Forum Sains Indonesia

Ilmu Alam => Fisika => Topik dimulai oleh: hendri hidayat pada Agustus 09, 2009, 09:58:41 PM

Judul: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: hendri hidayat pada Agustus 09, 2009, 09:58:41 PM
salam

saya mau tanya, dalam ilmu fisika dikenal dengan ilmu pembakaran suatu zat dengan rumus zat+o2. Nah yang jadi pertanyaan bagaimana matahari bisa mempunyai efek panas dan terbakar, padahal disana itu tidak ada o2. sama halnya dengan roket nasa yang terbang ke luar angkasa, ia tidak membutuhkan o2 untuk proses pembakaran. ada yang tahu solusinya.

makasih
anaksastra.blogspor.com ;D
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: sisca, chemistry pada Agustus 09, 2009, 10:06:09 PM
mangnya matahari itu t'bakar...?
bukannya didlm matahari itu t'kumpul byk energi trus dikeluarkan dlm btk panas yg sgt panas,,,,
wkwkkwkwkwkwkw,..
gag tau jg,,,

kita liat aja dech jwb org2,,, he...
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: Lanthoq pada Agustus 10, 2009, 12:08:40 AM
Matahari tu kan sumber dari segala sumber energi, karena sumber dari segala energi jadi bisa dipakai dan dirubah sesuai kemampuan manusia, bisa diubah menjadi panas, menjadi listrik, membantu metobolism dsb
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: Lanthoq pada Agustus 10, 2009, 12:12:33 AM
lho..nggak tau ya, matahari kan sumbernya dari segala sumber energi.. dia tu bisa dipakai menjadi energi apa aja misalnya bisa dirubah menjadi energi lstrik, panas dsb..
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: Pi-One pada Agustus 10, 2009, 02:58:19 AM
Panas matahari dihasilkan reaksi fusi dari hidrogen yang dikandungnya.
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: raisuien pada Agustus 10, 2009, 12:00:03 PM
pada 6000 derajat celcius. semua atom mengalami ionisasi (kehilangan semua elektronnya) dan menjadi plasma (panas permukaan matahari)
pada 15000 derajat celcius. ion2 hidrogen memiliki cukup energi untuk memulai reaksi fusi. (panas inti matahari)

menurut para ahli :
Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hidrogen helium sintetis.
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: Pi-One pada Agustus 11, 2009, 01:35:20 AM
Kutip dari: raisuien pada Agustus 10, 2009, 12:00:03 PMmenurut para ahli :
Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hidrogen helium sintetis.
Teori panasmatahari berasal dari tumbukan meteor bisa diabaikan. Saat ini yang diterima adalah teori reaksi fusi...
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: hendri hidayat pada Agustus 11, 2009, 08:47:11 PM
makasih jawabannya jika dimatahari itu ada reaksi fusi hidrogen, mengapa matahari justru berkembang dari waktu-ke waktu(bertambah besar) dan pada akhirnya akan meledak (teori big bang). oh satu lagi bagaimana dengan roket pesawat luar angkasa, bukankah setiap pembakaran membutuhkan o2???
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: raisuien pada Agustus 11, 2009, 09:07:42 PM
Pada awal perkembangan roket, roket digerakan dari hasil pembakaran bahan bakar minyak gas dan oksigen cair, untuk menghasilkan gas panas yang meledak ke bawah dan mendorong roket ke atas. Untuk roket V-2 yang dikembangkan Hitler, menggunakan turbin uap untuk memompa alkohol dan oksigen cair ke dalam ruang bakar yang menghasilkan ledakan beruntun yang mendorong roket ke atas. Prinsip kerja roket merupakan penerapan dari Hukum Newton III tentang gerak, dimana energi panas diubah menjadi energi gerak.

Prinsip kerja dari roket berbahan bakar cair dan padat sama, di mana hasil pembakaran menghasilkan gaya dorong ke atas. Kelebihan dari roket berbahan bakar padat mampu menyimpan bahan bakar dengan dengan jumlah besar untuk ruang penyimpanan yang sama, karena telah dipadatkan, sedangkan bahan bakar cair tidak bisa dimampatkan.

Kebanyakan roket saat ini adalah roket kimia. Mesin roket ini memerlukan bahan bakar padat atau cair, seperti bahan bakar cair Booster/penguat Pesawat ulang-alik dan mesin utamanya yang digunakan untuk melepaskan diri dari gravitasi bumi. Reaksi kimia dimuali di ruang bakar dengan bahan bakar (dengan udara atau oksigen bila di ruang angkasa) dan gas panas yang dihasilkan mengalir dengan tekanan tinggi keluar melalui saluran yang menuju ke arah belakang roket. Tekanan gas yang menyembur keluar inilah yang menghasilkan gaya dorong bagi roket sehingga roket dapat bergerak maju atau ke atas.

