Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 10:34:34 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 82
Total: 82

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Adakah yang Tahu Bagaimana Caranya Mengatasi Banjir Di Indonesia?

Dimulai oleh Karno Giyantono, Februari 11, 2009, 12:39:45 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

b0cah

Banjir, fenomena alamiah, seperti halnya perlakukan pada ENERGI yang kekal (tidak bisa di ciptakan dan tidak bisa dimusnahkan) , maka begitu juga dengan BANJIR.

Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan mentransfer atau memindahkan banjir. Coba saja beberapa usulan normalisasi sungai, dll dll, itu akan "memindahkan" banjir dari daerah yang tergenang, ke daerah lain (entah di mana di hilirnya),

mau di buang ke luar angkasa juga prinsipnya adalah "memindahkan" air nya kan?

well....

parwa.wk

 :) Segala sesuatu harus dilihat dulu dari akar permasalahannya. Banjir timbul karena ketidakseimbangan alam yang sebagian besar terjadi karena ketidakmampuan manusia yang ditakdirkan oleh Tuhan untuk mengelola bumi ini dalam mengendalikan hawa nafsunya.
Penanggulangan dapat dibedakan atas 3 hal.
1. Jangka pendek,
Ada 2 hal :1001 solusi bisa saja disampaikan (buat kanal, buat dam, keruk sungai, dll.), namun ibarat jamur, harus dibasmi sampai akarnya.
Jadi yang pertama2 harus dilakukan supaya tidak
Ketakutan, kekhawatiran, dan ketidakmampuan hanya ada dalam pikiran

parwa.wk

Sorry listrik mati, jadi tulisannya blm sempat selesai, ini sambungan yg sebelumnya
Kita harus melihat dari akarnya, yaitu ketidakmampuan manusia untuk mengendalikan hawa nafsunya dalam mengelola bumi ini, jadi keseimbangan alam yang telah tercipta menjadi goyah. Berikut beberapa hal yang dapat membantu sedikit menyeimbangkan alam yang sudah terlanjur kita rusak ini.
1. Jangka pendek, sudah sering dilakukan orang akhir2 ini, : perbaikan drainase lingkungan (kanal, parit, dam), perbaikan pondasi bangunan (meninggikan, pondasi sistim panggung sehingga tidak menghambat aliran air), dll.
2. Jangka menengah, harus dibuat perencanaan yang benar dalam menyusun tata ruang, : sisakan ruang untuk resapan air, untuk beberapa kota tertentu yang dibangun diatas genangan air/rawa (Banjarmasin, Semarang utara, Jakarta Utara dll) dapat dibuat aturan mengenai pondasi sistim panggung sehingga air dapat mengalir dengan tenang. dll.
3. Jangka panjang, ini yang paling sulit tapi paling penting dari semua sistim penanggulangan yang ada, konsepnya bukan mengobati tetapi mencegah sakit, : galakkan program menanam pohon, semua pihak harus bisa menahan diri untuk tidak menebang pohon sembarangan, tidak membangun villa/bangunan didaerah penyangga dan resapan, tidak membuang sampah sembarangan, dan belajar untuk mencintai alam, bukan mengobrak-abrik untuk kepentingan sesaat tapi merusak masa depan anak cucu kita.

Secara terperinci pakar pembangunan perkotaan dan pakar banjir jauh lebih tahu dibanding saya, tetapi tanpa didukung semua pihak, ide-ide cerdas mereka hanya muncul di seminar/workshop/buku2, tanpa pelaksanaan yang berarti.
Disini saya hanya mengajak untuk menyelamatkan bumi yang kita cintai ini, banjir hanya sebagian kecil dari kemurkaan alam karena kita begitu bodoh dalam mengelolanya, masih ada gelombang pasang, badai tropis, perubahan iklim yang dramatis yang semuanya berpotensi mengajak kita lebih cepat menghadap sang Khalik.

Seperti kata Aa Gym, mulai dari hal yang paling kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari SEKARANG, kita menjaga bumi ini, bukan hanya untuk kita saja, namun juga buat mereka, anak cucu kita.
Ketakutan, kekhawatiran, dan ketidakmampuan hanya ada dalam pikiran

b0cah

Bicara tentang teknologi, tahun lalu jakarta, lewat Badan Regulator Air Minum, mengajukan gagasan membangun Deep Tunnel (mengadopsi dari Chicago)

Intinya adalah dengan dibangunnya Deep Tunnel System ini, maka tiga persoalan besar kota Jakarta akan tertanggulangi : banjir, Air limbah, dan kebutuhan air baku.

Gagasan tersebut bisa dilihat disini [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Karno Giyantono

wah biaya deep tunnel pasti mahal tuh, namun jika ada seorang yang kreatif pasti bisa jadi murah...
"Orang Pintar adalah Orang yang Berusaha Membangun Rumah atau Kehidupan yang Bagus di dunia dan Istana Di Surga"

[move]caranya Belajar dan Bekerja serta Beramal dan Beribadah

Karno Giyantono

saya sempat berfikir.
kenapa harus membuat sungai baru atau banjir kannal?

1)bukankah lebih baik dengan biaya yang jauh lebih sedikit kita hanya perlu menggali dalam aliran sungai lebih dalam lagi, sehingga air bisa menjadi serapan ke air tanah.

