumen cara perhitungan tim Inggris di tahun 1919 yang memotret bintang saat gerhana matahari,  sehingga menghasilkan 1,64 detik beda busur,  hasil yang dekat dengan perhitungan Einstein.  Dari referensi yang saya baca,  angka 1,64 detik beda busur itu didapat dengan cara membandingkan potret bintang sebelum gerhana pada saat yang lain, kemudian dibandingkan dengan potret bintang yang sama pada saat gerhana.
Bila benar cara yang digunakan adalah dengan cara membandingkan potret bintang seperti di atas,  mungkin pada tahun 1915 - 1919 cara seperti itu masih dianggap akurat.  Tapi sains tidak statis,  menurut metode terkini,  sepanjang yang saya ketahui,  cara menghitung beda busur antara posisi sejati bintang  dengan posisi semu bintang secara akurat,  harus dilakukan pada posisi yang memiliki lintang bujur yang jelas dan waktu / saat yang tepat.  Perhitungan yang dilakukan oleh 2 pengamat,  posisi lintang bujurnya sama tetapi waktu selisih 5 menit saja, hasilnya akan berbeda.  Lebih-lebih lagi jika 2 pengamat itu pada posisi yang lintang bujurnya berbeda, dan waktunya juga berbeda ....... :o

Dalam contoh di atas,  metode yang saya sebut terkini, mungkin saja sudah ada metode yang terbaru lagi yang lebih akurat ......Demikian juga berkaitan dengan eksperimen Sagnac,  mungkin sekarang atau di masa yang akan datang ditemukan metode yang lebih baru lagi yang lebih akurat ........

Tentang pergulatan para ahli teori gravitasi / partikel,  terus terang yang saya ketahui hanya sedikiiit sekali, kalau ngga salah tentang superstring ya,  konon kabarnya banyak yang mempertanyakan nilai pembuktian sebuah teori dibandingkan dengan enerji tinggi dan beaya yang sangat mahal ? ;D

setiawanfisika

saya udah selesai kuliah fisika n udah bolak-balik baca bukunya Kenneth Krane masih belum bener2 paham dengan teori ini.....
Bahkan pernah baca juga buku Einstein yang berjudul Relativitas, yang murni tulisan Einstein dengan bahasa awam (tapi udah terjemahan)... lumayan nyambung, tapi ya masih aja belum ngeh sepenuhnya.......
kayaknya emang butuh waktu khusus buat mempelajari teori ini..... rasanya pas kuliah Fisika Modern dulu belum cukup........

Haryanto

Kutip dari: setiawanfisika pada Februari 21, 2010, 12:24:53 AM
saya udah selesai kuliah fisika n udah bolak-balik baca bukunya Kenneth Krane masih belum bener2 paham dengan teori ini.....
Bahkan pernah baca juga buku Einstein yang berjudul Relativitas, yang murni tulisan Einstein dengan bahasa awam (tapi udah terjemahan)... lumayan nyambung, tapi ya masih aja belum ngeh sepenuhnya.......
kayaknya emang butuh waktu khusus buat mempelajari teori ini..... rasanya pas kuliah Fisika Modern dulu belum cukup........
Memang dari kuliah kita ga bakal dapat banyak.. kalau mau tau banyak harus belajar sendiri.. khan udah saya bilang, jangan baca buku populer.. buku terjemahan yg anda baca mungkin The Meaning of Relativity, oleh Einstein, ini khan masih level populer.. buku Krane hanya pengantar, setelah ngerti dikit teknisnya, langsung babat buku kelas berat, bisa dimulai dari "A first course in general relativity" by Bernard F. Schultz, lalu diakhiri oleh bukunya Wald atau Misner et. al.
Memang ini tidak mudah.. butuh usaha dan waktu..
We must know — we will know!
-David Hilbert -

semut-ireng

#19
    
   Referensi tambahan ,  klik saja The Collapse of Special Relativity ..... ;D

Haryanto

Kutip dari: semut-ireng pada Februari 19, 2010, 02:25:59 PM
1.  Bahwa kecepatan cahaya konstan.  Tentang hal ini sudah ada postingan saya dalam diskusi topik lain,  antara lain saya sebutkan klaim Alphonsus Kelly dan eksperimen Sagnac.

