Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 03:20:57 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 83
Total: 83

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Sumbu koordinat di luar angkasa

Dimulai oleh sloth, Desember 09, 2017, 03:28:17 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

sloth

Katakan di masa depan kita dengan suatu teknologi bisa menjelajah alam semesta, menjelajah ruang antar galaksi...
Bagaimana kita menentukan arah? Di bumi ada utara,selatan,barat,timur,atas,bawah yang terdefinisi dengan jelas. Arah mata angin acuannya medan magnet bumi, atas bawah mengacu ke medan gravitasi bumi.
Bagaimana di ruang angkasa? Sumbu koordinat mengacu kemana? Bukankah benda benda langit terus bergerak? apa yang bisa jadi referensi?

The Houw Liong

Koordinat Langit Ekuatorial
Jika kita melihat sebuah komet di langit, bagaimana cara kita memberitahu teman kita di tempat lain agar dia dapat melihatnya? Tentunya kita harus beritahukan lokasinya seakurat mungkin. Sama seperti jika kita ingin seorang teman tahu tempat kita tinggal, pasti kita berikan alamat rumah kita. Semua objek di langit seperti komet tadi, bintang-bintang, planet, galaksi dan bermacam objek lainnya, juga memiliki "alamat" tertentu yang tidak mungkin disamai satu sama lain. Alamat yang dimaksud di sini adalah koordinat. Jadi, apabila kita berikan koordinat komet tersebut, dia pasti bisa menemukan dan mengamatinya.


Seperti apa koordinat yang digunakan untuk mengenali posisi objek langit? Terdapat setidaknya tiga macam koordinat langit, yaitu koordinat alt-azimuth, ekuatorial, dan galaktik. Artikel kali ini akan membahas koordinat ekuatorial saja, sedangkan yang lainnya akan dibahas di artikel yang berbeda.

Koordinat Ekuatorial
Bola langit

Posisi dalam koordinat ekuator ditentukan berdasarkan dua sumbu atau titik asal, sama seperti di Bumi. Namun jika di Bumi digunakan lintang yang dihitung dari ekuator dan bujur yang dihitung dari Greenwich, maka di koordinat ekuatorial ada deklinasi (?) yang dihitung dari ekuator langit dan asensiorekta (right ascension, ?) yang dihitung dari titik ?/aries (vernal equinox). Titik aries itu sendiri didefinisikan sebagai titik perpotongan antara ekuator dengan ekliptika (bidang orbit bumi terhadap matahari).

Ekuator dan Ekliptika
Bola langit ekuatorial

Deklinasi dihitung 0° untuk ekuator, positif hingga 90° ke arah kutub utara langit dan negatif hingga -90° ke arah kutub selatan langit. Sedangkan asensiorekta dihitung berlawanan arah jarum jam hingga 24 jam (360°). Untuk memperjelas, jika titik aries ada di meridian (garis yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan melewati zenith), maka RA dihitung ke timur.

Deklinasi dan asensiorekta
Deklinasi dan asensiorekta

Jadi, apabila kita ingin menggunakan teleskop untuk mengamati objek yang redup dan tidak mudah dilihat dengan mata, cukup cari deklinasi dan asensiorekta objek tersebut. Lalu atur teleskop dengan menggunakan kedua nilai koordinat objek tersebut. Namun tentunya kita harus melakukan kalibrasi terlebih dahulu pada teleskop kita.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
HouwLiong

sloth

Sistem koordinat itu dipakai astronom ketika kita masih ada di permukaan bumi. Ini kan ceritanya kita udah jauh dari bumi (bahkan tata surya)
"Titik aries itu sendiri didefinisikan sebagai titik perpotongan antara ekuator dengan ekliptika (bidang orbit bumi terhadap matahari)."
Ketika kita udah jauh di luar angkasa titik aries itu udah ngga bisa dijadikan patokan lagi. Bumi itu bergerak, buat penjelajah angkasa kita ini, ekuator bumi itu ngga relatif diam terhadap kita, begitu juga bidang ekliptika juga mungkin tidak tetap (karena matahari juga bergerak mengitari galaksi)

Pi-One

Mungkin kita akan menggunakan bintang atau galaksi yang amat jauh dan relatif gak berubah posisinya sebagai patokan. Dan tentunya kita perlu setidaknya 2-3 titik patokan. Dari sana baru kita menentukan koordinat kita dan koordinat tujuan.

sloth

Kutip dari: Pi-One pada Januari 01, 2018, 02:38:33 PM
Mungkin kita akan menggunakan bintang atau galaksi yang amat jauh dan relatif gak berubah posisinya sebagai patokan. Dan tentunya kita perlu setidaknya 2-3 titik patokan. Dari sana baru kita menentukan koordinat kita dan koordinat tujuan.
Masuk akal juga sih pak.