Terdapat konsep jenis roket lain yang semakin sering digunakan di luar angkasa adalah pendorong ion, yang menggunakan energi elektromagnet bukan tenaga dari reaksi kimia.
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: Pi-One pada Agustus 11, 2009, 11:27:19 PM
Kutip dari: hendri hidayat pada Agustus 11, 2009, 08:47:11 PM
makasih jawabannya jika dimatahari itu ada reaksi fusi hidrogen, mengapa matahari justru berkembang dari waktu-ke waktu(bertambah besar) dan pada akhirnya akan meledak (teori big bang). oh satu lagi bagaimana dengan roket pesawat luar angkasa, bukankah setiap pembakaran membutuhkan o2???
Pengembangan itu terjadi pada tingkat lanjut, bukan pada saaat ini. Itu entar, saat matahari mula kekurangna bahan untuk reaksi fusi. Dan ledakan matahari bukan big bang (big bang bukan ledakan!). Matahari gak meledak, tapi diduga akan si cebol putih (white dwarf). Hanya bintang yang jauh lebih besar dari matahari yang meledak (supernova)
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: dark_nekron pada Agustus 12, 2009, 09:47:50 PM
Bisa saja meledak jika optimus nggak bisa menghentikan the fallen... Ha..ha..ha
roket juga makek o2. d dalam roket terdapat 2 tabung o2 dan H2 jika makek bahan bakar hidrogen...
Dan setiap pembakaran pasti menghasilkan gas co2 dan h2o setidaknya salah satunya..  Klo tidak itu bukan reaksi pembakaran melainkan reaksi tingkat atom atau sub atom.
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: chemjr125 pada Agustus 13, 2009, 12:31:48 PM
klo menurut aku sih ya, memang didalam matahari terdapat reaksi fusi. n aku kira dari reaksi itulah yang menyebabkan pembebasan energi yang mana salah satunya sampai ke bumi kita. kLO, pembakaran mestinya membutuhkan O2.
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: ksatriabajuhitam pada Agustus 13, 2009, 09:07:30 PM
Kutip dari: hendri hidayat pada Agustus 09, 2009, 09:58:41 PM
salam

saya mau tanya, dalam ilmu fisika dikenal dengan ilmu pembakaran suatu zat dengan rumus zat+o2. Nah yang jadi pertanyaan bagaimana matahari bisa mempunyai efek panas dan terbakar, padahal disana itu tidak ada o2. sama halnya dengan roket nasa yang terbang ke luar angkasa, ia tidak membutuhkan o2 untuk proses pembakaran. ada yang tahu solusinya.

makasih
anaksastra.blogspor.com ;D

tampaknya keliatan bingung gara-gara ter-frame kalo pembakaran itu menghasilkan panas

pembakaran = reaksi dengan oksigen
seperti kata ...
Kutip dari: dark_nekron pada Agustus 12, 2009, 09:47:50 PM
Bisa saja meledak jika optimus nggak bisa menghentikan the fallen... Ha..ha..ha
roket juga makek o2. d dalam roket terdapat 2 tabung o2 dan H2 jika makek bahan bakar hidrogen...
Dan setiap pembakaran pasti menghasilkan gas co2 dan h2o setidaknya salah satunya..  Klo tidak itu bukan reaksi pembakaran melainkan reaksi tingkat atom atau sub atom.

sdangkan panas tidak harus dihasilkan mealui pembakaran
"panas" bisa dibilang 'gerakan atomik'
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: loser1942 pada Agustus 13, 2009, 09:28:54 PM
hmmm........
panas gerakan atomik??
maksud lo apaan neh, tolong donk jelasin. ;D

sep panas blum tentu dihasilkan akibat pembakaran.
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: ksatriabajuhitam pada Agustus 13, 2009, 09:46:59 PM
^
ya, panas itu "cuma persepsi" yang tertangkap benda, yaitu perwujudan dari energi saja (yang dalam hal ini menggerakan molekul atomik)
contoh paling populer, mengapa dibakar dengan suhu api yang sama, besi lebih panas daripada kayu
(tentu karena atom besi bergetar lebih cepat daripada molekul kayu)

contoh lain kalo panas ialah "hanya persepsi", mana yang lebih panas (relatif terhadap tubuh manusia): cahaya infra merah atau cahaya biru?
yaitu infra merah, padahal frekuensi infra merah < frekuensi cahaya biru
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: loser1942 pada Agustus 13, 2009, 09:50:01 PM
ouw.....
jadi panas sebenarnya cuma perpindahan energi dari satu atom ke atom yg lain ya?
apakah setiap atom yg bergerak itu menghasilkan panas?
atau bergetarnya atom hanya sebagai perantara perpindahan energi tersebut?
tolong pencerahannya all
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: raisuien pada Agustus 13, 2009, 09:51:31 PM
klo gak salah...
panas dihasilkan akibat adanya gerakan dan tumbukan atom...
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: loser1942 pada Agustus 13, 2009, 09:57:09 PM
wew.....
itu kalo reaksi fusi kaleee.....
kalo panas hasil pembakaran gemana donk?
apakah sama kyk yg dikatakan raisuien
Kutip dari: raisuien pada Agustus 13, 2009, 09:51:31 PM
klo gak salah...
panas dihasilkan akibat adanya gerakan dan tumbukan atom...
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: ksatriabajuhitam pada Agustus 13, 2009, 10:06:42 PM
Kutip
Heat (physics), in physics, transfer of energy from one part of a substance to another, or from one body to another by virtue of a difference in temperature. Heat is energy in transit;
sumber: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Kutip
II Temperature