2.  Bahwa cahaya dibelokkan oleh gravitasi benda masif.  Tentang hal ini juga sudah ada postingan saya, dan ada argumentasi yang saya sampaikan.  Saya hanya bisa menyatakan bahwa saya " meragukan " hipotesa ini,  karena saya tidak memiliki dokumen cara perhitungan Einstein di tahun 1915 menghasilkan 1,75 detik beda busur,  dan juga tidak memiliki dokumen cara perhitungan tim Inggris di tahun 1919 yang memotret bintang saat gerhana matahari,  sehingga menghasilkan 1,64 detik beda busur,  hasil yang dekat dengan perhitungan Einstein.  Dari referensi yang saya baca,  angka 1,64 detik beda busur itu didapat dengan cara membandingkan potret bintang sebelum gerhana pada saat yang lain, kemudian dibandingkan dengan potret bintang yang sama pada saat gerhana.
Bila benar cara yang digunakan adalah dengan cara membandingkan potret bintang seperti di atas,  mungkin pada tahun 1915 - 1919 cara seperti itu masih dianggap akurat.  Tapi sains tidak statis,  menurut metode terkini,  sepanjang yang saya ketahui,  cara menghitung beda busur antara posisi sejati bintang  dengan posisi semu bintang secara akurat,  harus dilakukan pada posisi yang memiliki lintang bujur yang jelas dan waktu / saat yang tepat.  Perhitungan yang dilakukan oleh 2 pengamat,  posisi lintang bujurnya sama tetapi waktu selisih 5 menit saja, hasilnya akan berbeda.  Lebih-lebih lagi jika 2 pengamat itu pada posisi yang lintang bujurnya berbeda, dan waktunya juga berbeda ....... :o

Dalam contoh di atas,  metode yang saya sebut terkini, mungkin saja sudah ada metode yang terbaru lagi yang lebih akurat ......Demikian juga berkaitan dengan eksperimen Sagnac,  mungkin sekarang atau di masa yang akan datang ditemukan metode yang lebih baru lagi yang lebih akurat ......

1. apakkah anda berharap kecepatan cahaya dalam vakum bisa berbeda-beda?
silahkan cek link NASA berikut:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

2. kalau anda mau tahu perhitungan defleksi cahaya bintang ketika melewati matahari, silahakn donlod dulu (ilegal) buku relativitas umum karangan JB Hartle di link brkt:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
palajari halaman 210, tentunya dengan mengerti beberapa material sebelumnya.. disana diturunkan dengan cukup 'readable' bagaimana angka 1.7'' dapat dihasilkan.. Setelah anda mengerti ini - buktikan semua perhitungannya - silahkan berkomentar lebih jauh.. saya yakin komentar anda akan jauh lebih bernas..
Tentang metode pengukuran, OK lah mungkin kerjaan Eddington dan Dyson dulu sangat sederhana..
Tapi pasti anda terima khan bahwa di NASA sana banyakk ilmuwan dan teknisi benaran yg cerdas yg akan melakukan verifikasi.. Sejauh ini ga ada komplain, bahkan dalam link di atas percobaan yg lebih maju dilakukan dan hasilnya Teori Einstein tetap OK..

Sudahlah, dalam skala makro teori Einstein tok cer alias manstap..
yg jadi masalah adalah skala mikro.. bagaimana menemukan teori gravitasi (interaksi antara massa) yg juga valid dalam level kuantum..
makanya saya katakan, kita butuh framework baru, artinya jangan terlalu berpedoman pada gambaran Einstein.. Meskipun demikian, dalam pencarian teori gravitasi kuantum ini, test pertama untuk setiap calon teorinya adalah bahwa 'ia' dalam limit sistem makro (bukan kuantum), persamaan Einstein harus dapat ditemukan kembali, sebagaimana teori gravitasi Newton dapat diturunkan dari persamaan Einstein untuk aproksimasi gravitasi yg lemah.. Ini namanya syarat kekonsistenan dengan teori (yg diterima dan 'baik') sebelumnya..

