Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 05:09:53 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 142
Total: 142

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Ciptakan Hujan dengan Sinar Laser

Dimulai oleh Chanz99, Oktober 17, 2011, 02:14:10 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Chanz99

Ciptakan Hujan dengan Sinar Laser
Yunanto Wiji Utomo, Benny N Joewono
Laser ternyata berpotensi digunakan untuk menciptakan hujan. Hal ini diungkapkan oleh Jerome Kasparian, fisikawan dari University of Geneva. Dengan hasil penelitian ini, daerah kering bisa berharap hujan lebih dan ilmuwan pun mendapat teknik baru membuat hujan yang lebih efektif dari teknik modifikasi iklim.

Dalam penelitiannya, Kasparian menggunakan laser untuk mengontrol kelembaban. Ilmuwan menemukan bahwa laser bisa memicu tumbuhnya tetesan air hujan pada kelembaban lebih rendah, sekitar 70 persen. "Pada kelembaban tersebut, kondensasi tidak terjadi dalam kodisi natural, di mana dibutuhkan kelembaban 100 persen," kata Kasparian.

Rahasia kerja laser adalah pada kemampuan sinarnya membentuk senyawa asam nitrat di udara. Asam nitrat bisa menjadi "biji" awan, memilih untuk berasosiasi dengan air, bertindak seperti lem sehingga membentuk kumpulan air dalam kondisi yang relatif kering, di mana air mengalami evaporasi.

Untuk bisa diaplikasikan sebagai pencipta hujan, masih perlu beberapa pengembangan. Kasparian mengakui bahwa laser memang bisa menumbuhkan partikel berair. "Namun, saat ini ukurannya terbatas, hanya beberapa mikron. Butuh 10 sampai 100 kali lebih besar untuk memproduksi hujan yang sebenarnya," kata Kasparian.

Asalkan syarat tersebut bisa dipenuhi, penciptaan hujan dengan laser tak akan terlampau sulit. Tak perlu juga sistem laser udara. "Tipe laser yang digunakan selama ini bisa mencapai jarak kerja beberapa kilometer, jadi atmosfer bisa diaktifkan dengan ground based laser," kata Kasparian seperti dikutip Foxnews, Selasa (30/8/2011).

Menurut Kasparian, kombinasi antara teknik laser dan teknik modifikasi cuaca seperti dengan perak iodidan dan dru ice tidak diperlukan. Langkah itu, menurutnya, justru akan kontraproduktif. Partikel akan berkompetisi untuk terkondensasi dan hasilnya tetesan air terlalu kecil, tak cukup untuk menjadi tetesan hujan.

Satu masalah terkait kontrol cuaca seperti dengan laser adalah, akankah penciptaan kelembaban di satu tempat akan mencuri kelembaban di tempat lain. Menanggapi hal ini, Kasparian mengatakan, "Laser hanya memungkinkan kondensasi bagian kecil dari kelembaban di udara." Jadi, risikonya tak terlampau serius. Penemuan Kasparian ini dipublikasikan di Nature Communication, 30 Agustus 2011.

Chanz99

Kutip dari: Chanz99 pada Oktober 17, 2011, 02:14:10 PM
Ciptakan Hujan dengan Sinar Laser

Laser ternyata berpotensi digunakan untuk menciptakan hujan. Hal ini diungkapkan oleh Jerome Kasparian, fisikawan dari University of Geneva. Dengan hasil penelitian ini, daerah kering bisa berharap hujan lebih dan ilmuwan pun mendapat teknik baru membuat hujan yang lebih efektif dari teknik modifikasi iklim.

Dalam penelitiannya, Kasparian menggunakan laser untuk mengontrol kelembaban. Ilmuwan menemukan bahwa laser bisa memicu tumbuhnya tetesan air hujan pada kelembaban lebih rendah, sekitar 70 persen. "Pada kelembaban tersebut, kondensasi tidak terjadi dalam kodisi natural, di mana dibutuhkan kelembaban 100 persen," kata Kasparian.

Rahasia kerja laser adalah pada kemampuan sinarnya membentuk senyawa asam nitrat di udara. Asam nitrat bisa menjadi "biji" awan, memilih untuk berasosiasi dengan air, bertindak seperti lem sehingga membentuk kumpulan air dalam kondisi yang relatif kering, di mana air mengalami evaporasi.

Untuk bisa diaplikasikan sebagai pencipta hujan, masih perlu beberapa pengembangan. Kasparian mengakui bahwa laser memang bisa menumbuhkan partikel berair. "Namun, saat ini ukurannya terbatas, hanya beberapa mikron. Butuh 10 sampai 100 kali lebih besar untuk memproduksi hujan yang sebenarnya," kata Kasparian.

