Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 05:23:12 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 130
Total: 130

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Teori Relativitas Salah..??

Dimulai oleh bayu220686, Agustus 05, 2012, 12:36:39 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

bayu220686

Menurut Teori Relativitas, dikatakan bahwa cahaya adalah materi yang tidak bermassa yang mempunyai kecepatan tertinggi di jagad raya ini. Jika ada benda bermassa yang mempunyai kecepatan seperti kecepatan cahaya, maka massanya akan bertambah besar sambai tak terhingga (1 dibagi dengan bilangan yang hampir nol). Jika titik acuan kita ubah, cahaya yang bergerak ke kita dianggap diam dan kita yang mendekati cahaya itu dengan kecepatan cahaya, berarti kita adalah cahaya, padahal kita punya massa. Apa ada yang punya komentar untuk masalah ini?   :kribo:

Anton_Soepriyanto

Begini, mas, supaya kita bisa bilang sesuatu diam atau bergerak kan harus ada benda acuan. Lah sampeyan ini bilang cahaya diam, tapi diam terhadap apa? pada kenyataannya tidak ada benda yg diam terhadap cahaya.
No One Is Perfect. I'm a no one. It makes me perfect

bayu220686

Iya Pak Anton, saya ini baru belajar Teori Relativitas Einstein,, hehe,, mohon penjelasannya,, Dari percobaan apa kok Einstein itu bisa menarik kesimpulan bahwa tidak ada materi yang mempunyai kecepatan sama atau melebihi kecepatan cahaya?

nʇǝʌ∀

setelah kecepatan cahaya diketahui para ilmuwan dan mereka belum menemukan materi lain yg lebih cepat ya wajar klo mereka berkesimpulan seperti itu (cahaya materi paling cepat). sebelum menemukan materi yg bergerak sangat cepat hingga membuatnya tak bermassa maka tak bisa diambil kesimpulan ada materi yg sama atau lebih cepat dr pd cahaya.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

ytridyrevsielixetuls

[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

bayu220686

Ada cerita mengenai Paradoks kembar, dimana si A dan B orang kembar yang dilahirkan pada waktu yang sama. Si A menjelajah ruang angkasa dengan mengendarai roket yang berkecepatan 0.5 c (bumi dianggap diam). Si B diam di bumi. Setelah 50 tahun di bumi, si B sudah kelihatan tua, sedangkan si A yang baru sampai di bumi terlihat jauh lebih muda daripada si B. Masalahnya sekarang adalah, bagaimana kalau kita menganggap si A dan roketnya diam, sedangkan si B dan bumi yang bergerak dengan kecepatan 0.5 c, maka si B akan lebih muda daripada si A setelah 50 tahun (waktu dihitung dari si A). Ini kan tidak mungkin, dengan titik acuan diam yang berbeda maka logikanya terbalik. Apa ada yang punya penjelasan tentang kasus ini teman2..??

The Houw Liong

Untuk meniadakan kontradiksi perlu dibahas dengan relativitas umum (general relativity). Baca:

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
HouwLiong

sunandar

Si A tidak dapat dijadikan sebagai acuan referensi inersial karena dia mengalami percepatan ketika roketnya putar haluan (perjalanan kembali ke bumi).
Tidak demikian halnya dengan si B. Si B bisa menjadi acuan referensi inersial karena dia tidak mengalami percepatan.

Untuk sistem yang mengalami percepatan... bisa dipelajari di relativitas umum.. dimana dipostulatkan bahwa a=g [a=percepatan sistem, massa yang terkait dengan itu disebut massa inersial; g=percepatan gravitasi, massa yang terkait disebut massa gravitasi], a=g berimplikasi m(i) = m(g).
Disebut sebagai prinsip ekivalensi (kesetaraan).

sunandar

atau dengan kata lain.. si A dan B bukanlah 2 sistem yang simetri... sehingga dapat dipertukarkan.

sunandar

teori relativitas tidak mengatakan bahwa cahaya adalah materi tidak bermassa. Istilah "massless particle" adalah pendekatan dari teori kuantum, sedangkan teori relativitas adalah teori geometri.
Yang dikatakan dalam relativitas tentang kecepatan cahaya adalah... bahwa kecepatan cahaya adalah invarian (tetap) di alam semesta ini.. tidak peduli pada kecepatan pengamat.... artinya jika seberkas cahaya menghampiri anda maka anda akan melihat bahwa kecepatan cahaya itu adalah selalu tetap sebesar c, tidak peduli apakah anda sedang bergerak mendekati ataupun menjauhi cahaya tersebut dengan kecepatan 0,9 c.
[Postulat II Teori Relativitas Khusus].

Dalam relativitas umum nanti akan anda temui bahwa invarian-nya kecepatan cahaya tersebut adalah sebagai konsekuensi dari alam semesta 4-dimensi seperti yang dimodelkan oleh relativitas umum.