Hendaknya kalau anda meragukan sebuah teori, haruslah berdasarkan fakta yg jelas (fenomena menyimpang a.k.a. anomali).. Atau minimal periksa dulu teori yg henda anda 'robohkan', pelajari dengan baik, jadi anda tahu kekurangannya dimana..
We must know — we will know!
-David Hilbert -

semut-ireng

 
Kutip dari: Haryanto pada Februari 21, 2010, 04:34:41 PM
1. apakkah anda berharap kecepatan cahaya dalam vakum bisa berbeda-beda?
silahkan cek link NASA berikut:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

2. kalau anda mau tahu perhitungan defleksi cahaya bintang ketika melewati matahari, silahakn donlod dulu (ilegal) buku relativitas umum karangan JB Hartle di link brkt:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
palajari halaman 210, tentunya dengan mengerti beberapa material sebelumnya.. disana diturunkan dengan cukup 'readable' bagaimana angka 1.7'' dapat dihasilkan.. Setelah anda mengerti ini - buktikan semua perhitungannya - silahkan berkomentar lebih jauh.. saya yakin komentar anda akan jauh lebih bernas..
Tentang metode pengukuran, OK lah mungkin kerjaan Eddington dan Dyson dulu sangat sederhana..
Tapi pasti anda terima khan bahwa di NASA sana banyakk ilmuwan dan teknisi benaran yg cerdas yg akan melakukan verifikasi.. Sejauh ini ga ada komplain, bahkan dalam link di atas percobaan yg lebih maju dilakukan dan hasilnya Teori Einstein tetap OK..

Sudahlah, dalam skala makro teori Einstein tok cer alias manstap..
yg jadi masalah adalah skala mikro.. bagaimana menemukan teori gravitasi (interaksi antara massa) yg juga valid dalam level kuantum..
makanya saya katakan, kita butuh framework baru, artinya jangan terlalu berpedoman pada gambaran Einstein.. Meskipun demikian, dalam pencarian teori gravitasi kuantum ini, test pertama untuk setiap calon teorinya adalah bahwa 'ia' dalam limit sistem makro (bukan kuantum), persamaan Einstein harus dapat ditemukan kembali, sebagaimana teori gravitasi Newton dapat diturunkan dari persamaan Einstein untuk aproksimasi gravitasi yg lemah.. Ini namanya syarat kekonsistenan dengan teori (yg diterima dan 'baik') sebelumnya..

Hendaknya kalau anda meragukan sebuah teori, haruslah berdasarkan fakta yg jelas (fenomena menyimpang a.k.a. anomali).. Atau minimal periksa dulu teori yg henda anda 'robohkan', pelajari dengan baik, jadi anda tahu kekurangannya dimana..

Tentang Eddington saya coba tanya mr. google :

English physicist who theoretically investigated stellar interiors. He calculated that the temperature Eric Weisstein's World of Physics at the center of the Sun Eric Weisstein's World of Astronomy would have to be in the millions of degrees Kelvin, Eric Weisstein's World of Physics and published the mass-luminosity law for stars Eric Weisstein's World of Astronomy in 1924. He also worked out the causes for brightness variations in Cepheid variables. Eric Weisstein's World of Astronomy On theoretical grounds, he predicted that Betelgeuse would have an angular diameter as large as 0.051 arc seconds.

Eddington was one of the first to appreciate the importance of Einstein's theories of special Eric Weisstein's World of Physics and general relativity, Eric Weisstein's World of Physics and published a treatise on the subject. He led an expedition to observed the total solar eclipse of 1919, in which the bending of light rays predicted by general relativity Eric Weisstein's World of Physics was observed (although it was later shown that the uncertainties were too large to make any definitive statement).

Eddington was arrogant, and in his later years, cooked up pseudoscientific "proofs" on "physical" grounds that the fine structure constant Eric Weisstein's World of Physics was exactly 1/136. When experiments yielded a more accurate value, Eddington produced another proof "proving" that . Eddington also disputed Chandrasekhar's use of electron degeneracy pressure Eric Weisstein's World of Physics to derive the Chandrasekhar mass limit Eric Weisstein's World of Physics for a white dwarf, Eric Weisstein's World of Physics insisting that Chandrasekhar failed to understand the difference between "standing" and "progressing" electron waves.

He devoted the last years of his life to writing popular books, and claimed that the number of electrons Eric Weisstein's World of Physics in the universe is exactly , a quantity now known as the Eddington number. Eric Weisstein's World of Math.