2)saluran air atau got baiknya jangan disemen. agar saat hujan air bisa terserap kedalam tanah.

3)saya mempunyai sedikit cara dengan bantuan alat saya agar kita bisa mengatur cuaca dengan biaya murah. membuat hujan dan menggagalkan hujan. hal ini mungkin bisa.

4)dan ada satu cara lagi...
"Orang Pintar adalah Orang yang Berusaha Membangun Rumah atau Kehidupan yang Bagus di dunia dan Istana Di Surga"

[move]caranya Belajar dan Bekerja serta Beramal dan Beribadah

nachan

saya sempat berpikiir...

hmmmmm..
::) ::)

yang membuat bumi rusak sebenarnya adalah manusia..
jadi yang ::) sebenarnya perlu dibasmi adalah manusia..
hehehehehe ;D

ide yang sangat mustahiil nih.. :P

The Houw Liong

Jawaban secara umum ialah normalisasi sungai, kembalikan daerah resapan di hulu sungai seperti sedia kala, pelihara lingkungan hidup dan lakukan penghijauan.
Namun untuk pulau Jawa hal itu sulit dilakukan karena pulau Jawa sudah terlalu banyak penduduknya.
Strategi yang harus dilakukan ialah memindahkan pusat pertumbuhan ekonomi/industri ke luar pulau Jawa, sehingga terjadi transmigrasi spontan.
Jika pulau Jawa tidak kelebihan penduduk (over population), maka penataan lingkungan dan normalisasi sungai mudah dilakukan.

HouwLiong

Karno Giyantono

untuk melakukan hal seperti itu benar juga.

sekarang hal itu sudah terjadi, kita butuh penyelesaian secepatnya dengan biaya murah.
seperti halnya kita ketahui, walaupun sungai sudah normal, namun masih saja bisa terjadi banjir contoh seperti di sungai amazon dan sungai nil.

hal ini perlu akal, kecerdasan, dan kreatifitas untuk mengatasinya. alam sulit mengatasinya sendiri, mungkin bisa tetapi berjalan sangat lama.

metode pertama
1. kita membuat suatu alat yang murah dan efisien untuk menkeruk sungai sehingga lebih dalam.
2. lalu biarkan alat itu bekerja setiap hari...

metode kedua
1. perdalam selokan dirumah dan jangan di semen

metode ketiga sepertinya tidak mungkin... tapi...
1. buat alat pengendali cuaca, keliatannya tidak mungkin tapi tahukah kamu bila angin bergerak karena perbedaan suhu, sehingga jika kita bisa membuat perbedaan suhu, dengan alat yang sudah saya pikirkan maka hal ini mungkin.

metode terakhir .... ada deh...
"Orang Pintar adalah Orang yang Berusaha Membangun Rumah atau Kehidupan yang Bagus di dunia dan Istana Di Surga"

[move]caranya Belajar dan Bekerja serta Beramal dan Beribadah

manusiarender

will.i.believe.the.sun

Alicha

Dalam kasus di perumahan saya, sistem peringatan dini menjadi prioritas pertama untuk dipikirkan. Dengan semua cara dan alat, sistem peringatan dini mesti disiapkan mulai dari lonceng atau kentongan hingga radio komunikasi dan SMS. Dengan peringatan dini ini, penyelamatan jiwa dan barang-barang bisa lebih awal dilakukan dan tidak tergesa-gesa.

Ini Barang-barang untuk mengatasi banjir.

1. Perahu karet - untuk evakuasi - untuk patroli - untuk distribusi peralatan atau logistik. Lampu senter - biasanya listrik padam.
2. Persediaan air bersih selama 1 minggu - biasanya listrik padam dan PAM ikut mati.
3. Alat komunikasi - radio komunikasi - lonceng atau kentongan.
4. Pembangkit listrik cadangan untuk menghidupkan alat penyimpan makanan, pompa air, alat-alat komunikasi dan penerangan untuk keamanan.
5. Tempat evakuasi yang lebih tinggi dan tempat untuk menyelenggarakan dapur umum.

Yang terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah, membentuk tim sukarelawan yang bukan hanya dibutuhkan di lingkungan sendiri, tetapi jika diminta oleh wilayah lain bisa bersedia membantu. Tim sukarelawan ini lah yang selalu tidak pernah didorong oleh pemerintah dalam setiap bencana yang terjadi di negeri ini. Padahal ada begitu banyak orang yang bersedia menjadi sukarelawan, namun tidak tahu harus kemana dan pemerintah kurang mampu mengkordinasikannya. Dalam setiap bencana, nampak pemerintah tidak tidak pernah menghimbau melalui media massa untuk mengundang sukarelawan. Padahal pemerintah tidak punya sumber daya yang cukup untuk mengatasi bencana.Pemerintah kewalahan untuk membuang sampah, padahal banjir telah berlalu berhari-hari yang lalu.

Jadi bersiaplah menghadapi banjir berikutnya atau bencana lain yang kita tidak tahu dengan berkumpul bersama. Persiapan ini adalah untuk mengurangi dampak banjir yang parah dan agar kegiatan rutin bisa kembali pulih lebih cepat. Ingat, pemerintah tidak bisa diharapkan untuk membantu kita!
Terims.
"Jadilah Orang Yang Berguna Bagi Bangsa Dan Yang Lain

[move]Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah[/move]