Kutip dari: bayu220686 pada Agustus 05, 2012, 12:36:39 PM
Menurut Teori Relativitas, dikatakan bahwa cahaya adalah materi yang tidak bermassa yang mempunyai kecepatan tertinggi di jagad raya ini. Jika ada benda bermassa yang mempunyai kecepatan seperti kecepatan cahaya, maka massanya akan bertambah besar sambai tak terhingga (1 dibagi dengan bilangan yang hampir nol). Jika titik acuan kita ubah, cahaya yang bergerak ke kita dianggap diam dan kita yang mendekati cahaya itu dengan kecepatan cahaya, berarti kita adalah cahaya, padahal kita punya massa. Apa ada yang punya komentar untuk masalah ini?   :kribo:

bayu220686

Iya Pak Sunandar, tapi percobaan apa yang pernah dilakukan Einstein sehingga bisa menyimpulkan  bahwa kecepatan cahaya tetap untuk semua pengamat diam (tanpa percepatan)..? Apa itu cuma hipotesa..?

The Houw Liong

Kutip dari: bayu220686 pada Agustus 07, 2012, 09:21:07 AM
Iya Pak Sunandar, tapi percobaan apa yang pernah dilakukan Einstein sehingga bisa menyimpulkan  bahwa kecepatan cahaya tetap untuk semua pengamat diam (tanpa percepatan)..? Apa itu cuma hipotesa..?

Kecepatan cahaya tetap diukur dari sistem koordinat manapun juga sudah menjadi postulat teori relativitas. Secara eksperimen sudah terbukti secara meyakinkan terutama experimen Michelson-Morley.
HouwLiong

sunandar

Teori pertama Einstein (relativitas khusus, 1905) sebetulnya adalah sebuah teori untuk untuk menjelaskan antara mekanika (gerak) dengan elektrodinamika (listrik). Seperti halnya telah diketahui hubungan antara mekanika dengan termodinamika (panas), yaitu temperatur benda adalah merupakan akibat dari pergerakan molekul/atom penyusunnya yang bergerak dalam beberapa batasan dikenal sebagai derajat kebebasan.
Tulisan Einstein yang menuliskan teori (yang belakangan) dinamakan "relativitas khusus" aslinya berjudul: "On the Electrodynamics of Moving Bodies".

Darimana Einstein mendapatkan inspirasi bahwa kecepatan cahaya adalah tetap?
Dari kenyataan bahwa teori elektrodinamika (hukum Maxwell) hanya dapat konsisten dengan hukum mekanika jika mekanika yang digunakan adalah mekanika Lorentz (transformasi Lorentz). Jika mekanika yang digunakan adalah mekanika Newton (transformasi Galileo) hasilnya adalah hukum elektrodinamika dan hukum mekanika tidak akan konsisten.

Transformasi Lorentz menghendaki kecepatan cahaya "c" adalah sebagai konstanta, tidak demikian halnya dengan tranformasi Galileo. Karena c adalah konstanta maka implikasi fisisnya adalah seperti yang disebutkan dalam postulat II teori relativitas khusus yaitu kecepatan cahaya tetap sama tanpa bergantung kepada kecepatan pengamat.

Dapat juga dikatakan seperti ini: "agar mekanika dan elektromagnetika dapat saling kompatibel dan konsisten maka, mau tidak mau, kecepatan cahaya harus diset konstan".

Selanjutnya karena c adalah sebuah konstan, maka secara geometri dia adalah sebuah invarian. Penyelidikan berikutnya dari Einstein menunjukkan bahwa c bukan hanya sekadar invarian, tetapi adalah basis dari koordinat. Sedemikian sehingga dalam formulasi teori keduanya (relativitas umum, 1910) Einstein menelurkan persamaan medan yang berpijak pada 4-basis (4-dimensi) koordinat yang disebut sebagai ruang-waktu.

Kutip dari: bayu220686 pada Agustus 07, 2012, 09:21:07 AM
Iya Pak Sunandar, tapi percobaan apa yang pernah dilakukan Einstein sehingga bisa menyimpulkan  bahwa kecepatan cahaya tetap untuk semua pengamat diam (tanpa percepatan)..? Apa itu cuma hipotesa..?


bayu220686

Trims Pak Sunandar, saya pelajari dulu teori-teori itu.
Untuk Pak Liong, percobaan Michelson itu bukannya hanya untuk membuktikan ada atau tidaknya Eter, dan dari percobaan itu terbukti bahwa Eter tidak ada. Michelson belum pernah melakukan percobaan untuk merngukur kecepatan satu berkas cahaya melalui dua pengamat yang mempunyai kecepatan berbeda. Belum ada percobaan seperti itu kan..?

bayu220686

Einstein mengkhususkan kecepatan cahaya sebagai sebuah konstanta di setiap keadaan dengan kecepatan konstan (kerangka inersia).
Inspirasi ini didapatkan Einstein dari Lorentz, lalu dari mana Lorentz tiba-tiba memasukkan konstanta c (kecepatan cahaya) ke dalam Transformasi Lorentz..??
Mungkin ada teman yang bisa menjawab..?

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]