Saya tidak sependapat dalam skala makro teori Einstein tok cer alias manstap.   Soal ngga ada ilmuwan di NASA yang komplain,  itu bukan hal yang aneh,  dan tidak bisa digunakan sebagai ukuran untuk mengatakan teori Einstein tok cer alias mantap.   Fakta sejarah,  Einstein mendapat hadiah Nobel bukan karena menemukan Teori Relativitas Khusus dan Umum,  tetapi berkat eksperimen Efek Fotolistrik yang dilakukannya.  Komisi yang menganugerahi Nobel kepada Einstein juga tidak komplain terhadap teori relativitas masa Einstein dalam skala mikro ...... ;D

Haryanto

@ semut-ireng: khan kita bahas pembuktian pembelokan cahaya oleh matahari yg pertama kali 'diukur' oleh Eddington.. masalah pribadinya, bukan urusan kita.. Eddington adalah satu dari (konon) tujuh orang pertama yang mengerti teori relativitas umum (lengkap dengan gemerlap matematikanya, Dia orang Cambridge Univ.) Einstein di dunia.. Pertanyaan saya: apa anda mengerti teori ini secara utuh?

Kutip dari: semut-ireng pada Februari 22, 2010, 11:02:22 AM
Saya tidak sependapat dalam skala makro teori Einstein tok cer alias manstap.   Soal ngga ada ilmuwan di NASA yang komplain,  itu bukan hal yang aneh,  dan tidak bisa digunakan sebagai ukuran untuk mengatakan teori Einstein tok cer alias mantap.   Fakta sejarah,  Einstein mendapat hadiah Nobel bukan karena menemukan Teori Relativitas Khusus dan Umum,  tetapi berkat eksperimen Efek Fotolistrik yang dilakukannya.
Saya bingung mau komen apa terhadap ungkapan ini.. Ya sudahlah, itu pendapat anda.. Sayang salah..

Bung semut-ireng, Einstein bukan eksperimentalis, dia genius dalam model building, pekerjaannya teoretis dan matematis, modalnya hanya pensil/pena, kertas, kapur, papan tulis, dan pustaka.. Inilah dunia orang teori.. Dia tidak melakukan eksperimen fotolistrik, yg pertama kali melakukan percobaan sedmikian adalah Hertz:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Berdasarkan tulisan anda, saya perkirakan anda hanya tahu fisika pada 'permukaan' saja, dan tahu istilah relativitas hanya dari buku populer.. Dan kesalahan sering terjadi dalam argumen anda, misalkan ttg Einstein sbg eksperimentalis percobaan fotolistrik di atas.. darimana anda tahu ini?

Salah satu yg menominasikan Eisntein untuk dapat Nobel adalah HA Lorentz, dia tahu betapa penting pekerjaan relativitas Einstein.. Sayang waktu itu teori relativitas masih kontroversi, sehingga penganugrahan Nobel Einstein adalah terutama untuk teori fotolistriknya.. meskipun demikian tetap ditambahkan kredit thd pekerjaan teoretisnya yg lain, yaitu relativitas.. Silahkan cek sendiri..

Yg berikut ini ungkapan paling konyol yg pernah saya baca.. Tapi saya maklum, memang anda tahunya demikian.. No komen bwt yg ini
Kutip dari: semut-ireng pada Februari 22, 2010, 11:02:22 AM
Komisi yang menganugerahi Nobel kepada Einstein juga tidak komplain terhadap teori relativitas masa Einstein dalam skala mikro ...... ;D
We must know — we will know!
-David Hilbert -

semut-ireng

Saya justru merasa aneh kalau ada orang yang merasa mengerti teori relativitas secara utuh........ ;D

Cahaya membelok karena pengaruh gravitasi benda masif ?   Sayang sekali,  belum ada buktinya.  Masih Hipotesa.  Semua teori yang berbasis pada hipotesa ini,  pada dasarnya juga hipotesa-hipotesa ........ :)

Haryanto

Kutip dari: semut-ireng pada Februari 22, 2010, 04:13:31 PM
Saya justru merasa aneh kalau ada orang yang merasa mengerti teori relativitas secara utuh........ ;D

Cahaya membelok karena pengaruh gravitasi benda masif ?   Sayang sekali,  belum ada buktinya.  Masih Hipotesa.  Semua teori yang berbasis pada hipotesa ini,  pada dasarnya juga hipotesa-hipotesa ........ :)
Kalau anda tidak mengerti teori ini, baiknya ga usah banyak komen.. berkomentarlah dengan apa yg anda tahu.. Saya pribadi tidak akan berkomen ttg apa yg saya tahu hanya sedikit..

