Kutip dari: Scorpion pada Maret 16, 2010, 07:29:43 PM
diatas kan saya sudah mngatakannya dengan syarat menghancurkan hukum kekekalan energi. dengan bnar2 memusnahkn energi bukan mengkonversinya, dan mengingat bahwa energi di alam smsta adlah konstan. itu adalah syarat yg sya ajukan mnurut pndangan saya.

Busyet, menghancurkan hukum kekekalan energi? Atau lebih cocok dikatakan melanggar hukum tadi? Rasanya itu perkara yang amatsangat begitu teramat luar biasa sulit...

Kutip dari: Scorpion pada Maret 16, 2010, 07:29:43 PMatau saya ada ide satu lagi yaitu dengan melengkungkan ruang, shingga tmpat asal kita dan tempat yang akan kita kunjungi terletak dalam 1 titik. tapi saya kira itu lebih tak mungkin

Melengkungkan ruang, teknisnya bisa dengan keberasaan sesuatu yang memiliki gravitasi luar biasa besar, misal black hole.

tetapi jika mlengkungkan ruang dengan hyper gravitasi pun akan sia2, krna bkan hanya ruang yang akan merasakan super gravitasi tapi juga benda yang mlewtinya( penjelajahnya) juga akan mngalami efek yang mnyesuaikan terhadap gravitasi yg besar itu, akibatnya penjelajah akan seolah mngalami waktu yang wjar( pnjelajah yg berada di mdan super gravitasi tdak mrasakan pelengkungan ruang. ini diambil darti sudut benda nya adalah si pnjelajah sendiri

menurut ane bisa
kan ditembak dulu dengan atom kecepatan tertentu

ane pnah mikir
jika kita berada di dalam kapsul
yang memiliki tekanan dan suhu stabil
kecepatan tidak dirasakan

cmiiw

Kutip dari: MonDay pada Mei 09, 2010, 11:46:32 AM
menurut ane bisa
kan ditembak dulu dengan atom kecepatan tertentu

ane pnah mikir
jika kita berada di dalam kapsul
yang memiliki tekanan dan suhu stabil
kecepatan tidak dirasakan

cmiiw

Masalahnya, bagaimana menggerakkan kapsul tadi, dari kondisi diam hingga mencapai kecepatan cahaya? Energi yang dibutuhkan, secara teoritis adalah tak terhingga.

Teleportasi quantum dilakukan melalui proses entanglement, sehingga dengan mengirim informasi mengenai keadaan partikel, maka keadaan partikel tsb dapat direkonstruksi pada jarak yang jauh dari keadaan awal.

LONDON (Reuters) - Physicists in Denmark have made two samples of trillions of atoms interact at a distance in an experiment which may bring Star Trek-style teleportation and rapid quantum computing closer to reality.

Eugene Polzik and his colleagues at the University of Aarhus are not about to beam anyone up to the Starship Enterprise, but their research reported in the science journal Nature on Wednesday makes the idea of instantly transporting an object from one place to another less far fetched.

It involves quantum entanglement -- a mysterious concept of entwining two or more particles without physical contact. Albert Einstein once described it as ``spooky action at a distance.''

Entangled states are needed for quantum computing and teleportation. Scientists have entangled states of a few atoms in earlier experiments but Polzik and his team have done it with very large numbers and using laser light.
    
``It is the first result where two macroscopic material objects have been entangled,'' Polzik explained in a telephone interview.

``We have produced entanglement at a distance which means you and me can share entangled objects which is important for quantum communication, including quantum teleportation.''

In 1998 what has been described as the first teleportation experiment was done when scientists at the California Institute of Technology teleported a beam of light across a laboratory bench.

Ignacio Cirac, a physicist at the University of Innsbruck in Austria said achievement of Polzik and his team could lead to real-life quantum communication systems, teleportation and quantum computers.

``This is the first time two different atomic samples have been entangled in this way -- using light -- even though the samples are separated by some distance,'' he said in a commentary in Nature.

Cirac believes further experiments will follow which could ''revolutionize the field of quantum information.''