Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 12:45:08 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 127
Total: 127

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Ruang merupakan gelombang probabilitas dari partikel

Dimulai oleh qarrobin, Oktober 09, 2010, 01:50:00 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

qarrobin

Sebuah pesawat bergerak dengan kelajuan 0,8 c meninggalkan bumi, kemudian pesawat mengirimkan sinyal foton ke bumi, frekuensi foton akan bergeser arah warna merah nampak seperti inflasi ruang. Foton nampak bergerak lebih cepat karena kelajuan waktu mengalir lebih cepat.

Jika pesawat bergerak menuju bumi, maka sinyal foton yang dipancarkannya akan bergeser ke arah warna biru nampak seperti medan gravitasi. Foton akan nampak bergerak lebih lambat karena kelajuan waktu mengalir lebih lambat.

Perbedaan waktu membuat ruang tampak mengembang dan tampak menyusut. Meski kelajuan foton adalah tetapan dipandang di dalam kerangkan acuan masing-masing pengamat pesawat dan pengamat bumi, namun kelajuan foton nampak berubah jika pengamat yang satu melihat foton berada di dalam kerangka acuan pengamat yang lain.

Perubahan kelajuan foton dikarenakan perbedaan kelajuan waktu, jadi waktu merupakan ether itu sendiri.

Inflasi ruang adalah bagaimana ruang tercipta, medan gravitasi adalah bagaimana ruang menyusut. Efek red shift dan blue shift pada gerak linear satu dimensi membuat posisi foton berada pada probabilitas dua keadaan. Inflasi ruang dan medan gravitasi merupakan gelombang probabilitas dari partikel foton.

Jika elektron melintas di hadapan celah ganda dan perangkat pengamatan, kemudian elektron memancarkan foton pada bidang dua dimensi, maka posisi foton akan berada pada probabilitas dua keadaan pada celah A atau celah B. Bidang dua dimensi yang dilalui foton merupakan gelombang probabilitas dari partikel foton.

Elektron yang mengelilingi proton diteguhkan oleh medan elektromagnetik yang menyebar seperti gelombang pada bidang tiga dimensi, medan elektromagnetik merupakan gelombang kemungkinan dari partikel foton. Satu keliling orbit elektron sama dengan panjang gelombang elektron. Jadi elektron merupakan vortex ruang-waktu dari gelombang probabilitas yang membentuk sphere atom.

Linear function 0 = x^2 + y^2 + z^2 + i^2 x^2

0 = x^2 + y^2 + z^2 + (√–1)^2 (ct)^2

0 = x^2 + y^2 + z^2 – c^2 t^2

c^2 t^2 = x^2 + y^2 + z^2

x^2 = x^2 + y^2 + z^2

x = √ (x^2 + y^2 + z^2)

x merupakan dimensi titik pada Superspace, ketika keadaan murni energi ini dengan arus, ke arah termodinamika lebih parah, maka kosmos tercabut dan matrices (raqim) terbuka membentuk gelembung geomatrix (kahfi) kemudian mengembang. Superspace adalah etherical dan sebenarnya tidak ada objek lebih besar dari '0'. Superspace merupakan alam amr (perintah), waktu berhenti dan ruang menyusut menjadi x pada bidang flat dua dimensi y dan z.

x = r

x = n h/2π mv

2π x = n h/mv

Kebergantungan ruang bentuk gelombang dari wave-length i 2π x/λ

Momentum p = – i h/2π ∂/∂x

Jumlah getaran per unit interval ruang p = h/λ

Kebergantungan waktu bentuk gelombang dari frekuensi – i 2π ft

Energi = i h/2π ∂/∂t

Jumlah getaran per unit interval waktu E = hf

Wave-length λ dan Frekuensi f merupakan sifat gelombang

Momentum p dan Energi E merupakan sifat partikel

ngajakmikir

maaf, ini apa sih..? persamaannya aneh, lalu anda menggunakan istilah ether sedangkan ether itu sudah terbukti tidak ada.
Aku adalah sesuatu yang tersembunyi. Aku berkehendak untuk dikenal, maka Aku ciptakan makhluk agar mereka mengenalKu

qarrobin

ini adalah interpretasi teori kuantum dengan relativitas

0 = x^2 + y^2 + z^2 + i^2 x^2
0 = x^2 + y^2 + z^2 + (√–1)^2 (ct)^2
0 = x^2 + y^2 + z^2 – c^2 t^2
ini adalah persamaan dimensi ruang-waktu Minkowsky

