Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 08:38:12 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 209
Total: 209

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Gravitasi : Newton, Einstein, dan Le Sage

Dimulai oleh ytridyrevsielixetuls, Februari 16, 2015, 03:38:34 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

nʇǝʌ∀

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 17, 2015, 09:47:52 AM
perhitungan matematis juga menunjukkan bahwa lubang hitam tidak bisa dibentuk oleh supernova. dan ketika materi tertarik oleh "gravitasi" super besar di lokasi bekas supernova,

Kutip dari: Pi-One pada Februari 17, 2015, 11:15:16 AM
Perhitungan siapa yang bilang supernova tak bisa menghasilkan black hole?

soal perhitungan matematis yang mengatakan supernova tidak bisa menghasilkan singularitas Black Hole bisa ditemukan disini. saya pernah membawanya di thread soal geocentrism beberapa waktu lalu.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

hati-hati membaca judul beritanya yang provokatif. matematikawan tsb tidak berkata bahwa Black Hole tidak ada. yang ada cuma supernova tidak bisa menghasilkan singularitas Black Hole.

papernya ada di sini [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

kalau perhitungan itu benar, berarti ada mekanisme lain yang membuat bekas bintang meledak itu bisa punya gravitasi super besar. berhubung belum ada pengamatan langsung ke Black Hole, maka kita belum bisa berkesimpulan klaim itu salah. lagipula, bentuk dan prinsip Black Hole yang sesungguhnya masih misteri.

terkait Black Hole, teori relativitas umum bukan fakta tentang Black Hole yang sudah terbukti. sebab kalau memang begitu, berarti mekanika kuantum sudah gugur. ternyata sampai sekarang, "konflik" antar keduanya masih berlangsung. CMIIW

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

Pi-One

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Februari 21, 2015, 04:44:27 PM
gravitasi Newton tidak bisa menghitung interaksi dengan cahaya. tapi ilmuwan sendiri yang menganggap gravitasi Black Hole itu gravitasi dari massa karena referensi tentang Black Hole umumnya dikatakan punya massa yang besar. jadi sebagaimana layaknya benda-benda langit. massa-massa tsb menciptakan gaya gravitasi. semakin besar massanya semakin besar gravitasinya. itulah hukum gravitasi universal. yang saya tidak paham itu kenapa atau bagaimana hukum gravitasi universal bisa berlaku pada Black Hole. yang saya cuma dengar gravitasi Black Hole itu sangat besar sehingga cahaya saja bisa tertarik. dengan demikian, ditafsirkan massa Black Hole itu sangat besar. yang kita belum tahu apa benar gravitasi Black Hole itu benar-benar gaya tarik dari massa. dan bagaimana mekanismenya gravitasi dari massa bisa membuat ruang waktu melengkung. dan apakah benar Black Hole itu punya massa.
Jika black hole berasal dari massa bintang yang runtuh oleh gravitasinya sendiri, tentu saja black hole punya massa. Semakin besar massanya, semakin besar pula zona yang terpengaruh oleh gravitasinya.

Dan karena black hole sendiri memiliki volume yang amat kecil, ruang-waktu jadi tertarik melengkung sedemikian di pusatnya, sehingga cahaya yang masuk ke event horizon hanya punya satu arah: ke pusat black hole. Cahaya bukan tertarik oleh gravitasi black hole (itu hanya penyederhanaan semantik), cahaya mengkuti jalurnya pada ruang-waktu yang menuju ke pusat black hole.

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Februari 21, 2015, 04:44:27 PMAFAIK, Hawking dulu tidak percaya informasi bisa keluar dari Black Hole. tetapi beberapa waktu kemudian, dia berubah pikiran.

