Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 04:24:22 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 207
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 222
Total: 222

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Ilusi Relativitas

Dimulai oleh qarrobin, Oktober 02, 2010, 11:30:30 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

qarrobin

Sebelumnya pada artikel paradox kembar,
http://www.forumsains.com/fisika/efek-doppler-hubble-ltbracketgt/msg101263/#msg101263
saya mengambil kesimpulan bahwa pada relativitas kembar A dan kembar B, sebenarnya tidak ada paradox, tetapi ada yang salah pada postulat relativitas.

Teori relativitas menyatakan bahwa kita tidak dapat membedakan kerangka acuan mana yang diam dan kerangka acuan mana yang bergerak. Namun setelah diterapkan pada kembar A yang mengalami dilatasi waktu ketika melaju pada kecepatan 240.000 km/s, jika kita mengambil A sebagai kerangka acuan yang diam, seharusnya A dengan persamaan yang sama, mendapatkan B yang di bumi lebih muda.

Sayangnya prinsip relativitas tidak dapat diterapkan. Setelah usia A bertambah 1 tahun, usia B bertambah 1+2/3 tahun, A mengirimkan sinyal ke B. Sinyal pertama merambat selama 1+1/3 tahun. Sinyal pertama tiba di B ketika usia B bertambah 3 tahun. Kembar A dapat mengetahui bahwa kerangka acuan dialah yang bergerak, karena jika kerangka acuan B yang bergerak maka dapat dipastikan bahwa setelah sinyal pertama merambat selama 1+1/3 tahun, sinyal tersebut belum tiba di B.

Menurut kembar A, kerangka acuan pesawatnya melaju 240.000 km dalam satu detik. Menurut kembar B, pesawat saudaranya telah menempuh jarak 400.000 km dalam 1+2/3 detik. Waktu melaju pada kondisi yang berbeda.

Menurut kerangka acuan B, foton merambat dalam satu detik memiliki frekuensi tertentu. Jika kita anggap bahwa dalam jarak 300.000 km, foton memiliki 1 frekuensi, maka dalam jarak 500.000 km, foton memiliki 1+2/3 frekuensi.

Dalam kerangka acuan A, dalam satu detik, foton memiliki 1+2/3 frekuensi. Kelajuan foton merupakan kelajuan waktu.

Jika frekuensi kita kalikan dengan tetapan planck, akan kita dapatkan energi foton. Jika kita anggap bahwa dalam satu detik, menurut kerangka acuan A, foton memiliki 5 panjang-gelombang, maka dalam 1+2/3 detik, menurut kerangka acuan B, foton juga memiliki 5 panjang-gelombang.

Jadi sebenarnya, tidak ada pertambahan energi pada foton. Menurut kerangka acuan B yang diam di bumi, perbedaan energi dikarenakan perbedaan waktu. Jika A adalah elektron yang dalam satu detik, menurut kerangka acuan A, memiliki massa 5 kg, maka dalam satu detik menurut kerangka acuan B, elektron memiliki massa 3 kg.

Pertambahan massa pada partikel yang bergerak hanya berlaku jika kita menganggap diri kita sebagai pengamat berada pada kerangka acuan partikel. Pada kerangka acuan kita yang diam, sebenarnya tidak ada pertambahan massa pada partikel, jadi partikel seperti elektron dapat melaju secepat foton, namun elektron itu sendiri berubah menjadi foton.

Jika kita selama ini menganggap bahwa pesawat kita tidak akan bisa melaju secepat cahaya karena pertambahan massa, hal ini karena kita salah menempatkan diri kita sebagai pengamat. Hukum fisika yang sama adalah kelajuan cahaya, sedangkan pengamat A dan B memiliki kondisi yang berbeda. Pada teori simetri charge parity time, ruang kongkret 3 dimensi x,y,z memiliki pencitraan 3 dimensi imajiner xi,yi,zi sebagai Ether.

semut-ireng

Kutip dari: qarrobin pada Oktober 02, 2010, 11:30:30 PM
Jika kita selama ini menganggap bahwa pesawat kita tidak akan bisa melaju secepat cahaya karena pertambahan massa, hal ini karena kita salah menempatkan diri kita sebagai pengamat.

Sudah ketemu kesalahannya,  bagus sekali,  saya setuju.   Tolong bung @qarrobin silakan dikaji ulang hukum kosmik Kesinambungan Ruang-Waktu,  rasanya ada yang kurang pas pada diskripsinya tentang Ruang .............. :)

qarrobin

@semut-ireng, kalo ada bahan tentang hukum kosmik Kesinambungan Ruang-Waktu untuk dikaji ulang tolong berikan link untuk saya baca, atau kirim ke [email protected]

Dari artikel saya tentang red-shift and blue-shift, ruang adalah titik-titik yang dilalui oleh partikel. Titik-titik vektor ini disebut eigenvektor <bra dan ket>. Jika diterapkan pada medan elektromagnetik antara proton dan elektron, medan adalah gelombang-kemungkinan dari partikel, sedangkan partikel itu sendiri adalah vortex ruang-waktu

rawWARus

yang pasti apapun itu yg kita pakai adalah waktu yg dipakai oleh kita yakni waktu dibumi, karena kita tinggal di bumi....wkwkwkwk
SeSuATu KarYa MaNusIa SerIng BeRaWaL dAri MimPI, MaKA eKSpresIkan MImpimU DenGAN Sains...
DaLAm HaL KeDUniAwiAn TAk AdA hAl yG tAk mUNgkin...