2π x = n h/mv
2π x = n λ
Kebergantungan ruang bentuk gelombang dari wave-length i 2π x/λ
Momentum p = – i h/2π ∂/∂x
Jumlah getaran per unit interval ruang p = h/λ
ini adalah persamaan partikel-gelombang De Broglie dari teori kuantum

percobaan ether yang dilakukan Michelson-Morley adalah untuk mencari perubahan kelajuan cahaya.
Kelajuan cahaya tidak berubah jika kita melihat dari kerangka acuan kita sebagai pengamat, namun kelajuan cahaya berubah jika kita melihat ke kerangka acuan yang bergerak.
jika arah kerangka acuan yang bergerak mendekati kita, maka kita melihat efek pergeseran biru, dan melihat melambatnya kelajuan cahaya karena melambatnya waktu.

Karena yang mengalami perubahan adalah kelajuan waktu, maka waktu adalah ether itu sendiri.
ini adalah link yang berhubungan
http://www.forumsains.com/fisika/superposisi-kuantum/msg104295/#msg104295
http://www.forumsains.com/fisika/waktu-adalah-ether/msg104034/#msg104034
http://www.forumsains.com/fisika/ilusi-relativitas/msg103678/#msg103678

ngajakmikir

jadi eter itu ada? dan kelajuan cahaya itu berbeda untuk pengamat yang diam dan bergerak?
Aku adalah sesuatu yang tersembunyi. Aku berkehendak untuk dikenal, maka Aku ciptakan makhluk agar mereka mengenalKu

qarrobin

teori waktu adalah ether
di Rusia dimulai oleh Nickolay Alexandrovich Kozyrev
di Turki dimulai oleh Hans von Aiberg Weisschild
Ouspensky juga mencoba menjelaskannya
di Indonesia sepertinya saya yang memulainya

pengamat B yang diam, melihat kelajuan cahaya dengan mengambil posisi awal foton ketika dipancarkan oleh A yang bergerak, tanpa memperhitungkan efek Hubble pergeseran biru pergeseran merah. Maka kelajuan foton tidak berubah dan ini disebut efek Doppler.

Namun yang terjadi adalah, pengamat B yang diam benar-benar melihat efek Hubble pergeseran biru pergeseran merah, yakni ketika foton tiba di B, B melihat posisi awal foton pada posisi akhir A ketika foton tiba di B. Perubahan kelajuan cahaya ini karena perubahan kelajuan waktu pada A.

Dua posisi awal foton yang diambil dari posisi awal A dan posisi akhir A, merupakan dua kondisi yang disebut oleh Dirac sebagai superposisi kuantum pada percobaan celah ganda Young.

ngajakmikir

kok jawabannya muter-muter sih? ga nyambung.
apa hubungannya efek doppler dengan percobaan young?
Aku adalah sesuatu yang tersembunyi. Aku berkehendak untuk dikenal, maka Aku ciptakan makhluk agar mereka mengenalKu

qarrobin

ok, gini aja
menurut saya eter itu ada, waktu adalah eter
kelajuan cahaya berbeda untuk pengamat yang diam dan bergerak karena perbedaan kelajuan waktu