Lupakan ttg pembelokan cahaya ttg benda masif.. ini hanya satu dari pembuktian-pembuktian kesahihan teori relativitas umum (bedakan dengan khusus, jangan2 anda salah lagi)..
Bagiamana dengan ekspansi alam semesta yg diprediksi oleh teori ini; metrik FRW (Hah, mungkin anda juga ga tahu ini)..
OK, bagaimana dengan anomali gerak Mercury menurut Newton, yg dipecahkan dengan baik oleh teori gravitasi Einstein (relativitas umum)..
Masih ada beberapa bukti lain..
Tp OKelah, saya expect anda awam, tapi saya yakin anda tahu apa itu GPS (Global Positioning System); silahkan cek sendiri:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Komen terakhir: kalau memang untuk menguasai teori ini, anda merasa tidak sanggup (kalau teori ini hanya garbage, tidak mungkin masuk silabus mayoritas departemen fisika kampus 'besar' seluruh dunia), hendaknya tidak perlu sinis.. anda juga bukan fisikawan amatir/profesional bukan..
We must know — we will know!
-David Hilbert -

semut-ireng

Aha, jangan terlalu serius.  Saya tidak pernah menganggap teori Einstein sebagai garbage.  Saya justru mengagumi Einstein,  Carl Sagan,  Steppen Hawking dsb yang saya anggap jago-jago Fisika di dunia.  Saya mengagumi kecerdasannya.  Semua teori-teori itu HARUS dipelajari dan HARUS diajarkan.  Teori adalah Teori.  Bisa benar bisa Salah.   Soal benar dan salahnya suatu teori bisa diperdebatkan.  Tapi kita harus percaya dengan konsep Terbukti Dengan Sendirinya.  Teori yang benar pada saatnya nanti Akan Terbukti Dengan Sendirinya ........ ;D

Haryanto

Kutip dari: semut-ireng pada Februari 22, 2010, 04:55:59 PM
Aha, jangan terlalu serius.  Saya tidak pernah menganggap teori Einstein sebagai garbage.  Saya justru mengagumi Einstein,  Carl Sagan,  Steppen Hawking dsb yang saya anggap jago-jago Fisika di dunia.  Saya mengagumi kecerdasannya.  Semua teori-teori itu HARUS dipelajari dan HARUS diajarkan.  Teori adalah Teori.  Bisa benar bisa Salah.   Soal benar dan salahnya suatu teori bisa diperdebatkan.  Tapi kita harus percaya dengan konsep Terbukti Dengan Sendirinya.  Teori yang benar pada saatnya nanti Akan Terbukti Dengan Sendirinya ........ ;D
That's better, and I agree...
We must know — we will know!
-David Hilbert -

semut-ireng

Thanks @Haryanto.   Tambahan dari saya,  ini saya kutip dari salah satu buku,  saya yakin anda tahu judul buku dan pengarangnya :

Emosi-emosi Perang Dunia I mempengaruhi hasil-hasil ilmiah yang dicapai oleh seorang fisikawan kelahiran Jerman.   Pada hari ketika ramalannya tentang pembelokan cahaya dinyatakan terbukti di Inggris dalam tahun 1919,  Einstein menyampaikan pernyataannya :

"  Hari ini di Jerman,  saya dinamakan seorang pria Jerman dalam ilmu pengetahuan dan di Inggris saya diwakili sebagai seorang Yahudi Swiss.   Jika teori saya dijatuhkan,  maka diskripsi itu akan dibalik,  dan saya akan menjadi seorang Yahudi Swiss untuk orang-orang Jerman dan menjadi seorang Jerman untuk orang-orang Inggris. " :)

Haryanto

:)

Kutip dari: semut-ireng pada Februari 23, 2010, 03:48:03 PM
"  Hari ini di Jerman,  saya dinamakan seorang pria Jerman dalam ilmu pengetahuan dan di Inggris saya diwakili sebagai seorang Yahudi Swiss.   Jika teori saya dijatuhkan,  maka diskripsi itu akan dibalik,  dan saya akan menjadi seorang Yahudi Swiss untuk orang-orang Jerman dan menjadi seorang Jerman untuk orang-orang Inggris. " :)
Yang ini saya tahu.. Tapi saya ga tahu dari buku mana.. Apakah biografi Einstein karangan A. Pais?
We must know — we will know!
-David Hilbert -

semut-ireng

Buku karangan Joseph W. Kane dan Morton M. Sternheim....