The trouble is that quantum mechanics doesn't get along with the other grand theory of physics, general relativity, making it difficult to understand situations in which both are relevant, such as black holes. In the case of Hawking radiation, theory suggested that when a black hole dies, it takes everything inside with it. That is a big quantum no-no: information about matter can't be destroyed. Other theorists suggested solving this "information paradox" by allowing information to escape from the black hole as it evaporates. Hawking disagreed – until 30 years later, when he showed how it might be possible.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

dalam papernya, Hawking tidak mencantumkan persamaan matematis. jadi sulit untuk diterima.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] (kalau tidak salah ini papernya Hawking)

di situs-situs berita sains yang saya baca, dikatakan Hawking membuka kemungkinan informasi dari materi bisa keluar Black Hole. saya sendiri kurang yakin betul apakah informasi/materi bisa keluar dari Black Hole termasuk pelanggaran hukum kekekalan energi dan hukum gravitasi universal. saya sendiri bahkan tidak tahu pasti maksudnya "informasi dari materi" ini apa. apakah dia substansi atau sesuatu yang lain. begitu juga dengan nasib Black Hole di masa depan. apakah dia terus membesar atau bisa lenyap... rasanya saya memang terlalu terburu-buru dalam menganalisa.
Ya, Hawking pernah berpikir bahwa tak ada informasi apapun yang kelaur dari big bang, tapi seiring penelitiannya, ia membuang ide lamanya.

Dan yang ingin ditanyakan:
Apanya yang melanggar hukum kekekalan energi?

Pi-One

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Februari 21, 2015, 04:49:39 PM
soal perhitungan matematis yang mengatakan supernova tidak bisa menghasilkan singularitas Black Hole bisa ditemukan disini. saya pernah membawanya di thread soal geocentrism beberapa waktu lalu.
Ah ya.
rasanya memang pernah baca artikel macam ini.
Thanks.

Masalahnya memang ilmuwan belum mampu menyatukan gravitasi dalam teori kuantum, sehingga antara skala kuantum dan skala makro masih bisa sinkron. Itu alasan GUT masih belum bisa terwujud.

__________

Kutip dari: Pi-One pada Februari 20, 2015, 07:35:27 PM
Saat apel jatuh, atau saat cahaya 'terhisap' black hole, maka apel maupun cahaya sedang mengikuti lintasan mereka, yang terpengaruh kelengkungan ruang-waktu.

Gravitasi sebagai kelengkungan ruang-waktu AFAIK lebih memadai untuk menjelaskan bagaimana cahaya bisa berbelok oleh gravitasi, atau bisa 'terhisap' oleh black hole.

Kutip dari: Pi-One pada Februari 21, 2015, 04:56:27 PM
Jika black hole berasal dari massa bintang yang runtuh oleh gravitasinya sendiri, tentu saja black hole punya massa. Semakin besar massanya, semakin besar pula zona yang terpengaruh oleh gravitasinya.

Dan karena black hole sendiri memiliki volume yang amat kecil, ruang-waktu jadi tertarik melengkung sedemikian di pusatnya, sehingga cahaya yang masuk ke event horizon hanya punya satu arah: ke pusat black hole. Cahaya bukan tertarik oleh gravitasi black hole (itu hanya penyederhanaan semantik), cahaya mengkuti jalurnya pada ruang-waktu yang menuju ke pusat black hole.

dalam hukum gravitasi universal tidak dijelaskan mengapa bintang meledak bisa meruntuhkan gravitasinya sendiri dan menciptakan singularitas yang mampu menarik apa saja dari semua arah menuju kesana hingga densitas tidak terhingga.

Kutip dari: Pi-One pada Februari 21, 2015, 04:56:27 PM
Ya, Hawking pernah berpikir bahwa tak ada informasi apapun yang kelaur dari big bang, tapi seiring penelitiannya, ia membuang ide lamanya.

Dan yang ingin ditanyakan:
Apanya yang melanggar hukum kekekalan energi?

sepertinya yang dimaksud "informasi bisa keluar lubang hitam berarti melanggar hukum kekekalan energi" oleh nʇǝʌ∀ kalau massa lubang hitamnya tidak pernah berkurang dan tarikan gravitasinya tidak pernah melemah. saya baca2 ternyata teorinya Hawking mengatakan lubang hitam bisa mati sehingga tidak melanggar hukum itu. ternyata lubang hitam bisa lenyap toh.

dan apa yang akan terjadi pada galaksi kalau lubang hitam mati dan apakah akan mempercepat pemuaian alam semesta?