Pada efek Doppler cahaya, kita mendapatkan dua posisi awal foton yang berinterferensi dengan dirinya sendiri menghasilkan gambaran gelombang red shift dan blue shift superposisi dua fase
pada percobaan celah ganda Young, kita mendapatkan dua posisi akhir foton yang berinterferensi dengan dirinya sendiri menghasilkan gambaran gelombang superposisi dua fase

ngajakmikir

kelajuan cahaya tetap tidak tergantung dari kerangka acuan pengamat. ini adalah prisip relativitas khusus einstein. dan ini sudah dibuktikan benar.

tentang eter (luminiferous aether) sudah dibuktikan bahwa eter itu tidak ada oleh michelson & morley dengan percobaan interferometernya.

efek doppler adalah perubahan frekuensi pada golombang yang bergerak relatif terhadap pengamat. tidak ada interferensi pada efek doppler.

percobaan young membuktikan dualitas gelombang partikel pada cahaya, tidak ada hubungannya dengan persamaan dirac.

saya benar2 ga ngerti jalan pikiran anda
Aku adalah sesuatu yang tersembunyi. Aku berkehendak untuk dikenal, maka Aku ciptakan makhluk agar mereka mengenalKu

adisae

@ngajak,
bukannya menurut relativitas einstein kelajuan cahaya itu tidak tergantung dengan kelajuan pemancar y?

ngajakmikir

@adisae
memang begitu maksud saya. kelajuan cahaya selalu konstan tidak tergantung keadaan pengamat.
tapi qarrobin mengatakan:
Kutip dari: qarrobin pada Oktober 12, 2010, 10:08:56 AM
kelajuan cahaya berbeda untuk pengamat yang diam dan bergerak
yang jelas bertentangan dengan postulat einstein.
Aku adalah sesuatu yang tersembunyi. Aku berkehendak untuk dikenal, maka Aku ciptakan makhluk agar mereka mengenalKu

ngajakmikir

@qarrobin..
anda bilang waktu memiliki kelajuan
Kutip dari: qarrobin pada Oktober 12, 2010, 10:08:56 AM
kelajuan cahaya berbeda untuk pengamat yang diam dan bergerak karena perbedaan kelajuan waktu
kalau kelajuan suatu benda yang bergerak satuannya meter/second
lalu apa satuan dari kelajuan waktu second/second ??

;D
Aku adalah sesuatu yang tersembunyi. Aku berkehendak untuk dikenal, maka Aku ciptakan makhluk agar mereka mengenalKu

qarrobin

@ngajak mikir,
kelajuan cahaya tetap jika pengamat yang diam menghitung kelajuan cahaya dalam kerangka acuannya sendiri

kelajuan cahaya tetap jika pengamat yang bergerak menghitung kelajuan cahaya dalam kerangka acuannya sendiri

kelajuan cahaya berubah jika pengamat menghitung kelajuan cahaya terhadap kerangka acuan pengamat yang lain

misal pengamat bumi melihat kelajuan cahaya berubah di dekat permukaan matahari, yakni terjadi pertambahan frekuensi terhadap kerangka acuan permukaan matahari. Pengamat bumi melihat perubahan kelajuan waktu pada kerangka acuan permukaan matahari

waktu merupakan medium cahaya
misal pengamat B di kapal yang diam melihat gelombang laut bergerak dengan medium laut,
pengamat A di kapal yang bergerak melihat perubahan kecepatan gelombang laut terhadap kerangka pengamat B
jika A melihat kecepatan gelombang laut terhadap kerangka acuannya sendiri, ia tidak melihat perubahan kecepatan gelombang laut
hal yang sama dapat diterapkan pada perubahan kelajuan waktu yang menjadi medium dari gelombang cahaya


jika kita melihat perubahan frekuensi dari cahaya yang dipancarkan oleh galaksi lain yang menjauhi galaksi kita, bukankah hal tersebut dikarenakan perubahan kelajuan waktu dari galaksi yang memancarkannya
menurut saya, efek pergeseran merah merupakan superposisi dari dua keadaan foton yang memiliki fase yang berinterferensi,

tentang superposisi dirac, berarti @ngajakmikir belum membaca teori medan kuantum
bisakah @ngajak mikir visualisasikan gambaran dualitas gelombang partikel pada percobaan interferensi young?

qarrobin

@ngajak mikir
saya berikan gambar agar mudah dipahami

Posisi pengamat B,D,C danE berada dalam kerangka acuan diam. Pengamat B melihat foton yang dipancarkan D ke B menempuh jarak 500.000 km dalam 1+2/3 detik. Pengamat B melihat foton yang dipancarkan C ke E menempuh jarak 500.000 km dalam 1+2/3 detik.

