Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 07:00:50 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 205
Total: 205

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

cahaya

Dimulai oleh parmin, Januari 17, 2010, 09:58:24 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Haryanto

sekedar nambahin alek, klo tinjauan mikro: perlakukan cahaya sbg partikel, kalau makro, treat sbg gelombang.. itulah misteri kuantum, partikel bisa, gelombang juga bisa, dalam domain kajian terkait..
We must know — we will know!
-David Hilbert -

12

#91
Prinsip bahwa "DALAM MEDIUM tertentu, kecepatan cahaya adalah konstan" merupakan fondasi dari teori relativitas khusus. Maxwell adalah orang pertama yg menemukan bahwa secara matematis kecepatan cahaya dalam medium vakum adalah konstan.
Prediksi Maxwell itu dibenarkan oleh hasil2 observasi seperti yg dilakukan oleh miller, moreley, dan michaelson. hasil itu diselidiki oleh Lorentz yang membawanya pada kesimpulan mengenai dilatasi waktu dan konstraksi ruang.
tetapi dia sendiri tidak mengerti apa gunanya temuannya tersebut. Einsteinlah orang yg menyadari bahwa transformasi Lorentz berbeda dengan transformasi Galileo. Dari sinilah einstein mengembangkan teori relativitas khusus.

jadi menurut saya forser yg ingin mengkritisi teori relativitas khusus seharusnya fokus pada pertanyaan
1. apakah perhitungan yg dilakukan Maxwell sudah benar? dan atau
2. apakah benar bahwa DALAM MEDIUM TERTENTU kecepatan cahaya adalah konstan?

masalahnya buat apa mencari2 kesalahan sebuah teori jika fakta ilmiah mendukung teori tersebut? sebuah teori akan gugur dengan sendirinya jika fakta ilmiah tidak lagi sejalan dengan teori tersebut.

upaya2 untuk menemukan variabilitas kecepatan cahaya menurut saya seperti berusaha untuk kembali pada teori relativitas Galileo yang sudah kuno :D
#12

Haryanto

sekedar menekankan pernyataan 12, istilah medium yg digunakan bukanlah sebagai medium agar cahaya bisa merambat, tetapi bahwasanya cahaya berinteraksi dengan materi, tentu kehadiran medium mempengaruhi propagasi cahaya.. Maxwell hanya menemukan "kecepatan cahaya" dalam persamaan gelombangnya.. kita yg tahu persamaan gelombang tentu tahu dimana besaran kecepatan gelombang berada dalam persamaan tsb.. saya pikir tidak ada masalah dengan persamaan Maxwell.. penting diingat, efek dilasi waktu dan kontraksi panjang memang teramati dalam laboratorium..
We must know — we will know!
-David Hilbert -

12

#93
maaf, supaya tidak absurd, kata "dalam medium tertentu" diganti dengan "dalam ruang vakum"

jika kita perhatikan maka menurut teori relativitas, kecepatan cahaya dalam medium (non vakum) pasti lebih kecil dari C.
hanya partikel yg melaju dengan kecepatan C yang nilai kecepatannya selalu konstan diukur dari kerangka acuan manapun.

jika cahaya merambat dalam medium maka kecepatannya menjadi kurang dari C, dalam kondisi ini maka kecepatan cahaya tidak lagi konstan.

dan perlu diketahui bahwa secara teoritis/matematis, photon bisa dihentikan [saya baca di buku lagrangian dynamics/variational calculus]. ketika photon berhenti maka menurut teori relativitas kecepatan foton adalah nol.