Kutip dari: Pi-One pada Februari 21, 2015, 05:02:47 PM
Masalahnya memang ilmuwan belum mampu menyatukan gravitasi dalam teori kuantum, sehingga antara skala kuantum dan skala makro masih bisa sinkron. Itu alasan GUT masih belum bisa terwujud.

bukannya sudah tidak sinkron lagi ya? informasi bisa keluar dari black hole bertentangan dengan relativitas tapi diterima oleh teori kuantum

*kalau gravitasi (black hole) yang anda maksud itu merujuk pada relativitas umum.

Pi-One

Kutip dari: __________ pada Februari 23, 2015, 06:51:22 AM
dalam hukum gravitasi universal tidak dijelaskan mengapa bintang meledak bisa meruntuhkan gravitasinya sendiri dan menciptakan singularitas yang mampu menarik apa saja dari semua arah menuju kesana hingga densitas tidak terhingga.
Karena di masa Newton, hal itu belum dikenal.

Kutip dari: __________ pada Februari 23, 2015, 06:51:22 AMsepertinya yang dimaksud "informasi bisa keluar lubang hitam berarti melanggar hukum kekekalan energi" oleh nʇǝʌ∀ kalau massa lubang hitamnya tidak pernah berkurang dan tarikan gravitasinya tidak pernah melemah. saya baca2 ternyata teorinya Hawking mengatakan lubang hitam bisa mati sehingga tidak melanggar hukum itu. ternyata lubang hitam bisa lenyap toh.
Ya, menurut Hawking black hole bisa 'menguap', utamanya jika pengurangan tak sebanding dengan massa yang masuk.

Kutip dari: __________ pada Februari 23, 2015, 06:51:22 AMdan apa yang akan terjadi pada galaksi kalau lubang hitam mati dan apakah akan mempercepat pemuaian alam semesta?
Jika lubang hitam 'mati', gravitasi yang dihasilkan black hole itu juga lenyap.

Kutip dari: __________ pada Februari 23, 2015, 06:51:22 AMbukannya sudah tidak sinkron lagi ya? informasi bisa keluar dari black hole bertentangan dengan relativitas tapi diterima oleh teori kuantum
Lha, dari awal juga relativitas itu runtuh pada ranah kuantum.

Blue_Rain

#20
Kutip dari: __________ pada Februari 23, 2015, 06:51:22 AM
dalam hukum gravitasi universal tidak dijelaskan mengapa bintang meledak bisa meruntuhkan gravitasinya sendiri dan menciptakan singularitas yang mampu menarik apa saja dari semua arah menuju kesana hingga densitas tidak terhingga.

Pada zaman Newton memang tidak ada konsep pelengkungan ruang, tapi yang menjadi permasalahan di topik bahasan kita yaitu mengenai bintang meledak hingga menjadi sebuah singularitas belum ada penjelasannya.

Kutip dari: __________ pada Februari 23, 2015, 06:51:22 AM

dan apa yang akan terjadi pada galaksi kalau lubang hitam mati dan apakah akan mempercepat pemuaian alam semesta?


Kalau menurut saya, black hole itu berkontribusi mempercepat pemuaian alam semesta karena ikut menaikkan entropi walaupun kelihatannya "menghisap" dan membuat ruang menjadi semakin kecil. Beberapa pendapat juga mengatakan bahwa apabila black hole memiliki ujung/pintu keluar material yang telah dihisap akan kembali "membangun" alam semesta sehingga pemuaian akan tetap berlangsung..

Kutip dari: __________ pada Februari 23, 2015, 06:51:22 AM

*kalau gravitasi (black hole) yang anda maksud itu merujuk pada relativitas umum

konsep gravitasi black hole memang muncul pada relativitas..

Tambahan : Mengenai keluar/masuk informasi dari black hole sepertinya tidak mengubah hukum kekekalan energi/massa karena ketika informasi itu masuk atau keluar hanya berubah bentuknya saja. tetapi, isi dari informasi tersebut akan sulit dikenali

".. If you jump into a black hole, your mass energy will be returned to our universe but in a mangled form which contains the information about what you were like but in a state where it can not be easily recognized... "

Sumurnya : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[move]The Rain Always Blue...[/move]

ytridyrevsielixetuls

teori "gravitasi gabungan" yang saya asumsikan mungkin bisa menjawab sejumlah paradox seperti :

kalau alam semesta memuai melebihi kecepatan cahaya, mengapa benda-benda langit tidak terlempar dari orbitnya padahal total massa di seluruh alam semesta tidak cukup untuk menciptakan gravitasi yang mempertahankan mereka?