adisae

Aku dari dulu ga terlalu ngeh dengan teori relativitas
kayak ada yang aneh dengan penjelasannya
jadi sambil ngecek aja

langsung ke contoh kasus ya..
pergerakan planet dan bintang diabaikan..
misal pada tahun 2020 nanti diluncurkan pesawat dari bumi ke sebuah planet A di bintang B yang jaraknya 10 tahun cahaya
kecepatan pesawatnya 0,5 c

maka
lama perjalanan \frac{10}{0,5}=20
sampai pada 2020+20=2040, waktu bumi
lha dari planet A awaknya mengamati Matahari yang jaraknya 10 tc maka yang terlihat Matahari tahun 2004-10=2030
jadi seolah olah di mata awak pesawat selama perjalanan 20 tahun matahari hanya bergerak selama 10 tahun

sekarang diperbesar kecepatan pesawatnya jadi 0,8 c
maka waktu tempuh 12,5 tahun sampai pada tahun 2032 (+6 bulan)
dari planet A yang terlihat Matahari tahun 2022 (+6 bulan)
jadi selama perjalanan 12,5 tahun matahari hanya terlihat bergerak selama 2,5 tahun..
seperti gerak lambat..

bagaimana kalau kecepatan 1 c
ditempuh dalam 10 th sampai tahun 2030, matahari yang terlihat matahari tahun 2020..
seolah dimata awak pesawat matahari diam saja..

kalau lebih, 2 c
ditempuh dalam 5 th sampai 2025, matahari terlihat tahun 2015..
seolah matahari berjalan mundur..
alias awak pesawat bisa melihat matahari di masa lalu..

apakah ini yang dimaksud dengan relativitas waktu? ???

zxcvb

ILUSI RELATIVITAS?

mungkin anda belum paham dengan teori ini.
teori ini emang ga gampang yah....?

qarrobin

@rawWARus
kita terkadang menghitung pertambahan massa tanpa memperhitungkan waktu menurut kerangka acuan partikel, kita juga sering terhijab dengan massa, karena massa tidak dihitung dengan jumlah panjang gelombang. Lain halnya jika kita menghitung foton, kita bisa menghitung pertambahan frekuensi dengan turut memperhitungkan waktu dari kerangka acuan elektron yang memancarkan foton, ketika elektron itu bergerak dengan kelajuan 0,8 c.

Dengan faktor Lorentz, kita mendapatkan pertambahan 2/3 frekuensi dari frekuensi awal foton selama satu detik menurut kerangka acuan elektron yang bergerak, kita yang di bumi (sebagai pengamat B) melihat efek pergeseran biru.

1 detik dengan 1+2/3 frekuensi (dalam kerangka acuan A)
Apakah terjadi pertambahan frekuensi? jawabnya tidak

karena ketika A 1 detik, waktu berlalu di B adalah 1+2/3 detik
jadi 1 detik dengan 1 frekuensi (dalam kerangka acuan B)

karena energi dapat dikonversi menjadi massa
jadi sebenarnya tidak ada pertambahan massa pada elektron yang bergerak
faktor lorentz adalah untuk menghitung dilatasi waktu

postulat pertama relativitas yang menyatakan bahwa hukum fisika dapat dihitung dengan rumus yang sama, adalah salah
karena pengamat A dan B tidak menggunakan rumus yang sama, karena perbedaan waktu antara A dan B.

postulat kedua relativitas yang menyatakan kelajuan cahaya adalah konstan, adalah benar

qarrobin

@adisae
coba bayangkan gelombang laut dengan kecepatan tetap, kemudian kita berada di kapal dengan gerak searah dengan gelombang laut, maka kita akan mendapatkan kecepatan gelombang melambat. Kalo gerak kapal berlawanan arah maka kita akan mendapatkan kelajuan gelombang lebih cepat.

Pada efek Doppler cahaya, kita mendapatkan kecepatan waktu melambat pada foton yang kita amati ketika dipancarkan oleh elektron yang searah dengan gerak foton, dan kita mendapatkan efek pergeseran biru

Kalo gerak elektron berlawanan arah dengan gerak foton yang dipancarkannya, kita mendapatkan kecepatan waktu foton menjadi lebih cepat, dan kita mendapatkan efek pergeseran merah.

Karena kelajuan cahaya tidak berubah, maka yang berubah adalah kelajuan waktu.