#12

MonDay

sy mau bertanya
cahaya kan termasuk gelombang
ketika cahaya menyentuh masa apa ada efeknya
seperti gaya atau ledakan dll
misalnya cahaya senter mengenai pipi
seperti laser ketika ditembak akan membuat dentuman
mengapa demikian?

zxcvb

#95
Kutip dari: 12 pada Mei 13, 2011, 10:36:45 AM

dan perlu diketahui bahwa secara teoritis/matematis, photon bisa dihentikan [saya baca di buku lagrangian dynamics/variational calculus]. ketika photon berhenti maka menurut teori relativitas kecepatan foton adalah nol.


bagaimana mungkin foton bisa dihentikan? coba baca lagi bukunya
foton adalah energi yg selalu merambat mencari interaksi dengan materi

Blue_Rain

#96
Kutip dari: MonDay pada Mei 13, 2011, 11:34:28 AM
sy mau bertanya
cahaya kan termasuk gelombang
ketika cahaya menyentuh masa apa ada efeknya
seperti gaya atau ledakan dll
misalnya cahaya senter mengenai pipi
seperti laser ketika ditembak akan membuat dentuman
mengapa demikian?

Cahaya tidak selamanya ditinjau sebagai gelombang, tetapi kita dapat melihatnya juga sebagai sebuah partikel sehingga cahaya juga mempunyai momentum. Tergantung dari peristiwa/contoh apa kita meninjaunya..

Nah ketika cahaya menyentuh suatu benda berarti kita meninjaunya  cahaya adalah sebagai partikel sehingga mempunyai momentum tertentu, efek dari cahaya sebagai partikel ini adalah terjadinya suatu tumbukan dengan partikel lain tetapi kita tidak dapat melihatnya secara jelas

Efek yang ditimbulkan dari tumbukan dibuktikan oleh Einsten yang disebut "Efek Fotolistrik" yaitu ketika foton menumbuk suatu logam, maka elektron-elektron yang ada pada logam tersebut dapat tereksitasi dengan kelajuan tertentu..

Peristiwa ini dirumuskan dengan Ef=E0+Ek dengan;
Ef= Energi foton
E0= Energi Ambang/Fungsi kerja logam
Ek= Energi kinetik elektron yang tereksitasi

Kutip dari: zxcvb pada Mei 13, 2011, 04:08:07 PM
bagaimana mungkin foton bisa dihentikan? coba baca lagi bukunya
foton adalah energi yg selalu merambat mencari interaksi dengan materi

Mungkin tidak bisa "mutlak" dihentikan, tapi kita dapat memperlambatnya dengan cara membuat suhu di sekitar foton menjadi mendekati 0 K..

Hal ini dapat terjadi karena ;
1. Kita melihat foton sebagai partikel
2. Menurut teori, semua partikel pada suhu 0 K akan diam..


:) :)
[move]The Rain Always Blue...[/move]

zxcvb

pada suhu 0 kelvin partikel diam karena dalam kondisi itu energi kinetiknya 0. kalau kita bandingkan dengan foton situasinya berbeda karena foton tidak memiliki energi kinetik.


MonDay

apa semua cahaya mengandung foton? bagaimana dengan cahaya senter?

Farabi

Foton adalah butiran cahaya, cahaya adalah foton
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Haryanto

Kutip dari: 12 pada Mei 13, 2011, 10:36:45 AM


jika kita perhatikan maka menurut teori relativitas, kecepatan cahaya dalam medium (non vakum) pasti lebih kecil dari C.
hanya partikel yg melaju dengan kecepatan C yang nilai kecepatannya selalu konstan diukur dari kerangka acuan manapun.

jika cahaya merambat dalam medium maka kecepatannya menjadi kurang dari C, dalam kondisi ini maka kecepatan cahaya tidak lagi konstan.


meski cahaya lebih lambat dalam medium (bukan dalam arti cahaya butuh medium untuk menjalar), asal observer dan sumber cahaya dalam medium yg sama, maka tetap kemutlakan kecepatan cahaya oleh observer dalam kerangka insersial manapun adalah sama.. dalam menurunkan kontraksi panjang atau dilasi waktu, atau energi dan momentum relativistik, tidak pernah dinyatakan bahwa c yg terdapat dalam \sqrt{1-v^2/c^2} harus dalam vakum..
We must know — we will know!
-David Hilbert -

