Kemaren aku baca buku pelajaran Fisika. Ada teori Paradoks kembar. tapi aku mggak ngeh sama penjelasannya, ada mau bantu?
menjadi paradox ketika hanya menggunakan teori relativitas khusus saja
misal si A dan si B umurnya 20 tahun, si A pergi ke luar angkasa dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya dan si B tetap tinggal di bumi
maka menurut si B, lama t_B yang dirasakan si B, maka si B mengamati bahwa si A hanya merasakan lama t_A dengan t_A = t_B / (1 - v_A^2/c^2)^(1/2)
jadi A mengalami waktu lebih pendek dari B, dan ketika kembali, A lebih muda dari B, karena t_A < t_B
yang jadi paradok ialah ketika kondisinya dibalik, yakni pengukuran dilakukan relatif trehadap A (jadi B bergerak bersama bumi mendekati kecepatan cahaya)
maka sebaliknyalah yang terjadi t_B = t_A / (1 - v_B^2/c^2)^(1/2)
justru yang lebih muda dari A
kayaknya ada topik lain yang juga ngbahas ini deh....
ternyata untuk menjawab paradoks ini, perlu relativitas umum
silahkan yang lain nambahin...
Susah banget penjelasannya, bisa di sederhanakan?
Misal, ada 2 orang yang kembar.
Misal, namanya Phice dan KBH.
Pada tanggal 20 Juli 2009.
Phice naik pesawat luar angkasa dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, sedangkan KBH tetap diam di bumi.
Berdasarkan fenomena Dilasi waktu (teori relativitas khusus/ TRK), menurut KBH, waktu di pesawat Phice berjalan lebih lambat, sehingga saat Phice pulang ke bumi, harusnya Phice lebih muda.
Tapi kebalikannya juga bisa terjadi.
Menurut Phice, waktu di bumi berjalan lebih lambat (karena kecepatan relatif bumi mendekati kecepatan cahaya), sehingga saat Phice pulang ke bumi, seharusnya KBH lebih muda.
Jadi, yang mana yang benar?
Untuk menyelesaikan paradoks ini, diperlukan Teori Relativitas Umum (seperti kata mas KBH)
Kecepatan cahaya itu seberapa sih?
Apakah karena saking cepetnya sampai bisa awet muda?
hmm...
kliatannya begitu, soalnya definisi waktu secara fisika itu kan ada hubungannya dengan gerakan molekul atom etc.etc.
Kutip dari: phice pada Juli 20, 2009, 07:11:19 PM
Apakah karena saking cepetnya sampai bisa awet muda?
Awet mudanya karena dia menjalani waktu yang
relatif lebih singkat.
Bisa berpengaruh ya?
Dalam teori relativitas kita harus sadar betul siapa pengamatnya dan dari kerangka koordinat yang mana.Misal A dan A' saudara kembar, A yang mengamati A' yang bergerak dalam kerangka koordinat X' yang bergerak dengan kecepatan v terhadap X, maka A akan mengamati bahwa detak waktu dalam kerangka X' kan lebih lambat daripada detak waktu dalam kerangka X, demikian juga segala proses yang terjadi dalam kerangka X' akan lebih lambat terhadap proses yang sama yang terjadi dalam kerangka X, sehingga akan melihat A' lebih muda, namun jika A ingin mengejar A', maka perlu percepatan (sehingga berlaku relativitas umum) dan ketika bertemu dengan A', umurnya akan sama, demikian juga jika A' kembali ke koordinat X, diperlukan percepatan (sehingga berlaku relativitas umum) sehingga ketika bertemu kembali dengan A umurnya sama.
Menurut relativitas umum kerangka koordinat manapun juga harus setara.
Lihat :
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.][pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
@ Om Houw Liong...........
Nggak mudeng!
Singkat kata: waktu itu relatif.
@ Pi-One:
Oh............
Makasi, berarti tergantung di sudut pandang mana yang diliat ya?
kyana gw prnah baca artikel kya gitu deh.klo g salah yg nmuin einstein...
di forsa kyanya ad juga pembahasannya..coba cari deh
nerusin dari sky
klo setelah berhenti phice yg masuk ke ruang kbh dibumi (phice yg nurunin kecepatan) maka phice yg muda tapi klo kbh yg masuk ke ruangnya phice kbh yg muda/sama2 muda (jadi bumi harus bergerak mendekati kecepatan cahaya juga agar kbh yg muda)
kira2 kasarnya gitu
Kutip dari: mekanik_gagal pada Juli 22, 2009, 09:54:30 PM
kyana gw prnah baca artikel kya gitu deh.klo g salah yg nmuin einstein...
di forsa kyanya ad juga pembahasannya..coba cari deh
Makasi............
Iya, tapi sebenarnya, karena masing-masing kerangka pernah mengubah kecepatannya, sehingga harus menggunakan Teori Relativitas Umum untuk menentukan mana yang lebih muda.
Kenapa disebut Paradoks? karena kita tidak bisa menentukan pengukuran 'waktu' di kerangka acuan mana yang benar. semuanya benar, bergantung dari kerangka mana kita mengukurnya. Misalkan si A menjelajah dengan pesawat luar angkasa dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya (asumsikan kecepatannya selalu konstan). sedangkan si B menetap di bumi (diam terhadap bumi). berdasarkan kerangka acuan di bumi si B mengukur 'waktu' di kerangka acuan A, ternyata si B mendapatkan 'waktu' di kerangka acuan A lebih lambat dibandingkan di bumi (kerangka acuan B) karena si B melihat bahwa si A lah yang bergerak.
Dilain sisi si A (yang berada dalam pesawat) mengukur 'waktu' di bumi (kerangka B) dan mendapati bahwa 'waktu' di bumi berjalan lebih lambat dibandingkan di dalam pesawat si A, karena menurut si A bumi-lah yang bergerak menjauhi pesawatnya dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Jadi mana yang benar apakah si A atau si B yang mengalami 'waktu' yang lebih lambat? sekali lagi dalam kerangka acuan inersial, gerak adalah relatif. baik si A maupun si B melakukan pengukuran yang benar dan hasil yang benar hanya saja hasil itu sangat bergantung dari kerangka acuan. benar bagi A belum tentu benar bagi si B.
wah, bikin bingung juga yah??
apa itu berarti bisa membuat suatu dunia paralel dong??
maklum, saya baru denger istilah ini nih ;D
Jika kita bergerak, space-time akan mengkompressi kita sebanding dengan energy kinetik gerakan kita. Jika kita bergerak semakin cepat, struktur atomik tubuh kita akan melambat karena compression of space-time makin besar, waktu yang kita jalani jadi lebih lambat. Jika kita bergerak dengan kecepatan cahaya, compression of space time sangat besar sehingga eksistensi kita bisa dilenyapkan oleh compression of space time.
BTW, ini cuma teoriku yg dikembangkan dar gabungan Einstein-Newton, skrg lg aku usulkan ke berbagai ilmuwan.
kalo ibaratnya sungai maka air yang mengalir adalah waktu sedangkat path tempat air mengalir itu adalah ruang. jalur sungai tanpa aliran air tidak bisa disebut sungai, air tanpa adanya tempat mengalir juga tidak bisa disebut sungai (banjir kalee). begitulah dunia yang kita tempati sekarang ini ruang-waktu merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
he...he... he... enggak nyambung ya ;D