The sensation of warmth or coldness of a substance on contact is determined by the property known as temperature. Although it is easy to compare the relative temperatures of two substances by the sense of touch, it is impossible to evaluate the absolute magnitude of the temperatures by subjective reactions. Adding heat to a substance, however, not only raises its temperature, causing it to impart a more acute sensation of warmth, but also produces alterations in several physical properties, which may be measured with precision. As the temperature varies, a substance expands or contracts, its electrical resistivity (see Resistance) changes, and in the gaseous form, it exerts varying pressure. The variation in a standard property usually serves as a basis for an accurate numerical temperature scale (see below).

Temperature depends on the average kinetic energy of the molecules of a substance, and according to kinetic theory (see Gases; Thermodynamics), energy may exist in rotational, vibrational, and translational motions of the particles of a substance. Temperature, however, depends only on the translational molecular motion. Theoretically, the molecules of a substance would exhibit no activity at the temperature termed absolute zero. See Molecule.
sumber: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

tuh yang ditebelin

pokoknya semua panas, apapun sumbernya
panas --> transfer energi, transfernya bisa melalui radiasi, konduksi, konveksi
tetapi yang dirasakan tubuh ialah "getaran", liat bagian II Temperature
maka bisa dimengerti mengapa inframerah lebih "panas" dari cahaya biru, padahal energinya lebih kecil (tetapi yang berhasil ditransfer lebih banyak)
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: raisuien pada Agustus 13, 2009, 10:09:06 PM
@loser
sorry...
salah y...

@ksatriabajuhitam
thanx buat infonya...
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: ksatriabajuhitam pada Agustus 13, 2009, 10:11:23 PM
Kutip dari: raisuien pada Agustus 13, 2009, 09:51:31 PM
klo gak salah...
panas dihasilkan akibat adanya gerakan dan tumbukan atom...
bukannya emang bener kayak gini
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: raisuien pada Agustus 13, 2009, 10:13:27 PM
owh... dah bener y?
gak taw jg deh...
wkwkwkwkwkwk....
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: loser1942 pada Agustus 13, 2009, 10:17:38 PM
siapa yg bilang salah cuyy.......
gua gak expert di bidang ini, gua lebi suka ke astronomy and cosmology.
tapi ini suka juga seh.
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: hendri hidayat pada Agustus 14, 2009, 03:29:19 AM
Makasih semuanya, sebenarnya saya anak bahasa tetapi senang saint. Oh ya mengenai reaksi fusi, apakah sama dengan konsep lava, atau inti bumi yang berbentuk cairan panas(maaf saya tidak tau istilahnya). Permasalahannya, saya pernah baca bahwa setiap udara/gas akan dipengaruhi oleh grafitasi dan ketinggian. Bisa saja di pusat ini bumi tidak ada 02 sehingga terjadi reaksi fusi, benarkah pernyataan saya ini?? ;D
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: loser1942 pada Agustus 14, 2009, 03:14:41 PM
kalo lava itu kan bebatuan panas yg cair, akibat adanya gesekan antar batuan.

kalo ttg pusat bumi gua gak tau deh, soalnya gua bukan anak kebumian.
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: Sky pada Agustus 15, 2009, 12:02:13 PM
Hmm... suhu inti bumi kurang kuat untuk menjalani reaksi fusi.
Selain itu, inti bumi adalah besi cair, sedangkan unsur besi adalah unsur yang paling stabil susunan inti atomnya (maksudnya susah menjalani reaksi radioaktif, seperti fusi dan fisi)
Kalo lava atau magma itu hanya logam cair saja karena suhu di dalam kerak bumi cukup panas, sehingga material di sana dapat mencair.
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: loser1942 pada Agustus 15, 2009, 04:50:31 PM
wew.....
logam cair cuyy....
baru tau setau gua kalo membeku juga jadi batu deh...
wahh...
pecaya aja deh, gua bukan ahlinya seh.
sky anak kebumian ya?
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: frans3q pada Agustus 17, 2009, 01:07:55 AM
jadi kesimpulannya, mustahil ya ngbuat reaksi pembakaran tanpa pake O2?
Judul: Re: Pembakaran Tanpa Oksigen
Ditulis oleh: ksatriabajuhitam pada Agustus 26, 2009, 10:36:32 PM
Kutip dari: frans3q pada Agustus 17, 2009, 01:07:55 AM
jadi kesimpulannya, mustahil ya ngbuat reaksi pembakaran tanpa pake O2?
ya, secara definisinya emang begitu

S: (n) combustion, burning (a process in which a substance reacts with oxygen to give heat and light)
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

tapi kalo sekedar menghasilkan energi, ngga harus perlu oksigen.