dalam teori saya, pemuaian alam semesta tidak termasuk gravitasi yang ekuivalen dengan gravitasi massa. dengan demikian bumi dan benda-benda langit sebenarnya tidak melawan gaya tarik dari kerangka acuan langit yang melebar. jadi pemuaian alam semesta sebenarnya hanya lengkungan ruang-waktu. artinya ruang angkasa ini pada dasarnya melebar. dan karena pemuaian alam semesta ini bukan penyusutan menuju singularitas, maka cahaya tidak tersedot. berbeda dari lubang hitam (kecuali kalau anda buktikan pemuaian alam semesta juga menyedot cahaya sehingga tak bisa terlihat oleh pengamat).

namun apabila ruang angkasa melebar, seharusnya jarak antar semua benda langit seharusnya saling menjauh?

disini ada jawaban ether. dalam sistem berputar di langit (seperti tata-surya dan galaksi), sudah diproduksi banyak ether. dan ether ini dihasilkan oleh massa. dan ether inilah yang berjasa menjadi medium bagi gravitasi dan gaya sentripugal dari benda-benda langit pada sistem berputar (seperti tata-surya atau gravitasi) dan menjadi pemersatu sehingga benda-benda langit dalam suatu sistem berputar "menyatukan" mereka supaya tidak terlempar/tercerai-berai. bagi ruang-waktu yang tidak ada/sedikit ethernya, maka dia akan ikut melebar. artinya, yang tidak terisi oleh ether akan ikut memuai.

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Februari 16, 2015, 07:30:41 AM
dan apakah Big Bang itu pada dasarnya kebalikannya dari Black Hole (tapi Black Hole ada banyak kan, dan Big Bang konon cuma

oh ya... lupa menjawab yang satu ini :)

bukankah jumlah Black Hole ada banyak sedangkan singularitas Big Bang konon cuma satu?

tempo hari di thread lain, pernah disodorkan artikel yang katanya alam semesta ini tercipta berputar. nah coba kita balikkan prosesnya. jadi konsepnya terbalik. DARI perputaran yang mengembangkan alam semesta MENJADI perputaran yang menguncupkan alam semesta. jadi kurang lebih Black Hole itu seperti kebalikannya dari Big Bang.

mungkin, sedikit demi sedikit jumlah lubang hitam akan makin banyak, dan ketika jumlah lubang hitam menjadi terlalu banyak di alam semesta, maka mereka akan bergabung dan menjadi "Hypermassive Black Hole". yaitu satu lubang hitam yang mencakup keseluruhan alam semesta atau Universal Black Hole. dan kemudian menguncupkan seluruh alam semesta.

alam semesta ini tercipta lewat satu perputaran universal dan akan musnah lewat satu perputaran universal juga.

Kutip dari: __________ pada Februari 18, 2015, 06:06:17 AM
@ytridyrevsielixetuls benar nggak analisa saya?  :D

tidak salah juga. perbedaan antara teori saya dengan teori sains mainstream adalah penyebab lengkungan ruang-waktu. teori lubang hitam yang paling umum yang kita dengar adalah gravitasi lubang hitam berasal dari massanya. jadi gravitasinya gravitasi massa. dan gravitasi itulah yg menciptakan lengkungan ruang-waktu. kalau menurut saya panasnya yang menciptakan lengkungan itu.

tapi saya tidak teguh memegang teori saya. soalnya tidak didukung observasi dan persamaan matematis. jadi cukup dikatakan asumsi saja. selebihnya saya wait and see. akan seperti apa perkembangan sains nanti.

untuk semua, tapi kalau boleh berbagi ke saya, saya minta formulanya bagaimana gravitasi gaya bisa menarik cahaya. kalau di zaman Newton kan tidak ada. tapi bagaimana dengan sekarang? apakah sudah ada rumusnya interaksi antara gaya tarik dari massa terhadap cahaya?
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