12

#101
Kutip dari: Haryanto pada Mei 18, 2011, 11:56:21 AM
........., tidak pernah dinyatakan bahwa c yg terdapat dalam \sqrt{1-v^2/c^2} harus dalam vakum..

mari kita liat postulat ke-2 toeri relativitas khusus dari [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

"The Principle of Invariant Light Speed – "... light is always propagated in empty space with a definite velocity [speed] c which is independent of the state of motion of the emitting body." (from the preface).[1] That is, light in vacuum propagates with the speed c (a fixed constant, independent of direction) in at least one system of inertial coordinates (the "stationary system"), regardless of the state of motion of the light source."

jadi c yg sering disebut2 dalam TRK maksudnya adalah kecepatan cahaya dalam vakum/empty space. jika menjadi kurang dari c, karena merambat dalam medium, maka kecepatan cahaya itu menjadi bervariasi (sama seperti benda2 lain pada umumnya). dalam TRK jika cahaya merambat dalam medium maka kecepatannya menjadi v misalnya v = 0.9 c.

menurut saya supaya tidak membingungkan, c dalam TRK itu jangan dianggap sebagai kecepatan cahaya tapi lebih baik dipahami sebagai konstanta alam (natural constant) sama halnya seperti konstanta plank (h) dalam teori kuantum.
#12

Haryanto

ooo.. terminologi c..
padahal tidak harus begitu.. faktanya rumus2 di relativitas khusus digunakan dalam dunia nyata yg tidak vakum, misalnya dilasi waktu pada muon yg bisa nyampe ke permukaan bumi yg  bersumber dari sinar kosmik di luar sana.. yah, emang bisa dikatakan udara bumi/atmosfer/luar angkasa dekat skali dengan vakum.., tp tanpa harus membatasi pada c harus dalam vakum, ga masalah, asal observer dan sumber cahaya dalam medium yg sama...
We must know — we will know!
-David Hilbert -

12

tentu saja teori relativitas adalah teori yang riil, realitas kita sehari2 mengenai ruang dan waktu dijelaskan oleh teori ini.

yg saya maksudkan itu seperti ini lho, seandainya si A naik cahaya yg merambat dalam sebuah medium (tidak vakum) dengan kecepatan v=0.1 c sedangkan si B diam di tanah (dalam ruang vakum). maka jarak 1 km menurut B adalah 0.99498743710662 km menurut A. artinya A mengalami length contraction.

bandingkan jika si A naik cahaya dalam ruang vakum dengan kecepatan v=c, maka jarak 1 km menurut B adalah 'nothing' menurut A. A tidak mengalami length contraction karena dia sendiri tidak mengenal apa itu 'length'?

ctt. itu hanyalah pengandaian karena dalam realitas tidak ada materi yg bergerak dengan kecepatan c.

so,  c harus dalam vakum dan c harus konstan. entah cahaya yg dianalisis itu kemudian melambat atau bahkan diam sekalipun karena merambat dalam medium tertentu tidak ada masalah bagi teori relativitas seperti yg sudah saya uraikan diatas.

muon mengalami dilatasi waktu, itu benar, karena dia bergerak dengan kecepatan ordo c tapi kecepatannya masih kurang dari c.

coba ingat2 lagi, saya yakin pa haryanto pernah dalam situasi ini, betapapun kompleksnya situasi yg dianalisis, c dalam rumus2 teori relativitas nilainya selalu konstan 3x10^8 m/s.




#12

12

air memiliki indeks bias n=1.333. menurut hukum snell v=c/n jadi kecepatan cahaya di air adalah 0.75c. sekarang letakan dua pengamat di dalam laut yg satu diam yg satu lagi bergerak konstan 0.5c. disaat bersamaan cahaya ditembakan oleh pengamat yg diam ke arah pengamat yg bergerak. maka menurut pengamat yg diam kecepatan cahaya adalah 0.75c sedangkan menurut pengamat yg bergerak kecepatan cahaya itu kurang dari 0.75c. jadi, kecepatan cahaya dalam medium tidak konstan.
#12