Forum Sains Indonesia

Ilmu Alam => Fisika => Topik dimulai oleh: reborn pada Februari 17, 2007, 01:27:14 PM

Judul: Informasi kuantum dan komputasi kuantum
Ditulis oleh: reborn pada Februari 17, 2007, 01:27:14 PM
Dari [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] :

Komputasi pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai pengolahan sistematis dari simbol tertentu (input) menjadi simbol lainnnya (output). “Simbol” di sini adalah obyek fisis, dan komputasi adalah proses fisis yang dilakukan oleh piranti fisis yang disebut komputer. Jika kita menginterpretasikan setiap keadaan fisis sebagai sebuah simbol, maka pada dasarnya setiap proses fisis dapat dianggap sebagai proses komputasi. Jelaslah bahwa “informasi bersifat fisis” dan karenanya teori komputasi harus mengacu pada hukum dasar fisika.

Teori informasi klasik sebagaimana dirumuskan oleh Turing, Church, Post, Neumann, dan Godel, yang direalisasikan dalam bentuk komputer digital sekarang ini, awalnya adalah teori matematika abstrak yang sama sekali tidak mengacu pada hukum fisika. Dan gagasan klasik ini tentulah membutuhkan tinjauan ulang dalam sudut pandang hukum fisika, khususnya dalam sudut pandang teori kuantum. Misalnya, dalam fenomena kuantum terdapat proses acak murni, misalnya peluruhan radioaktif, yang tidak terdapat dalam fisika klasik. Selanjutnya, dalam fisika klasik terdapat pasangan besaran yang tidak dapat secara bersamaan memiliki nilai pasti (prinsip ketidakpastian), misalnya jika A dan B adalah pasangan besaran yang memenuhi prinsip ketidakpastian, maka pengukuran A akan mempengaruhi hasil dari pengukuran B. Tindakan memperoleh informasi dari sebuah sistem akan mengganggu keadaan sistem tersebut. Juga keadaan kuantum memenuhi prinsisp superposisi, yaitu bahwa jika sebuah sistem bisa berada dalam keadaan |a> atau |b>, maka sistem itu juga bisa berada dalam kombinasi keduanya.
Proses ketidakpastian berkaitan dengan keacakan kuantum : karena hasil pengukuran memiliki elemen acak, maka kita tidak dapat menentukan keadaan awal suatu sistem berdasarkan hasil pengukuran. Kenyataan bahwa proses pengukuran akan mengganggu sistem juga berkaitan dengan kenyataan bahwa keadaan kuantum tidak dapat disalin (no-cloning theorem). Seandainya kita dapat menyalin sebuah keadaan kuantum, maka kita dapat mengukur keadaan salinan tanpa mengganggu keadaan asli, sehingga akan melanggar prinsip ketidakpastian. Hal seperti ini tidak terdapat dalam fisika klasik. Selain prinsip ketidakpastian, teori informasi kuantum juga berbeda dengan teori informasi klasik dalam hal bahwa informasi kuantum dapat dikodekan dalam keterikatan nonlokal (nonlocal quantum entanglement) antara bagian berbeda dari sebuah sistem fisis, suatu fenomena yang tidak terdapat dalam fisika klasik.

Tentunya muncul pertanyaan, apakah komputer kuantum, seandainya mengkin dibangun, memiliki kemampuan komputasi melebihi komputer klasik. Ada berbagai hal di mana teori informasi dan komputasi kuantum dapat dimanfaatkan untuk melakukan proses yang jauh mengungguli proses klasik. Di antaranya adalah : transmisi informasi klasik secara aman yaitu tidak dapat disadap (kriptografi kuantum), transmisi informasi kuantum dengan memanfaatkan keterikatan kuantum (teleportasi kuantum), dan algoritma kuantum yang jauh lebih efisien seperti algoritma faktorisasi Shor dan algoritma pencarian Grover.

Tentunya keadaan kuantum sangat rentan terhadap interaksi dengan lingkungan, karenanya kemungkinan bahwa kita bisa melakukan koreksi-kesalahan (error-correcting) dalam pengolahan informasi kuantum merupakan suatu hal yang sangat penting dalam teori informasi kuantum.

Teknologi yang ada sekarang belum memungkinkan untuk membangun sebuah komputer kuantum universal yang cukup besar. Namun berbagai proposal telah dicoba untuk menguji proses informasi dan komputasi kuantum dengan jumlah qubit (quantum-bit) yang lebih kecil.
Judul: Re: Informasi kuantum dan komputasi kuantum
Ditulis oleh: reborn pada Februari 17, 2007, 01:34:26 PM
Update tentang komputasi kuantum dari Scientific American :

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Quantum computing company banks on a long-shot form of quantum computing
Judul: Re:Informasi kuantum dan komputasi kuantum
Ditulis oleh: The Houw Liong pada Mei 30, 2012, 06:56:43 AM
Komputer kuantum adalah alat hitung yang menggunakan sebuah fenomena mekanika kuantum, misalnya superposisi dan keterkaitan, untuk melakukan operasi data. Dalam komputasi klasik, jumlah data dihitung dengan bit; dalam komputer kuantum, hal ini dilakukan dengan qubit. Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa sifat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur data, dan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan data ini. Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer dengan sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip kuantum.
Ide mengenai komputer kuantum ini berasal dari beberapa fisikawan antara lain Charles H. Bennett dari IBM, Paul A. Benioff dari Argonne National Laboratory, Illinois, David Deutsch dari University of Oxford, dan Richard P. Feynman dari California Institute of Technology (Caltech).
Pada awalnya Feynman mengemukakan idenya mengenai sistem kuantum yang juga dapat melakukan proses penghitungan. Fenyman juga mengemukakan bahwa sistem ini bisa menjadi simulator bagi percobaan fisika kuantum.
Selanjutnya para ilmuwan mulai melakukan riset mengenai sistem kuantum tersebut, mereka juga berusaha untuk menemukan logika yang sesuai dengan sistem tersebut. Sampai saat ini telah dikemukaan dua algoritma baru yang bisa digunakan dalam sistem kuantum yaitu algoritma shor dan algoritma grover.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]