#22
by the way,

teori ether sebagai medium apa saja yang bergerak kecuali cahaya dan dipancarkan oleh massa justru kedengaran lebih masuk akal daripada konsep ethernya geocentrism yang dikatakan berputar mengitari pusat massa tempat bumi berada dan bisa menyeret matahari dan sejumlah benda langit tapi bisa dilawan dengan pesawat luar angkasa. hebatnya lagi, massa ether ada di seluruh alam semesta hingga ke batas atmosfer bumi tapi gravitasi yang dihempaskan ether malah melemah secara derastis kemudian menggunakan distant mass sebagai argumen padahal massanya (ether) sudah dekat sekali ke bumi. gimana lemahnya? lha orang pernah dikatakan sendiri bahwa pengaruh ether semakin kuat ketika semakin dekat ke pusat massa.

tempo hari juga geocentrist setuju bukan ether yang berkontribusi menciptakan pusat massa tapi kemudian berkata sebaliknya. setelah sebelumnya sudah mengatakan perputaran semesta yang menyeret ether menghasilan pusat massa semesta tapi kemudian berkata sebaliknya.

konsep ether saya didukung oleh fluktuasi vakum macam casimir experiment dan tidak bertentangan dengan fakta bumi berotasi. bumi berotasi sudah terbukti oleh tidal friction.

[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

nʇǝʌ∀

#23
untuk teori lubang hitam zaman dulu, hukum kekekalan energi dilanggar karena informasi/materi lenyap (kecuali kalau diikutsertakan white hole). tidak berubah atau berpindah kemana-mana. untuk teori lubang hitam sekarang, hasil revisi Hawking ini, awalnya saya kira massa lubang hitamnya terus bertambah/tak pernah berkurang. hukum kekekalan energi pasti dilanggar KALAU massa lubang hitam terus bertambah atau tidak pernah berkurang tapi informasi/materi bisa keluar. namun ternyata menurut Hawking, massa lubang hitam bisa berkurang ketika terjadi penguapan dimana saat itu informasi keluar. dan selama itu penguapan itu berkontribusi mengurangi massa lubang hitamnya, hukum kekekalan energi tidak dilanggar.

soal kaitannya pemuaian alam semesta dengan lubang hitam... dikatakan kalau lubang hitam itu mempercepat pemuaian alam semesta. berarti ketika lubang hitamnya mati, akan terjadi perlambatan. bukannya malah terbalik ya? hadirnya lubang hitam kelihatannya justru seperti "mengerem" pemuaian alam semesta atau "menyusutkan" alam semesta. jadi kalau lubang hitamnya lenyap, hambatan untuk memperluas/memuai jadi semakin sedikit. seharusnya jadi makin cepat bukan begitu?

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 24, 2015, 12:58:19 PM
by the way,

teori ether sebagai medium apa saja yang bergerak kecuali cahaya dan dipancarkan oleh massa justru kedengaran lebih masuk akal daripada konsep ethernya geocentrism yang dikatakan berputar mengitari pusat massa tempat bumi berada dan bisa menyeret matahari dan sejumlah benda langit tapi bisa dilawan dengan pesawat luar angkasa. hebatnya lagi, massa ether ada di seluruh alam semesta hingga ke batas atmosfer bumi tapi gravitasi yang dihempaskan ether malah melemah secara derastis kemudian menggunakan distant mass sebagai argumen padahal massanya (ether) sudah dekat sekali ke bumi. gimana lemahnya? lha orang pernah dikatakan sendiri bahwa pengaruh ether semakin kuat ketika semakin dekat ke pusat massa.

tempo hari juga geocentrist setuju bukan ether yang berkontribusi menciptakan pusat massa tapi kemudian berkata sebaliknya. setelah sebelumnya sudah mengatakan perputaran semesta yang menyeret ether menghasilan pusat massa semesta tapi kemudian berkata sebaliknya.

konsep ether saya didukung oleh fluktuasi vakum macam casimir experiment dan tidak bertentangan dengan fakta bumi berotasi. bumi berotasi sudah terbukti oleh tidal friction.