Pada kasus kecepatan pesawat 0,8 c yang @adisae tulis di atas, kecepatan waktu dari foton (yang mengarah ke kita) melambat

kalo kecepatan pesawat kita 1c, misal kita berada pada event-horizon dari black-hole yang berputar yang memiliki cincin-singularity, maka keadaan yang kita lihat adalah ketaksahan abu-abu (gray nullity), karena waktu berhenti. Kita hanya akan melihat diri kita sendiri, dan setiap foton adalah animasi dari kita, seperti hologram. Kita berada pada dimensi titik xi di flat Superspace dengan bidang yi,zi. Jika kita membuat garis lurus xi berupa 1 dimensi pada bidang Superspace, maka xi yang satu dimensi ini membentuk ruang 3 dimensi x,y,z

misal cincin-singularity membuat pesawak kita memiliki kelajuan 2c, dan melemparkan kita keluar dari black-hole, kemudian kita memperlambat pesawat kita, maka kita akan terlempar ke masa lalu.

Hal ini disebut mekanika tachyon, sebagaimana malaikat dapat menggandakan diri. Ketika kita kembali ke bumi, kita akan menjadi 2, kita akan terlempar ke 5 tahun mundur ke belakang ke tahun 2015.

Misal ketika berangkat, usia kita 20 tahun, maka usia kita akan menjadi 25 tahun, dan kita bertemu dengan diri kita sendiri yang berusia 15 tahun
link berikut mungkin akan membantu untuk memahami
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

qarrobin

@zxcvb
jika anda paham dan ingin menyanggah
mohon buktikan dengan menuliskan apa-apa yang anda sanggah dari tulisan saya

terima kasih sobat


zxcvb

Kutip dari: qarrobin pada Oktober 06, 2010, 10:21:09 PM
@zxcvb
jika anda paham dan ingin menyanggah
mohon buktikan dengan menuliskan apa-apa yang anda sanggah dari tulisan saya

terima kasih sobat

Sorry bro, saya hanya tergelitik ketika diawal paragraf anda mengatakan ada yang salah dengan postulat relativitas. maksud saya kita mesti hati2

qarrobin

maaf juga bro, semenjak pengamat A dan B tidak dapat menggunakan rumus yang sama, maka postulat pertama relativitas sepertinya salah
karna rumus yang mereka gunakan adalah kebalikan dari satu sama lain dengan menggunakan transformasi lorentz, sehingga kondisi waktu keduanya berbeda.

Konsekuensinya, berarti harus ada Ether dong, ya benar, kelajuan yang berubah-ubah adalah kelajuan waktu.
Jadi waktu itu sendiri adalah Ether

adisae

mengenai redshift n blueshift ok lah..seperti efek dopler..

cuma mengenai event horizon dst dan terlempar ke masa lalu menurutku masih sangat abstrak..
cenderung nisbi malah..tapi ga bisa diperdebatkan ding..
karena memang bukan sesuatu yang bisa dibuktikan..

dalam contoh kasusku diatas kan cuma menyoroti matahari atou red-shift y?
kalo diganti mengamati bintang B alias blueshift..

pada 0,5 c, perjalanan 20 tahun, bintang B terlihat bergerak 30 tahun dalam gerak cepat
pada 0,8 c, perjalanan 12,5 tahun, bintang B terlihat bergerak 22,5 tahun -idem-
pada 1 c, perjalanan 10 tahun, bintang B terlihat bergerak 20 tahun -idem-, 2x lipat
pada 2 c, perjalanan 5 tahun, bintang B terlihat bergerak 15 tahun -idem-, smakin cepat, 3x lipat

so dari pengamat yang sama terjadi 2 fenomena..
matahari terlihat dalam gerak lambat dan bintang B terlihat dalam gerak cepat?ya kan?

qarrobin

sebenarnya teori tersebut dari masa depan, saya hanya mengisi spasi atau kekosongan dari teori masa lalu, sehingga semoga kita bisa menghasilkan beneficient, dan teori dari masa depan tersebut lebih cepat ditemukan, (karna saya tidak punya bukti, jawabannya masih insya allah, 0/1, semoga allah mengkonstruksi masa depan)

oh ya link nya udah di baca belum? itu adalah dasar dari al quran

back to topik
kalo red shift, berarti kedua pengamat saling menjauhi
kalo blue shift, berarti kedua pengamat saling mendekati

misal A bergerak menjauhi bumi B
A dengan kelajuan 0,8 c melihat cahaya yang melintas disisinya dalam 1 detik dengan kelajuan c
misal A berada pada singularity-ring dengan kelajuan 0,8 c
A seperti berada di dalam black-hole
A melihat kejadian di luar black-hole lebih cepat 40 persen
A melihat cahaya di luar event-horizon bergerak dengan kelajuan 1+2/3 c
Jika A 1 detik, maka kejadian diluar event-horizon 1+2/3 detik
antara A dan B seperti terjadi Inflasi ruang

Benar terdapat 2 fenomena, jika A melihat blue-shift dari cahaya yang mendekatinya, maka cahaya tersebut akan terlihat memiliki waktu yang lebih lambat.
antara A dan B seperti terjadi efek gravitasi lubang hitam

adisae

udah..tapi terlalu mumeti.. ;D ;D

seperti dalam black hole? hmm.. kok?

terus blueshift..bukannya lebih terlihat lebih cepat?seperti contoh kasus diatas?
kalau yang redshift lha iya terlihat lebih lambat..