Asalkan syarat tersebut bisa dipenuhi, penciptaan hujan dengan laser tak akan terlampau sulit. Tak perlu juga sistem laser udara. "Tipe laser yang digunakan selama ini bisa mencapai jarak kerja beberapa kilometer, jadi atmosfer bisa diaktifkan dengan ground based laser," kata Kasparian seperti dikutip Foxnews, Selasa (30/8/2011).

Menurut Kasparian, kombinasi antara teknik laser dan teknik modifikasi cuaca seperti dengan perak iodidan dan dru ice tidak diperlukan. Langkah itu, menurutnya, justru akan kontraproduktif. Partikel akan berkompetisi untuk terkondensasi dan hasilnya tetesan air terlalu kecil, tak cukup untuk menjadi tetesan hujan.

Satu masalah terkait kontrol cuaca seperti dengan laser adalah, akankah penciptaan kelembaban di satu tempat akan mencuri kelembaban di tempat lain. Menanggapi hal ini, Kasparian mengatakan, "Laser hanya memungkinkan kondensasi bagian kecil dari kelembaban di udara." Jadi, risikonya tak terlampau serius. Penemuan Kasparian ini dipublikasikan di Nature Communication, 30 Agustus 2011.

danzJr

bukan cuma mencuri kelembaban tempat lain, tapi apakah laser tersebut dapat merusak lapisan atmosfir bumi?
dalam kasus ini butuh waktu lebih banyak untuk menganalisisnya, dan untuk skala hujan sebenarnya pasti butuh laser ukuran lampu sorot ;D
[move]sesuatu itu dimulai dari mimpi, diusahakan dan menjadi kenyataan[/move]

12

#12

Chanz99

Betul sekali , memang menciptakan hujan dg laser perlu diteliti dan di uji coba , apakah berbahaya or not , kita tunggu saja hasil penelitian para ilmuwan

ksatriabajuhitam

Kutip dari: Chanz99 pada Oktober 17, 2011, 02:14:10 PM
...
Rahasia kerja laser adalah pada kemampuan sinarnya membentuk senyawa asam nitrat di udara. Asam nitrat bisa menjadi "biji" awan, memilih untuk berasosiasi dengan air, bertindak seperti lem sehingga membentuk kumpulan air dalam kondisi yang relatif kering, di mana air mengalami evaporasi.
...

menarik.
tapi bagaimana laser membentuk senyawa asam nitrat? bahan apa yang ditembak laser sehingga membentuk asam nitrat, perlu "ditaburkan" dulu kah?
not all the problems could be solved by the sword, but sword holder take control of problems.
ForSa versi mobile: http://www.forumsains.com/forum?wap2

Farabi

Wah kalau sampai bisa diaplikasikan kita sudah tidak perlu khawatir tentang air minum dan tumbuhan lagi. Bumi ini luas, anda lihat gurun nevada, itu besar sekali, masih muat untuk memanmpung 10 atau 20 milyar orang lagi. Kalau saya sih pengennya air laut kita jadidakn sumber energi atau sumber air minum, jadi tanan keringnya bisa kita tempati kalau volumenya berkurang. Kayaknya makin panas matahari makin banyak air yang nguap deh, dan atmoser semakin tebal. Tapi aneh juga ngeliat ozon dimana ikatan oksigen bisa 3 sekaligus.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

mhyworld



Kutip dari: ksatriabajuhitam pada Oktober 18, 2011, 08:47:49 PM
menarik.
tapi bagaimana laser membentuk senyawa asam nitrat? bahan apa yang ditembak laser sehingga membentuk asam nitrat, perlu "ditaburkan" dulu kah?

kalau baca postingan pertama, kayaknya asam nitrat itu dibentuk dari molekul yang sudah ada di udara (uap air, nitrogen dan oksigen).
H2O + N2 + 2.5 O2--> 2 HNO3
once we have eternity, everything else can wait

Farabi

Oke buat yang bingung dengan notasi
H2O + N2 + 2.5 O2--> 2 HNO3

Ini maksudnya hanya bisa terjadi jika H2O + N2 + 2.5 O2 berjumlah 2 kali lipat dari seharusnya, karena tidak ada istilah 1/2 02. Jadi maksudnya jika ada 2H2O dan 2 N2 kemudian ada 5 02 maka akan menghasilkan 2 buah  2 HNO3
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

rawWARus

Y sayangnya pemerintah kurang tertarik dengan penemuan tsb...malahan orang luar negeri yg lebih duluan merespon...itulah mental yg maunya konsumtif aja...nanti klo alatnya udh dibeli/dipatenkan orang asing baru kita cuma bisa beli aja...gampangkan...hehehe
SeSuATu KarYa MaNusIa SerIng BeRaWaL dAri MimPI, MaKA eKSpresIkan MImpimU DenGAN Sains...
DaLAm HaL KeDUniAwiAn TAk AdA hAl yG tAk mUNgkin...

Farabi

Penelitian itu mahal, dan lama. Memang lebih baik orang barat atau israel saja, karena mereka itu lebih berpengalaman dalam urusan ini.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.