iya saya juga bingung dengan pemahamannya geocentrist... ikan-ikan berenang bebas di laut malah dibilang aneh/supranatural. padahal ikan-ikan bisa berenang di laut karena kalau ombaknya tidak cukup kuat untuk menyeret mereka diluar kehendak mereka. ombak di satu selat saja bisa bikin tim barsarnas nggak berani melaut karena takut terseret/terhempas oleh ombak. dan itu masih secuil kalau dibandingkan dengan total laut secara keseluruhan di bumi. sekarang bagaimana kalau lautnya memenuhi bumi hingga ke atmosfer bumi dan bergerak ke (misal) Barat? jangankan ikan. pesawat jumbo jet atau kapal selam pun takkan bisa melawan arus tsunami global yang memenuhi seluruh bumi bahkan hingga ke atmosfer. sekarang yang tsunami universal oleh massa bernama ether yang bisa menyeret matahari tapi tak bisa menyeret pesawat antariksa dianggap masuk akal.

lagipula tidal friction jelas membuktikan rotasi bumi bisa diperlambat oleh bulan. bulan hanya memperlambat rotasi bumi menjadi lebih signifikan daripada perlambatan rotasi bumi tanpa bulan. kalau bulan lenyap, rotasi bumi akan lebih cepat tapi berangsur-angsur akan melambat. penelitian tentang bulan ini jelas merupakan bukti telak teori heliosentris benar. karena ini pun akhirnya membuktikan rotasi bumi. sudah terbuktikan dengan terus bertambahnya waktu satu hari bumi sekian mikrodetik pertahun karena pengaruh bulan. bertentangan dengan klaim geocentrist bahwa alam semesta berputar selama 23 jam 56 menit tidak berubah sehingga satu hari bumi waktunya segitu-gitu aja.

in the end, memangnya kenapa dengan keheranan manusia bahwa bumi tidak terlempar dari orbitnya meski alam semesta memuai melebihi kecepatan cahaya? faktanya adalah tidal friction membuktikan bumi berotasi. jadi tugas kita sekarang seharusnya kita berpikir mencari mekanisme mengapa alam semesta memuai melebihi kecepatan cahaya tapi bumi tak terlempar dari orbitnya. bukannya malah jadi dibatalkan fakta itu (bumi berotasi) dan mengklaim teori yang salah (geocentrism) sebagai kebenaran? fakta yang sudah terbukti ya dipegang. kemudian temuan yang aneh kita cari penyebabnya.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

Pi-One

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 24, 2015, 12:49:44 PM
untuk semua, tapi kalau boleh berbagi ke saya, saya minta formulanya bagaimana gravitasi gaya bisa menarik cahaya. kalau di zaman Newton kan tidak ada. tapi bagaimana dengan sekarang? apakah sudah ada rumusnya interaksi antara gaya tarik dari massa terhadap cahaya?
Pada dasarnya, ada dua prinsip:
1. Gravitasi adalah kelengkungan ruang-waktu
2. Cahaya bergerak mengikuti jalur pada ruang-waktu.

Jadi saat cahaya melewati obyek bermassa besar, cahaya nampak melengkung (sesuai hipotesis Einstein) seakan tertarik oleh sesuatu - yang mana karena cahaya mengikuti ruang-waktu yang melengkung tadi. Sedang untuk black hole, kelengkungan ruang-waktunya amat ekstrim, sehingga cahaya sekalipun tertarik dan hanya punya 1 arah: menuju black hole. Karena tak ada 'arah keluar', maka bahkan bagi cahaya sekalipun tak ada jalan keluar.

__________

Kutip dari: Pi-One pada Februari 24, 2015, 07:57:35 PM
Pada dasarnya, ada dua prinsip:
1. Gravitasi adalah kelengkungan ruang-waktu
2. Cahaya bergerak mengikuti jalur pada ruang-waktu.

Jadi saat cahaya melewati obyek bermassa besar, cahaya nampak melengkung (sesuai hipotesis Einstein) seakan tertarik oleh sesuatu - yang mana karena cahaya mengikuti ruang-waktu yang melengkung tadi. Sedang untuk black hole, kelengkungan ruang-waktunya amat ekstrim, sehingga cahaya sekalipun tertarik dan hanya punya 1 arah: menuju black hole. Karena tak ada 'arah keluar', maka bahkan bagi cahaya sekalipun tak ada jalan keluar.

untuk kasus black hole kita tetap menemukan paradox.

kalau seperti kata anda, "Karena tak ada 'arah keluar', maka bahkan bagi cahaya sekalipun tak ada jalan keluar." maka seharusnya radiasi Hawking juga tidak bisa keluar kan?

tapi kalau semua yang masuk black hole tidak bisa keluar seperti teori black hole zaman dulu, maka hukum kekekalan energi dilanggar karena sama saja percaya materi bisa lenyap.