Pengamat A berada dalam kerangka acuan bergerak dari posisi D ke posisi C sembari memancarkan foton. Dalam satu detik (kerangka acuan A yang bergerak dan berubah posisi), foton yang dipancarkan A tiba di B.

Setelah foton tiba di B, maka B melihat pengamat A berada di posisi C. Jika A merupakan pengamat yang diam pada posisi C, seharusnya B melihat foton tiba di E. Karena A mengalami perubahan posisi, maka B melihat posisi awal foton dipancarkan dari posisi C. Berarti B melihat foton yang dipancarkan A dari posisi C menempuh jarak 100.000 km dalam 1+2/3 detik (menurut kerangka acuan B yang diam).

Jadi B melihat foton menempuh jarak 60.000 km dalam 1 detik. Berubahnya kelajuan foton ini karena perbedaan waktu pada kerangka acuan diam dan kerangka acuan yang bergerak.

The Houw Liong

Gelombang probabilitas diajarkan dalam mekanika kuantum:

In physics, a wave packet (or wave train) is a short "burst" or "envelope" of wave action that travels as a unit. A wave packet can be analyzed into, or can be synthesized from, an infinite set of component sinusoidal waves of different wavenumbers, with phases and amplitudes such that they interfere constructively only over a small region of space, and destructively elsewhere. Depending on the evolution equation, the wave packet's envelope may remain constant (no dispersion, see figure) or it may change (dispersion) while propagating. Quantum mechanics ascribes a special significance to the wave packet: it is interpreted to be a "probability wave" describing the probability that a particle or particles in a particular state will be measured to have a given position and momentum. It is in this way similar to the wave function.

HouwLiong

qarrobin

apa yang Prof. paparkan memang benar, saya udah membaca buku the principles of quantum mechanics, juga saya selalu belajar dari buku fisika modern yang prof. terjemahkan

saya mencoba menerapkan prinsip mekanika kuantum pada ruang yang menyusut dan ruang yang mengembang, dalam teori medan kuantum, ruang dapat dianggap sebagai gelombang (secara teknis memiliki fase yang tertentu) yang memiliki banyak partikel. Sifat partkel ini merupakan kemungkinan yang alamiah, karena prinsip superposisi teori kuantum memungkinkan kombinasi kondisi dan sejumlah partikel yang ada di dalamnya.

Teknik standar matematika, yang disebut analisis Fourier, memungkinkan kita melihat medan ekuivalen dengan kumpulan osilator harmonik yang tidak terhitung jumlahnya. Masing-masing osilator memiliki frekuensi tertentu yang dihubungkan dengannya dan osilator berperilaku secara dinamis seperti pendulum frekuensi itu. Fluktuasi terus-menerus terjadi, yang dalam prosesnya partikel muncul dan menghilang. Partikel dipandang sebagai eksitasi energetik medan yang mendasarinya. contohnya di dekat inti atom, foton dapat mengeksitasi elektron.

iγ∂ψ = mψ

Inilah persamaan-gelombang relativistic untuk elektron, yang ditulis dalam notasi ruang waktu empat dimensi (dan yang menggunakan unit fisika yang umum untuk teori kuantum yang menentukan h/2π=1). γ adalah 4 per 4 matriks dan ψ adalah apa yang disebut spinor empat-komponen (2 (spin) kali 2 (kondisi (elektron/positron))).

mohon bimbingannya