Pi-One

Kutip dari: __________ pada Februari 26, 2015, 11:42:17 AM
untuk kasus black hole kita tetap menemukan paradox.

kalau seperti kata anda, "Karena tak ada 'arah keluar', maka bahkan bagi cahaya sekalipun tak ada jalan keluar." maka seharusnya radiasi Hawking juga tidak bisa keluar kan?

tapi kalau semua yang masuk black hole tidak bisa keluar seperti teori black hole zaman dulu, maka hukum kekekalan energi dilanggar karena sama saja percaya materi bisa lenyap.
Well, proses kuantum di dekat event horizon yang menghasilkan radiasi hawking ini belum ngerti, karena kesulitan menemukan artikel yang membahas lebih dalam.

ytridyrevsielixetuls

solusi yang saya tawarkan adalah black hole itu alam semesta yang menyusut/menguncup. kebalikannya dari big bang. dan semua black hole ini akan bersatu dan menciptakan penyusutan/penguncupan alam semesta. tempo hari kan pernah disodorkan artikel ilmiah bahwa semesta terlahir berputar. hipotesa saya mengatakan alam semesta ini musnahnya berputar juga. jadi universal black hole gitu. skenario lain kiamat adalah makin banyaknya bintang sehingga panas dan gravitasinya akan menghancurkan semesta. jadi di pikiran saya sekarang ada 2 skenario kiamat. yang pertama makin banyaknya bintang. yang kedua lubang hitam yang mencakup seluruh alam semesta.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Pi-One

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 26, 2015, 07:35:57 PM
solusi yang saya tawarkan adalah black hole itu alam semesta yang menyusut/menguncup. kebalikannya dari big bang. dan semua black hole ini akan bersatu dan menciptakan penyusutan/penguncupan alam semesta. tempo hari kan pernah disodorkan artikel ilmiah bahwa semesta terlahir berputar. hipotesa saya mengatakan alam semesta ini musnahnya berputar juga. jadi universal black hole gitu. skenario lain kiamat adalah makin banyaknya bintang sehingga panas dan gravitasinya akan menghancurkan semesta. jadi di pikiran saya sekarang ada 2 skenario kiamat. yang pertama makin banyaknya bintang. yang kedua lubang hitam yang mencakup seluruh alam semesta.
Jika black hole itu alam semesta yang menyusut, kenapa black hole bisa ditemukan di dekat bintang, sehingga bintang itu terus terganggu orbitnya? Lebih mudah menyimpulkan black hole memang dari bintang, dan untuk kasus bintang yang terganggu, itu awalnya adalah sistem binari namun salah satunya menjadi black hole.

Dan bagaimana panas dari bintang bisa menghancurkan alam semesta? Karena ada hukum kekekalan energi, total kalor dan energi maupun massa tak bisa bertambah, jadi dari mana peningkatan panas total atau massa total yang menghasilkan gravitasi tambahan?

nʇǝʌ∀

#29
yang perlu kita tahu :

1. bukankah black hole sendiri adalah bentuk penyusutan alam semesta (alam semesta dalam proses terkompresi)? meskipun berasal dari bintang raksasa meledak.
2. apakah sudah ada buktinya black hole bisa lenyap? atau justru semakin membesar?
3. mungkinkah terjadi lubang-lubang hitam di seluruh alam semesta semakin banyak dan bersatu? dan apa yang terjadi kalau semua lubang hitam bersatu?

dan soal alam semesta makin banyak bintang, sepertinya skenario kiamat kedua versi ytridyrevsielixetuls mengarah para paradox Olber. beberapa waktu lalu di thread soal usulan percobaan apakah bumi berotasi, sempat dibahas. dan sepertinya pandangan ytridyrevsielixetuls tidak sejalan dengan solusi paradox tersebut (tapi tidak sependapat juga dengan solusi geocentrist). jadinya bikin asumsi sendiri.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!